Analisis Data PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR PRESIPITASI GANGGUAN JIWA ANTARA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Presipitasi Gangguan Jiwa antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi pada Remaja di Desa Nguter.

B. Analisis Univariat

1. Pengetahuan

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Hasil Pre-test Post-test Jum lah Juml ah Baik 3 10.0 5 16.7 Sedang 11 36.7 16 53.3 Buruk 16 53.3 9 30.0 Minimal 4 8 Maksima l 15 16 SD 2.74 1 2.17 1 Rata- Rata 10.9 3 12.6 7 Hasil dari jawaban responden nanti akan dikatagorikan dalam 3 katagori yaitu baik dengan jawaban 76-100 benar, sedang dengan jawaban 56-75 benar dan kurang dengan jawaban 55 jawaban benar. Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang factor presipitasi gangguan jiwa pada saaat pre-test sebagian besar pengetahuan buruk, yaitu sekitar 16 responden 53.3. Responden dengan pengetahuan baik sebanyak 3 responden 10, dan responden dengan pengetahuan sedang sebanyak 11 responden 36.7. Hasil post-test tingkat pengetahuan sebagian besar berpengetahuan sedang dengan jumlah responden 16 responden 53.3 untuk kategori baik mengalami peningkatan yang semula berjumlah 3 10 menjadi 5 16.7 responden dan untuk kategori buruk menurun yang semula berjumlah 16 53.3 menjadi 9 30 responden. Terlihat ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 10.93 menjadi 12.67.

C. Analisis Bivariat

1. Uji Paired sampel t-test Tingkat

Pengetahuan Tabel 3. Hasil uji Paired sampel t-test Pengetahuan Hasil Pre- test Post- test p- value Kesim pulan Rata- rata 10.9 3 112. 67 0.000 Signif ikan Minimu m 4 8 Maksim um 15 16 SD 2.74 1 2.17 1 Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji Paired Sample t-test pre-test dan post- test menunjukan bahwa nilai p-value sebesar 0.000 diambil keputusan H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata pengetahuan tingkat pengetahuan tentang factor presipitasi. Berdasarkan hasil penelitian item soal yang mengalami perubahan nilai yang besar adalah soal nomor 19 tentang terpai pada pasien gangguan jiwa yang pada awalnya hanya ada 2 orang yang bisa menjawab setalah diberikan psikoedukasi yang berhasil menjawab sebanyak 15 orang, pada soal nomor 11 tentang faktor psikologis dari faktor presipitasi ganguan jiwa sebelum diberikan psikoeduaksi yang berhasil menjawab 8 responden dan setelah diberikan psikoedukasi yang berhasil menjawab sebanyak 17 responden, pada nomor 13 tentang faktor presipitasi ganguuan jiwa sebelum diberikan psikoedukasi yang berhasil menjawab sebanyak 10 responden setelah diberikan psikoedukasi yang berhasil mejawab sebanyak 16 responden. PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden berdasarkan pendidikan menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA. Tingkat pendidikan reponden ini dipengaruhi karena mayoritas responden masih berumur sekitar 16- 19 tahun serta banyaknya responden yang telah lulus SMA memutuskan untuk langsung bekerja dan tidak melanjutkan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar usia responden sebagian besar memiliki usi antara 16-19 tahun. Gerldard2011 menyatakan bahwa dimana pada saat remaja seesorang mulai dapat mengembangkan pemikiranya sendiri. Wong, Hockenberry, Wilson, Winkelsten Schwart 2009 menyatakan bahwa seseorang pada saat usia remaja sudah dapat berfikir secara sistematis ketika mereka mendapatkan masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian psikoedukasi pada remaja akan mudah diserap oleh remaja karena pada sasat remaja pemikiran seseorang berkembang dengan baik.

1. Tingkat Pengetahuan Remaja

Tentang Faktor Presipitasi Gangguan Jiwa Berdasarkan hasil dari penelitian tingkat pengetahuan remaja tentang faktor presipitasi gangguan jiwa sebelum diberikian psikoedukasi mayoritas buruk dan setelah diberikan psikoedukiasi meningkat menjadi mayoritas sedang. Tingkat pengetahuan responden juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden yang mayoritas adalah SMA. Hal ini sejalan dengan Notoadmojo 2010 yang mengatakan bahwa kemampuan seeseorang dalam memahami suatu informasi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, termasuk pengetahuan tentang kesehatan. Semakin tinggi tingakat pendidikan seeseorang makan akan semakin mudah bagi orang tersebut untuk memahami informasi yang diperoleh. Wawan dan Dewi 2010 menyatakan pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi dimana semakin besar informasi yang diperoleh seseorang maka akan semakin luas juga tingkat pengetahuan seseorang tersebut.

2. Perbedaan Tingkat Pengetahuan

Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi Berdasarkan hasil penelitian tentang ada tidaknya perbedaan antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi pada remaja di desa Nguter menggunakan teknik analisis Paired sample t-test dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan. Pada nilai rata-rata mengalami peningkatan setelah diberikan psikoedukasi yaitu, pre-test 10.93 meningkat menjadi 12.67 saat post-test maka dapat disimpulkan adanya perbedaan nilai rata-rata tingkat pengetahuan setelah diberikan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI GANGGUAN JIWA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Analisis Faktor Predisposisi Dan Presipitasi Gangguan Jiwa Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI GANGGUAN JIWA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT JIWA Analisis Faktor Predisposisi Dan Presipitasi Gangguan Jiwa Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 5 18

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR PRESIPITASI GANGGUAN JIWA ANTARA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Presipitasi Gangguan Jiwa antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi pada Remaja di Desa Nguter.

1 3 15

BAB 1 PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Presipitasi Gangguan Jiwa antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi pada Remaja di Desa Nguter.

0 2 6

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN JIWA ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Predisposisi Gangguan Jiwa Antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi Pada Remaja di Desa Ng

0 3 13

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN JIWA ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Predisposisi Gangguan Jiwa Antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi Pada Remaja di Desa Ng

0 3 15

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Faktor Predisposisi Gangguan Jiwa Antara Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi Pada Remaja di Desa Nguter.

0 2 7

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Kabupaten Jepara.

0 3 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Kabupaten Jepara.

1 5 16

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET PADA Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Sebelum Dan Sesudah Pemberian Leaflet Pada Masyarakat Desa Kupen Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

1 4 11