Banjar Denkayu Delodan, Banjar Denkayu Baleran, Banjar Sunia, Banjar Sayan Delodan, Banjar Sayan Baleran, dan Banjar Binong. Salah satu keluarga KK Dampingan yang berada di
banjar Binong adalah keluarga I Wayan Buaka, dan istri yang bernama Ni Wayan Sudiani dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Keluarga I Wayan Buaka
selama 5 minggu selanjutnya dibantu untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.
1.2 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga Ibu Ketut Sedanimerupakan sebuah keluarga yang sederhana. Pada asaat anak pertamanya duduk di bangku SMP, tepatnya kelas 8 dia harus berhenti bersekolah karena
terbentur masalah biaya. Keluarga I Wayan Buaka yang tinggal di sebuah rumah dengan luas rumah 10 m x 6 m. I Wayan Buaka memiliki istri bernama Ni Wayan Sudiani, dan dikaruniai
tiga orang anak. Anak yang pertama bernama I Wayan Purnawirawan, anak yang kedua bernama Ni Made Puspa Puspita Sari, dan anak yang ketiga bernama Ni Komang Putri Dewi Anggreni.
Walaupun anak pertamanya sempat putus sekolah, namun kini iya sedah bisa bekerja di pabrik Coca-cola. Sementara itu Ayahnya berkerja sebagai supir truck. Sedangkan ibunya bekerja
sebagai pengaasuh adik ketiganya atau sebagai ibu rumah tangga. Namun untuk anaknya yang kedua, ia sekarang sedang merantau ke Kalimantan membantu pamanya bekerja disana.
No Nama
Status Umur
tahun Pendidikan
Pekerjaan Ket.
1 I Wayan
Buaka Kepala
Keluarga 46
tahun SD
Buruh Kawin
2 Ni
Wayan Sudiani
Istri 39
tahun SD
Pengumpul Barang
Bekas Kawin
3 I Wayan
Purnawir awan
Anak 1 19
tahun SLTP
- Belum
Kawin
4 Ni Made
Puspa Anak 2
17 tahun
SLTP -
Belum Kawin
Puspita Sari
5 Ni
Komang Putri
Dewi Anggreni
Anak 3 1 tahun
- -
Belum Kawin
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga Dampingan
a. Sumber Penghasilan
Kondisi perekonomian keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi
berkecukupan karena semenjak anak pertamanya memulai pekerjaanya, ia mulai bisa membantu perekonoian keluarganya. Pendapatan yang awalnya kurang lebih Rp 1.100.000 perbulan dan
kini di tambah lagi dengan pemasukan anak pertamanya sebesar Rp 1.500.000, tentunya pendapatan ini sangat berpengaruh bagi keluarganya. Namun untuk gaji anak keduanya tidak
begitu jelas, karena jarang mengirimkan uang ke Bali. Untunglah untuk urusan kesehatan beliau sudah memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat mengurangi beban kehidupannya.
1.3.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan
Keluarga I Wayan Buaka merupakan keluarga yang sangat sederhana dan sangat ramah. Walaupun tidak terdapat apa-apa dirumahnya namun iya akan berusaha memberi apapun yang
tersedia disana, misalnya buah jeruk. Setiap kali berkunjung pasti tidaklah lupa untuk menawarkan jeruk yang tumbuh didekat dapurnya.
Adapun biaya-biaya pengeluaran ibu Ketut Sedani tiap bulannya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, biasanya ibu Ketut Sedani memaksimalkan penghasilan Rp. 100.000,00 seminggu untuk membeli beras dan lauk seadanya
serta susu untuk anak yang terakir.
b. Kebutuhan Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, keluarga I Wayan Buaka mendapatkan tanggungan dari Kartu Indonesia Sehat KIS yang menanggung keperluan - keperluan pengobatannya. Untungnya di
dalam keluarga I Wayan Buaka tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit khusus.
c. Pendidikan Anak-Anak