Pengelolaan pengaduan ee967ac6 1e5f 41b3 b231 79c1894af469

10 16 USAID KINERJA mendampingi puskesmas untuk menyampaikan kondisi ini secara ruitin bulanan kepada MSF dan kepala desa. Puskesmas menyampaikan informasi dalam kalimat atau kata yang mudah dimengerti oleh orang awam dengan menghindari penggunaan singkatan dan istilah program atau medis. Informasi yang perlu disampaikan pada forum ini adalah: a. Kesiapan desa terhadap ibu yang membutuhkan bantuan ketika ibu terjadi komplikasi selama kehamilan dan persalinan terutama kesiapan tranportasi, donor, dan orang- orang penting yang perlu dihubungi pada saat genting itu. Kabupaten Aceh Singkil membuat kartu emergensi yaitu kartu yang berisi no telpon bidan desa, kepala puskesmas dan kepala dinas kesehatan. b. Puskesmas dapat menyampaikan atau mendapat informasi ibu yang datang bersalin dari luar daerah agar ibu tersebut mendapat pelayanan yang adekuat dan datanya dapat disampaikan ke puskesmas dimana ibu itu berasal. c. Meminta pengawasan agar dukun yang sudah bermitra untuk tidak menolong persalinan dan dukun yang belum bermitra untuk didorong agar bermitra. Kantung persalinan sesungguhnya sangat bermanfaat bagi manajemen program persalinan aman yang lebih responsif yaitu : 1. Mengetahui status kehamilan ibu dan tingkat risiko; 2. Mengetahui taksiran persalinan; 3. Mengetahui penolong serta pendamping persalinan; 4. Mengetahui tempat persalinan; 5. Mengetahui apa yang mesti dipersiapkan oleh keluarga dan tenaga kesehatan; 6. Monitoring keberadaan bidan di desa pada saat yang tepat. 7. Mempercepat berfungsinya desa siaga; 8. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil; 9. Termonitor kepatuhan kemitraan bidan dan dukun; 10. Dapat ditanganinya kejadian komplikasi secara dini; 11. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Semua puskesmas mitra USAID KINERJA di Kalimantan Barat menambahkan lagi dengan kantung IMD, Kantung ASI Eksklusif dan Kantung BGM. Mereka dapat memonitor jumlah ibu yang melahirkan terlah dilakukan IMD, dan ASI Eksklusif serta anak yang kurang gizi. Proses monitoringnya sama sehingga kepala puskesmas dan bidan koordinator sebagai manajer program KIA mendapatkan mengikuti perkembangan ibu hamil sampai anak usia 2 tahun. Contoh kantong persalinan yang baik dan efektif bisa ditemukan di seluruh Kalimantan Barat, seperti di Kota Singkawang dan Kab. Bengkayang.

5. Pengelolaan pengaduan

Sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan pelayanan publik, sesuai Permenpan 132009, masyarakat mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan berbagai saran, masukan dan juga pengaduan terkait dengan pelayanan yang diterimanya dari penyedia layanan. Puskesmas berkewajiban memberikan ruang masyarakat berpartisipasi dan merespon berbagai pengaduan, saran dan masukan dari masyarakat. Kemudian, bersama-sama menyusun suatu kesepakatan sebagai upaya peningkatan pelayanan yang disepakati bersama, baik dalam bentuk Janji Perbaikan layanan sesuai dengan kapasitas puskesmas. 11 16 USAID KINERJA mendampingi MSF dan Puskesmas melakukan lokakarya pengaduan, survey pengaduan, analisis, janji perbaiakan layanan dan monitoring dan evaluasi pemenuhan janji perbaikan layanan. Banyak hal yang berkaitan dengan persalinan aman dikeluhkan oleh masyarakat seperti bidan tidak tinggal di desa, bidan tidak memberikan informasi dengan cukup, bidan tidak ramah dan sebagainya. Puskesmas menyikapi ini dengan membuat janji sesuai dengan kemampuan puskesmas memenuhi janji tersebut yang dimonitoring secara berkala oleh MSF. Seluruh puskesmas mitra KINERJA sudah melakukan janji perbaikan layanan dan umumnya sudah dapat memenuhi janjinya. Mekanisme pengaduan masyarakat tidak hanya diperoleh melalui Survey Pengaduan Masyarakat, tapi juga ada beberapa pendekatan lainnya seperti lewat Kotak Pengaduan atau Kotak Keluhan, SMS gate way, Hotline – telephone dan sebagainya. Untuk menjamin bahwa masyarakat mau memberikan keluhanpengaduannya maka penting bagi unit layanan kesehatan puskesmas mengembangkan mekanisme Pengelolaan Pengaduan. Masyarakat perlu terinformasi tentang adanya layanan pengaduan dan SOP pengaduan yang disediakan oleh unit layanan kesehatanpuskesmas untuk digunakan oleh masyarakat. Dalam mengembangkan mekanisme penanganan pengaduan, unit layanan kesehatan perlu melibatkan tim yang terdiri dari staf puskesmas, perwakilan MSF atau Komite Kesehatan Kecamatan Badan Pertimbangan Kesehatan atau perwakilan PKK, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, kader kesehatan dan pemerhati kesehatan lainnya di wilayah Puskesmas. Keterlibatan perwakilan masyarakat ini penting sebagai bentuk ‘pengawasan publik’ terhadap Pengelolaan Pengaduan oleh unit layanan, serta untuk menjamin bahwa pengaduan dari masyarakat memang ditanggapi secara serius oleh pemberi layananpuskesmas. Mekanisme pengelolaan pengaduan yang berfungsi baik dan bermanfaat bisa ditemukan di Kab. Melawi, Sekadau dan Bengkayang di Kalimantan Barat, dan di Kota Makassar dan Kab. Luwu Utara di Sulawesi Selatan.

6. Strategi Promosi Kesehatan