Struktur Organisasi Disertasi PENDAHULUAN

Tatang Syaripudin, 2015 FILSAFAT PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA SEBAGAI TEORI PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRAKTEK PENDIDIKAN UMUM DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 67

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan. Objek penelitian ini adalah filsafat pendidikan seorang tokoh, tokoh yang dimaksud yakni Ki Hadjar Dewantara. Objek penelitian ini tidak diteliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat positivistik, tetapi diteliti dengan pendekatan kualitatif. Ada dua jenis pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan kualitatif interaktif dan pendekatan kualitatif non- interaktif. Karena data penelitian ini bersumber dari dokumen yang telah dibukukan, dan mengingat Ki Hadjar Dewantara telah tiada – beliau wafat pada tanggal 26 April 1959 – maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif non-interaktif. Metode. Untuk dapat mendeskripsikan filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis metode penelitian deskriptif yang digunakan yakni metode penelitian kepustakaan. Sebagaimana dikemukakan Kaelan, metode penelitian kepustakaan tergolong metode deskriptif, dalam penelitian bidang filsafat metode tersebut diterapkan dalam penelitian fikiran filsafat seorang tokoh 2005, hal. 58-60; 247- 250.

B. Sumber Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data. Sumber data penelitian ini adalah artikel-artikel karya Ki Hadjar Dewantara berkenaan dengan pendidikan dan kebudayaan. Artikel-artikel tersebut telah diterbitkan pada berbagai surat kabar, majalah dan penerbitan lainnya. Selain itu, ada juga teks pidato, surat, dan brosur. Artikel yang diteliti berjumlah 168, adapun artikel-artikel tersebut telah terdokumentasikan dalam empat buku di bawah ini: 1. Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 1967. Karja Ki Hadjar Dewantara, Bagian II A: Kebudayaan, Jogjakata: Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 2. Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 1968. Ki Hadjar Dewantara: Pahlawan dan Pelopor Pendidikan Nasional. Jogjakarta: Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Tatang Syaripudin, 2015 FILSAFAT PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA SEBAGAI TEORI PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRAKTEK PENDIDIKAN UMUM DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 1977. Karya Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama: Pendidikan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 4. Majelis Majelis Luhur Taman Siswa. 1980. Taman Siswa 30 Tahun 1922-1952. Cetakan Ketiga. Jogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa. Tabel 3.1 Daftar Artikel Karya Ki Hadjar Dewantara NO JUDUL ARTIKEL TAHUN TERBIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Pendidikan dan Pengajaran Nasional. Ko-edukasi dan Ko-instruksi atau Mendidik dan Mengajar Anak-anak Perempuan dan laki-laki Bersama-sama. Pengajaran Nasional Hal Pendidikan. Dasar Pendidikan. Pendidikan Nasional. Sistim Trisentra. Konvergensi. Pembahagian Pelajaran Kebangsaan Buat Tiap-tiap Tingkat Pengajaran. Pengajaran dan Pendidikan dengan Dasar Kebangsaan. Sifat dan Maksud Pendidikan. Perguruan Nasional. Konkordansi dan Konvergensi. Pengajaran bagi Rakjat Kita Kurang dan Mengecewakan. Protes PGHB atau Hancurnya Sistim HIS Kolonial. Bertumbuhnya Peruruan Nasional di atas Kubur Westersch- Koloniaal Schoolsysteem. Nomenclatuur dalam Pendidikan Kebangsaan. Sekedar Riwayat “Permusyawaratan Perguruan Indonesia”. Mobilisasi Intelektual Nasional untuk Mengadakan Wajib Belajar. Kritik dari Seorang Profesor. Hubungan Internasional. Taman Madya SMA Nasional. Hubungan Kita dengan Dr. Rabindranath Tagore. Hubungan Perguruan Kita dengan Luar Negeri. Pengajaran di Jawa. Pemberantasan Buta Huruf. Pendidikan Baru. 1928 1928 1930 1930 1936-1937 1938 1935 1940 1940 19401941 1942 1952 1953 1929 1931 1932-1933 1933 1935 1936 1940 1940 1941 1941 1941 1943 1945 1943 Tatang Syaripudin, 2015 FILSAFAT PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA SEBAGAI TEORI PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRAKTEK PENDIDIKAN UMUM DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. Penghargaan terhadap Perguruan Partikelir. Pembukaan Taman Tani Taman Siswa Mempertinggi dan Memperteguh Pendidikan Pengajaran Rakyat. Memperluas, Memperdalam dan Mempertinggi Pengajaran Rakyat. Dasar Pendidikan dan Maksud Tujuan Pengajaran. Pendidikan. Dasar-dasar dan Azas-azas Pembaharuan Pengajaran. Sangup dan Mampu Memilih Kebudayaan yang Baik untuk Bangsa Indonesia. Tentang Differiansiasi S.M.U.A. I dan Reorganisasi S.M.U.A. I dan II di Yogyakarta. Pembaharuan Pengajaran. Pendidikan Rakyat secara Kilat dan Serentak. Kedudukan Sekolah Partikelir di dalam Republik. Satu Bangsa, Satu Kebudayaan. Pengajaran Agama dalam Sekolah. Belajar sambil Bekerja dan berlatih Mengabdi Masyarakat. Ikhtisar Perkembangan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Taman Siswa dan Shanti Niketan. Pandit Nehru Berkunjung ke Taman Siswa. Subsidi Sekolah Partikelir. Badan Kongres Pendidikan Indonesia. Sistim Pendidikan Guru Secara Integral. Pengajaran Kepandaian dalam Taman Siswa. Guru dan Serimpi, Tani dan Wartawam Kebudayaan dan Pengajaran dalam Hubungan antara Negara. Pendidikan dan Pengajaran untuk Seluruh Indonesia. Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan bagi Golongan- golongan Minoritet. Methode Montessori, Frobel dan Taman Anak. Tentang Permainan Kanak-kanak. Tentang Forobel dan Methodenya. Permainan Kanak-kanak Kesenian Kanak-kanak. Dr. Maria Montessori Penganjur Pendidikan Merdeka. Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Kebudayaan. Taman Indria. Olah Gending Minangka Panggulawentah Olah Gending sebagai Pendidikan. Pelajaran Serimpi dan Konsekwensinya. Aesthetik atau soal Keindahan. 1943 1944 1945 1945 1945 1945 1946 1947 1947 1948 1948 1948 1949 1949 TT TT 1950 1950 1951 1952 1953 1953 1954 1955 TT 1928 TT 1941 1948 1949 1952 1956 1959 1928 TT TT