Volume Paru-paru Kontrol Pernapasan

Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI 106

3. Volume Paru-paru

Tujuan utama dari proses bernapas adalah memasukkan oksigen segar ke dalam paru-paru alveoli secara terus-menerus. Volume udara yang masuk dan keluar paru-paru dapat berbeda-beda. Ketika istirahat, volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru hanya sedikit. Akan tetapi, ketika berolahraga, volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru bertambah besar sesuai dengan kebutuhan. Volume udara di dalam paru- paru dapat dibagi menjadi beberapa macam. a. Volume tidal 500 mL: volume udara yang dihirup dan dikeluarkan pada keadaan istirahat. b. Volume suplemen ±1.500 mL: volume udara yang masih dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa tidal. c. Volume komplemen ±3.000 mL: volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa tidal. d. Volume residu ±1.200 mL: volume udara yang tersisa setelah melakukan ekspirasi maksimal. Volume residu tidak dapat dikeluarkan dengan ekspirasi biasa. Volume residu disebut juga dengan udara cadangan. e. Kapasitas vital ±5.000 mL: jumlah volume total dari volume tidal, volume suplemen, dan volume komplemen. Dengan kata lain, kapasitas vital adalah volume maksimal udara yang dapat dihembuskan setelah inspirasi maksimal. f. Kapasitas total paru-paru: jumlah volume residu ditambah kapasitas vital paru-paru. Gambar 6.7 Grafik volume paru-paru

4. Kontrol Pernapasan

Pernahkah Anda menahan napas begitu lama ketika berenang atau menyelam? Kita dapat menahan napas selama beberapa menit. Selain itu, kecepatan dan kedalaman bernapas dapat kita atur. Akan tetapi, kebanyakan proses bernapas merupakan mekanisme otomatis yang teratur. Kontrol pernapasan merupakan kerja sama antara sistem pernapasan dan sistem saraf. Pusat pengaturan napas terletak di dua bagian otak, yaitu medula oblongata dan pons varoli. Medula oblongata mengatur irama pernapasan. Ketika kita mengambil napas dalam-dalam, sensor di dalam jaringan paru- paru mengirimkan impuls kembali ke medula untuk menghentikan pusat pengaturan napas. Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life, 1995 Volume paru-paru mm 3 Komplementer 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 Udara residu Suplementer Waktu Volume tidal Kapasitas vital Kapasitas total paru-paru Sekilas Biologi Mayow banyak melakukan penelitian mengenai pernapasan. Ia membuktikan bahwa otot-otot dada dan diafragma membuat paru-paru meregang dan mengembang seperti pompa angin, saat memasukkan udara. Sumber: Jendela Iptek: Tubuh Manusia, 1997 John Mayow 1640–1679 Di unduh dari : Bukupaket.com SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id Sistem Pernapasan 107 Selain itu, medula oblongata akan mendeteksi kenaikan pH dalam darah akibat kandungan CO 2 darah yang meningkat. Medula oblongata akan mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk untuk berkontraksi dan meningkatkan laju serta kedalaman proses bernapas. Kandungan O 2 di dalam darah hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap pusat pengaturan pernapasan. Akan tetapi, ketika kandungan O 2 di dalam darah sedikit, medula oblongata akan mengirimkan impuls terhadap otot tulang rusuk untuk berkontraksi. Hal ini akan meningkatkan pula laju serta kedalaman proses bernapas. Perhatikan Gambar 6.8. Laju pernapasan sangat bergantung kepada aktivitas. Ketika tidur, laju pernapasan akan turun. Adapun ketika berolahraga, laju pernapasan akan meningkat. Selain itu, pernapasan bergantung pula pada usia. Orang dewasa memiliki laju pernapasan lebih lambat dibandingkan dengan bayi. Hal ini disebabkan lebih tingginya proses metabolisme pada bayi. Terdapat beberapa faktor lain yang memengaruhi laju pernapasan, seperti jenis kelamin, suhu tubuh, dan posisi tubuh.

5. Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida