PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VA dan VB SD Negeri Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

(1)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM-BASED

LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VA dan VB SD Negeri Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dian Pertiwi

1102233

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2015


(2)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V

PADA KONSEP SIKLUS AIR

Oleh

DIAN PERTIWI

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©DIAN PERTIWI 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin penulis


(3)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR


(4)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR


(5)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Latar belakang dari penelitian ini adalah bahwasanya mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang banyak mengandung percobaan dan eksperimen dalam proses penyampaiaanya. Selain itu, proses penyampaian yang baik adalah proses penyampaian mata pelajaran yang sesuai dengan karakter anak usia sekolah dasar. Proses penyampaian tersebut dapat tercapai dengan menggunakan strategi Problem-based Learning.Dalam strategi inibukan hanya guru yang aktif, tapi ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan strategi probem-based learning pada siswa kels V. (2) untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V. (3) untuk mengetahui adakah perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi Problem-based Learning dan strategi Ekspositori. Alasan penelitian ini adalah di karenakan proses pembelajaran yang masih menggunakan cara lama yaitu ceramah. Padahal mata pelajaran IPA menuntut guru untuk lebih kreatif lagi dalam proses penyampaiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain Quasi experiment dengan jenis Nonequivalent Control Design. Lokasi penelitian yang diambil ialah SDN Drangong 1, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Sampel yang diambil berjumlah 20 orang dari masing – masing kelas VA dan VB. Instrumen yang digunakan ialah tes, skala bertingkat dan lembar observasi. Temuan dari penelitian ini adalah observasi yang diamati semua aspek tercapai. Untuk skala bertingkat pada kelas eksperimen mempunyai rata - rata 80% dengan kriteria sedang. Adapun analisis dengan bantuan spss for windows versi 16.0 yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji data deskriptif pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai perbedaan rata – rata sebesar 0,95. Sedangkan pada postes kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai perbedaan rata – rata yang cukup besar yaitu 10,15. Selanjutnya Uji Normalitas data pretes mempunyai selisih 0,17 sedangkan postes mempunyai selisih 0,11. Uji homogenitas pretes based on mean memiliki signifikasi 0,951, postes based on mean memiliki signifikasi 0,992, pretes based on median memiliki signifikasi 0,876, postess based on median memiliki signifikasi 0839 dan data ini mempunyai sig. > 0,05 dinyatakan bahwa data bersifat homogen. Pengujian hipotesis –t tabel t hitung + t tabel ketiga hipotesis

dapat diterima. Dari temuan tersebut menunjukan bahwa kelas yang mendapatkan strategi PBL lebih baik secara signifikan daripada kelas yang tidak, hal tersebut dihitung melalui Uji Statistik pada perolehan selisih antara pretes dan postes. Berdasarkan temuan penelitian, maka strategi PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswapada pembelajaran Sains, sehingga dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran khususnya.


(6)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The background of this research is that in sicence learning the feed contains many subjects in the process of trial and experiment. In addition, the delivery process is the process of delivering both subjects in accordance with the character of primary school children. The delivery process can be achieved by using a strategy Problem-based Learning. In this strategy not only active teachers, but there is a reciprocal relationship between teacher and student. The purpose of this research are: (1) to determine how the process of learning by using strategies probem-based learning in students grade V. (2) to determine how much the increase in critical thinking skills students in grade V. (3) to know is there any difference in the ability to think critical students who get science learning by using strategies Problem-based Learning and Expository strategy. The reason this research is in because of the learning process that still use the old way that lecture. Whereas science subjects require teachers to be more creative in their delivery process. The method used in this research is quantitative research methods to design Quasi experiment with the type of Nonequivalent Control Design. The location of research is SDN Drangong 1, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Samples taken from a total of 20 people each class VA and VB. The instrument used was a test, a rating scale and observation sheet. The findings of this study is the observation that observed all aspects achieved. To rating scale the experimental class have average - average 80% of the criteria being. The analysis with the help of SPSS for windows version 16.0 were used in this study is to test the descriptive data have different pretest 0.95. While on postes have differences 10.15. Normality test DTA has pretest posttest difference of 0.17 while having difference of 0.11. Homogenity test based on the mean pretest has significance 0.951, based on the mean postes has significance 0.992, based on the median pretest has significance 0.876, based on the median postess 0839 has significance and this data has sig. > 0.05 is stated that the data are homogeneous. Hypothesis tested –t tabel t hitung + t tabel three hypotheses can be accepted


(7)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

UCAPAN TERIMA KASIH... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangPenelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian... 4 ..

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 6

2. Problem based learning ... 7

3. Strategi Ekspositori ... 11

4. Konsep Berpikir kritis ... 11

5. Konsep siklus air ... 13

6. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 14

B. Kerangka pemikiran ... 16

C. Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19

B. Desain Penelitian ... 19

C. Definisi Operasional ... 21

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 22

F. Uji Instrumen ... 23

G. Prosedur Penelitian ... 26

H. Teknik Pengumpulan Data ... 27

I. Teknik Analisis Data ... 30


(8)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Temuan ... 34 B. Pembahasan ... 55

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 56 B. Rekomendasi ... 57


(9)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Strategi PBL ... 9

Tabel 2.2 Capaian dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif ... 10

Tabel 3.1 Observasi ... 28

Tabel 3.2 Skala Likert/angket ... 29

Tabel 4.1 Hasil observasi ... 34

Tabel 4.2 Hasil Skala Likert/Angket ... 35

Tabel 4.3 Data nilai mentah ... 37

Tabel 4.4 Hasil uji validitas ... 38

Tabel 4.5 Hasil uji reliabilitas ... 39

Tabel 4.6 Hasil uji tingkat kesukaran ... 40

Tabel 4.7 Hasil uji daya pembeda ... 41

Tabel 4.8 Nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol ... 43

Tabel 4.9 Statistik deskriptif pretes ... 44

Tabel 4.10 Nilai postest kelas eksperimen dan kontrol ... 45

Tabel 4.11 Statistik deskriptif postes ... 46

Tabel 4.12 N-Gain kelas eksperimen ... 47

Tabel 4.13 N-Gain kelas kontrol ... 48

Tabel 4.14 Uji Normalitas ... 50

Tabel 4.15 Uji Homogenitas ... 52


(10)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ... 18

Gambar 3.1 Desain penelitian ... 21

Gambar 4.1 Hasil skala bertingkat ... 36

Gambar 4.2 Nilai pretes ... 42

Gambar 4.3 Nilai postes ... 46

Gambar 4.4 Uji N-Gain kelas eksperimen ... 48

Gambar 4.5 Uji N- Gain kelas kontrol ... 49

Gambar 4.6 Uji Q-Q Plot pretes ... 50


(11)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A

1. SK Pembimbing 2. Surat Penelitian 3. Surat balasan

LAMPIRAN B

Lampiran 1 Kisi – kisi soal Lampiran 2 Soal Instrumen Lampiran 3 Kunci jawaban

Lampiran 4 RPP Kelas eksperimen Lampiran 5 RPP kelas kontrol Lampiran 6 Tabel nilai validitas Lampiran 7 Tabel reliabilitas

Lampiran 8 Nilai mentah pretes kelas eksperimen Lampiran 9 Nilai sampel 20 siswa setelah diurutkan Lampiran 10 Nilai postes eksperimen sebelum diurutkan Lampiran 11 Nilai postes eksperimen setelah diurutkan Lampiran 12 Nilai mentah pretes kelas kontrol

Lampiran 13 Nilai postes kontrol sebelum diurutkan Lampiran 14 Nilai postes kontrol setelah diurutkan Lampiran 15 Uji Normalitas

Lampiran 16 Uji Homogenitas Lampiran 17 Uji Hipotesis Lampiran 18 Skala bertingkat Lampiran 19 Lembar observasi

Lampiran 20 Tabel hasil pengisian angket Lampiran 21 Hasil tes dan angket

Lampiran 22 Lampiran 23


(12)

1

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sebagian orang mengenalnya dengan sains merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak mengandung percobaan dan eksperimen dalam proses penyampaiannya . IPA merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiaanya yaitu alam dan semua yang ada di dalamnya. IPA merupakan mata pelajaran yang sudah diajarkan sejak kelas 1 (satu) di sekolah dasar . Pada proses pembelajarannya, IPA menuntut kita menjadi siswa yang aktif dan serba ingin tahu. Menurut Widodo dkk, 2010 IPA atau sains bahwasanya memiliki 4 hakikat yaitu sains sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai sikap dan sains sebagai teknologi.

Selain 4 poin hakikat sains, Widodo juga mengemukakan dalam bukunya bahwa dalam ada 4 (empat) poin yang harus dimiliki dalam proses pembelajarnan IPA. Peneliti menyimpulkan 4 (empat poin) yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA khususnya di sekolah dasar anatara lain keterampilan mengamati. Keterampilan mengamati ini perlu dimiliki siswa agar dapat bekerja secara ilmiah untuk dapat menggambarkan suatu kejadian, fenomena, benda dan lain – lain.Selanjutnya keterampilan merencanakan dan melakukan percobaan. Tentu saja dalam hal ini, IPA tidak hanya mata pelajaran yang difokuskan untuk menerangkan saja tetapi juga dituntut untuk bisa melakukan percobaan terutama bagi anak usia sekolah dasar. Dalam keterampilan merencanakan dan melakukan percobaan ini siswa harus mengetahui bahwasanya dalam prosesnya mencakup keterampilan yang dimulai dari merumuskan pertanyaan hingga menentukan langkah kerja penyelidikan.

Selanjutnya keterampilan yang ketiga adalah keterampilan menafsirkan dan menyimpulkan suatu percobaan. Setelah melakukan percobaan tentunya siswa harus menyimpulkan tentang apa yang diteliti. Kemampuan ini menuntut siswa agar berfikir lebih kompleks dalam percobaan tersebut. Keempat adalah keterampilan menyampaikan informasi. Keterampilan ini tentunya sangat


(13)

2

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di perlukan selain bisa menyampaikan hasil percobaan juga membuat siswa mampu berkomunikasi secara baik.

Berkaitan dengan 4 (empat) poin sebelumnya, Rusmono, 2014. hlm 21

mengatakan bahwa “proses pembelajaran di kelas harus dikelola dan

direncanakan dengan baik agar timbul sebuah variasi dalam kegiatan

pembelajaran”. Sebuah skenario pembelajaran yang dirancang dengan baik

dalam mengelola proses pembelajaran terdiri atas beberapa strategi atau prosedur yang menggambarkan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang guru profesional. kesimpulannya menurut peneliti bahwasanya dalam melakukan pembelajaran hendaknya guru mengelola pembelajaran secara baik dan benar. Dalam hal ini yang ditekankan adalah strategi pembelajaran yang sangat menunjang dalam suatu proses pembelajaran.

Salah satu contoh strategi pembelajaran yang sering guru pakai yaitu strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru, karena dalam strategi ini guru memegang peran sangat dominan. (Rusmono, 2014. hlm. 66). Menurut Jacobsen, Eggen dan Kauchak (Rusmono, 2014. hlm. 66) mengartikan bahwa strategi pembelajaran ekspositori merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat kepada guru (teacher centered), guru memberi sumber dan informasi utama. Kesimpulannya menurut peneliti bahwa strategi ekspositori merupakan ssuatu strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran yang mana semua aktivitas hanya berpusat pada guru. Berkaitan dengan hal di atas kita menghubungkan apa yang guru berikan saat di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran dengan psikologi perkembangan anak. Desmita, 2009 menulis bahwa anak – anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak – anak yang usia nya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam


(14)

3

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Menurut Havighhurst (Desmita, 2009. hlm. 35) tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi : (1) menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik, (2) membina hidup sehat, (3) belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok, (4) belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, (5) belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat, (6) memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif, (7) mengembangkan kata hati, moral dan nilai – nilai, dan (8) mencapai kemandirian pribadi.

Pada hakikatnya anak usia sekolah dasar berada pada tahap ingin tahu segala sesuatu. Jika tidak diberikan strategi pembelajaran yang sesuai, anak akan merasa bahwa dirinya terkekang. Pada mata pelajaran IPA khususnya, anak usia sekolah dasar cenderung menyukai proses penyampaian yang bersifat praktik dibandingkan dengan teori, cenderung ingin mengungkapkan ide pokok dan pikiran – pikiran kritis ketika berada dalam kelas.

Problem-based Learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mewadahi anak – anak dengan karakter seperti yang disebutkan dibanding hanya dengan memakai strategi ekspositori yang berpusat pada guru.

Problem-based Learning mengajak siswa untuk bersama – sama kelompoknya berpikir kritis dengan masalah yang ada. Strategi pembelajaran Problem-based

Learning menyajikan suatu masalah yang bersifat nyata yang dapat

diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Keunggulan dari strategi PBL ini ialah siswa lebih paham dalam memahami pelajaran, siswa diajak berpikir kritis dalam menghadapi suatu permasalahan, siswa diajak untuk lebih bertanggungjawab dan mandiri. Selain itu dengan strategi PBL ini siswa dapat mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu yang lain dalam memecahkan suatu masalah. Berangkat dari beberapa keunggulan di atas, strategi PBL sangat cocok digunakan di mata pelajaran IPA pada materi siklus air yang mana materi ini sangat erat dengan lingkungan siswa SD. berdasarkan apa yang telah di ungkapkan peneliti tertarik untuk


(15)

4

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi

Problem-based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Konsep Siklus Air”

B.Rumusan Masalah Penelitian

Atas dasar latar belakang yang telah di tulis sebelumnya, maka akan dipaparkan rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

Problem-based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada konsep siklus air pada Eksperimen ?

2. Seberapa besar peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dalam konsep siklus air dengan menggunakan strategi Problem-based Learning pada kelas Eksperimen?

3. Adakah perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi Problem-based Learning

dan strategi Ekspositori?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem-based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada konsep siklus air pada kelas Eksperimen 2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan berpikir kritis

siswa kelas V dalam konsep siklus air dengan menggunakan strategi

Problem-based Learningpada kelas Eksperimen.

3. Untuk mengetahui adakah perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi


(16)

5

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Manfaat Penelitian

Penelitian akan bermanfaat jika memberikan dampak bagi bidang penelitiannya termasuk bidang pendidikan. Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Pembelajaran dengan strategi Problem-based Learning dapat memberikan manfaat pada siswa agar siswa lebih mudah meneriman materi, lebih banyak mencurahkan ide dan membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.

2. Bagi guru

Strategi Problem-based Learning dapat dijadikan salah satu alternatif proses pembelajaran baik dalam pembelajaran IPA ataupun mata pelajaran lainnya.

3. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman langsung yang nantinya dapat berguna ketika ada kesempatan untuk mengajar di SD.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, struktur organisasi skripsi. Bab II meliputi Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis. Bab III meliputi metode penelitian, desain penelitian,definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, uji instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data . Bab IV temuan dan pembahasan dan Bab V simpulan, implikasi dan rekomendasi.


(17)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi faktor – faktor lain yang bisa mengganggu eksperimen dengan tujuan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. (Mahmud, 2011. hlm 30)

Penelitian eksperimen berdasarkan pendapat Best (Dalam Taniredja dan Mustafidah, 2014. hlm. 52) merupakan suatu metode yang sistematis dan logis

untuk menjawab pertanyaan “Jika sesuatu dilakukan pada kondisi – kondisi

yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?” Dalam

hubungan ini peneliti memanipulasikan sesuatu stimuli, treatment atau kondisi ekperimental, kemudian mengobservasi pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan secara sengaja dan logis. Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk membuktikan suatu hipotesis. Setelah dilakukan perlakuan, kemudian diukur tingkat perubahannya, boleh jadi hipotesisnya dapat diterima, tetapi mungkin juga di tolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis sangat bergantung kepada hasil observasi terhadap hubungan antar variabel yang dieksperimen.

B.Desain Penelitian

Menurut Emzir ada tiga jenis desain penelitian dalam penelitian eksperimen yaitu :

1. Desain Pra- Eksperimental (Pre Experimental Design)

Desain pra-eksperimental dinamakan demikian karena mengikuti langkah- langkah dasar eksperimental, tetapi gagal memasukkan kelompok kontrol. Dengan kata lain, kelompok tunggal sering diteliti, tetapi tidak ada pebandingan dengan kelompok nonperlakuan dibuat. Yang termasuk desain pra-eksperimental adalah sebagai berikut :

a) Studi Kasus Satu Tembakan b) Satu Kelompok Prates-Postes


(18)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Perbandingan Kelompok Statis

2. Desain Eksperimental Semu ( Quasi Experimental Design)

Desain ekperimental semu agak lebih baik di banding desain pra eksperimental, karena melakukan suatu cara dengan membandingkan kelompok. Yang termasuk desain eksperimental semu yaitu :

a) The Nonequivalent Control Group Design

b) Desain Rangkaian Waktu (The Time Series Design)

c) Desain Berimbang (Controlbalanced Design)

d) Desain Faktorial (Factorial Design)

3. Desain Eksperimental Sebenarnya (True Experimental Design)

Desain eksprerimental yang sebenarnya merupaka desai eksperimen yang merupakan pelengkap kekurangan dari 2 (dua) desain sebelumnya. Desai eksperimental sebenarnya mengukur perubahan yang terjadi atau yang mucul dalam kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Berikut adalah beberapa jenis desain eksperimental menurut Emzir :

a) Desain Kelompok Kontrol Prates – Postes (The Pretest – Posttest Control Group Design)

b) The Posttest Only Control Group Design

c) Desain Solomon Empat Kelompok (The Solomon Four Group Design)

Dalam penelitian ini, desain yang dipilih adalah desain Quasi Experiment.

Adapun design yang dipilih adalah Nonequivalent Control Design. Desain ini memiliki kesamaan dengan pretest – posttest design namun pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak. ( Sugiyono, 2012. hlm. 116)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

O1 X O2

O3 O4

Dimana :


(19)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O2 = Posttest (test akhir) setelah diberikan perlakuan di kelas eksperimen O3 = Pretest (test awal) sebelum diberikan perlakuan di kelas kontrol O4 = Posttest (test akhir) tidak diberikan perlakuan di kelas kontrol

X = Perlakutan dengan menggunakan model Problem-Based Learning pada

kelas eksperimen

C.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran pada penelitian ini, kiranya dapat didefinisikan istilah penting dalam penelitian ini berkaitan dengan variabek X (Strategi Problem-Based Learning) dan variabel Y (Kemampuan Berpikir Kritis)

1. Strategi Problem-Based Learning

Menurut Arends (Dalam Trianto, 2007) Problem-Based

Learningmerupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa

dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa,dan meningkatkan kepercayaan dirinya.

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Ennis (Dalam Supriadi, 2011. hlm 17) mengatakan bahwa berfikir kritis adalah suatu proses berpikir yang bertujuan untuk membuat keputusan yang rasional yang diarahkan untuk memutuskan apakah meyakini atau melakukan sesuatu

D.Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010. hlmn. 108). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Drangong 1 yang berjumlah 66 siswa

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi. (Arikunto, 2010. hlmn. 108). Adapun sampel yang dipilih pada penelitian


(20)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini adalah SDN Drangong 1 yang terletak di Jl. Raya Cilegon KM3, Legok, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Alasan dari pemilihan SDN Drangong 1 ini dikarenakan lokasi tersebut menjadi tempat dilaksanakannya PPL. Selain itu sekolah ini mempunyai 2 (dua) kelas yang dapat digunakan untuk penelitian yakni kelas VA dan VB.

Adapun cara pengambilan sampel yang peneliti pilih adalah Sampel Bertujuan atau Purposive Sample. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa dari masing – masing kelas. Carapengambilan sampel ini adalah dengan mengambil 20 orang siswa yang mendapat nilai pada batas yang telah ditentukan pada masing – masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E.Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah”. (Arikunto, 2010 . hlm. 136)

Adapun macam – macam instrumen penelitian adalah angket, pedoman wawancara, soal tes, pedoman pengamatan (Arikunto, 2010, hlm. 136). Dalam hal ini peneliti akan memakai instrumen pedoman observasi, skala bertingkat dan soal tes yaitu tes objektif. Ketiga bentuk ini dipilih karena agar data yang didapat tidak hanya dari satu instrumen saja, akan tetapi dari instrumen lain agar lebih akurat.

Menurut Indrakusuma (Dalam Arikunto, 2012 , hlm. 46) mengatakan bahwa tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data – data atau keterangan – keterangan yang diinginkan seseorang dengan cara tepat dan cepat

Tes objektif dipilih karena dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif dan ajeg. Dalam tes tulis, posisi guru tidak akan berat sebelah karena jawaban yang disediakan hanya benar dan salah. Tes ini dapat membantu melihat sejauh mana kemampuan siswa dari proses pembelajaran. Tes ini nantinya akan diberikan pada saat pre test dan post test pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri Drangong 1.


(21)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang digunakan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung lazimnya menggunakan teknik yang disebut observasi Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Pedoman observasi akan dilakukan di kelas eksperimen SDN Drangong 1

Skala bertingkat atau Rating Scale adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. (Arikunto, 2010. hlm. 134). Skala bertingkat ini dapat memberikan informasi mengenai seseorang atau mengenai suatu program. Skala bertingkat ini berisi tentang kemampuan berpikir krtis siswa kelas VB atau siswa kelas eksperimen

F.Uji Instrumen

1. Tes Objektif

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. (Arikunto, 2010, hlm. 145)

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium dalam arti memiliki kesejajaran antar hasil tes tersebut dnegan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2012, hlm. 85)

Rumus korelasi product moment dengan simpangan :

=

( 2) ( 2)

Di mana :

= x = X - Xdan y = Y - Y


(22)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2 = kuadrat dari x Y2 = kuadrat dari y

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:

= � −( ) ( ) � 2 ( )2 2 ( )2

Dimana :

: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y � : jumlah responden (Arikunto, 2012, hlmn. 87)

∑ X : jumlah skor item

∑ Y : jumlah skor seluruh

berikut interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut : 1) Antara 0,800 – 1,00 : sangat tinggi

2) Antara 0,600 – 0,800 : tinggi 3) Antara 0,400 – 0,6 00 : cukup 4) Antara 0,200 – 0,400 : rendah 5) Antara 0,00 – 0,200 : sangat rendah

b. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka, pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan ketetapan hasil tes. Adapun teknik yang dipakai dalam pengujian reliabilitas penelitian ini adalah metode split half atau metode parohan.

Rumus Spearman – Brown dengan cara belah dua ganjil – genap : (Arikunto, 2012. hlmn 115)

11=

1 2


(23)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana :

11 : Reliabilitas secara keseluruhan

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) n : Jumlah item

∑pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

s : Standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar varians) Klasifikasi reliabilitas

1) 0,80 < 11 1, 00 : Sangat tinggi 2) 0,60 < 11 0,80 : Tinggi 3) 0,40 < 11 0,60 : Sedang 4) 0,20 < 11 0,40 : Rendah 5) 0,00 < 11 0,20 : Sangat rendah

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal menunjukan suatu tingkatan pada soal yang harus di selesaikan oleh siswa. Soal yang baik itu soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Di bawah ini rumus mencari tingkat kesukaran soal :

P =

Dimana :

P = indeks kesukaran soal (Arikunto, 2012. hlm 223-225) B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = jumlah seluruh siswa Klasifikasi indeks kesukaran soal

1) P 0,00 – 0,30 soal sukar 2) P 0,31 – 0,70 soal sedang 3) P 0,71 – 1,00 soal mudah


(24)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besaranya daya pembeda disebut indeks diskrimasi, disingkat D ( d besar).

Rumus untuk mencari D:

D =

� − � = PA– PB (Arikunto, 2012. hlmn. 228)

Dimana :

� = banyaknya peserta kelompok atas

� = banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atasyang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda

D : 0,00 – 0,20 : Jelek D : 0,20 – 0,40 : Cukup D : 0,40 – 0,70 : Baik

D : 0,70 – 1,00 : Baik Sekali

G.Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Persiapan yang akan dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah :


(25)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Peneliti meminta izin kepada pihak UPI Kampus Serang untuk melakukan penelitian di SDN Drangong 1

b. Peneliti kemudian mendatangi sekolah untuk meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas untuk melakukan penelitian

2. Pelaksanaan

Adapun proses pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan adalah : a. Mempersiapkan soal-soal yang akan diujikan mengenai daur air b. Mengujikan soal pre test kepada kelas eksperimen

c. Peneliti melakukan treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan strategiProblem Based Learning

d. Memberikan soal post test kepada kelas eksperimen e. Mengujikan soal pre test kepada kelas kontrol

f. Peneliti melakukan proses pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan strategi Ekspositori

g. Memberikan soal soal post test kepada kelas kontrol

3. Pengolahan dan analisis data

a. Mengoreksi hasil pre test dan post test dari kedua kelas b. menganalisis hasil pre test dan post test dari kedua kelas

H.Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data yang akurat membuat penelitian tersebut semakin baik. Instrumen dan metode yang digunakan pun bukan hanya satu saja. Semisal pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan 3 ( tiga ) instrumen untuk memperkuat data penelitian.

1. Tes objektif

Tes objektif yang akan peneliti berikan adalah bentuk tes tulis pilihan ganda yang peneliti buat sendiri. Tes ini berjumlah 15 soal di ujikan pada saat pre test dan post test pada dua kelas penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengantingkat kesukaran dan indikator yang sama. Sebelum di uji cobakan pada kelas sampel, peneliti mengujikan soal pada SDN Taman Baru 2 untuk memperolehvaliditas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Setelah data di dapat dan di analisis, barulah


(26)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti mengetahui apakah soal tersebut mempunyai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedayang sesuai. Jika sesuai, soal tersebut akan peneliti gunakan sebagai instrumen tes di SDN Drangong 1 kelas V

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah tahap-tahap pada Problem-based Learning didalam kelas sepenuhnya tercapai atau tidak. Pedoman observasi dilakukan pada siswa Pedoman observasi ini berisi tahap – tahap pembelajaran yang ada pada strategi PBL kemudian diolah dan diintepretasikan apakah tahap – tahap dalam pembelajaran dengan Problem-based Learning tercapai atau tidak.

Adapun aspek yang dinilai dalam pedoman observasi ini tertera pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Observasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan strategi PBL

No Aspek yang di amati Nilai 1 2 3 1 Siswa diberi motivasi

2 Siswa dibentuk kelompok

3 Siswa diberi informasi tujuan pembelajaran 4 Siswa menghubungkan pelajaran dengan

kehidupan nyata 5 Siswa dibimbing guru

6 Siswa mempresentasikan hasil diskusinya 7 Siswa bersama guru mengevaluasi hasil diskusi 8 Siswa dibantu guru merangkum materi

9 Siswa diberikan test

*Keterangan nilai :

1 jika tidak dilakukan sama sekali


(27)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Dilakukan dengan baik antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru

3. Skala Bertingkat

Skala bertingkat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam skala bertingkat ini peneliti akan menghubungkan keterampilan dalam berpikir kritis dengan materi yang di ajarkan di kelas yaitu daur air. Jumlah angket yang di ambil dalam penelitian ini adalah sesuai dengan sampel pada tes yaitu 20 siswa saja. Adapun indikator karakteristik yang diambil dalam kemampuan berpikir kritis yang kemudian dimasukan kedalam instrumen skala bertingkat yaitu hasil dari simpulan yang dilakukan oleh peneliti dari 3 (tiga) pendapat pada bab II.

Tabel 3.2

Skala bertingkat mengenai kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep siklus air

No Pertanyaan tentang

kemampuan berpikir kritis siswa

SB B C K

1 Saya mampu memimpin jalannya diskusi pada konsep daur air 2 Saya mampu merumuskan

pertanyaan – pertanyaan berkaitan dengan masalah daur air

3 Sayamampu mencari jawaban atas pertanyaan dalam diskusi dari sumber yang ada

4 Saya mampu menerima jawaban dan gagasan dari teman – teman 5 Saya mampu menyatukan


(28)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

– teman

6 Sayamampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik di depan kelas

7 Saya mampu menerima kritikan dan masukan dari orang lain

Keterangan : SB = Sangat Baik, bernilai 4 B = Baik, bernilai 3

C = Cukup , bernilai 2 K = Kurang, bernilai 1

Format penilaian dari skala bertingkat ini adalah :

Jumlah skor siswa x jumlah pertanyaan x jumlah responden X 100% Jumlah skor seluruhnya x jumlah pertanyaan x jumlah responden

Kriteria :

85 % - 100% : Tinggi 70 % – 84 % : Sedang 55 % – 69 % : Cukup < 54 % : Rendah

I. Teknik Analisis Data

1. Uji N-Gain

Rumus :

�= −

Keterangan :

g = Gain

Spos = Skor Posttest

Spre =Skor Pretest

Smaks=Skor maksimum

Kriteria tingkatan gain menurut Hake dapat dilihat dibawah ini :


(29)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,3 � > 7 = �

� 7 = � ���

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang di uji adalah data hasil pre test dan post test pada kedua kelas.

Uji normalitas yang dipakai pada penelitian ini adalah uji chi kuadrat (X2) yaitu pengujian data yang dilakukan mempunyai populasi dua atau lebih kelas.

Rumus chi kuadrat 2ℎ�

2 = f0− fe fe �=1

Dimana :

f0 = frekuensi pengamatan fe = frekuensi yang diharapkan

= banyak kelas

� = panjang kelas

Membandingkan 2ℎ� dengan 2

Dengan menggunakan bantuan software spss uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk.

Kriteria nilai :

Sig. > 0,05 data berdistribusi normal Sig < 0,05 data tidak berdistribusi normal (Riduwan, 2006. hlm 187-197)


(30)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ℎ� � = 21

keterangan :

S2 : Varians terbesar S1 : Varians terkecil

Setelah mendapat hasil dari ℎ� selanjutnya bandingkan

ℎ� �dengan nilai dengan rumus : db pembilang = n -1 (untuk

varians terbesar), db penyebut = n 1 (untuk varians terbesar). dengan

kriteria pengujian :

Jika ℎ� maka varians tidak homogen

Jika ℎ� maka varians homogen. Jika hasilnya homogen maka analisis uji komparatif dapat dilanjutkan. (Riduwan, 2006. hlm. 186)

Dapat juga dengan menggunakan bantuan software spss statisctic

dengan menggunakan uji Levene’s test. Kriteria nya : Sig. > 0,05 data homogen

Sig < 0,05 data tidak homogen

4. Uji hipotesis

Uji hipotesis yang akan dipakai pada penelitian ini adalah uji t ( ) dua sampel. Uji t dua sampel ini tergolong uji perbandingan ( uji komparatif). Tujuan uji ini adalah untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. (Riduwan, 2006. hlmn 213)

Rumus uji t dua sampel :

t hitung :

x1 - x2 (Riduwan, 2006. hlm 214)

12 1+

22 2 −

2r. 1

1 + 2


(31)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana :

r = nilai korelasi X1dengan X2 1 dan 2 = jumlah sampel

x1 = rata – rata sampel ke - 1 x2 = rata – rata sampel ke - 2

S1 = standar deviasi sampel ke - 1

S2 = standar deviasi sampel ke - 2 12 = varians sampel ke - 1

22 = varians sampel ke - 2

kriteria pengujian dua pihak

Jika –t tabel t hitung + t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika Sig. –t tabel t hitung + t tabelmaka Ha diterima


(32)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh penerapan strategi problem-based learning

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada materi siklus air di SDN Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada perbedaan pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada materi siklus air pada kelas eksperimen. Hal ini terbukti dari hasil pretes dan postes yang telah dilakukan. Selain itu terlihat juga dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti yang mana seluruh aspek dapat terpenuhi pada saat proses pembelajaran Observasi ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan men-checklist apakah aspek yang ada pada lembar observasi terlaksana atau tidak. Selain dengan menggunakan instrumen observasi, instrumen yang lain yang digunakan adalah tes. Hasil tes objektif pada kelas eksperimen mempunyai rata-rata lebih tinggi di banding pada kelas kontrol baik pada pretes maupun postes. Hasil ini menunjukkan pembelajaran dengan strategi PBL lebih baik dibanding hanya menggunakan strategi Ekspositori.

2. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada materi siklus air dengan menggunakan strategi PBL di kelas eksperimen. Hal ini diperoleh dari data skala bertingkat yang dibagikan sesudah pembelajaran selesai. Dari hasil skala bertingkat tersebut diperoleh data 4 (empat) siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis cukup, data 7 (tujuh) siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi,dan data 9 (sembilan) siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dengan akumulasi rata-rata kemampuan berpikir 20 siswa pada kelas eksperimen berada pada kriteria sedang. Hasil dari angket ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi PBL kemampuan berpikir kritis siswa berada pada


(33)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kriteria sedang berkaitan juga dengan teori yang dikemukakan Ennis (2001) dan Fisher (2001) tentang indikator kemampuan berpikir kritis bahwasanya seseorang dapat dikatakan mempunyai kemampuan berpikir kritis jika ia memiliki indikator salah satunya mampu mengungkapkan ide atau gagasan dapat diaplikasikan dalam pembelajaran dengan strategi PBL yang mana dalam strategi ini peneliti menggunakan metode diskusi . 3. Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat

pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem-based Learning dan siswa yang mendapat strategi Ekspositori. Hal ini terlihat dalam hasil postes yang diberikan pada kedua kelas yaitu dengan perbedaan rata – rata sebesar 10,15. Dengan menggunakan strategi PBL ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan baik dari aspek pengetahuan yang meliputi faktual, konseptual dan prosedural siswa terhadap suatu pembelajaran, juga dari aspek kogintif yang meliputi ingatan, pemahaman, penerapan dan analisis. Penggunaan strategi Problem-based Learning dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan penulis kepada beberapa pihak antara lain : 1. Bagi Guru

Pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem-based Learning

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar. Untuk itu disarankan kepada guru agar mau mencoba strategi PBL ini karena dengan strategi PBL ini proses pembelajarn menjadi semakin menarik bagi siswa

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah diharapkan dapat mendorong para guru untuk mencoba strategi/ model pembelajaran yang baru kepada anak didiknya.


(34)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperbaiki serta menyempurnakan kekurangan yang dialami oleh peneliti.


(35)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lala. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika Dasar Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan Metode Problem-based Learning.

Jurnal PP. (2). hlmn 159-165

Amir, Taufiq. (2009). Inovasi pendidikan melalui Problem-based Learning.

Jakarta: Prenada media grup

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bagus, Ida.(2012) Tesis : Implementasi Problem-based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Di Tinjau Dari Intelligence Quotient (IQ).

Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak diterbitkan

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Depok: Rajagrafindo Persada

English, C.M and Kitsantas, Anastasia.(2013). Supporting student self-regulated learning in problem- and project-based learning. Interdiciplinary Journal of Problem-based Learning. 7(2). hlmn 130-131. [Online]. Diakses dari :

http://docs.lib.purdue.edu/ijpbl/vol7/iss2/6/

Fisher. (2004). Reflective Thingking.United Kingdom.Cambridge University Press Haryanto. (2012). Sains untuk SD/MI jilid 5 untuk kelas V. Jakarta: Erlangga Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Riduwan. (2006). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rusmono. (2014) . Strategi pembelajaran dengan Problem-based Learning itu perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia


(36)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Supriadi. (2011). Perbedaan kemampuan berfikir kritis matematik mahasiswa PGSD antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran inquiry based learning dan pendekatan konvensional (penelitian eksperimen di UPI kampus serang). Jurnal Pendidikan Dasar. (15). hlmn 17-23

Taniredja dan Mustafidah. (2014). Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta

Widodo, Ari. dkk. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press Yuliastutik, Ayu. (2009). Tesis : Penerapan model pembelajaran Problem-based

Learning dengan Video Compact Disc (VCD) dalam upaya meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa (studi kasus di akper rustida banyuwangi ). Universitas Sebelas Maret. Tidak diterbitkan


(1)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana :

r = nilai korelasi X1dengan X2

1 dan 2 = jumlah sampel x1 = rata – rata sampel ke - 1 x2 = rata – rata sampel ke - 2

S1 = standar deviasi sampel ke - 1

S2 = standar deviasi sampel ke - 2

12 = varians sampel ke - 1 22 = varians sampel ke - 2

kriteria pengujian dua pihak

Jika –t tabel t hitung + t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika Sig. –t tabel t hitung + t tabelmaka Ha diterima


(2)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh penerapan strategi problem-based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada materi siklus air di SDN Drangong 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada perbedaan pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan strategi PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada materi siklus air pada kelas eksperimen. Hal ini terbukti dari hasil pretes dan postes yang telah dilakukan. Selain itu terlihat juga dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti yang mana seluruh aspek dapat terpenuhi pada saat proses pembelajaran Observasi ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan men-checklist apakah aspek yang ada pada lembar observasi terlaksana atau tidak. Selain dengan menggunakan instrumen observasi, instrumen yang lain yang digunakan adalah tes. Hasil tes objektif pada kelas eksperimen mempunyai rata-rata lebih tinggi di banding pada kelas kontrol baik pada pretes maupun postes. Hasil ini menunjukkan pembelajaran dengan strategi PBL lebih baik dibanding hanya menggunakan strategi Ekspositori.

2. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V pada materi siklus air dengan menggunakan strategi PBL di kelas eksperimen. Hal ini diperoleh dari data skala bertingkat yang dibagikan sesudah pembelajaran selesai. Dari hasil skala bertingkat tersebut diperoleh data 4 (empat) siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis cukup, data 7 (tujuh) siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi,dan data 9 (sembilan) siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dengan akumulasi rata-rata kemampuan berpikir 20 siswa pada kelas eksperimen berada pada kriteria sedang. Hasil dari angket ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi PBL kemampuan berpikir kritis siswa berada pada


(3)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kriteria sedang berkaitan juga dengan teori yang dikemukakan Ennis (2001) dan Fisher (2001) tentang indikator kemampuan berpikir kritis bahwasanya seseorang dapat dikatakan mempunyai kemampuan berpikir kritis jika ia memiliki indikator salah satunya mampu mengungkapkan ide atau gagasan dapat diaplikasikan dalam pembelajaran dengan strategi PBL yang mana dalam strategi ini peneliti menggunakan metode diskusi . 3. Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat

pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem-based Learning dan siswa yang mendapat strategi Ekspositori. Hal ini terlihat dalam hasil postes yang diberikan pada kedua kelas yaitu dengan perbedaan rata – rata sebesar 10,15. Dengan menggunakan strategi PBL ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan baik dari aspek pengetahuan yang meliputi faktual, konseptual dan prosedural siswa terhadap suatu pembelajaran, juga dari aspek kogintif yang meliputi ingatan, pemahaman, penerapan dan analisis. Penggunaan strategi Problem-based Learning dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan penulis kepada beberapa pihak antara lain : 1. Bagi Guru

Pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem-based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar. Untuk itu disarankan kepada guru agar mau mencoba strategi PBL ini karena dengan strategi PBL ini proses pembelajarn menjadi semakin menarik bagi siswa

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah diharapkan dapat mendorong para guru untuk mencoba strategi/ model pembelajaran yang baru kepada anak didiknya.


(4)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperbaiki serta menyempurnakan kekurangan yang dialami oleh peneliti.


(5)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lala. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika Dasar Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan Metode Problem-based Learning. Jurnal PP. (2). hlmn 159-165

Amir, Taufiq. (2009). Inovasi pendidikan melalui Problem-based Learning. Jakarta: Prenada media grup

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bagus, Ida.(2012) Tesis : Implementasi Problem-based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Di Tinjau Dari Intelligence Quotient (IQ). Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak diterbitkan

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Depok: Rajagrafindo Persada

English, C.M and Kitsantas, Anastasia.(2013). Supporting student self-regulated learning in problem- and project-based learning. Interdiciplinary Journal of Problem-based Learning. 7(2). hlmn 130-131. [Online]. Diakses dari :

http://docs.lib.purdue.edu/ijpbl/vol7/iss2/6/

Fisher. (2004). Reflective Thingking.United Kingdom.Cambridge University Press Haryanto. (2012). Sains untuk SD/MI jilid 5 untuk kelas V. Jakarta: Erlangga Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Riduwan. (2006). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rusmono. (2014) . Strategi pembelajaran dengan Problem-based Learning itu perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia


(6)

Dian Pertiwi, 2015

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA KONSEP SIKLUS AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Supriadi. (2011). Perbedaan kemampuan berfikir kritis matematik mahasiswa PGSD antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran inquiry based learning dan pendekatan konvensional (penelitian eksperimen di UPI kampus serang). Jurnal Pendidikan Dasar. (15). hlmn 17-23

Taniredja dan Mustafidah. (2014). Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta

Widodo, Ari. dkk. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press Yuliastutik, Ayu. (2009). Tesis : Penerapan model pembelajaran Problem-based

Learning dengan Video Compact Disc (VCD) dalam upaya meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa (studi kasus di akper rustida banyuwangi ). Universitas Sebelas Maret. Tidak diterbitkan


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Kota Serang Kecamatan Serang.

1 3 49

PENGARUH STRATEGI PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR: Penelitian Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Ranca Tales Kec. Taktakan Kota Serang.

0 1 44

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SD : studi eksperimen kuasi pada mata pelajaran IPS Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Winduhaji 1 Kecamatan Kuningan Kab

2 7 37

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PROBLEM SOLVING SISWA MAN 1 YOGYAKARTA.

0 0 1

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD

1 1 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS IX IPA SMA NEGERI PATIKRAJA

0 0 16