1. sifat usaha adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum
sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan,
2. maksud dan tujuan adalah untuk turut serta dalam membangun ekonomi
dan ketahanan nasional sesuai kebijakan pemerintah melalui penyelenggaraan penyediaan dan pengusahaan Bandar udara untuk turut
menunjang kelancaran angkutan udara secara aman, selamat dan efisien, 3.
dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha-usaha
sebagai berikut: a.
penyediaan, pengusahaan pengembangan jasa bandar udara, b.
perencanaan pengembangan dan pemeliharaan bandar udara, c.
usaha-usaha lain yang dapat menunjang tecapainya tujuan perusahaan dengan persetujuan menteri,
d. penetapan tata guna tanah, pengelolaan tanah dan daerah dalam
lingkungan kerja bandar udara berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
E. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan
Bila menurut standar faktor keselamatan bandar udara maka Bandar Udara Polonia tidak termasuk didalamnya. Ini dikarenakan lokasi Bandar
Udara Polonia yang berada ditengah-tengah kota atau pemukiman warga masyrakat sehingga apabila ada pesawat jatuh maka kemungkinannya akan
19
jatuh di tengah kota. Maka dari itu untuk memenuhi standar keselamatan bandar udara maka PT. Angkasa Pura II persero berusaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanannya. Selain itu PT. Angkasa Pura II persero juga telah membangun bandar udara baru yang memenuhi standar keselamatan
bandar udara salah satu standar keselamatan itu adalah lokasi bandara yang letaknya berada dekat dengan laut.
Pada tahun 2007 Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Yusuf Kalla berkunjung ke Sumatera Utara untuk meresmikan pembangunan Bandar
Udara Baru yang bertepatan terletak di kabupaten Deli Serdang daerah Kuala Namu sekitar 20 KM Timur Kota Madya Medan. Menurut Rencana Bandar
Udara Tersebut akan dibangun dua Run Way Pendaratan. Dan untuk mempermudah perjalan calon penumpang dari kota ke bandara maka dibangun
Jalan Toll dan kereta api ke Bandara tersebut dan menurut perkiraan Bandar Udara tersebut akan selesai pembangunannya pada tahun 2011. ini merupakan
bentuk kinerja PT. Angkasa Pura II persero untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumennya yaitu kepada masyarakat Kota Madya
Medan pada umumnya. 20
F. Rencana Kegiatan Perusahaan
PT. Angkasa Pura II Persero Medan pada 2011 ini kegiatannya sama seperti tahun sebelumnya yaitu melayani penerbangan dan penyelamatan
penerbangan. PT. Angkasa Pura II Persero Medan juga melaksanakan kegiatan seperti penerimaan dari penyewaan kios – kios dan pas masuk
bandara. Perusahaan juga sedang mengembangkan bandara baru yang berlokasi di kuala namu di Deli Serdang Sumatera Utara.
2 2
STRUKTUR ORGANISASI PT. ANGKASA PURA II PERSERO BANDAR UDARA POLONIA MEDAN
MANAGER PEL OPS LALULINTAS UDARA
GENERAL MANAGER AIRPORT DUTY MANAGER
MANAGER PEL OPS BANDARA
Jr. MANAGER PEL BOP RANGTIKA
Jr. MANAGER PEL ACC
Jr. MANAGER PENGAMANAN
Jr. MANAGER PKP- PK
Jr. MANAGER PEL BANDARA
MANAGER T.ELEK LISTRIK
Jr. MANAGER PEL. ADC
Jr. MANAGER T. T.ELBAND
Jr. MANAGER NAV RADAR
Jr. MANAGER LAND TALING
Jr. MANAGER T.MEK PERL
Jr. MANAGER TEK LISTRIK
Jr. MANAGER BANGUNAN
MANAGER TEK UMUM PERL
Jr. MANAGER KOMERSIAL
Jr. MANAGER KEUANGAN
Jr. MANAGER AKUNTANSI
Jr. MANAGER KEPEG UMUM
MANAGER ADM KOMERSIAL
SUMBER: PT. ANGKASA PURA II PERSERO BANDARA POLONIA MEDAN
Gambar 2.1
BAB III PEMBAHASAN
A. Sistem Pengawasan Internal Pengeluaran Kas
Transaksi pengeluaran kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan aset berupa kas yang dimiliki perusahaan berkurang.
Pengeluaran kas harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan
kerugian perusahaan. Pengeluaran kas biasanya berupa pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk berbagai macam keperluan, misalnya
pembayaran hutang, pembayaran gaji karyawan dan biaya-biaya lainnya. Untuk memberikan keyakinan yang tinggi bahwa setiap transaksi yang
mengakibatkan keluarnya uang kas benar-benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan dan kewajiban yang diembannya serta tidak salah
penggunannya, maka diperlukan pengawasan yang tinggi dan memuaskan agar sesuai dengan tujuan perusahaan.
Sistem pengawasan pengeluaran kas meliputi prosedur- prosedur yang dibuat untuk menjaga atau mengamankan dana perusahaan. Sistem ini
menciptakan pengawasan intern terhadap pengeluaran kas, diperoleh data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha serta
mendorong dipenuhinya kebijaksanaan pimpinan. Istilah pengawasan intern meliputi sistem-sistem, prosedur-prosedur dan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh suatu perusahaan untuk membantu memastikan bahwa transaksi-transaksi telah diotorisasi, dipriksa dan dicatat secara layak.
23