21 MMP-9 yang jumlahnya berlebih pada penderita DM disebabkan oleh
meningkatnya produksi radikal bebas dengan mekanisme reaksi redoks akibat keadaan hiperglikemia. Disfungsi endothelial NO synthase bersama dengan
aktivasi NADPH-dependent oxidase bertanggung jawab dalam peningkatan produksi superoksida di jaringan pembuluh darah. Mekanisme stres oksidatif
yang diinduksi glukosa menaikkan regulasi transkripsi dan aktivitas MMP-9 di sel endotel yang dapat mempengaruhi perkembangan lesi aterosklerotik
Uemura et al. 2001.
Penundaan penyembuhan luka diabetes juga disebabkan oleh meningkatnya apoptosis, berkurangnya angiogenesis, dan menurunnya re-
organisasi jaringan oleh serat kolagen Asai et al. 2012. Kolagen merupakan salah satu komponen matriks ekstraseluler yang berfungsi untuk memberikan
kekuatan dan integritas pada jaringan Enoch and Leaper 2007. Jumlah MMP-9 yang berlebih mengakibatkan berkurangnya jumlah kolagen sehingga
memperlambat proses penyembuhan luka Lobmann et al. 2002.
2.3. Ulkus Kaki Diabetik
Ulkus kaki diabetik terjadi karena adanya faktor kelainan metabolik pada penderita DM, seperti penyakit arteri perifer dan aterosklerosis
makroangiopati, neuropati, mikroangiopati, dan berkurangnya pertahanan terhadap infeksi Shai and Maibach 2005. Ulkus kaki diabetik
dideskripsikan berdasarkan ukuran, kedalaman, kenampakan dan letaknya. Terdapat 2 macam sistem klasifikasi ulkus kaki diabetik yang sering
digunakan, yaitu Wagner Ulcer Classification System tabel 1 dan University of Texas Wound Classification System
tabel 2.
Tabel 1. Wagner Ulcer Classification System
Grade Lesion
1 Superficial diabetic ulcer
2 Ulcer extension involving ligament, tendon, joint capsule, or
fascia with no abscess or osteomyelitis 3
Deep ulcer with abscess or osteomyelitis 4
Gangrene to portion of forefoot 5
Extensive gangrene of foot
Tabel 2. University of Texas Wound Classification System
Stages Description
A No infection or ischemia
B Infection present
C Ischemia present
D Infection and ischemia present
22
Grading Description
Epithelialized wound 1
Superficial wound 2
Wound penetrates to tendon or capsule 3
Wound penetrates to bone or joint
Clayton and Elasy 2009.
Neuropati perifer menjadi faktor risiko utama yang mempengaruhi ulserasi kaki melalui dampaknya terhadap gangguan saraf sensorik, motorik
dan otonom Leung 2007, Chadwick et al. 2013. Gangguan sensorik disadari saat pasien mengeluhkan kaki kehilangan sensasi atau merasa kebas. Rasa
kebas menyebabkan trauma yang terjadi pada pasien DM seringkali tidak diketahui. Gangguan motorik menyebabkan atrofi otot, deformitas kaki,
perubahan biomekanika kaki dan distribusi tekanan kaki terganggu sehingga meningkatkan kejadian ulkus kaki. Gangguan otonom menyebabkan kaki
mengalami penurunan ekskresi keringat sehingga kulit kaki menjadi kering dan mudah terbentuk fissura. Saat terjadi mikrotrauma keadaan kaki yang
mudah retak meningkatkan risiko ulkus kaki diabetik Chadwick et al. 2013.
Ulkus kaki diabetik karena penyakit arteri perifer muncul di ekstremitas bawah, biasanya pada sisi lateral atau pretibial kaki, punggung
kaki, atau area malleolar. Mikroangiopati diabetes ditandai dengan penebalan membran basal dan peningkatan permeabilitas kapiler. Perubahan iskemik
bersama-sama dengan mikroangiopati menyebabkan kerusakan tambahan pada kulit, sehingga meningkatkan kemungkinan ulserasi Shai and Maibach
2005. Selain itu, penurunan respon sistem kekebalan tubuh penderita DM terutama penurunan kemampuan kemotaksis perekrutan sel inflamasi ke
dalam jaringan luka dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri Leung 2007.
2.4. Piroksikam