Pengukuran panjang sampel ikan Effendi, 2003 Pengukuran suhu air APHA, 2005 Pengukuran kecerahan APHA, 2005 Pengukuran kedalaman APHA, 2005 Pengukuran kecepatan arus Umar, 2012

14

C. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Pengambilan sampel ikan palung dan air dilakukan dengan teknik purposive random sampling. Metode ini digunakan berdasarkan pertimbangan kondisi karakteristik habitat Waduk P.B. Soedirman.

D. Variabel dan Parameter Penelitian

Variabel yang diamati adalah struktur populasi ikan palung dan kualitas air fisik dan kimia. Parameter yang dihitung adalah jumlah individu ikan pada lokasi inlet, tengah dan outlet. Sedangkan parameter yang diukur adalah panjang ikan palung, suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, pH, DO, dan CO 2 bebas di Waduk P.B. Soedirman.

E. Cara Kerja 1.

Pengambilan sampel ikan Ikan ditangkap menggunakan jala tebar dan jaring tancap. Alat penangkapan disiapkan, jala tebar ditebar sebanyak 10 kali pengulangan pada setiap stasiunnya. Alat tangkap jaring tancap dipasang pada sore hari dan pagi hari. Pada sore hari pukul 15.00 WIB dan diambil pada pagi hari pukul 5.00 WIB durasi 14 jam, sedangkan pada sore hari pukul 6.00 WIB dan diambil pada pagi hari pukul 15.00 WIB durasi 9 jam. Setelah ikan tertangkap, dihitung, dicatat jumlah ikan yang didapat, diukur panjang ikan, dan beberapa ikan diawetkan dengan menggunakan formalin.

2. Pengukuran panjang sampel ikan Effendi, 2003

Panjang ikan yang diukur adalah panjang total. Panjang total ikan yaitu pengukuran dilakukan dari ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor dengan menggunakan kertas milimeter blok.

3. Pengukuran suhu air APHA, 2005

Pengukuran suhu air dilakukan dengan metode pemuaian yakni dengan menggunakan termometer celcius. Termometer dicelupkan ke dalam perairan secara vertikal dengan kedalaman kurang dari 10 cm dari permukaan air dan dibiarkan selama 1 menit, setelah angkanya konstan termometer diangkat kemudian dibaca skalanya dan dicatat. bio.unsoed.ac.id 15

4. Pengukuran kecerahan APHA, 2005

Kecerahan atau penetrasi cahaya dengan metode visual. Alat yang digunakan yaitu secchi disk. Secchi disk dimasukkan ke dalam perairan sampai pada kedalaman tertentu hingga secchi disk tepat hilang dari penglihatan, kemudian diukur dan dicatat kedalaman yang didapat. Secchi disk dimasukkan ke dalam perairan sampai tidak terlihat, kemudian diangkat perlahan hingga terlihat kembali, kemudian diukur dan dicatat. Nilai penetrasi cahaya dihitung dengan rumus APHA 2005, yaitu: Penetrasi cahaya = 3-1 Keterangan: x = Jarak saat secchi disk tidak terlihat oleh mata cm y = Jarak saat secchi disk terlihat kembali oleh mata cm

5. Pengukuran kedalaman APHA, 2005

Kedalaman dengan metode visual yakni diukur menggunakan alat depth sounder. Bagian ujung depan depth sounder ditempelkan ke permukaan air, kemudian tekan on, angka yang nampak menunjukkan kedalaman perairan dilokasi tersebut.

6. Pengukuran kecepatan arus Umar, 2012

Kecepatan arus dengan metode floating object yakni kecepatan arus diukur menggunakan botol plastik yang telah diikat dengan tali rafia dengan panjang 10 meter dan di isi air 13 dari volume botol. Botol dihanyutkan di atas permukaan perairan lalu dicatat waktu tempuh botol mengalir sepanjang tali rafia tersebut. Nilai kecepatan arus dihitung dengan rumus Umar 2012, yaitu: V = 3-2 Keterangan: V = Kecepatan arus m.s -1 s = Jarak m t = Waktu s bio.unsoed.ac.id 16

7. Pengukuran derajat keasaman pH APHA, 2005