Pedoman Teknis Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim
8
Penyelenggaraan  pemberian  Penghargaan Petanikelompok
usaha berprestasi
dilaksanakan secara
berjenjang oleh
Direktorat Jenderal Perkebunan. Petani yang diusulkan
adalah petani
komoditas perkebunan,
yang telah
menunjukkan prestasinya  dalam  pengembangan  komoditas
perkebunan, dengan
tahapan sebagai
berikut: a
a .
. Sosialisasi  yang  dilakukan  oleh  Dinas
Perkebunan  Provinsi  atau  Dinas  yang membidangi  perkebunan  kepada  dinas
Perkebunan  atau  Dinas  yang  membidangi Perkebunan di Kabupaten.
b b
. .
Pelaksanaan  penilaian  dalam  bentuk lomba  dilakukan  oleh  Dinas  Perkebunan
atau  yang  membidangi  Perkebunan  di kabupaten.
c c
. .
Hasil  seleksi  dari  Dinas  Perkebunan Kabupaten  diusulkan  ke  tingkat  Provinsi
yang  kemudian  hasil  seleksi  dari  masing- masing  Provinsi  diusulkan  ke  Direktorat
Jenderal
Perke.
d d
. .
bunan
,  setelah  itu  dilakukan  identifikasi, verifikasi,  dan  seleksi  oleh  Direktorat
Jenderal  Perkebunan  untuk  penetapan pemenang tingkat nasional.
e e
. .
Kemudian  setelah  dilakukan  identifikasi, dan
verifikasi oleh
Tim penilaian
petanikelompok  usaha  berprestasi  akan
Pedoman Teknis Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim
9
diseleksi  dan  ditetapkan  oleh  Direktur Jenderal  Perkebunan  sebagai  petani
kelompok usaha berprestasi.
B. Spesifikasi teknis
Kegiatan fasilitasi
pelaksanaan lomba
petanikelompok usaha
berprestasi mempunyai  beberapa  spesifikasi  teknis
yaitu; Kategori  lomba  ketahanan  pangan  Tahun
2014    akan  disesuaikan  pengelompokannya oleh Badan Ketahanan Pangan.
Persyaratan  calon  penerima  penghargaan APN  mengacu  pada  Pembukaan  Undang-
Undang  Dasar  1945  yang  mengamanatkan bahwa  dibentuknya  Pemerintah  Negara
Indonesia  adalah  untuk:  1  melindungi segenap  bangsa  Indonesia  dan  seluruh
tumpah  darah  Indonesia;  2  memajukan kesejahteraan  umum;  3  mencerdaskan
kehidupan
bangsa; dan
4 ikut
melaksanakan ketertiban
dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi,
dan keadilan
sosial. Sebagai
penjabaran  UUD  1945  tersebut,  Undang- Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan
pada  pasal  2  mengamanatkan  bahwa pembangunan pangan diselenggarakan untuk
memenuhi  kebutuhan  dasar  manusia  yang memberikan manfaat secara adil dan merata
berdasarkan
kemandirian dan
tidak
Pedoman Teknis Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim
10
bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Sedangkan  persyaratan  calon  penerima
penghargaan  petani  berprestasi  di  bidang perkebunan  adalah  petani  yang  dapat
meningkatkan  produksi,  produktivitas,  dan mutu
tanaman perkebunan.
Dengan landasan    tersebut,  maka  ditetapkan
persyaratan sebagai berikut : a.  Umum
1  Masyarakat  yang  diusulkan  sebagai calon  penerima  penghargaan  adalah
mereka  yang  memberikan  kontribusi nyata  dalam  hal:  i  perlindungan
atas  penghidupan  masyarakat;  ii mencerdaskan  kehidupan  bangsa;
dan  iii  memajukan  kesejahteraan masyarakat,  sehingga  kemandirian
pangan
masyarakat dapat
diwujudkan. 2  Calon
penerima Penghargaan
Ketahanan  Pangan  yang  diusulkan harus
bebas atau
tidak pernahterkait  dengan  kasus  tindak
pidana  korupsi  atau  tindak  pidana lainnya; atau tidak pernah berurusan
dengan
Kepolisian, Kejaksaan
Kehakiman, dan
Komisi Pemberantasan
Korupsi KPK
terpaut  kasus  dugaan  korupsi  atau tindak pidana lainnya.
Pedoman Teknis Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim
11
b.  Khusus Diperuntukkan
Kelompok Masyarakat
sebagai berikut : 1  Masyarakat
Dalam  kategori  ini  peserta  adalah perorangan.
Tingkat Kabupaten Calon  peserta  perorangan  terbaik  I
tingkat  Kabupaten  hasil  seleksi verifikasi
dari Kabupaten
pada periodemusim
sebelumnya atau
pada  tahun  bersangkutan.  Calon penerima
penghargaan harus
melampirkan :   Biodata peserta
  Profil prestasi peserta   Rekomendasi  dari  pemerintah
setempat Tingkat Provinsi
Calon  peserta  perorangan  yang berprestasi  dalam  mengembangkan
usaha  agribisnis  pangan  berbasis perkebunan
serta meningkatkan
produktivitas usahatani
dan pendapatan  petani  pekebun  pada
usahatani budidaya
perkebunan.