Penggunaan CFD Manfaat CFD Metode Diskritisasi CFD

41

2.5.1. Penggunaan CFD

CFD dalam aplikasinya dipergunakan diberbagai bidang antara lain sebagai berikut : 1. Pada Bidang Teknik - Mendesain ruang atau lingkungan yang aman dan nyaman. - Mendesain aerodinamis kendaraan agar menghemat konsumsi bahan bakar - Mendesain performa pembakaran pada piston kendaraan - Memaksimalkan hasil reaksi kimia pada proses kimiawi 2. Pada bidang Olahraga - Menganalisa aerodinamis pada sepatu bola - Menghitung kekuatan dan kecepatan pada tiap cara tendangan pada sepakbola 3. Pada bidang kedokteran - Menganalisa peredaran udara pada pasien yang mengalami penyakit sinusitis

2.5.2. Manfaat CFD

Terdapat tiga hal yang menjadi alasan kuat menggunakan CFD, yakni : 1. Insight-Pemahaman mendalam Ketika melakukan desain pada sebuah sistem atau alat yang sulit untuk dibuat prototype-nya atau sulit untuk dilakukan pengujian, analisis CFD memungkinkan untuk merangkak, merayap, dan menyelinap masuk secara virtual ke dalam alatsistem yang akan dirancang tersebut. 2. Foresight-Prediksi menyeluruh CFD adalah alat untuk memperidiksi apa yang akan terjadi pada alatsistem, dan CFD dapat mengubah-ubah kondisi batas variasi kondisi batas. 3. Efficiency-Efisiensi waktu dan biaya Foresight yang diperoleh dari CFD sangat membantu untuk mendesain lebih cepat dan hemat uang. Analisissimulasi CFD akan memperpendek waktu riset dan desain sehingga juga akan mempercepat produk untuk sampai pasaran.

2.5.3. Metode Diskritisasi CFD

Secara matematis CFD mengganti persamaan-persamaan diferensial parsial dari kontinuitas, momentum dan energi dengan persamaan-persamaan aljabar linear. CFD merupakan pendekatan dari persoalan yang asalnya kontinum memiliki jumlah sel tak terhingga menjadi model yang diskrit jumlah sel terhingga. Universitas Sumatera Utara 42 Perhitungankomputasi aljabar untuk memecahkan persamaan-persamaan diferensial parsial ini ada beberapa metode metode diskritisasi, diantaranya adalah [16]: 1. Finite Volume Method FVM Metode ini adalah pendekatan yang umum digunakan dalam CFD, persamaan yang mengatur diselesaikan melalui volume kontrol diskrit. Metode volume terbatas menyusun kembali persamaan diferensial parsial yang mengatur biasanya persamaan Navier-Stokes dalam bentuk konservatif, dan kemudian discretize persamaan baru. 2. Finite Element Method FEM digunakan dalam analisis struktural dari padatan, tetapi juga berlaku untuk cairan. Namun, formulasi FEM membutuhkan perawatan khusus untuk memastikan solusi konservatif. Perumusan FEM telah diadaptasi untuk digunakan dengan dinamika fluida yang mengatur persamaan. Meskipun fem harus hati-hati dirumuskan untuk menjadi konservatif, jauh lebih stabil dibandingkan dengan pendekatan volume terbatas. 3. Finite Difference Method FDM memiliki sejarah penting dan sederhana untuk program. Hal ini hanya digunakan dalam beberapa kode khusus. Modern Kode beda hingga menggunakan sebuah batas tertanam untuk menangani geometri yang kompleks, membuat kode-kode yang sangat efisien dan akurat. Cara lain untuk menangani geometri termasuk penggunaan grid, dimana solusinya adalah interpolated di jaringan masing-masing. Metode diskritisasi yang dipilih umumnya menentukan kestabilan dari program numerikCFD yang dibuat atau program software yang ada. Oleh karenanya, diperlukan kehati-hatian dalam cara mendiskritkan model khususnya cara mengatasi bagian yang kosong atau diskontinu. Universitas Sumatera Utara ` 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat

Tempat penelitian adalah Laboratorium Teknik Pendingin, gedung Fakultas Teknik, Departemen Teknik Mesin USU Lt. III. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan September 2013 sampai dengan Januari 2014.

3.2. Bahan Dan Alat

3.2.1. Bahan

Yang menjadi objek simulasi dalam penelitian ini adalah proses pelelehan stearic acid salah satu material PCM yang berada didalam kolektor pemanas air kemudian dipanaskan dengan sinar matahari selama 24 jam. Adapun spesifikasi kolektor pemanas air tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kaca kolektor Kaca koletor berfungsi untuk menerima radiasi matahari dari matahari dan diteruskan masuk kedalam kolektor. Ukuran kaca yang digunakan pada kolektor 1025 x 435 mm dengan ketebalan sebesar 5 mm. Berikut propertis kaca yang digunakan pada kolektor, dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Propertis Kaca kolektor [22] a h a n e n si ty k g m 3 pe ci fi c H ea t J kg .K herm al Cond uctivi ty Wm. K Universitas Sumatera Utara