2
5. Ni Made
Keling Anak II
KK 13
Pr SMP
Belum Bekerja
6 Nyoman
Sena Trinata
Anak III KK
6 Lk
SD Belum
Bekerja
Bapak I Nengah Sadra tinggal di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Beliau bekerja sebagai buruh kebun
yang merawat kebun milik orang lain dan terkadang menjadi buruh bangunan.
Bapak Nengah tinggal di rumah sederhana yang hanya berukuran 6m x 4m, bertembokan batako dengan hanya memiliki 2 kamar untuk 5 anggota
keluarganya. Keluarga ini mempunyai dapur sederhana yang masih menggunakan kayu bakar sebagai sarana memasak, beberapa ternak ayam
yang mereka ternakan untuk dijual pada saat keadaan darurat, dan sedikit lahan pertanian berukuran sekitas 12m x 10m. Mereka belum memiliki
toilet, untuk kebutuhan air, mereka memanfaatkan air hujan atau terkadang air pam yang di tampung di dalam sumur.
Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan keputusan berada di tangan KK yakni bapak I Nengah Sadra.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan
bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari
– hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan I
Nengah Sadra diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub
– sub berikut :
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak I Nengah Sadra termasuk ke dalam salah satu keluarga pra- sejahtera di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga. Pendapatan yang diperoleh
setiap harinya tidak menentu, sebab dia bekerja sebagai buruh bangunan dan petani, dengan pendapatan sehari berkisar Rp. 30.000 - Rp.50.000.
Dibantu oleh sang istri yang hanya mendapat upah Rp. 30.000 per hari dari hasilnya bekerja sebagai buruh petani itupun jika ada yang
memintanya bekerja di kebun.
3
Untuk Memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendadak, Bapak Nengah terkadang menjual ayam hasil ternaknya dan anyaman yang ia
buat sendiri.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dalam Sebulan
Pengeluaran dari BapakI Nengah Sadra antara lain:
- Kebutuhan Sehari-hari
Untuk pengeluaran konsumsi dapur sehari – hari keluarga Bapak I
Nengah Sadra hanya mengeluarkan biaya untuk membeli lauk pauk, untuk beras keluarga beliau sudah mendapat jatah beras raskin setiap bulannya
yang diberikan oleh desa. Rincian biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari Rp 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000 Listrik Rp. 30.000 + Air Rp. 20.000
= Rp. 50.000
Total = Rp 1.550.000
- Pendidikan
Bapak I Nengah Sadra memiliki 3 orang anak yang masing-masing mengenyam pendidikan SMA, SMP, dan SD. Rincian biaya yang
dikeluarkan dalam bidang pendidikan antara lain :
SPP Anak I = Rp. 110.000
SPP Anak II = Rp. 35.000
SPP Anak III = Rp. 35.000
Total = Rp. 180.000
- Kesehatan
Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak I Nengah Sadra telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM sehingga
untuk berobat ke rumah sakit tidak mengeluarkan biaya dandapat meringankan beban pengeluaran dari Bapak I Nengah Sadra.
4
- Sosial
Untuk pengeluaran di bidang sosial Bapak I Nengah Sadra mengeluarkan ± Rp.100.000 setiap tiga bulan. Dana sebesar itu digunakan
untuk iuran banjar. Namun selain pengeluaran pasti setiap tiga bulannya, pengeluaran sosial yang secara mendadak seperti kematian, pernikahan,
dan yang lainnya juga akan dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Nengah Sadra, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan beliau.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga