Rosihan Yunsri Galaxi, 2013 FRAUD RISK ASSESSMENT TERHADAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PROSEDUR AUDIT YANG EFEKTIF BERBASIS RISIKO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun rumus pearson product moment adalah : ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
Kriteria keputusan: -r
tabel
r
hitung
+ r
tabel ,
maka H diterima
Sugiyono :2010
3.2.9.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mencari besarnyapengaruh variabel independen. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinan,
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: KD = r
2
x 100 Sudjana 2005:246
Keterangan: KD
= Koefisien determinan r
2
= Nilai koefisien product moment
3.2.9.4 Uji Hipotesis
3.2.9.4.1 Hipotesis Statistik
H
o
1
:
= 0
:Fraud risk assessment x tidak ada pengaruh terhadap skeptisme profesional auditor y.
H
11
:
≠ 0:
Fraud risk assessment x ada pengaruh terhadap skeptisme profesional auditor y.
H
o
2
:
= 0 :
Skeptisme profesional auditor y tidak ada pengaruh terhadap prosedur audit yang efektif berbasis risiko z
H
12
:
≠ 0 :
Skeptisme profesional auditor y ada pengaruh terhadap prosedur audit yang efektif berbasis risiko z.
Rosihan Yunsri Galaxi, 2013 FRAUD RISK ASSESSMENT TERHADAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PROSEDUR AUDIT YANG EFEKTIF BERBASIS RISIKO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2.9.4.2 Uji t
Menurut Sugiyono 2010: 110 rumusnya adalah : √
Keterangan : t = nilai t hitung
r = Koefisien korelasi Pearson Product Moment n = Banyaknya responden
Kriteria keputusan: Jika t
hitung
t
tabel
; maka H
o
diterima dan H
a
ditolak Jika t
hitung
t
tabel
; maka H
o
ditolak dan H
a
diterima
Rosihan Yunsri Galaxi, 2013 FRAUD RISK ASSESSMENT TERHADAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PROSEDUR AUDIT YANG EFEKTIF BERBASIS RISIKO Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “fraud risk assessment
terhadap skeptisme profesional auditor dan implikasinya terhadap prosedur audit yang efektif”, maka dalam bab ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran penerapan fraud risk assessment oleh auditor junior di Kota
Bandung ketika melaksanakan tugas audit atas laporan keuangan sudah dilakukan dengan baik .
2. Gambaran skeptisme profesional auditor yang dimiliki dan digunakan oleh
auditor junior di Kota Bandung ketika melaksanakan tugas audit atas pelaporan keuangan sudah diterapkan dengan baik
3. Gambaran prosedur audit yang efektif berbasis risiko yang dipilih oleh auditor
junior di Kota Bandung pada saat melaksanakan tugas audit atas laporan keuangan sudah dijalankan dengan baik.
4. Terdapat pengaruh antara fraud risk assessment terhadap skeptisme
profesional auditor. Hal ini membuktikan bahwa ketika fraud risk assessment diterapkan dalam audit atas pelaporan keuangan maka dapat berpengaruh juga
terhadap sikap skeptis yang dimiliki oleh auditor junior.