154
5 Gulma kelas E Merupakan gulma yang bermanfaat bagi tanaman perkebunan karena
dapat berfungsi sebagai pupuk hijau. Gulma kelas E dibiarkan tumbuh menutupi gawangan tanaman. namun tetap memerlukan tindakan
pengendalian jika pertumbuhannya telah menutupi piringan atau jalur tanaman. Contoh gulma keas E yaitu:
Calopogonium caereleum
Calopogonium mucunoides
Centrosema pubescens
Pueraria javanica
Pueraria phaseoloides
c. Persaingan Gulma dan Tanaman Pokok
Rumput-rumputan di sekitar tanaman dapat menyebabkan gangguan bagi tanaman terutama dalam persaingan hara, air, sinar matahari. Rumput-
rumputan secara umum memiliki daya tahan hidup dan kecepatan tumbuh lebih besar dari pada tanaman pokok tanaman yang diusahakan.
Persaingan antara tanaman pokok dengan gulma menimbulkan terjadinya gangguan terhadap mekanisme penyerapan unsur hara dan air dari d alam
tanah. Akibat gangguan fisiologis tersebut maka hara dan air kurang tersedia bagi tanaman sehingga dapat mempengaruhi proses fotosintesis
dan respirasi berlangsung tidak sempurna hingga terjadi hambatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Gangguan fisiologis pada tanaman tersebut dapat menyebabkan pertum buhan dan perkembangan tanaman tidak normal, sehingga akan
berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas produksi. Akhirnya harga jual suatu produk tanaman relatif lebih murah. Karena itu, rumput-rumputan
yang tumbuh pada areal pertanaman harus dikendalikan.
155
Berikut ini akan diuraikan tentang pengaruh gulma terhadap pertumbuhan tanaman pokok serta bagaimana teknik pengendaliannya.
1. Pengaruh Gulma terhadap Populasi Jasad Pengganggu bagi Tanaman Budidaya
Beberapa jenis patogen penyebab penyakit atau hama, lebih menyukai hidup pada gulma. Dalam kondisi demikian, gulma bersifat sebagai daya
tarik hama atau patogen, sehingga hama atau patogen tersebut tidak langsung menyerang tanaman yang dibudidayakan. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa gulma pada kondisi tersebut bersifat menguntungkan bagi tanaman yang dibudidayakan. Jika gulma tidak ada,
populasi jasad hama dan patogen akan menyerang tanaman yang dibudidayakan. Selain itu beberapa gulma juga memberikan habitat yang
menguntungkan bagi musuh alami sehingga pengendalian gulma secara keseluruhan tidak dianjurkan.
Pengaruh buruk gulma di dalam dan di sekitar lapangan yang ditanami tanaman pokok yaitu antara lain gulma mengurangi hasil tanaman dan
kualitasnya. Hal ini karena terjadi persaingan dalam kebutuhan hidup, gulma mengintensifkan masalah serangga, penyakit dan hama lain
dengan peran sebagai inang, gulma mengurangi efisiensi panen, dan gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi.
2. Pengaruh Gulma terhadap Pertanaman Perkebunan Ekosistem perkebunan yaitu meliputi semua organisme yang hidup pada
areal pertanaman termasuk petani dan hewan peliharaannya serta bahan-bahan anorganik berada dalam keadaan saling berinteraksi terus
menerus. Pengaruh gangguan yang cukup serius terhadap ekosistem, misalnya dengan mengendalikan seluruh gulma yang ada dan
penggunaan herbisida yang berlebihan akan menyebabkan gangguan
156
keseimbangan ekosistem alami. Karena itu, penggunaan herbisida anorganik
harus secara
bijaksana sehingga tetap terpelihara keseimbangan ekosistem alami.
d. Pengendalian Gulma