seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak adapola yang jelas, serta
titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain dengan melihat grafik
Scatterplot
, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini
menggunakan Uji
Glejser
untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji
Glejser
ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
terhadap variabel dependen signifikansi 0,05, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik
terhadap variabel dependen signifikansi 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Model statistik yang digunakan untuk menganalisis DER, ROA, ukuran perusahaan dan reputasi
under writer
terhadap
underpricing
adalah regresi linier berganda, yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e Dimana:
X
1
= DER X
2
= ROA
X
3
= Ukuran perusahaan X
4
= Reputasi
underwriter
Y =
Underpricing
α =
Konstanta
β
1
- β
4
= Koefisien regresi e
=
error
b. Uji-t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis
statistik yang diajukan adalah: 1.
H
o
: β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependennya. 2.
H
a
: β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ β
4
≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependennya. Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dapat dilihat dari nilai probabilitas nilai sig. dari t rasio
masing- masing variabel independen pada taraf uji α = 5 0,05.
Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya H
a
sebagai pembuktian adalah:
a.
jika probabilitas 0,05 maka H
a
dapat diterima,
b.
jika probabilitas 0,05 maka H
a
tidak dapat diterima. Signifikansi juga dapat dilihat dengan membandingkan t
hitung
dengan ketentuan:
a. jika t
hitung
t
tabel
α = 5 maka h
a
dapat diterima, b.
jika t
hitung
t
tabel
α = 5 maka h
a
tidak dapat diterima.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut 1
Pengaruh
Debt to Equity ratio
X1 terhadap
Underpricing
Y Ho1 :
β1 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y Ha1 : β1 0, artinya terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y
2 Pengaruh
Return on Asset
X2 terhadap
Underpricing
Y Ho2 : β2 ≥ 0, artinya tidak terdapat pengaruh negatif X2 terhadap Y
Ha2 : β2 0, artinya terdapat pengaruh negatif X2 terhadap Y
3 Pengaruh
Size
X3 terhadap
Underpricing
Y Ho3 : β3 ≥ 0, artinya tidak terdapat pengaruh negatif X3 terhadap Y
Ha3 : β3 0, artinya terdapat pengaruh negatif X3 terhadap Y 4
Pengaruh Reputasi
Under writer
X4 terhadap
Underpricing
Y Ho4 : β4 ≥ 0, artinya tidak terdapat pengaruh negatif X4 terhadap Y
Ha4 : β4 0, artinya terdapat pengaruh negatif X4 terhadap Y
c. Uji-F
Uji F digunakan untuk menguji hubungan linear dari seluruh variabel independen secara bersama simultan terhadap variabel dependen. Uji F
digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi, apakah terdapat hubungan signifikan antara X dan Y. Hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut: H
a
: β = β
1
= β
2
= β
3
= β
4
≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara bersama.
Signifikansi atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilihat dari nilai probabilitas nilai sig. dari F rasio
seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5 0,05. Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya H
a
dapat diketahui dengan pembuktian sebagai berikut:
a.
jika probabilitas 0,05 maka H
a
dapat diterima,
b.
jika probabilitas 0,05 maka H
a
tidak dapat diterima. Signifikansi juga dapat dilihat dengan membandingkan F
hitung
, dengan ketentuan:
a.
jika F
hitung
F
tabel
α = 5 maka H
a
dapat diterima,
b.
jika F
hitung
F
tabel
α = 5 maka H
a
tidak dapat diterima.
d. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R
2
terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Perhitungan nilai koefisien determinasi sebagai berikut:
R
2
=
ESS TSS
Keterangan: Bila R
2
mendekati 1, maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh.Sebaliknya jika
nilai R
2
mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk mengukur data observasi.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang analisis data yang berkaitan dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
underpricing
pada penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
tersebut diperoleh dari laporan keuangan yang terdiri dari masing-masing perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2012, yaitu sebanyak 39 data
pengamatan. A.
Analisis Deskriptif Hasil analisis data penelitian akan diuraikan dengan statistik deskriptif. Hasil analisis
deskriptif variabel penelitian disajikan sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif
Statistics
N Mean
Std. Deviation Minimum
Maximum Valid
Missing DER
39 1.7656
2.55963 .14
11.32 ROA
39 6.3010
6.51086 .36
26.32 SIZE
39 21.3879
1.55149 18.92
24.79 REP_UDW
39 .5385
.50504 .00
1.00 UP
39 26.8951
24.03201 1.32
70.00
Sumber: Lampiran 7 hal 69 Hasil analisis deskriptif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Debt Equity to Ratio
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai minimum
Debt Equity to Ratio
sebesar 0,14 dan nilai maksimum 11,32. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya
Debt Equity to Ratio
yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 0,14 sampai 11,32 dengan rata-rata sebesar 1,7656 dan standar deviasi sebesar
2,5596. 2.
Return On Asset
Dari tabel statistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum
Return On Asset
sebesar 0,36 dan nilai maksimum 26,32. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya
Return On Asset
yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 0,36 sampai 26,32 dengan rata-rata sebesar 6,3010 dan standar deviasi sebesar 6,51086.
3.
Size
Dari tabel statistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum
Ln Size
sebesar 18,92 dan nilai maksimum 24,79. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya
Ln Size
yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 18,92 sampai 24,79 dengan rata-rata sebesar 21,3879 dan standar deviasi sebesar 1,55149.
4.
Underwriter
Dari tabel statistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum
Underwriter
sebesar 0,00 dan nilai maksimum 1,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya
Underwriter
yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00 dengan rata-rata sebesar 0,5385 dan standar deviasi sebesar 0,50504.
5.
Underpricing
Dari tabel statistik di atas dapat diketahui bahwa nilai minimum
Underpricing
sebesar 1,32 dan nilai maksimum 70,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
besarnya
Underpricing
yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara 1,32 sampai 70,00 dengan rata-rata sebesar 26,8951 dan standar deviasi sebesar
24,03201. B.
Pengujian Asumsi Klasik Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
underpricing
pada penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia periode 2009- 2012. Sebelum dilakukan analisis regresi akan dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian
asumsi klasik merupakan syarat utama dalam persamaan regresi, maka harus dilakukan pengujian terhadap 4 asumsi klasik berikut ini: 1 data berdistribusi normal, 2 tidak
terdapat autokorelasi, 3 tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen, dan 4 tidak terdapat heteroskedastisitas. Hasil uji asumsi klasik disajikan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan teknik
analisis
Kolmogorov-Smirnov
yang dilakukan terhadap nilai residual. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai 2-
tailed significant
. Hasil uji normalitas pada penelitian ini disajikan berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 17.17618411
Most Extreme Differences Absolute
.089 Positive
.089 Negative
-.065 Kolmogorov-Smirnov Z
.558 Asymp. Sig. 2-tailed
.915 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 8 hal 70 Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa residual
mempunyai nilai signifikansi 0,915. Nilai yang menghasilkan lebih besar dari pada 0,05 sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
penelitian berdistribusi normal. 2.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi
antar variabel bebas independen. Dalam pengujian ini digunakan fasilitas uji
Variance Inflation
Factor
VIF untuk
mengetahui apakah
terjadi multikolinearitas atau tidak. Analisis regresi berganda dapat dilanjutkan apabila
nilai VIF-nya kurang dari 10 dan nilai
tolera nce-
nya di atas 0,1. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel berikut: