DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang.

(1)

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Imam Syuhada 1101490

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED

LEARNING BERDASRKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR

SISWA

Oleh

Imam Syuhada

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Imam Syuhada 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

HALAMAN PENGESAHAN

IMAM SYUHADA

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV

SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang)

disetujui dan disyahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Hj. Nur’aini, M.Pd NIP 195801091982032002

Pembimbing II

Tatang Suratno, M.Pd NIP 197809162008011008

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd NIP 196201101988031003


(4)

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA


(5)

i

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Imam Syuhada. (2015). “Desain Pembelajaran Energi Berbasis Problem Based Learning Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa” (Penelitian Tindakan Kelas

Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang).

Kesulitan belajar dan rendahnya hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada konsep energi adalah kondisi yang melatar belakangi penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan kurang efektif untuk merangsang dan tidak mengajak siswa terlibat aktiv dalam pembelajaran. Problem based learning merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karena siswa terlibat aktiv dalam menemukan dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan

problem based learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas menerapkan didactical design reseach. Dengan format penelitian dalam 2 siklus sementara teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes. Hasil penelitian ini ditemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan hasil belajar siswa pada pra siklus nilai rata-rata siswa hanya mencapai 36,6. Pada siklus I, niali rata-rata siswa menjadi 56,3. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa kembali meningkat menjadi 72,3. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran berbasi problem based learning dapat meningkatkan hasil dan mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Maka dari itu dalam proses pembelajaran sebaiknya menggunakan pendekatan yang efektiv dan menjadikan siswa sebagai centre dalam pembelajaran. Hal tersebut akan merangsang anak untuk lebih aktiv lagi sehingga kesulitan belajar pada siswa dapat diatasi.


(6)

ii

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Imam Syuhada. (2015). “Design of Energy-Based Learning Problem Based Learning Based Analysis of Student Learning Difficulties” (Applying a Class Action Research didaktikal research design in The fourth grade public elementary school Gedeg sub-distric Taktakan Serang City)

The background for this study is the number of students who have learning difficulties and poor learning outcomes of students in science teaching on the concept of energy. This is due to the learning approach used is less effective to stimulate and encourage students to engage in active learning. Problem-based learning is a solution to overcome these problems. Because students are involved active in finding and solving problems encountered in the learning process. Based on these issues, the formulation of the problem in this research is how the instructional design based energy problem based learning is based on the analysis of students' learning difficulties?. The aim in this study was to analyze the difficulties students in energy materials with problem based learning approach. The method used in this research is to apply a class action didactical design reseach. This research subject is science learning activity on energy concepts in class IV SDN Gedeg Taktakan District of Serang. Results of this study found an increase in student learning outcomes. This is evidenced by student learning outcomes in pre-cycle students' average score was only 36.6. In the first cycle, the average student niali to 56.3. In the second cycle, the average value of students increased again to 72.3. Based on these results it can be concluded that the instructional design berbasi problem based learning can improve outcomes and overcome learning difficulties in students. The researchers recommend that the learning process should use, more effective approach and make the student as a center of learning. It will stimulate the child to be more active again so that the students' learning difficulties can be overcome.


(7)

v

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II DESAIN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP ENERGI BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA ... 8

A.Kajian Teoritik ... 8

B. Kesulitan Belajar ... 11

C.Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 12

D.Energi ... 13

E. Kajian Peneliti Terdahulu.. ... 15

F. Kerangka Berfikir. ... 16

G.Hipotesis Tindakan. ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18


(8)

vi

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Proses Penelitian ... 22

C.Teknik Pengumpulan Data ... 26

D.Teknik Analisis Data ... 33

E. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 35

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN . A.Persiapan Penelitian ... 36

B. Hasil Penelitian ... 37

C.Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 66

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

E. Jawaban Hipotesis ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A.Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(9)

vii

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Guru Pada Pembelajaran Energi Dengan

Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning ... 26

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran Ipa Tentang Energi Di Kelas Iv Sd ... 30

Tabel 3.3 Format Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi .... 31

Tabel 4.1 Hasil Elajar Dalam Pra Siklus ... 40

Tabel 4.2 Kegiatan Pembelajaran Siklus I Tentang Energi Panas Dalam Kehidupan Sehari-Hari... 45

Tabel 4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Tentang Energi Panas Dalam Kehidupan Sehari-Hari... 47

Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Diskusi Kelompok Pada Siklus I ... 53

Tabel 4.5 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Energi Dengan Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning ... 54

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 55

Tabel 4.7 Rekapitulasi Jawaban Diskusi Pada Siklus Ii ... 62

Tabel 4.8 Hasil Observasi Pedoman Guru Siklus Ii ... 64

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus Ii ... 65

Tabel 4.10 Rekapitulasi Aktivitas Guru ... 67


(10)

viii

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Didactical Design Research ... 27

Gambar 3.2 Alur PTK menerapkan DDR dalam pembelajaran IPA tentang gaya dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme ... 23

Gambar 4.1 Analisis Buku IPA Pada Konsep energi dan perubahannya ... 37

Gambar 4.2 Peta Konsep Energi dan Perubahannya ... 42

Gambar 4.3 Peta Konsep Siklus I ... 43

Gambar 4.4 Lesson Design Siklus I ... 44

Gambar 4.5 Percobaan Guru dengan Korek Api ... 48

Gambar 4.6 Percobaan Guru dengan Lilin Menyala ... 49

Gambar 4.7 Pertanyaan Diskusi Kelompok ... 50

Gambar 4.8 Kegiatan Diskusi Siswa Pada Siklus I ... 50

Gambar 4.9 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 Pilihan Ganda... 51

Gambar 4.10 Peta Konsep Siklus II ... 57

Gambar 4.11 Lesson Design Siklus II ... 58


(11)

ix

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Guru ... 67 Grafik 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 69


(12)

x

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto-Foto Penelitian

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I dan II Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa

Lampiran 4 Sampel Hasil Tes Pembelajaran IPA Pada Konsep Energi dan Perubahannya

Lampiran 5 Surat Keputusan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tugas Akhir/Skripsi.

Lampiran 6 Surat permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan / Observasi

Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Lampiran 8 Riwayat Hidup


(13)

1

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat di butuhkan dan tak akan terpisahkan dari manusia. Tanpa pendidikan manusia tak akan bisa bersaing dan tak akan bisa mengikuti perkembangan jaman. Selain itu pendidikan sangat berperan penting dalam pembangunan nasional, untuk mewujudkannya di perlukan peningkatan serta penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat, tantangan global serta kebutuhan pembangunan.Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, maka disusunlah kurikulum. Adapun dalam pelaksanaanya kurikulum ini sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh perkembangan dan penyesuaian dengan kemajuan jaman. Kurikulum disini sebagai acuan serta dasar dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru degan siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan , komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan di sepakati oleh pihak – pihak yang terkait dalam proses pembelajaran (Yusnandar, 2012, hlm. 30)

Pembelajaran merupakan nyawa dari pendidikan, dapat dikatakan bahwa pembelajaran berperan sangat penting di dalam dunia pendidikan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran melibatkat guru, siswa serta materi atau bahan ajar. Pembelajaran akan berjalan mulus dan sesuai dengan tujuan dari kurikulum mana kala seorang guru dalam prosesnya sesuai atau memenuhi kompetensi sebagaimana mestinya. Begitupun dengan materi yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kaidah–kaidah keilmuan yang benar dan


(14)

2

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didorong oleh minat siswa dalam pembelajaran akan sangat membantu dan menunjang tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan dan proses mengenai gejala-gejala alam yang ada dilingkungan sekitar. Hal ini sesuai dengan pendapat Direktorat Ketenagaan (dalam wardani, dkk, 2010,hlm. 8.15) yaitu “IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai: cara berfikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyidikan.

Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 telah ditetapkan, bahwa mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan salah satunya adalah Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Harrison (dalam Wardoyo, 2013, hlm. 70) menyatakan bahwa “ problem based learning is a curriculum development and intructional method that places the student in an active role as a problem solver confronted with ill-structured, real-life problem”. Dalam problem based learning adalah pengembangan kurikulum pembelajaran dimana siswa ditempatkan dalam posisi yang memiliki peran aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Artinya bahwa problem based learning menuntut adanya peran aktif siswa agar dapat mencapai pada penyelesaian masalah yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Banyak para ahli yang mengusung teori pembelajaran problem based learning, salah satunya adalah Vygot sky yang mengemukakan bahwa : ‘Manusia adalah makhluk sosial dan tanpa interaksi dengan masyarakat dia tidak dapat mengembangkan kemampuan-kemampuannya. Ini dikembangkan sebagai hasil dari perkembangan historis umat manusia. fungsi psikis yang lebih tinggi muncul terutama sebagai bentuk dari perilaku kolektif seorang anak, yaitu perilaku dalam bekerjasama dengan orang lain.

Vygotsky (1896-1934), mengenal tentang pikiran anak lebih dari setengah abad yang lalu.Vygot sky menulis di Uni Soviet selama 1920 dan 1930an. Namun karyanya baru dipublikasikan pada tahun 1960an, dan sangat berpengaruh. Vygot sky merupakan pengagum piaget. Namun mereka berpikir


(15)

3

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda-beda, dan Vygot sky tidak setuju dengan pandangan piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendiri dan menggambarkan realitas batinnya sendiri.

Dalam pembelajaran IPA di SD kelas IV semester 2, dipelajari materi tentang energi. Lebih dikhususkan lagi yaitu energi dan perubahannya. Standar kompetensi dalam pembelajaran tersebut yaitu„Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari‟. Dalam standar kompetensi tersebut, dapat diturunkan menjadi tiga kompetensi dasar. Pertama Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya, kedua Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energy gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat/kertas/perasut, dan yang ketiga Menjelaskan perubahan energy bunyi melalui penggunaan alat musik. Tahapan berfikir pada indikator dari kedua kompetensi dasar itu berada pada pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Hal itu sesuai dengan teori Taksonomi Bloom tentang ranah kognitif.

Setelah menganalisis buku materi IPA kelas IV SD yang menjadi pegangan siswa, terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya menyulitkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang ada pada buku tersebut. Misalnya pada materi gaya terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut berupa kurangnya gambar yang dapat mengilustrasikan pada konsep tersebut. Buku tersebut cenderung hanya mendeskripsikan suatu konsep tanpa menggambarkannya. Sedangkan kita tahu bahwa pada usia anak kelas IV SD merupakan tahap perkembangan operasi konkret.

Selain kekurangan buku yang dapat menyulitkan siswa, penulis telah melakukan pengamatan pada pembelajaran IPA tentang energi di kelas IV SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang. Dalam pembelajaran tersebut cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang dalam menggunakan media pembelajaran. Karenanya siswa kurang berminat untuk memperhatikan dalm kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini tentunya akan menyulitkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan. Kekurangan tersebut tentunya dapat diatasi dengan sebuah desain pembelajaran yang menarik serta efektif.


(16)

4

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Misalnya dengan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning.

Sebelum membahas lebih jauh, penulis akan membahas terlebih dulu apa itu desain pembelajaran dan bagaimana pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.

Desain pembelajaran disini bermaksud kepada Didactical Design Research (DDR). Design Research merupakan sebuah penelitian yang mengembangkan teori-teori didaktis dalam pembelajaran suatu bidang studi. Didactical Design Research (DDR) merupakan istilah lain yang relevan sebagai model khusus dari Design Research.

Sedangkan problem based learning merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan proses daripada hasil pembelajaran. Hal ini dikemukakan oleh Wardoyo (2013, hlm. 25). Hal tersebut bukan berarti hasil belajar tidak penting, tapi proses belajar yang didalamnya terdapat strategi atau cara dianggap lebih penting. Karena hal tersebutakan berpengaruh juga terhadap hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Brooks & Brooks serta Richardson yang telah diuraikan lebih dulu diatas.

Maka dengan apa yang telah diuraikan sebelumnya, penulis akan mengadakan sebuah penelitian. Penelitian tersebutakan dilakukan pada pembelajaran IPA tentang energi di kelas IV SDN Gedeg kecamatan Taktakan Kota Serang. Penulis akan menerapkan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning. Karenapenulisyakinproblem based learning akan cocok diterapkan pada konsep energi. Dari semua hal tersebut, penulis merumuskan sebuah judul penelitian yaitu, “Desain pembelajaran energi berbasis problem based learning berdasarkanan alisis kesulitan belajar siswa”.


(17)

5

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : bagaimana desain pembelajaran energi berbasis pendekatan problem based learning berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.

Dari rumusan masalah penelitian diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana analisis kesulitan belajar siswa pada konsep energi dikelas IV SDN Gedeg ?

2. Bagaimana penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi ?

3. Bagaimana mengatasi kesulitan belajar siswa dengan penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan problem based learning.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis kesulitan belajar siswa pada konsep energi di kelas IV SDN Gedeg.

2. Menerapkan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi.

3. Mengatasi kesulitan belajar siswa dengan penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi.


(18)

6

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan mengenai desain pembelajaran energi berbasis problembased learning, maka diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk guru

a. Menyediakan contoh tentang analisis kesulitan belajar siswa pada konsep energi.

b. Menyediakan contoh bagaimana mendesain pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.

c. Menyediakan gambaran penerapan desain pembelajaran energi berbasis problem based learning berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.

2. Untuk siswa

a. Dengan merancang desain pembelajaran problem based learning konsep energi diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk memahami konsep tersebut.

b. Membatu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. c. Membantu siswa dalam meingkatkan hasil belajar dalam proses

pembelajaran.

3. Untuk peneliti

a. Menyediakan hasil identifikasi kesulitan belajar siswa pada knsep energi.

b. Menyediakan contoh cara merancang dan melaksanakan pembelajaran berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa.

c. Menjelaskan desain pembelajaran dengan penggunaan pendekatanproblem based learning dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.


(19)

7

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. DEFINISI OPRASIONAL 1. Desain pembelajaran

Desain pembelajaran disini bermagsud kepada metode penelitian, yaitu penelitian desain didaktis (didactical design research).

Desain research merupakan sebuah penelitian yang mengembangkan teori-teori didaktis dalam pembelajaran suatu bidang studi. Desain Research merupakan sebuah penelitian yang meranvang, mengembangkan serta mengevaluasi intervensi pendidikan (Plomp, 2013)

2. Konsep energi

“Para akhli sains mendefiniskan energi sebagai kemampuan melakukan

usaha”. Hendri dkk.(2006, hlm. 43).

“Energi adalah kemampuan usaha. Usaha yang dimagsud dalam definisi disini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan”. Hendri dkk. (2006, hlm. 49).

Disini peneliti akan membahas tentang bentuk energi dan perubahanya.

3. Problem based learning

Definisi problem based learning dinyatakan oleh Harrison (2007:1).

Harrison menyatakan bahwa “pengembangan kurikulum pembelajaran

dimana siswa ditempakan dalam posisi yang memiliki peranan aktiv dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi”. Wardoyo (2013, hlm. 72)

4. Kesulitan belajar siswa

Penyebab utama problem belajar yaitu antara lain berupa pembelajaran yang keliru, pengelolaan proses pembelajaran yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat (Abdurrahman, 2009, hlm. 13)


(20)

18

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design Research (DDR). Berikut ini adalah pemaparan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Didactical design Research (DDR) serta PTK yang menerapkan DDR.

1. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menrut McNiff (dalam

Jalil, 2014, hlm. 5) yaitu “sebuah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan pendidik (guru) itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan hasil belajar, pengembangan

keahlian mengajar dan sebagainya”. Sedangkan PTK menurut Yusnandar & Nur’aeni (2014, hlm. 7) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di

kelas secara lebih profesional”.

b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum, PTK dilaksanaan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru, berikut ini 5 tujuan dilaksanakannya PTK menurut Jalil (2014, hlm. 8).

1) Memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran siswa. 2) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru di

kelas maupun di luar kelas.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan profesional guru dalam pembelajaran.


(21)

19

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Mengembangkan keterampilan guru untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

5) Mendorong budaya meneliti di kalangan guru. c. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini menggunakan model PTK dari suharsimi arikunto yang selanjutnya akan dipadukan dengan DDR. Tahapan-tahapan dari Penelitian Tindakan Kelas dari Suharsimi Arikunto dalam (Jalil, 2014) yaitu, perencanaan, pelaksanaan, & pengamatan serta refleksi.

Dari tahapan tersebut, terbentuklah sebuah siklus, rangkaiankegiatan siklus tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Bagan 3.1

PTK model spiral (Suharsimi Arikunto)

2. Didactical Design Research (DDR)

Design Reseach merupakan sebuah penelitian yang merancang, mengembengkan serta mengevaluasi intervensi pendidikan (plomp, 2013). Didactical Design Reseach (DDR) merupakan suatu istilah lain yang relevan sebagai sebuah model khusus dari design research.


(22)

20

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan-tahapan dalam didactical Design Research yakni prospektif, metapedadidaktik, dan retrospektif. Berikut ini penjelasan dar tahapan-tahapan tersebut yang dikutif dari Suryadi (2010).

a. Prospektif yaitu situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Desain Didaktis Hipotesis termasuk Antisipasi Didaktis dan Pedagogis (ADP). ADP yaitu antisipasi guru-materi. b. Metapedadidaktik merupakan kemampuan guru untuk :

1) Memandang komponen-komponen segitiga didaktis yang dimodifikasi yaitu antisipasi Didaktis dan Pedagogis, Hubungan Didaktis yaitu antara siswa dan materi, dan Hubungan Pedagogis yang merupakan hubungan guru dan siswa sebagai suatu kesatuan yang utuh.

2) Mengembangkan tindakan sehingga tercipta situasi didaktis dan pedagogis yang sesuai kebutuhan siswa.

3) Mengidentifikasi serta menganalisis respon siswa sebagai akibat tindakan didaktis maupun pedagogis yang dilakukan. 4) Melakukan tindakan didaktis dan pedagogis lanjutan

beerdasarkan hasil analisis respon siswa mennuju pencapaian target pembelajaran.

c. Retrospektif yaitu analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik.

Berikut ini merupakan gambaran alur (siklus) Didactical Design Research (DDR).

Bagan 3.2

Siklus Didactical Desain Research

Prospektif

metapedadidaktik


(23)

21

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. PTK Menerapkan DDR

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research. Tahapan PTK dan penerapan DDR yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terlebih dahulu melakukan pra siklus atau sebelum tindakan dilanjutkan dengan perencanaan (prospektif), pelaksanaan (metapedadidaktik), pengamatan (metapedadidaktik) dan refleksi (retrospektif).

Penjelasan tahapan-tahapan (siklus) Pebelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pra Siklus

Tahap awal peneliti melakukan pengamatan (repersonalisasi) serta refleksi (retrospektif). Dalam repersonalisasi, peneliti mengamati segala hal yang berkaitan dengan pelajaran yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami perserta didik. Selanjutnya, peneliti melakukan refleksi bersama guru. Peneliti bersama guru saling bertukar pikiran tentang permasalahan yang ditemukan serta mengungkapkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

b. Pengamatan (metapedadidaktik)

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati segala aktivitas yang berlangsung dalam pembelajaran. Peneliti mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran. c. Refleksi (Retrospektif)

Tahap akhir adalah refleksi yaitu mengemukakan kembali terhadap apa yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. Peneliti mengevaluasi hubungan antara prospektif dengan metapedadidaktik.

Tahapan-tahapan yang telah dilakukan dan diuraikan sebelumnya adalah unsur-unsur untuk membuat siklus.


(24)

22

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. PROSES PENELITIAN

Penelitian diawali dengan pra siklus yaitu melakukan repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis buku teks IPA tentang energi serta mengamati cara guru dalam menyajikan isi materi dalam buku tersebut. Selanjutnya yaitu mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA tentang materi energi. Dari kegiatan tersebut peneliti memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran tentang energi. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis buku teks, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi antara guru dan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk mengetahui situasi asli pembelajaran IPA tentang energi di kelas IV. Data yang di peroleh dilapangan dianalisis untuk persiapan melakukan tindakan pada siklus 1.

Berikut ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Arikunto dengan penerapan DDR yang telah dimodifikasi agar mudah dalam memahaminya.


(25)

23

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi(Metapedadidaktik)  Mengamatikemajuandankesulitan yang dialamisiswadalampembelajarante rsebut PraSiklus Siklus I Observasi Melakukanrepersonalisasi, yaitu:  Menganalisisbukuteks  Mengamatiaktifitassiswadalam proses pembelajaran

 Mengamaticara guru menyajikanmateri yang adadalambukutekstersebut  Memberikanpre-test

Refleksi (Retrospektif)  Merumuskanpermasalahan yang

ditemukanpada proses

pembelajarandanmenentukansolusin ya

Perencanaan (Prospektif)  Membuatdesainpembelajaran (RPP)

IPA

tentangenergidenganpendekatanprob lem based learning

 Mempersiapkanfasilitasdansaranape nunjangpembelajaran

 Mempersiapkanpedomanobservasiu ntuk guru dansiswa

Tindakan(Metapedadidaktik)  Menerapkandesainpembelajaran(

RPP)dalampembelajaran IPA tentangenergidenganpendekatan problem based learning

Refleksi (Retrospektif)  Mengevaluasikemajuandankesulitan setelahpenerapandesainpembelajara n  Menganalisishubunganantaraprospe ktifdenganmetapedadidaktik  Mengkategorikantipe learning

obstacle barusetelahpenerapandesainpembela jaran  Hasilrefleksidigunakanuntukmenent ukanlangkahlebihlanjutdalamupaya mengkajitujuanpenelitian Jikahasilpembelajaranbelummaksima l, makamelakukanperbaikandanmenyus undesainpembelajaranbaruuntuksiklu sberikutnya Gambar 3.3

Alur PTK DalamPembelajaran IPA TentangEnergi DenganMenggunakanPendekatanProblem Based Learning. (Modifikasi model Kemmisdan Taggartdenganpenerapan DDR)


(26)

24

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pra Siklus

a. Pengamatan (Repersonalisasi)

Sebelum melakukan pengamatan peneliti melakukan repersonalisasi buku terlebih dahulu, yang bertujuan menemukan berbagai kekurangan dari buku sumber yang menjadi pegangan guru dalam mengajar. Setelah itu barulah peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, serta mengamati cara guru dalam menyajikan isi buku teks tersebut.

b. Refleksi (Retrospektif)

Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan merumuskan perencanaan pada siklus I dengan berorientasi pada pendekatan problem based learning.

2. Siklus I

a. Perencanaan (prospektif)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan permasalahan yang membuat kesulitan belajar pada siswa.

b. Pelaksanaan (metapedadidaktik)

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

1) Menerapkan desain pembelajaran (RPP) berbasis pendekatan problem based learning pada proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan problem based learning menurut Jhon Dewey dalam (Sanjaya, W. 2006, hlm. 217) yaitu sebagai berikut :


(27)

25

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.

b) Mengabalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.

c) Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

d) Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.

e) Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.

f) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

c. Pengamatan (metapedadidaktik)

1) Mengamati apakah ada kemajuan selama penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning. 2) Mengamati untuk mengungkap learning obstacle baru selama

penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.

d. Refleksi (retrospektif)

1) Mengevaluasi kemajuan yang didapat setelah penerapan disain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning. 2) Mengevaluasi untuk perbandingan learning awal dengan

learning obstacle setelah penerapan desain pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.

3) Menganalisis hubungan anatara prospektif dengan metapedadidaktik.


(28)

26

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Mengkategorikan tipe learning obstacle baru setelah penerapan desain pembelajaran problem based learning.

5) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan pada siklus berikutnya.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan

data” (Sugiyono, 2013, hlm. 308). Peneliti yang tidak mengetahui teknik

pengumpulan data, maka tidak akan mendapatkan data yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) berpendapat bahwa “

obsevasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Observasi yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi terstruktur. “observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya”

(Sugiyono, 2013, hlm. 205). Observasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta mengamati cara guru dalam mengajarkan sebuah konsep.

Berikut ini adalah pedoman observasi aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran IPA konsep energi di kelas IV Sekolah Dasar.


(29)

27

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Energi Dengan menggunakan Pendekatan Problem Based Learning

No Aspek Yang

Dinilai Indikator

nilai

Jumlah

1 2 3

1 Merumuskan

masalah

1. Membuka pelajaran 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari sebuah konsep 3.Bertanya jawab bersama siswa untuk menyampaikan pemikiran terbarunya tentang energi 2 Menganalisis masalah dan Merumuskan hipotesis

1.Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan siswa lainnya atau dengan guru tentang energi

2.Menfasilitasi siswa untuk mendemonstrasikan ide-idenya 3.Memfasilitasi siswa untuk membuktikan ide-idenya dengan cara menemukan sumber masalah yang dihadapi

3

Mengumpulkan data dan Pengujian

hipotesis

1.Mengarahkan siswa untuk mengembangkan ide-idenya 2.Mengajak siswa untuk mengaplikasikan ide-idenya 3.Meluruskan jika terjadi kesalahan pemahaman pada siswa tentang energi

4 Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah 1.Mengajak siswa

merefleksikan kembali ide-idenya

2.Memberikan soal post test 2.Menutup pembelajaran Jumlah keseluruhan

Rata-rata = � ��


(30)

28

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Nilai 3 = jika semua indikator tampak Niali 2 = jika hanya 2 indikator yang tampak Niali 1 = jika hanya 1 indikator yang tampak

Nilai akhir = � � ℎ X 4

Kriteria penilaian 0 – 1 = kurang 1,1 – 2 = cukup 2,1 – 3 = baik 3,1 – 4 = baik sekali 2. Tes

Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu

“seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seorang

dengan magsud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes dalam penelitian ini dipergunakan selain untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian, juga untuk mengetahui letak kesulitan belajar siswa (learning obstacle) dalam konsep energi.

Adapun cara peneliti menyusun tes dalam penelitian ini yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan prosedur, jenis dan bentuk tes

Lankah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu menentukan prosedur, jenis serta bentuk tes yang akan digunakan. 1) Prosedur tes : pre-test dan post tes

2) Jenis tes : tes tertulis

3) Bentuk tes : pilihan ganda dan esay b. Membuat kisi-kisi soal


(31)

29

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuab untuk mempermudah peneliti dalam membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran soal yang akan di buat.

Adapun kisi-kisi soal untuk pelajaran IPA tentang energi di kelas IV SD yaitu sebagai berikut.

1) Standar kompetensi 8.

Memahamiberbagaibentukenergidancarapenggunaannyadalam kehidupansehari-hari.

2) Kompetensi dasar

8.1 Mendeskripsikanenergipanasdanbunyi yang terdapat di lingkungansekitarsertasifat-sifatnya

8.2

Menjelaskanberbagaienergialternatifdancarapenggunaannya.

TABEL 3.2

Kisi-kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Energi Di Kelas IV SD

Indikator Tingkat

Kesukaran

C1 C2 C3

Jumlah PG, Esay PG, Esay PG, Esay

Mengidentifikasisumber-sumberenergipanas. Mudah 2 1

Sedang ,2 1

Sulit Mendemonstrasikanadanyaperpindahanpanas. Mudah

Sedang ,3 1

Sulit 3 1

Membuatdaftarsumber-sumberbunyi yang terdapat di lingkungansekitar.

Mudah

Sedang 1 1

Sulit ,5 1

Menyimpulkanbahwabunyidihasilkanolehbenda yang bergetar.

Mudah 7 1

Sedang ,4 1

Sulit 4 1

Menunjukkanbuktiperambatanbunyipadabendapadat, cair, dan gas

Mudah

Sedang 5 1

Sulit 9 1

Mencariinformasiberbagaisumberenergialternatif. Mudah Sedang

Sulit 8 1

Membericontohbenda-benda yang

menggunakansumberenergialternatif,

Mudah 6,1 2


(32)

30

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

misalnyamobilbertenagasurya.

Sulit

4 6 5 15

Keterangan :

C1 = Pengetahuan

C2 = Pemahaman

C3 = Penerapan

c. Membuat soal terlampir

d. Membuat kunci jawaban terlampir e. Menentukan kriteria penilaian

Tiap soal PG diberi bobot nilai 1, dengan skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 10.

Untuk menetukan nilai tes hasil belajar siswa, peneliti menggunakan rumus :

Nilai Tes = � � X 100

Tabel 3.3

Format Penliaian Tes Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi

No Nama Siswa Jenis Kelamin

(L/P) Nilai Tes

1 2 3 4 5

Jumlah Rata-rata Prosentase


(33)

31

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kategori

Dari tabel diatas, maka rumusan untuk menetukan nilai rata-rata kelas yaitu :

Niali rata-rata kelas =

� � �

Sedangkan untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut :

P= � � �

� X 100

Kategori nilai yaitu sebagai berikut : 1) Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali) 2) Skor nilai 80 – 89 = B (baik) 3) Skor nilai 65 – 79 = C (cukup) 4) Skor nilai 55 – 64 = D (kurang) 5) Skor nilai ≤55 = E (buruk)

D. TEKNIK ANALISIS DATA

Langkah selanjutnya setelah melakukan teknik pengumpulan data yaitu analisis data. Analisis data dilakukan dimulai dari sebelum terjun kelapangan sampai hasil penelitian selesai. Nasution (dalam Sugitono,

2013, hlm. 336) mengungkapkan bahwa “analisis data telah dimulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”.

Dalam penelitian ini analisis data akan terus menerus dilakukan sampai tuntas. Mengacu pada Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,

2013, hlm. 337) bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,


(34)

32

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi dalam penelitian ini proses analisis data akan berlangsung secara terus menerus hingga kesulitan belajar siswa (learning obstacle) sudah dapat teratasi. Langkah-langkah dalam analisis data penelitian menurut Miles dan Huberman yaitu, data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (kesimpulan/verivikasi).

a. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data yaitu “merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari dari tema dan polanya

dan membuang hal yang tidak perlu” (Sugiyono, 2013, hlm. 338).

b. Data display (penyajian data)

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya itu menyajikan data. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian yang singkat, bagan, hubungan antar kategori, serta flowchart atau sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm.

338) bahwa “the most frequent from of display data for qualifitative research data in the past has been narrative tex”. Dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan data yaitu dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion drawing / verification

Langkah terakhir menurut Miles dan Huberman dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan disini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.

Berdsaarkan langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman, langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

1) Mengumpulkan informasi

2) Menganalisis kesuluruhan data informasi yang telah diperoleh 3) Mengklarifikasi informasi yang telah diperoleh

4) Membuat uraian secara rinci mengenai hal-hal kemudian muncul pada saat pengujian


(35)

33

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menetapkan pola dan mencari hubungan serta membandingkan antara beberapa kategori

6) Melakukan interpretasi 7) Menyajikan secara naratif

E. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN

Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini.

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep energi dengan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning di kelas IV Sekolah Dasar dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 17 perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang, jika ditinjau dari letak geografisnya Sekolah Dasar ini terletak di perkampungan dengan dikelilingi perumahan warga dan berada tepat dipinggir jalan raya.

Alasan dipilihnya Sekolah Dasar Negeri Gedeg sebagai lokasi penelitian adalah berdasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan tempat peneliti melaksanakan tugas mengajar, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta dalam proses pengambilan data.


(36)

71

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat di tarik simpulan bahwa metode Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA di SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi. Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut karena ditemukannya kesulitan belajar pada siswa dan kesulitan belajar tersebut dapat diatasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan problem based learning. Ini dibuktikan dengan aktivitas guru dalam penerapan pendekatan problem based learing meningkat. Siklus I hanya mencapai 36,7% kemudian meningkat drastis pada siklus II dengan persentase 87,5%. Sementara hasil belajar siswapun meningkat, mulai dari pra siklus sampai ke siklusII. Rata-rata nilai pada pra siklus yang mencapai kriteria kurang baik dengan perolehan persentase sebesar 35,6%, dan nilai rata-rata siklus I mencapai kriteria cukup baik dengan persentase sebesar 56,3%, dan siklus II nilai rata-rata mencapai kriteria sangat baik dengan persentase 72,3%, berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 12%. Dengan demikian kinerja penelitian tindakan kelas ini selesai pada siklus II.

Dan dari rumusan masalah yang pertama yaitu kesulitan belajar siswa pada konsep energi dikelas IV SDN Gedeg terletak pada pemahaman awal siswa mengenai konsep energi dan perubahannya, yang kedua penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa, dan yang ketiga dengan


(37)

72

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi dapat mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa penelitian menggunakan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning berhasil. Karena dengan problem based learning dapat merangsang aktivitas belajar siswa di keas, dan tentunya akan menaikan hasil belajar siswa.

.

B. SARAN

1. Para guru SD hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara professional, mengkaji dan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran secara variatif sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA. 2. Para kepala sekolah dan pengawas hendaknya lebih mengintensifikasikan

perannya sebagai supervisor agar guru SD memiliki motivasi dalam metode pembelajaran yang bermakna.

3. Agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lainnya maka adanya sosialisasi tentang keberhasilan metode Problem Based Learning

melalui instansi yang terkait dan menggunakan DDR untuk penelitian lebih baik.

4. Agar hasil dari penelitian ini dapat bermafaat maka peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan memperbaiki lagi untuk penelitian selanjutnya, karena dalam penelitian ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.


(38)

73

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Barlia, L. (2014). Teori pembelajaran sains di sekolah dasar. Subang : Royyan Press.

Jalil, J. (2014). Panduan mudah penelitian tindakan kelas. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Lidinillah, D.A.M. (2012). Design research sebagai model penelitian. (Skripsi). Sekolah Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.

Mardiana, H. (2013). Pengembangan desain pembelajaran IPA berbasis konstruktivisme tentang gaya magnet di sekolah dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.

Plomp, T. (2013). Educational design research : An introduction. Dalam T. Plomp & N. Nleveen (Penyunting), Educational design research (hlm. 10-51). Enschede : SLO Netherlands institute for curriculum development.

Rakhmat, C. & Solehudin. (2006). Pengukuran dan penilaian hasil belajar. Bandung: Andira.

Sanjaya W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sumardiyanto & Cahyanto, I. (2008). Ilmu pengetahuan alam. Depok : Arya Duta

Suryadi, D. (2010) Penelitian Pembelajaran Matematika Untuk Pembentukan Karakter Bangsa. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (hlm. 1-13). Bandung : FMIPA UPI.


(39)

74

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wahyono, B. & Nurachmandani, S. (2008) Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Wisudawati, A.W. & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara.

Yusnandar, E. & Nur’aeni. (2014). Metode penelitian pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.


(1)

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi dalam penelitian ini proses analisis data akan berlangsung secara terus menerus hingga kesulitan belajar siswa (learning obstacle) sudah dapat teratasi. Langkah-langkah dalam analisis data penelitian menurut Miles dan Huberman yaitu, data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (kesimpulan/verivikasi).

a. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data yaitu “merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari dari tema dan polanya dan membuang hal yang tidak perlu” (Sugiyono, 2013, hlm. 338). b. Data display (penyajian data)

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya itu menyajikan data. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian yang singkat, bagan, hubungan antar kategori, serta flowchart atau sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 338) bahwa “the most frequent from of display data for qualifitative research data in the past has been narrative tex”. Dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan data yaitu dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion drawing / verification

Langkah terakhir menurut Miles dan Huberman dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan disini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.

Berdsaarkan langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman, langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

1) Mengumpulkan informasi

2) Menganalisis kesuluruhan data informasi yang telah diperoleh 3) Mengklarifikasi informasi yang telah diperoleh

4) Membuat uraian secara rinci mengenai hal-hal kemudian muncul pada saat pengujian


(2)

33

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menetapkan pola dan mencari hubungan serta membandingkan antara beberapa kategori

6) Melakukan interpretasi 7) Menyajikan secara naratif

E. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN

Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini.

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep energi dengan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning di kelas IV Sekolah Dasar dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 17 perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang, jika ditinjau dari letak geografisnya Sekolah Dasar ini terletak di perkampungan dengan dikelilingi perumahan warga dan berada tepat dipinggir jalan raya.

Alasan dipilihnya Sekolah Dasar Negeri Gedeg sebagai lokasi penelitian adalah berdasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan tempat peneliti melaksanakan tugas mengajar, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta dalam proses pengambilan data.


(3)

71

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat di tarik simpulan bahwa metode Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA di SDN Gedeg Kecamatan Taktakan Kota Serang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi. Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut karena ditemukannya kesulitan belajar pada siswa dan kesulitan belajar tersebut dapat diatasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis berbagai kesulitan belajar siswa pada materi energi dengan pendekatan problem based learning. Ini dibuktikan dengan aktivitas guru dalam penerapan pendekatan problem based learing meningkat. Siklus I hanya mencapai 36,7% kemudian meningkat drastis pada siklus II dengan persentase 87,5%. Sementara hasil belajar siswapun meningkat, mulai dari pra siklus sampai ke siklusII. Rata-rata nilai pada pra siklus yang mencapai kriteria kurang baik dengan perolehan persentase sebesar 35,6%, dan nilai rata-rata siklus I mencapai kriteria cukup baik dengan persentase sebesar 56,3%, dan siklus II nilai rata-rata mencapai kriteria sangat baik dengan persentase 72,3%, berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 12%. Dengan demikian kinerja penelitian tindakan kelas ini selesai pada siklus II.

Dan dari rumusan masalah yang pertama yaitu kesulitan belajar siswa pada konsep energi dikelas IV SDN Gedeg terletak pada pemahaman awal siswa mengenai konsep energi dan perubahannya, yang kedua penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa, dan yang ketiga dengan


(4)

72

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapan desain pembelajaran berbasis problem based learning pada konsep energi dapat mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa penelitian menggunakan desain pembelajaran berbasis pendekatan problem based learning berhasil. Karena dengan problem based learning dapat merangsang aktivitas belajar siswa di keas, dan tentunya akan menaikan hasil belajar siswa.

.

B. SARAN

1. Para guru SD hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara professional, mengkaji dan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran secara variatif sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

2. Para kepala sekolah dan pengawas hendaknya lebih mengintensifikasikan

perannya sebagai supervisor agar guru SD memiliki motivasi dalam metode pembelajaran yang bermakna.

3. Agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lainnya maka adanya sosialisasi tentang keberhasilan metode Problem Based Learning melalui instansi yang terkait dan menggunakan DDR untuk penelitian lebih baik.

4. Agar hasil dari penelitian ini dapat bermafaat maka peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan memperbaiki lagi untuk penelitian selanjutnya, karena dalam penelitian ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.


(5)

73

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Barlia, L. (2014). Teori pembelajaran sains di sekolah dasar. Subang : Royyan Press. Jalil, J. (2014). Panduan mudah penelitian tindakan kelas. Jakarta : Prestasi

Pustakaraya.

Lidinillah, D.A.M. (2012). Design research sebagai model penelitian. (Skripsi). Sekolah Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.

Mardiana, H. (2013). Pengembangan desain pembelajaran IPA berbasis konstruktivisme tentang gaya magnet di sekolah dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.

Plomp, T. (2013). Educational design research : An introduction. Dalam T. Plomp & N. Nleveen (Penyunting), Educational design research (hlm. 10-51). Enschede : SLO Netherlands institute for curriculum development.

Rakhmat, C. & Solehudin. (2006). Pengukuran dan penilaian hasil belajar. Bandung: Andira.

Sanjaya W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sumardiyanto & Cahyanto, I. (2008). Ilmu pengetahuan alam. Depok : Arya Duta Suryadi, D. (2010) Penelitian Pembelajaran Matematika Untuk Pembentukan

Karakter Bangsa. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (hlm. 1-13). Bandung : FMIPA UPI.


(6)

74

Imam Syuhada, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wahyono, B. & Nurachmandani, S. (2008) Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Wisudawati, A.W. & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara.

Yusnandar, E. & Nur’aeni. (2014). Metode penelitian pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.


Dokumen yang terkait

DESAIN PEMBELAJARAN GERAK BENDA BERBASIS MODEL INKUIRI BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas 3 SD Negeri Dalembalar 2 Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeg

0 5 35

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BANJIR BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARING OBSTACLE) SD KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan Didactical Design Research di kelas V SD neg

0 0 35

DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE): Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015.

0 1 31

DESAIN PEMBELAJARAN SIFAT-SIFAT CAHAYA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS V SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Di Ke

1 5 52

DESAIN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA KONSEP DAUR AIR BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas V SDN Tak

0 4 44

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING CYCLE PADA MATERI GERAK BENDA KELAS 3 SEMESTER 2: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research Pada Siswa Kelas III Se

0 7 40

DESAIN PEMBELAJARAN GAYA BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.

1 3 44

DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI PANAS BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA SD KELAS IV: PTK menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN Lialang Kec. Taktakan Kota Serang.

0 0 40

DESAIN PEMBELAJARAN KONSEP BUNYI BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR (LEARNING OBSTACLE) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANCA TALES: Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research di Kelas IV SDN

0 1 45

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA KONSEP GAYA MAGNET di KELAS IV SEKOLAH DASAR: Suatu Penelitian Tindakan Kelas Menerapkan Didactical Design Research (DDR) di

3 3 52