Rencana Penyediaan dan Pemafaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Bagi Pejalan Kaki Rencana Jalur Evakuasi Bencana Rencana Kawasan Peruntukan Jasa Perdagangan

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Rencana pengelolaan jaringan drainase meliputi : a. Normalisasi dan pengerukan sedimen saluran drainase primer; dan b. Membangun retarding basin dan retarding pond yang dilengkapi dengan pompa air di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu.

10.5. Rencana Penyediaan dan Pemafaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Bagi Pejalan Kaki

Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan bagi pejalan kaki meliputi : a. Jalan KL. Yos Sudarso, Jalan Sisingamangara, Jalan Gatot Subroto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Sutoyo, Jalan Imam Bonjol, Jl. Letda S. Parman. b. Pengembangan di jalan Gunung Leuser, Jalan Ir. H. Djuanda, jalan Dr. Hamka, jalan Durian, Letda Sujono Rencana pengelolaan prasarana jalur pejalan kaki meliputi : a. Penanaman pohon pelindung dan penyediaan kelengkapan pejalan kaki b. Penyediaan jalur pejalan kaki bagi penyandang cacat c. Memadukan penyediaannya dengan lokasi perhentian angkutan umum

10.6. Rencana Jalur Evakuasi Bencana

Jalur evakuasi bencana meliputi : a. Jalan Gunung Leuser – Jalan Djuanda menuju Lapangan Olah Raga Merulak b. Jalan Sukarno Hatta, Jalan Imam Bonjol, jalan Sutomo, jalan Sutoyo menuju Stasiun Kereta Api c. Jalan Deblod Sundoro, Jalan Pahlawan, Jalan Sudirman menuju Lapangan Merdeka di Kelurahan Rambung d. Jalan Gatot Subroto, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Ahmad Yani menuju Lapangan Olah Raga di Kelurahan Durian

b. Menelaah rencana pola ruang RENCANA POLA RUANG WILAYAH KOTA TEBING TINGGI 2012-2032

Rencana pola ruang wilayah Kota Tebing Tinggi meliputi rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pengertian kawasan lindung disini merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Sedangkan pengertian kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Tebing Tinggi diwujudkan i kedalam: a. Kawasan Lindung yang meliputi: 1 Kawasan perlindungan setempat yakni sempadan sungai 2 Kawasan RTH Kota

Bab I - 20

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 3 Kawasan cagar budaya 4 Kawasan rawan bencana alam b. Kawasan Budidaya yang meliputi: 1 Kawasan Peruntukan Perumahan 2 Kawasan Peruntukan Jasa Perdagangan 3 Kawasan Peruntukan Jasa Perkantoran 4 Kawasan Peruntukan Industri 5 Kawasan Peruntukan Jasa Pariwisata 6 Kawasan Peruntukan Pertanian 7 Kawasan Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau 8 Kawasan Peruntukan ruang bagi Sektor Informal 9 Kawasan Peruntukan Ruang Evakuasi Bencana 10 Kawasan Peruntukan lainnya yang terdiri dari fasilias pelayanan umum dan kawasan khusus pertahanan dan keamanan

1. RENCANA KAWASAN LINDUNG

1.1.Kawasan Perlindungan Setempat Berdasarkan kondisi fisik wilayah termasuk kondisi topografi, iklim, air bawah permukaan, sungai, kepekaan tanah dan sistem sarana dan prasarana wilayah Kota Tebing Tinggi maka kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan lindung adalah kawasan sempadan sungai kawasan perlindungan setempat. Fungsi sempadan sungai adalah untuk mempertahankan kelestarian dan fungsi sungai. Yang dimaksud dengan sempadan sungai yaitu adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan, kanal, dan saluran irigasi primer. Adapun perlindungan terhadap sempadan sungai ditujukan untuk melindungi sungai dari aktivitas manusia yang dapat mengganggu dan merusak air sungai, kondisi fisik daerah pinggiran dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai. Kawasan perlindungan setempat meliputi Kawasan Sempadan Sungai, Kawasan sempadan sungai meliputi sempadan sungai bertanggul dengan luas kurang lebih 330 hektar meliputi: 1. Sungai Bahilang; 2. Sungai Sei Padang; 3. Sungai Kelembah; 4. Sungai Sibarau; dan 5. Sungai Sigiling. Lebar dari sempadan sungai yang direncanakan yaitu sepanjang 25 meter dari sumbu sungai yakni pada Sungai Padang, Sibarau, Bahilang dan Kelembah. Ditetapkan sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dimaksudkan untuk menampung debit banjir 20 tahunan. Penetapan Sempadan sungai sebagaimana ditetapkan dengan kriteria: a. Penetapan garis sempadan sungai untuk sungai bertanggul didalam kawasan perkotaan disesuaikan dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota RDTRK. b. Penetapan garis sempadan sungai untuk sungai tidak bertanggul didalam kawasan perkotaan ditetapkan antara 10-15 meter dihitung dari tepi sungai. c. Penetapan garis sempadan sungai untuk sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan ditetapkan antara 25-50 meter dihitung dari tepi sungai. Rencana perwujudan kawasan perlindungan setempat meliputi:

Bab I - 21

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 a. Pembuatan tata batas kawasan dan pembuatan papan peringatan dan larangan b. Melakukan rehabilitasi lahan pada kawasan yang telah rusak c. Melakukan pembebasan lahan pada kawasan yang termasuk lahan milik Negara d. Pengembangan jalur inspeksi dan pembangun tembok penahan dari daya rusak air 1.2.Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kota Ruang Terbuka Hijau RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjangjalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Kawasan ruang terbuka hijau selain berfungsi sebagai paru-paru kota, juga berfungsi sebagai salah satu unsur pembentuk struktur tata ruang kota. Ditinjau dari fungsinya, maka RTH memiliki fungsi sebagai: a. Fungsi orologi, yakni sebagai pencegah erosi, debu dan longsor b. Fungsi hidrologi, dapat menjgga kestabilan dari tanah dimana dalam hal ini permukaan tanah bebas dari perkerasan c. Fungsi estetika, dapat membentuk nilai pandang yang indah d. Fungsi klimatologi dapat menciptakan iklim mikro yang sejuk dan nyaman oleh adanya faktor air dan vegetasi alam. e. Fungsi ekologi dapat menciptakan keserasian hubungan antara manusia dan sekitarnya f. Fungsi kesehatan yakni dapat mengurangi pencemaran g. Fungsi sosial dapat menciptakan suasana lingkungan sehat dan nyaman serta dapat mengurangi ketegangan. Pengembangan ruang terbuka dan jalur hijau dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Tebing Tinggi. Pada kenyataannya, ruang terbuka dan konservasi dapat berfungsi sebagai kawasan rekreasi, olah raga, jalur hijau, taman, kawasan resapan air, perkuburan, dan sebagainya. Peranan ruang terbuka hijau dalam konteks pemanfaatan ruang kota adalah sebagai pelestari keseimbangan ekologis wilayah perkotaan dalam bentuk paru-paru kota. Peningkatan kualitas lingkungan dapat dilakukan dengan mempertahankan dan menambah kawasan ruang terbuka hijau. Kawasan RTH Kota terdiri atas: a. RTH Publik; dan b. RTH Privat. RTH publik yang telah ada di Kota meliputi kawasan seluas kurang lebih 72,49 hektar atau 1,89 persen dari luas wilayah kota yang terdiri atas: a. Taman kota tersebar di Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Padang Hilir dengan luas kurang lebih 21,13 hektar; b. Pemakaman umum di KecamatanPadang Hilir, Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Bajenis dengan luas kurang 51,36 ha; RTH privat meliputi kawasan seluas kurang lebih 653,5 hektar atau 17 persen dari luas kota yang terdiri atas: a. RTH pekarangan rumah tinggal seluas kurang lebih 579,4 hektar;

Bab I - 22

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 b. RTH kawasan peruntukan perdagangan dan jasa seluas kurang lebih 43,5 hektar; c. RTH kawasan peruntukan industri seluas kurang lebih 5,7 hektar; dan d. RTH kawasan peruntukan perkantoran seluas kurang lebih 6,9 hektar. Rencana pengembangan RTH Kota terdiri atas: a. RTH publik seluas kurang lebih 696,3. hektar atau 18,11 persen dari luas kota meliputi: 1. Taman kota di Kecamatan Tebing Tinggi , Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis, Kecamatan Padang Hilir seluas kurang lebih 123,5 hektar ; 2. Hutan Kota di Kecamatan Padang Hilir seluas kurang lebih 297 hektar; 3. RTH Jalur Hijau di Kecamatan Bajenis, Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Rambutan, seluas kurang lebih 270,8 hektar; 4. RTH Area Penyangga TPA di Kecamatan Padang Hilir seluas 5 hektar. RTH Area Penyangga TPA di Kecamatan Padang Hilir seluas 5 hektar. b. RTH privat seluas kurang lebih 17,9 hektar atau 0,4 persen dari luas kota meliputi: 1. Mengembangkan RTH Pekarangan di Kecamatan Bajenis seluas kurang lebih 17,9 hektar.

1.3. Kawasan Cagar Budaya

Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang didalamnya terdapat hasil budaya manusia bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Tujuan ditetapkan kawasan cagar budaya di Wilayah Kota Tebing tinggi adalah untuk melestarikan bangunan-bangunan bersejarah yang memberikan nilai sejarah perkembangan sosial-ekonomi dan budaya Kota Tebing-tinggi. Sejarah Kota Tebing-tinggi diawali dengan berdirinya perkampungan oleh Datuk Bandar Kajum sekitar tahun 1864 sekitar di Tanjung Marulak yang sekarang menjadi Perkebunan Rambutan. Perkembangan berikutnya adalah muncul perkampungan baru yang disebut Kampung Tebing Tinggi Lama. Agar dapat dilestarikan nilai-nilai sejarah sosial-ekonomi dan budaya maka Lokasi Kawasan Cagar Budaya yang dipertahankan bentuk bangunannya adalah di Kawasan Kelurahan Tebing Tinggi Lama. Kawasan cagar budaya meliputi: a. kawasan Tebing Tinggi Lama di Kelurahan Tebing Tinggi Lama Kecamatan Tebing Tinggi; b. Makam Datuk Bandar Kajum di Kelurahan Tebing Tinggi Lama Kecamatan Tebing Tinggi; c. Koridor Bangunan Bersejarah Jalan T. Imam Bonjol-Dr Sutomo-Lapangan Merdeka-Letjen Suprapto-Kapten Tandean di Kelurahan Tebing Tinggi Lama dan Pasar Gambir Kecamatan Tebing Tinggi; dan d. kompleks bangunan bersejarah di Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan. Rencana perwujudan kawasan cagar budaya melalui : a. Pelestarian bangunan dan lingkungan

Bab I - 23

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 b. Revitalisasi bangunan dan lingkungan c. Pengelolaan dan perawatan benda cagar budaya dan lingkungan

1.4. Kawasan Rawan Bencana Alam

Kawasan rawan bencana meliputi : a. kawasan rawan bencana alam banjir; dan b. kawasan rawan bencana kebakaran. Kawasan rawan banjir meliputi: a. Kelurahan Tualang b. Kelurahan Persiakan, Kelurahan Bandarsono c. Kelurahan Mandailing d. Kelurahan Pasar Gambir e. Kelurahan Pasar Baru f. Kelurahan Tebing Tinggi Lama g. Kelurahan Badak Bejuang h. Kelurahan Bandar Utama i. Kelurahan Bandar Sakti j. Kelurahan Karya Jaya k. Kelurahan Berohol l. Kelurahan Teluk Karang m. Kelurahan Pinang Mancung n. Kelurahan Sri Padang o. Kelurahan Tambangan p. Kelurahan Tambangan Hulu q. Kelurahan Tanjung Merulak Hilir Kawasan rawan kebakaran sebagaiman dimaksud pada ayat 1 huruf b meliputi : a. Kelurahan Pasar Gambir b. Kelurahan Pasar Baru c. Kelurahan Bandar Utama d. Kelurahan Badak Bejuang e. Kelurahan Rambung f. Kelurahan Tebing Tinggi Lama g. Kelurahan Mandailing h. Rencana pengelolaan kawasan rawan bencana banjir meliputi : i. Pembatasan pembangunan kawasan terbangun di daerah rawan banjir j. Mendorong pembangunan rumah panggung pada kawasan rawan bencana banjir

2. RENCANA KAWASAN BUDIDAYA

Rencana pemanfaatan ruang kawasan budidaya identik dengan rencana penggunaan lahan secara spasial. Dengan demikian rencana kawasan budidaya Kota Tebing Tinggi identik dengan rencanan penggunaan lahan pada kawasan budidaya. Ada 3 aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan rencana penggunaan lahan pada kawasan budidaya, yaitu:  Daya tampung dan kesesuaian lahan;  Penggunaan lahan pada saat ini eksisting dan kecenderungan perubahannya;  Karateristik kegiatan yang akan ditempatkan serta persyaratan lokasi kegiatan tersebut.

Bab I - 24

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Rencana pengembangan kawasan budidaya di Wilayah Kota Tebing Tinggi meliputi a. Kawasan Peruntukan Perumahan b. Kawasan Peruntukan Jasa Perdagangan c. Kawasan Peruntukan Jasa Perkantoran d. Kawasan Peruntukan Jasa Pariwisata e. Kawasan Peruntukan Industri f. Kawasan Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau g. Kawasan Peruntukan ruang bagi Sektor Informal h. Kawasan Peruntukan Ruang Evakuasi Bencana i. Kawasan Peruntukan lainnya yang terdiri dari fasilias pelayanan umum dan kawasan khusus pertahanan dan keamanan Rencana pengembangan kawasan budidaya Wilayah Kota Tebing Tinggi meliputi: a. Memacu pertumbuhan kawasan jasa dan perdagangan dengan diarahkan pada SPPK termasuk percepatan pengembangan kawasan komersial terpadu di sekitar Terminal Bandar Kajum dan kawasan komersial terpadu yang potensial di PPK dan SPPK Tengah, Tenggara, Barat Daya dan Barat. b. Menetapkan sebagian besar tutupan lahan tegalan, kebun campur, sebagai kawasan pengembangana permukiman baru berupa Lingkungan Siap Bangun yang baru c. Mengembangkan permukiman orientasi vertikal terkait antisipasi perkuatan peran Kota Tebing Tinggi sebagai pintu terhadap Jalan Tol Medan – Tebing Tinggi dan Bandara Kuala Namu yang meliputi pengembangan Rumah Susun Milik dan Sewa termasuk Masyarakat Berpenghasilan Rengah MBR d. Mengendalikan potensi lahan sawah semi irigasi di Kelurahan Bulian dan Pinang Mancung melalui penetapan kawasan strategi kota agar tidak menimbulkan dampak negatif kepada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat. e. Menetapkan potensi penetapan Ruang Terbuka Hijau RTH meliputi penetapan jalur hijau pada kawasan sempadan sungai, jalur hijau sepanjang rel kereta api, pengalihan fungsi sarana olah raga yang kurang terpelihara dan pemeliharaan tempat pemakaman umum. f. Mengendalikan sebaran daerah industri yang sebahagian besar dekat dengan badan sungai secara ketat agar standar baku mutu air sungai dapat dipertahankan. g. Membatasi kegiatan pemanfaatan bahan galian C di Sub Wilayah Kota Barat dan mendorong pemanfaatan bahan galian C di Sub Wilayah Kota Utara

2.1. Rencana Kawasan Peruntukan Perumahan

Rencana kawasan peruntukan perumahan meliputi: a.kawasan peruntukan perumahan berkepadatan tinggi; b. kawasan peruntukan perumahan berkepadatan sedang; dan c.kawasan peruntukan perumahan berkepadatan rendah. Kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi dengan luas kurang lebih 834,4 hektar meliputi : a. Kelurahan Deblodsundoro; b. Kelurahan Bandarsono; c. Kelurahan Pasar Gambir; d. Kelurahan Rambung; e. Kelurahan Damarsari; f. Kelurahan Satria; g. Kelurahan Tebing Tinggi Lama;

Bab I - 25

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 h. Kelurahan Bandar Sakti; i. Kelurahan Teluk Karang; j. Kelurahan Bandar Utama; k. Kelurahan Tambangan; l. Kelurahan Tanjung Merulak; m. Kelurahan Sri Padang; n. Kelurahan Tanjung Merulak Hilir; dan o. Kelurahan Rantau Laban. p. Kelurahan Mandailing q. Kelurahan Badak Bejuang r. Kelurahan Pasar Baru Kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang dengan luas kurang lebih 919,3 hektar meliputi : a. Kelurahan Lubuk Raya; b. Kelurahan Tualang; c. Kelurahan Persiakan; d. Kelurahan Tebing tinggi; e. Kelurahan Durian; f. Kelurahan Lalang; dan g. Kelurahan Mekar Sentosa. h. Kelurahan Karya Jaya i. Kelurahan Mandailing j. Kelurahan Badak Bejuang a. Kelurahan Pasar Baru . Kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah dengan luas kurang lebih 1113,9 hektar meliputi : a. Kelurahan Padang Merbau; b. Kelurahan Pabatu; c. Kelurahan Lubuk Baru; d. Kelurahan Bagelen; e. Kelurahan Bulian; f. Kelurahan Pinang Mancung; g. Kelurahan Berohol; dan h. Kelurahan Karya Jaya. i. Kelurahan Tualang j. Kelurahan Persiakan k. Kelurahan Damar Sari l. Kelurahan Tebing Tinggi m. Kelurahan Satria n. Kelurahan Tambangan Hulu o. Kelurahan Bulian p. Kelurahan Pelita q. Kelurahan Durian r. Kelurahan Mekar Sentosa Rencana pengembangan kawasan peruntukan perumahan meliputi: a. Revitaliasasi dan peremajaan permukiman kumuh di Kelurahan Bandarsono, Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Kelurahan Satria, Kelurahan Sri Padang, Kelurahan Tambangan, Kelurahan Tambangan Hulu, Kelurahan Tanjung Merulak Hilir

Bab I - 26

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 b. Pengembangan kawasan perumahan berkepadatan sedang melalui pengembangan Lingkungan Siap Bangun di Kelurahan Tanjung Merulak, Kelurahan Bajenis; c. Perngembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi dengan pola vertikal

2.2. Rencana Kawasan Peruntukan Jasa Perdagangan

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa seluas lebih kurang 217,3 hektar meliputi: a. pasar tradisional; b. pusat perbelanjaan; c. pasartoko modern Pasar tradisional dikembangkan di setiap kecamatan dan kelurahan. Pusat perbelanjaan meliputi: a. Pusat perbelanjaan skala regional dikembangkan di Kelurahan Rantau Laban; b. Pusat perbelanjaan skala kota di, Kelurahan Pasar Gambir; dan c. Pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan di Kelurahan Bulian, Kelurahan Tebing Tinggi, Kelurahan Lubuk Raya, Kelurahan Pasar Baru,Kelurahan Tebing Tinggi Lama,; Toko modern meliputi pertokoan modern di Kelurahan Rantau Laban, Kelurahan Lalang, Kelurahan Tanjung Merulak, Kelurahan Tanjung Merulak, Kelurahan Pinang Mancung, Kelurahan Bulian, Kelurahan Tebing Tinggi, Kelurahan Mandailing, Keluahan Pasar Baru, Kelurahan Bandar Utama, Kelurahan Bandar Sakti, Kelurahan Badak Bejuang.

2.3. Kawasan Peruntukan Jasa Perkantoran