Lisda Lisdiawati, 2012 Identifikasi dan Karakterisasi Fungi daati Serasah Daun di Kawasan Hutan Leuweung Sancang
Garut Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2. Tahap Penelitian
a. Pengambilan serasah
Serasah daun di ambil secara acak dan sembarang dari hutan pantai dan hutan mangrove Leuweung Sancang Garut Gambar 3.2. Pengambilan serasah hanya
dilakukan satu kali pada setiap ekosistemnya baik hutan pantai maupun hutan mangrove. Karakteristik serasah yang diambil yakni berwarna cokelat tua secara
kesuluruhan. Berbeda dengan serasah daun yang diambil dari hutan pantai, serasah daun yang diambil hutan mangrove sedikit tercampur dengan lumpur.
Serasah yang diambil kemudian dimasukkan ke dalam plastik steril dan kemudian di bawa ke laboratorium. Pada saat pengambilan serasah dilakukan pula
pengukuran faktor abiotik. Faktor abiotik yang diukur diantaranya suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya, pH tanah dan kelembaban tanah.
Gambar 3.2 Rona Lingkungan Tempat Pengambilan Serasah Daun. Hutan Pantai
Leweung Sancang Garut A. Hutan Mangrove Leweung Sancang Garut B.
A B
Lisda Lisdiawati, 2012 Identifikasi dan Karakterisasi Fungi daati Serasah Daun di Kawasan Hutan Leuweung Sancang
Garut Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
b. Isolasi Fungi.
Isolasi dilakukan untuk memperoleh isolat murni fungi monoisolat. Sampel fungi diambil dari serasah daun. Serasah daun dimasukkan ke dalam cawan Petri
yang telah terisi medium PDAS. Kemudian diinkubasi pada suhu ruang dan dibiarkan selama 3-7 hari sampai terdapat fungi yang tumbuh terlihat hifa-hifa.
Fungi yang tumbuh pada media agar tersebut masih dalam keaadaan kultur campuran terdapat beberapa jenis fungi pada media agar tersebut, maka dari itu
harus dilakukan subkultur. Fungi yang tumbuh disubkultur pada media PDAS yang baru, agar hanya tumbuh satu jenis fungi saja. Subkultur dilakukan dengan
menggunakan jarum ose steril dengan cara membakar jarum ose tersebut dengan menggunakan bunsen kemudian fungi dikerik dan digoreskan pada media agar
steril. Media yang telah berisi fungi kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 3-7 hari sampai terdapat fungi yang tumbuh. Pada saat melakukan kultur fungi,
tempat dan alat yang digunakan harus dalam kondisi steril agar tidak terjadi kontaminasi.
c. Pembuatan slide kultur