Current Ratio Debt Ratio Debt Equity Ratio

c. Return on Equity ROE

������ �� ������ = ������� ����� ��� ��� �ℎ��� ������� ������ Tahun 2009 ������ �� ������ = 1.824.189.962,99 94.252.639.422,39 = 1,9 Tahun 2010 ������ �� ������ = 2.221.744.024,76 96.474.383.447,15 = 2,3 Tahun 2011 ������ �� ������ = 18.890.370.647,45 77.584.012.799,70 = − 24,3

C. Analisis Rasio Keuangan 1. Analisis Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

Menurut prinsip pembelanjaan secara umum, current ratio perusahaan yang baik adalah 200 . Akan tetapi, pedoman current ratio 2 : 1 sebenarnya hanya didasarkan pada prinsip “hati-hati”. Dengan demikian pedoman current ratio 200 bukanlah pedoman yang mutlak. Bambang Riyanto, 2004:25 Current ratio perusahaan dapat dikategorikan sangat baik. Akan tetapi pada tahun 2011 current ratio perusahaan mengalami penurunan. Setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp. 0,73 pada tahun 2009, Rp. 1,06 pada tahun 2010, dan Rp. 0,90 pada tahun 2011. Current ratio yang terlalu tinggi juga tidak baik karena dapat mengindikasikan adanya masalah seperti jumlah persediaan yang Universitas Sumatera Utara relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang besar yang tidak tertagih, atau dengan kata lain para manajer perusahaan tidak mendayagunakan current assets secara baik dan efektif. Fahmi 2011:61

b. Cash Ratio

Ukuran yang pasti dari cash ratio yang baik menurut prinsip pembelanjaan tidak ada kriterianya, tetapi semua tergantung kepada keinginan kreditur. Cash ratio merupakan kemampuan untuk membayar hutang lancar yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan. Setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp. 0,08 pada tahun 2009, Rp. 0,08 pada tahun 2010, dan Rp. 0, 07 pada tahun 2011. Cash ratio perusahaan dikategorikan baik karena kemampuan perusahaan di dalam membayar kewajiban – kewajiban yang harus dibayar dengan uang tunai, sehingga pelunasan hutang terjamin. Tabel 1. 4 Perubahan Rasio Likuiditas Tahun Current Ratio Cash Ratio 2009 73 8 2010 106 8 2011 90 7 Sumber : Laporan Keuangan PT. Industri Karet Nusantara Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Penelitian PT. Industri Karet Nusantara Sumber : Hasil Penelitian PT. Industri Karet Nusantara Gambar 2.2 : Perkembangan Rasio Likuiditas PT. Industri Karet Nusantara Tahun 2009 - 2011 Analisis rasio likuiditas perusahaan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban – kewajiban jangka pendeknya dapat dikatakan baik apabila dibandingkan dengan prinsip umum pembelanjaan. Akan tetapi, secara kuantitatif rasio likuiditas perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2011. 20 40 60 80 100 120 2009 2010 2011 Current Ratio 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 2009 2010 2011 Cash Ratio Universitas Sumatera Utara

2. Analisis Rasio Leverage

a. Debt Ratio

Pada tahun 2009, debt ratio perusahaan sebesar 49 , sedangkan pada tahun 2010 dan tahun 2011 debt ratio perusahaan mengalami sedikit peningkatan sebesar 53 dan 63 . Perbandingan antara jumlah hutang dengan total aktiva pada tahun 2009 menunjukkan bahwa setiap Rp.1,00 total aktiva menjamin Rp. 0,49 hutang. Pada tahun 2010 menunjukkan bahwa setiap Rp.1,00 total aktiva menjamin Rp. 0,53 hutang dan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 total aktiva menjamin Rp. 0,63 hutang. Dari hasil analisis diketahui bahwa kemampuan perusahaan menjamin total hutang dengan jumlah aktiva dapat dikatakan baik. Akan tetapi secara kuantitatif rasio hutang terhadap aktiva perusahaan semakin meningkat. Semakin meningkat angka rasio ini maka semakin kecil aktiva yang dijadikan jaminan hutang.

b. Debt Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan pada tahun 2009, setiap Rp.1,00 ekuitas menjamin total hutang sebesar Rp. 0,96. Pada tahun 2010, setiap Rp. 1,00 ekuitas menjamin total hutang sebesar Rp. 1,15 dan pada tahun 2011, setiap Rp. 1,00 ekuitas menjamin total hutang sebesar Rp. 1,76. Semakin kecil angka rasio ini maka semakin baik ekuitas yang dijadikan jaminan hutang. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. 5 Peubahan Ratio Leverage Tahun Debt Ratio Debt Equity Ratio 2009 49 96 2010 53 115 2011 63 176 Sumber : Laporan Keuangan PT. Industri Karet Nusantara Leverage Sumber : Hasil Penelitian PT. Industri Karet Nusantara Gambar : 2.3 Perkembangan Rasio Leverage PT. Industri Karet Nusantara Tahun 2009 – 2011 Secara kuantitatif rasio hutang terhadap aktiva perusahaan relatif stabil dan cenderung sedikit meningkat. Akan tetapi, analisis rasio leverage perusahaan sudah dapat dikatakan baik karena perusahaan mampu membayar kewajiban – kewajiban jangka panjangnya. 3. Analisis Ratio Aktivitas

a. Total Assets Turn Over