Trisna Setia Ningsih,2016 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TEHADAP PENALARAN MATEMATIKA KELA IV SDN
UMBUL KAPUK KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar untuk pendidikan di jenjang selanjutnya. Tingkatan di SD dibagi menjadi dua yaitu kelas rendah
kelas 1-3 dan kelas tinggi kelas 4-6. Di kelas rendah biasanya pembelajaran menggunakan pendekatan tematik. Sedangkan di kelas tinggi
pendekatan pembelajaran yang dipilih seharusnya pendekatan yang dapat membuat siswa aktif di kelas, sehingga proses interaksi pun berjalan dengan
baik. Sekolah dasar merupakan tempat dimana siswa belajar untuk dapat
membaca, menulis, dan berhitung. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan
berhitung siswa. Dengan demikian, guru sekolah dasar hendaknya mampu melaksanakan pembelajaran matematika yang bermakna agar konsep
matematika yang ada dapat dikuasai siswa. Di sekolah dasar, konsep matematika yang abstrak tidak diajarkan melalui definisi, namun dengan
contoh-contoh yang relevan dengan menggunakan media. Media yang digunakan dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan media konkret,
karena siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Di dalam pembelajaran matematika yang abstrak yang berisi himpunan simbol-simbol
matematika, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga untuk memperjelas apa yang disampaikan oleh guru. Sehingga, dengan
digunakannya media konkret diharapkan siswa belajar dengan menggunakan benda nyata sebagai alat bantu untuk memberikan konsep abstrak kepada
siswa.
Trisna Setia Ningsih,2016 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TEHADAP PENALARAN MATEMATIKA KELA IV SDN
UMBUL KAPUK KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada pembelajaran matematika, siswa sering sekali dihadapkan dengan masalah-masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Permasalahan kehidupan sehari-hari tersebut dapat berupa permasalahan mengenai
bilangan, geometri
maupun pengukuran.
Permasalahan- permasalahan yang ada dapat dimanfaatkan oleh guru untuk pembelajaran
matematika sehingga siswa dapat belajar untuk memecahkan masalah. Siswa dapat dibiasakan dengan soal-soal pemecahan masalah untuk belajar
memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika. Pada saat memecahkan suatu permasalahan matematika, siswa dituntut
untuk berpikir kritis dan logis. Penyajian berbagai permasalahan matematika pada model problem based learning membuat siswa belajar bagaimana cara
mereka memecahkan suatu permasalahan serta strategi apa yang dapat dilakukan untuk menemukan solusi permasalahan tersebut. Berbagai strategi
dapat digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan, sehingga menggunakan penalaran bukan hanya satu-satunya strategi yang dapat
digunakan siswa. Namun, dari berbagai strategi yang digunakan siswa tersebut apakah dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika
siswa? Penalaran F. Shadiq, 2004, hlm. 2 merupakan “suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu
pernyataan baru yang benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan se
belumnya”. Kemampuan bernalar dalam mengaplikasikan berbagai pengetahuan
yang dibutuhkan sangat penting dalam memecahkan suatu permasalahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SDN Umbul Kapuk, guru
menjelaskan masih banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran matematika. Rata-rata nilai UTS matematika siswa kelas IV adalah 62. Siswa
menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit, sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kemampuan pemecahan masalah
Trisna Setia Ningsih,2016 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TEHADAP PENALARAN MATEMATIKA KELA IV SDN
UMBUL KAPUK KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan salah satu indikator tujuan pembelajaran matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang
dapat diterapkan agar siswa terbiasa menyelesaikan masalah yaitu dengan menerapkan model problem based learning. Pada pembelajaran matematika
dengan model problem based learning, siswa diberi suatu permasalahan untuk diselesaikan. Pada pembelajaran matematika dengan model problem based
learning siswa akan belajar menyelesaikan masalah yang ada. Pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning
merupakan model pembelajaran yang berfokus pada penyajian suatu permasalahan nyata atau simulasi kepada siswa, kemudian siswa diminta
mencari pemecahannya melalui serangkaian penelitian dan investigasi berdasarkan teori, konsep, prinsip yang dipelajarinya dari berbagai ilmu
multiple perspective. E. Siregar H. Nara, 2011, hlm. 119. Pembelajaran matematika dengan model problem based learning bertujuan agar siswa dapat
mengaplikasikan berbagai pengetahuan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan. Sehingga dengan meningkatkan
kemampuan penalaran matematika siswa, berarti salah satu indikator hasil belajar siswa tercapai. Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis ingin
melakukan penelitian tentang pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan penalaran matematika siswa kelas IV SDN Umbul
Kapuk.
B. Rumusan Masalah Penelitian