Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah
port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground.
Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler
dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.
Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positip dan sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen
ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktif.
Lamanya waktu antara aktifnya power pada IC mikrokontroler dan aktifnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung
maka lamanya waktu antara aktifnya power pada IC Mikrokontroler adalah :
10 10
1 det t
R x C K
x F
m ik
µ
= =
Ω =
Jadi 1 mili detik setelah power aktip pada IC kemudian program aktip.
3.3 Rangkaian Pemancar Infra Merah
Data yang yang telah diolah mikrokontroler AT89S51 dikirimkan ke rangkaian penerima dengan menggunakan LED infra merah. Rangkaiannya seperti gambar di
bawahi :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Rangkaian Pengirim Data Melalui Infra Merah
Pada rangkaian di atas LED infra merah akan menyala jika basis pada transistor C945 diberi tegangan yang lebih besar dari 0,7 volt, ini akan sama artinya
jika pada P3.7 AT89S51 diberi logika high 1, karena pin yang diberi logika high akan mempunyai tegangan 4 sd 5 volt, cukup untuk mengaktipkan transistor.
Sedangkan untuk mematikan LED infra merah, maka P3.7 AT89S51 harus diberi logika low 0, karena dengan memberikan logika low pada P3.7, maka P3.7 akan
memiliki tegangan 0 sd 0,009 volt, tegangan ini akan menyebabkan transistor tidak aktip.
Untuk pengiriman data agar data dapat dikirimkan dari jarak yang jauh, maka LED infra merah harus dipancarkan dengan frekuensi 38 KHz karena frekuensi ini
bebas dari gangguan frekuensi infra merah alam. Jika LED infra merah dipancarkan dengan frekuensi selai 38 KHz, maka pancarannya akan terganggu oleh frekuensi-
P3.7 AT89S51
LED_ir 5V
VCC
330
R2 4.7k
2SA733
Universitas Sumatera Utara
frekuensi infra merah dari alam, seperti frekuensi infra merah yang dipancarkan oleh matahari, tumbuhan, bahkan badan manusia. Dengan menggunakan frekuensi 38 KHz,
maka pancaran LED infra merah yang dihasilkan oleh rangkaian tidak terganggu oleh pancaran infra merah alam, sehingga jarak pengiriman data semakin jauh.
3.4 Flowchat
program diawali dengan start, Jika ada sinyal input dari tombol maka program akan
membandingkan datanya apakah sinyal yang diinputkan oleh tombol adalah sinyal untuk menghidupkan atau mematikan alat elektronik .
Jika input yang diterima adalah sinyal ON maka program akan mengirimkan datanya melalui pemancar ke penerima. Jika input yang diterima adalah sinyal OFF
maka program mengirimkan datanya melalui pemancar ke penerima yaitu data untuk mematikan alat elektronik. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawa in
Gambar 3. 4 Flowchart
start
Tombol ON ? Tombol OFF ?
Kirim sinyal ON Kirim sinyal OFF
ya tidak
ya tidak
Universitas Sumatera Utara
3.5 Program