Analisis Situasi Identifikasi Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Desa Cau Belayu merupakan salah satu desa dari 16 desa di wilayah Kecamatan Marga. Desa sebagai subsistem kabupatenkota merupakan pelaksana pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang paling bawah dan sangat dekat bahkan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Gambar 1.1 Peta Desa Cau Belayu 2 Desa Cau Belayu memiliki luas  414,06 Ha. Dari luas wilayah tersebut adapun penggunaan tanah dapat dirinci yaitu: Pemukiman : 91,89 Ha, Sawah: 130,00 Ha, Tegalan : 176,25 Ha, Kuburan : 5,856 Ha, Sekolah: 0,60 Ha, Pasar: 0,12 Ha, Tempat IbadahPura: 2,9 Ha dan luas prasarana umum lainnya: 10,064 Ha. Jalan di Desa Cau Belayu terdiri dari 8.035 km jalan Banjar Dinas, 8.035 km jalan Desa, dan 7,200 Km jalan Kabupaten. Suhu udara di Desa Bakas berkisar antara 30 °C dengan curah hujan berkisar 450.00 Mm Tahunnya. Desa Cau Belayu berjarak  5 Km dari Ibu Kota Kecamatan, berjarak  22 Km dari Ibu Kota Kabupaten Tabanan dan berjarak  30 Km dari Ibu Kota Provinsi Bali. Desa Cau Belayu terbagi menjadi empat banjar dinas, empat banjar adat dan dua desa adat.Wilayah – wilayah Banjar Dinas yaitu : 1. Banjar Dinas Cau Belayu 2. Banjar Dinas Seribupati 3. Banjar Dinas Babakan 4. Banjar Dinas Padangaling Wilayah – wilayah Banjar Adat yaitu : 1. Banjar Adat Cau Belayu 2. Banjar Adat Seribupati 3. Banjar Adat Babakan 4. Banjar Adat Padangaling Wilayah –wilayah Desa Adat yaitu : 1. Desa Adat Seribupati terdiri dari banjar adat Padangaling, Babakan dan Seribupati. 2. Desa Adat Cau Belayu hanya terdiri dari banjar adat Cau Belayu. Desa Cau Belayu mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Desa Perean Kangin, Kecamatan Baturiti 2. Sebelah Timur : Desa Sangeh dan Desa Carangsari Kabupaten Badung 3. Sebelah Barat : Desa Sembung Kabupten Badung 4. Sebelah Selatan : Desa Ayunan Kabupaten Badung 3

1.2. Identifikasi Permasalahan

Desa Cau Belayu merupakan sebuah desa sederhana dengan pekerjaan utama rata-rata warganya adalah peternak dan petani. Berdasarkan hasil observasi, dan wawancara bersama pihak terkait seperti kepala desa, aparat desa, dan masyarakat terdapat beberapa permasalahan yang dialami desa ini, diantaranya adalah: 1. Pembangunan SPAM di Desa Cau Belayu telah dimulai sejak Mei 2016. Meskipun telah dibangun SPAM namun belum adanya manajemen pengelolaan yang berkelanjutan menjadikan masalah ini harus segera diatasi. Selain itu belum adanya pendataan calon konsumen SPAM atau desain yang berkesinambungan sesuai dengan tata ruang Desa Cau Belayu. 2. Kurangnya pemahaman PHBS di kalangan anak usia sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anak Sekolah Dasar SD di SDN 1 dan SDN 2 Cau Belayu ditemukan banyak anak-anak yang belum mampu menyebutkan gerakan menggosok gigi dan mencuci tangan dengan tepat. 3. Kurangnya pemberdayaan lahan kosong sebagai sarana budidaya tanaman pangan dan pengolahan hasil kebun. Kesulitan petani dalam memperoleh pengairan untuk sawah menjadikan terjadinya perubahan fungsi lahan. Namun masih sedikit petani yang berinovasi mengembangkan lahan tersebut menjadi sektor usaha lain sehingga memerlukan pemberdayaan pengembangan lahan. 4. Kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat untuk melakukan pengolahan terhadap limbah rumah tangga sebagi pupuk kompos. Belum adanya pengelolaan yang tepat terkait limbah kotoran sehingga seringkali hanya menjadi sampah di lingkungan rumah. Padahal jika dikelola dengan benar dapat menambah fungsi limbah bagi masyarakat. 5. Kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat tentang pendidikan karakter anak usia dini. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi perkembangan perilaku anak-anak yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. 6. Kurangnya pemahaman atau penguasaan masyarakat khususnya pelajar mengenai bahasa asing. Hal ini berguna untuk enambah keterampilan berbicara asing kepada siswa-siswi SMP dengan harapan mampu 4 berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara khususnya wisatawan Jepang. 7. Masih banyaknya jumlah RTM di desa Cau Belayu sehingga memerlukan pendampingan agar dapat keluar dari ketertinggalannya.

1.3. Tujuan dan Manfaat