Sistem Informasi Pelayanan Pasien Di Puskesmas Lembang

(1)

iii

system that operated at Lembang Public Health Centre, especially on registration, general checking and administration to be experienced not yet optimum because used system manually with high patient call everyday. From this problem found some constraints in data seeking process of patient, recapitulation of drug use and visiting. Therefore, required information system that can control such problem. The aim of this study is to know progressing system, make planning, examination and service information implementation for patient. This study is useful for help personnel to provide good service through patient and equip knowledge insight or practice as well as rationale for researcher.

This research was done by qualitative descriptive approach, where primary data collecting is carried out with observation and interview, while secondary data obtained from books and documents which exist at Lembang Public Health Centre. Information System development method for patient services at Lembang Public Health Centre uses Waterfall approach, while the tools used in designing system is Flow Map, Context Diagram, DFD (Data Flow Diagram). Programming language used in Visual Basic 6.0 and database application development uses MySQL server 5.0.

The result research of service information system development is excepted can control problem that faced by Lembang Public Health Centre. The system is developed with client-server model connection so that it integrates several unit. Registration process more quick, decrease data redundancy, data safety more reliable and report making more effective.


(2)

ii

ABSTRAK

Puskesmas Lembang merupakan instansi pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sistem pelayanan pasien yang berjalan di Puskesmas Lembang, khususnya pada loket pendaftaran, pemeriksaan umum dan tata usaha masih dirasa belum optimal karena sistem yang digunakan masih bersifat manual dengan tingkat kunjungan pasien yang tinggi setiap harinya. Dari hal tersebut ditemui beberapa kendala dalam proses pencarian data pasien, rekapitulasi pemakaian obat dan rekapitulasi kunjungan. Untuk itu, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menangani masalah tersebut. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui sistem yang berjalan, membuat perancangan, melakukan pengujian dan implementasi sistem informasi pelayanan pasien. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk membantu pegawai dalam memberikan keyamanan pelayanan terhadap pasien dan menambah wawasan pengetahuan teori maupun praktek serta sumbangan pemikiran bagi peneliti.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku dan dokumen-dokumen yang terdapat di Puskesmas Lembang. Metode pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien pada Puskesmas Lembang menggunakan pendekatan terstruktur dengan metode Waterfall, sedangkan alat yang digunakan dalam merancang sistem berupa Flow Map, Diagram Kontek, DFD (Data Flow Diagram). Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic 6.0 dan pengembangan aplikasi database menggunakan MySQL Server 5.0.

Pengembangan sistem informasi pelayanan pasien dari hasil penelitian diharapkan mampu mengatasi kendala yang dihadapi Puskesmas Lembang. Sistem dibangun dengan model koneksi client-server sehingga mengintegrasikan beberapa unit. Proses pendaftaran lebih cepat, mengurangi terjadinya redudansi data, tingkat keamanan data lebih terjamin dan pembuatan laporan lebih efektif.


(3)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu organisasi atau instansi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien dan terukur.

Perkembangan teknologi informasi banyak dinikmati oleh sektor pemerintahan, bisnis, pendidikan dan bahkan kesehatan. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang mendapat perhatian besar dari pemerintah yang merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi.

Puskesmas dan jaringannya merupakan salah satu instansi yang memberikan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dimaksud ketersediaan informasi yang cepat dan akurat makin penting dalam mendukung upaya menciptakan kualitas pelayanan yang baik.


(4)

Puskesmas Lembang merupakan suatu instansi pelayanan kesehatan dengan wilayah binaan yang terdiri dari 5 desa yaitu Desa Wangunsari, Desa Kayuambon, Desa Pagerwangi, Desa Lembang dan Desa Mekarwangi dengan berbagai jenis layanan yang ditangani diantaranya poli umum (BP Umum), poli gigi, KB, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), lansia, laboratorium penunjang, pelayanan khusus TB paru, penyakit menular, konseling dan pelayanan lainnya baik di dalam atau luar gedung. Dimana untuk jenis pembayarannya dikelompokan berdasarkan status pasien (Askes, Gakin atau Umum). Puskesmas Lembang sampai saat ini belum mempunyai fasilitas rawat inap, kunjungan pasien rawat jalan ke Puskesmas Lembang setiap harinya cukup banyak terutama pada hari senin. Di bawah ini merupakan tabel data kunjungan pasien rawat jalan ke Puskesmas Lembang pada tahun 2008.

Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan

NO BULAN JUMLAH PASIEN

UMUM ASKES GAKIN

1 Januari 1773 329 236

2 Februari 1909 371 206

3 Maret 2185 384 236

4 April 2211 408 257

5 Mei 2235 367 218

6 Juni 2168 378 225

7 Juli 2223 397 267

8 Agustus 1962 408 230

9 September 1970 336 240

10 Oktober 2049 383 266

11 Nopember 2395 356 237

12 Desember 2422 313 230

JUMLAH 25502 4430 2848

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Lembang 2008

Kondisi di Puskesmas Lembang saat ini, yang meliputi proses pendaftaran pasien rawat jalan, pencatatan hasil pemeriksaan, pencatatan pemakaian obat


(5)

masih menggunakan pencatatan manual dalam kartu dan buku dengan volume transaksi yang tinggi setiap harinya. Selain itu juga sering terjadi kesulitan dan keterlambatan dalam membuat rekapitulasi kunjungan pasien setiap harinya ataupun laporan bulanan karena dalam pengumpulan data dan pencatatanya dilakukan secara manual pada buku dan lembaran dokumen, dimana bukunya dibedakan berdasarkan wilayah, jadi satu buku untuk satu wilayah atau desa. Hal tersebut kurang efektif dan efisien yang menyebabkan beban waktu kerja bertambah, penyajian informasi yang cukup lama dan resiko hilangnya data-data penting kemungkinan akan sering terjadi.

Faktanya ketika pasien datang untuk berobat, petugas pendaftaran harus mencari data pasien yang tercatat dalam buku atau kartu rekam medis dan mencocokannya dengan kartu berobat yang dimiliki pasien. Hal ini membutuhkan waktu yang lama, terutama bagi pasien yang sudah lama tidak berkunjung atau pasien yang tidak membawa kartu berobat dan tidak sedikit juga data yang hilang atau tidak ditemukan lalu dicatat kembali sehingga mengakibatkan semakin menumpuknya arsip-arsip dan terhambatnya pelayanan terhadap pasien lain. Selain itu juga setiap harinya petugas pendaftaran harus menghitung jumlah kartu retribusi (karcis) yang dikeluarkan khusus untuk pasien umum (pasien yang tidak memiliki pelayanan Askes atau Gakin) dan jumlah pendapatan dari penjualan kartu retribusi tersebut yang cukup memakan waktu yang lama sehingga mempengaruhi jumlah waktu layanan pendaftaran di Puskesmas Lembang. Sama halnya di bagian pelayanan obat atau apotek, dimana setiap pemakaian obat dicatat pada buku dan setiap harinya harus direkap jumlah pemakaian untuk tiap


(6)

obat. Hal tersebut menimbulkan ketidakakuratan dalam penghitungan jumlah obat dan tidak sedikitnya obat yang hilang, sehingga sulitnya dalam mendapatkan informasi pemakaian obat di Puskesmas Lembang.

Melihat cukup banyaknya jenis pelayanan kesehatan dan jumlah kunjungan pasien yang mempengaruhi volume perkerjaan yang ditangani oleh pegawai di Puskesmas Lembang, tentunya dalam melaksanakan kegiatannya menginginkan proses pelayanan kesehatan dalam lingkup pengolahan pelayanan pasien yang dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pemakaian komputer dalam suatu sistem informasi pelayanan pasien akan lebih memudahkan dan dapat memberikan manfaat yang sangat besar, baik dalam ketelitian, kecepatan maupun volume pekerjaan yang ditangani. Sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan pelayanan yang prima dan biaya yang terjangkau. Pelayanan prima tersebut dapat berupa cepatnya pelayanan, akuratnya tindakan yang diterima, mudahnya mendapatkan informasi, dan kesederhanaan proses-proses administrasi.

Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Dengan demikian, akses terhadap pelayanan pasien yang berkualitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan kinerja di Puskesmas. Untuk mencapai hal tersebut, Puskesmas Lembang memerlukan sistem informasi pelayanan pasien yang dapat menunjang kegiatan pelayanan kesehatan dan menjaga mutu pelayanan di instansi tersebut.

Melihat fakta tersebut, Puskesmas Lembang membutuhkan aplikasi pelayanan pasien yang diharapkan dapat membantu dalam melayani pasien dalam


(7)

kesehariannya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Puskesmas Lembang yang telah diungkap di atas, penulis menetapkan judul penelitian “Sistem Informasi Pelayanan Pasien di Puskesmas Lembang”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Melihat latar belakang penelitian tersebut di atas penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang berkenaan dengan pelayanan pasien di Puskesmas Lembang dan kendala yang sering dihadapi yaitu antara lain :

1. Kesulitan dalam pencarian data pasien atau dokumen rekam medis saat registrasi, yang mengakibatkan pasien yang hendak berobat harus lama menunggu dan terhambatnya pelayanan terhadap pasien lain.

2. Masih adanya pencatatan data pasien yang berulang, sehingga arsipnya menumpuk memenuhi ruangan.

3. Kurang efektif dan efisien dalam menentukan tindak lanjut yang dilakukan kepada pasien, disebabkan dokumentasi data rekam medis yang sering kali tidak ditemukan, rusak atau hilang.

4. Sulitnya mengetahui jumlah pemakaian obat karena pencatatan pemakaian obat di bagian pelayanan obat masih dilakukan secara manual pada buku, yang berakibat terjadinya kesalahan atau informasinya kurang akurat. 5. Terlambatnya penyajian informasi atau laporan-laporan, dikarenakan

dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.


(8)

Adanya proses penelitian yang dilakukan dan melihat identifikasi masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengelolalan pelayanan pasien yang berjalan saat ini di Puskesmas Lembang.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang, yang dapat digunakan untuk mengelola data-data pasien dengan baik.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari dilaksanakannya penelitian ini untuk membangun suatu sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang guna menunjang aktivitas pelayanan kesehatan dan peningkatan pengelolaan data pasien di Puskesmas Lembang.

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses pelayanan pasien yang berjalan di Puskesmas Lembang.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang.


(9)

3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang

4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi pelayanan pasien di Puskesmas Lembang.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dilaksanakannya penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegunaan praktis dan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Dinas Kesehatan

Menambah referensi untuk pengembangan sistem informasi manajemen puskesmas khususnya pelayanan pasien rawat jalan.

2. Bagi Puskesmas/Instansi

Membantu proses pelayanan kesehatan kepada pasien, memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi pasien dan mengembangkan sistem informasi pelayanan pasien secara tepat dan lengkap.

3. Bagi Pegawai

Untuk meminimalisir proses kerja para pegawai dalam pencatatan maupun pengelolaan data pasien dengan volume cukup tinggi yang memakan waktu relatif lama dan resiko akan terjadi kesalahan.


(10)

4. Bagi Pasien

Memberikan kenyamanan dan kecepatan pelayanan kesehatan, sehingga pasien tidak harus menunggu terlalu lama pada saat registrai ataupun untuk mendapatkan giliran pemeriksaan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Pengembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara teori ilmu manajemen dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama yang dibahasa dalam penelitian ini sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam membantu memecahkan permasalahan yang ada di dalam organisasi atau instansi, khususnya di Puskesmas Lembang.


(11)

1.5. Batasan Masalah

Permasalahan yang telah dijelasan di atas masih terlalu luas untuk dibahas, karenanya penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan konsep atau arah tujuan awal penelitian, sehingga pembahasannya tidak menyimpang. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Sistem pelayanan pasien lebih diperuntukkan untuk menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Lembang.

2. Sistem ini hanya membahas masalah yang berkaitan dengan pelayanan pendaftaran, pelayanan pemeriksaan umum dan gigi, pelayanan kir kesehatan dan pelayanan obat.

3. Sistem ini tidak membahas mengenai persediaan obat di Puskesmas tetapi hanya sebatas pemakaian obat di unit pelayanan obat (apotek).

4. Pemakaian obat diasumsikan hanya untuk resep dari poli BP Umum dan BP Gigi.

5. Diasumsikan untuk pasien asuransi (Askes/Gakin) tidak dikenakan nilai pembayaran karcis retribusi.

6. Sistem ini tidak membahas mengenai sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lembang, yang beralamat di Jalan Grand Hotel No.14 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan


(12)

waktu penelitian kurang lebih selama 2 bulan. Adapun estimasi jadwal penelitian dalam merancang sistem informasi palayanan pasien ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2. Estimasi Jadwal Penelitian

No Waktu

Kegiatan

2010

Feb Maret April Mei Juni Juli

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Proposal

2.

Analisis & Definisi Persyaratan

3.

Perancangan Sistem & Perangkat Lunak

4. Implementasi & Pengujian Unit

5.

Integrasi & Pengujian Sistem 6. Operasi &


(13)

11

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang lebih menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Robert G. Murdic dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) bahwa Sistem adalah sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pengertian yang lain diungkapkan oleh Gerald. J dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, bekumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Melihat dari dua pengertian sistem tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.


(14)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sub bagian, dimana setiap sub sistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem (environment) adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem bersifat menguntungkan dan juga merugikan, lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem.


(15)

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu sistem dengan sub sistem yang lainnya.. Keluaran (output) dari satu sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan sub sistem - sub sistem menjadi satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (input maintenance) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lainnya. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang kita butuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi.


(16)

Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai suatu sasaran (objectives) dan tujuan (goal). Jika suatu sistem tidak mempunyai suatu tujuan ataupun sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai pada sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang diantaranya :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).


(17)

Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia.

Sistem buatan masusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut pengunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system)beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.

Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya pada sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (close system)merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lain.


(18)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Sumber informasi adalah data. Sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Gordon. B. Davis dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

Menurut Raymon McLeod dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai.

Meihat pengertian informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al-Bahra Bin Ladjamudin, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :


(19)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Nsehinga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan

2. Relevan

Infomasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Tepat Waktu

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, sehingga informasi yang diberikan kepada penerima harus tepat waktu, karena informasi digunakan sebagai tindakan atau alat pengambilan keputusan. Jika tindakan atau pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

2.2.3. Nilai Informasi

Nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu:

1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai dengan keuntungan nilai uang tetapi ditaksir dengan nilai efektifitasnya.


(20)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem informasi mendefinisikan Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Sistem informasi mempunyai beberapa komponen yang dapat kita ilustrasikan pada gambar 3.1. kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Hardware (Perangkat

Keras)

Sofware (Perangkat

Lunak)

DATA

Procedure (Prosedur)

People (Manusia)

Mesin Manusia

Gambar 2.1 Lima komponen Sistem Informasi

( Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 )

1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya.

2. Software (perangkat lunak), merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komponen melaksanakan tugas tertentu.


(21)

3. Brainware (manusia) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpim sistem informasi dan sebagainya 4. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih

lanjut untuk menghasilkan informasi.

5. Prosedur atau metode-metode, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

2.4. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Aplikasi disini menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. (http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id).

2.4.2. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Budhi Irawan (2005 : 19) dalam bukunya Jaringan Komputer menjelaskan bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :


(22)

1. LAN ( Local Area Network )

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus.

2. MAN ( Metropolitan Area Network )

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas, cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan.

3. WAN ( Wide Area Network )

WAN (Wide Area Network) dirancang untuk menghubunkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara.

4. GAN ( Global Area Network )

GAN (Global Area Network) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Cakupan GAN mencapai ribuan kilometer. Contoh dari GAN adalah internet.

2.4.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005 : 25) dalam bukunya Jaringan Komputer, Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat laninnya.


(23)

Berikut ini merupakan tipe-tipe utama topologi fisik yang sering digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1. Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi pada sebuah kabel utama (backbone).

Gambar 2.2 Topologi Linear Bus

2. Topologi Star (Bintang)

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara


(24)

keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Gambar 2.3 Topologi Star

3. Topologi Ring (cincin)

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.


(25)

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus.

2.4.4. Manfaat Jaringan Komputer

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama- sama.

2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang, komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar (mainframe).. Ketidakseimbangan rasio harga dan kinerja inilah yang membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari jaringan komputer-komputer pribadi.

2.5. Model Hubungan Client- Server

Model hubungan Client-Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Budhi Irawan ( 2005 : 30 )


(26)

Client adalah proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke Server, sedangkan Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh Client.

Kelebihan model hubungan Client Server yaitu sistemnya terpusat, skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur, fleksibel, teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam sistem, keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. Disamping itu juga Client Server memiliki kekurangan yaitu membutuhkan biaya yang mahal untuk investasi dedicated file server, berketergantungan dimana ketika server jatuh maka mengakibatkan keseluruhan operasi pada jaringan akan jatuh pula.

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung pengembangan aplikasi sistem informasi yaitu Visual Basic 6.0 dan database MySQL Server 5.0.

2.6.1. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasis Windows. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual Basic ( yang sering juga disebut dengan VB ) selain disebut sebagai sebuah bahasa pemrograman, juga disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan


(27)

program-program aplikasi berbasiskan Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic di antaranya seperti :

1. Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows.

2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya kontrol ActiveX, file help, aplikasi internet, dan sebagainya.

3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan. Visual Basic merupakan pengembangan dari BASIC. BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) adalah sebuah bahasa pemrograman kuno yang merupakan awal dari bahasa-bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya. BASIC dirancang pada tahun 1950-an dan ditujukan untuk dapat digunakan oleh para programer pemula. Biasanya Basic diajarkan untuk para pelajar sekolah menengah yang baru mengenal komputer, serta digunakan untuk pengembangan program cepat saji yang ringan dan menyenangkan. Walaupun begitu, peran BASIC lebih dari sekedar itu saja. Banyak programer handal saat ini memulai karirnya dengan mempelajari BASIC. Sebagai bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 di desain untuk dapat memanfaatkan fasilitas Windows, khususnya Windows 95/97/98/XP dan Windows NT.


(28)

Gambar 2.5 Tampilan Kerja Visual Basic 6.0

2.6.2. Sekilas Tentang MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu memang untuk mengembangkan aplikasi Web untuk klien. TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database.

MySQL merupakan software DBMS yang multithread dan multi-user. MySQL tersedia sebagai software gratis dibawah lisensi GNU (General Public Lisence). MySQL merupakan software yang bersifat Open source, dimana


(29)

software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download di internet secara gratis.

Sebagai software DBMS MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawah ini :

1. Multi platform

MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux,Unix dll).

2. Andal, cepat dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan.

3. Jaminan Keamanan Akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Dimungkinkan untuk mengatur hak akses user tertentu. MySQL juga mendukung konektivitas ke berbagai software. Sebagai contoh dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity), database yang ditangani MySQL dapat diakses melalui program yang dibuat dengan Visual Basic dan aplikasi berbasis web seperti PHP.

4. Dukungan SQL

MySQL mendukung perintah SQL. Structure Query Language merupakan standar dalam pengaksesan database relasional.


(30)

Secarta prinsip perintah-perintah SQL dapat dibagi menjadi tiga kelompok: a. DDL (Data-Definition Language), yaitu perintah-perintah yang berkaitan

dengan penciptaan atau penghapusan objek seperti tabel dan indeks dalam basis data. Versi ANSI mencakup create database, create table, create index, alter table, drop database, drop table, drop view, drop index dan lain sebaginya.

b. DML (Data-Manpulation Language), yaitu mencakup perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi data. Misalnya untuk menambahkan data (insert), memperoleh data (select), mengubah data (update) dan menghapus data (delete).

c. DCL (Data Control Language), yaitu kelompok perintah yang dipakai untuk melakukan otorisasi terhadap pengaksesan data dan pengalokasian ruang. Misalnya suatu data bisa diakses si A, tetapi tidak bisa diakses si B. Yang termasuk dalam kategori DCL yaitu pernyataan Grant, Revoke, Commit dan Rollback.


(31)

2.7. Pengertian Pelayanan

Pelayanan dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

( http://id.wikipedia.org/wiki/pelayanan_publik).

Melihat organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta.

2. Pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi atau instansi publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi :

a. Yang bersifat primer yaitu semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya penyelenggara dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan.

b. Yang bersifat sekunder, yaitu segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan. Misalnya Puskesmas.


(32)

2.8. Pengertian Pasien

Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya menderita. Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter atau tenaga medis untuk memulihkannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien)

2.9. Pengertian Puskesmas

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi (http://puskelinfo.wordpress.com/pengertian).


(33)

31

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lembang, dengan objek penelitian pada loket pendaftaran pasien, bagian pemeriksaan umum dan gigi, bagian pelayanan obat, dan bagian tata usaha.

3.1.1. Sejarah Singkat Puskesmas

Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ).

Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha kesehatan pokok. Puskesmas mempunyai 3 fungsi pokok yaitu :

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.


(34)

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

Puskesmas Lembang didirikan pada tahun 1974 di Jalan Grand Hotel No 14 Kec. Lembang Kab. Bandung. Puskesmas ini melayani masyarakat luar wilayah dan dalam wilayah kerja, namun lebih difokuskan pada pembinaan kesehatan di wilayah kerjanya. Wilayah kerja Puskesmas Lembang ini terdiri dari 5 desa yaitu desa Lembang, desa Pagerwangi, desa Wangunsari, desa Mekarwangi dan desa Kayuambon. Puskesmas Lembang ini mempunyai beberapa jaringan kerja di wilayah binaannya diantaranya 2 buah Polindes (Pondok Bersalin Desa) yaitu Polindes Wangunsari dan Polindes Pagerwangi, 1 buah Pustu (Puskesmas Pembantu) yaitu Pustu Mekarwangi, 61 Posyandu dan 10 Posbindu.

Program atau kegiatan Puskesmas Lembang dibedakan atas program pokok dan program pengembangan. Program pokok Puskesmas Lembang diantaranya porgram KIA, program KB, perbaikan gizi, pencegahan penyakit menular, penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan perawatan kesehatan masyarakat. Sedangkan program pengembangan Puskesmas Lembang yaitu kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, usaha kesehatan anak sekolah dan remaja. Untuk dapat melaksanakan kegiatannya Puskesmas Lembang didukung oleh beberapa jenis ketenagaan yang ada, di bawah ini merupakan tabel data ketenagaan di Puskesmas Lembang.


(35)

Tabel 3.1. Data Ketenagaan

No Jenis Tenaga Jumlah

1 MEDIS (Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis) 2 2 PERAWAT & BIDAN (Termasuk lulusan D III dan S1) 15

3 Farmasi (Apoteker, Asisten Apoteker) 1

4 GIZI (Lulusan D1 dan DIII Gizi / SPAG/ AKI) 1 5 TEKNSI MEDIS (Analis, Penata Anestesi, TEM) 1 6 SANITASI (Lulusan SPHH, APK dan D III Kesling) 1

7 KESMAS (SKM, MPH dll) -

Jumlah 21

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Lembang 2009

3.1.2. Visi dan Misi Puskesmas Lembang

Setiap instansi tentunya memiliki visi dan misi, adapun visi dan misi dari Puskesmas Lembang diantaranya :

Visi

Visi Puskesmas Lembang adalah “Pelayanan Yang Baik Bagi Masyarakat”.

Misi

1. Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan/ tuntutannya.

3. Memberikan penampilan kerja yang baik.

Tujuan

Tercapainya derajat kesehatan masyarakat serta lingkungan fisik sosial yang optimal dengan memaksimalkan seluruh potensi masyarakat secara mandiri adalah tujuan umum dari seluruh program-program puskesmas. Agar


(36)

terwujudnya desa siaga yang penting untuk dilaksanakan karena desa siaga merupakan basis Indonesia Sehat.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi suatu organisasi atau instansi merupakan suatu dasar yang berguna untuk memperlihatkan adanya pembagian tugas dan fungsi masing-masing bagian. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi Puskesmas Lembang. Koordinator Unit 3 Kepala Puskesmas Koordinator Unit 2 Koordinator Unit 1 Kepala Tata Usaha Bendahara Dana Gakin Bendahara Inventaris Bendahara Penerima Bendahara Pengeluaran Penunjang Laboratorium Kesling & Promkes Pemulihan Kesehatan

- Bp Umum - BP Gigi - Rujukan - Farmasi - PHN - Poli Anak

Kesehatan Keluarga - KIA - KB - Gizi - Lansia - UKS/UKGS - KRR

P2P & Imunisasi

- ISPA - Surveilans - Imunisasi - Diare - TB Paru

Bidan Desa Pustu Polindes

Wangunsari Polindes

Pagerwangi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Lembang 2009)

3.1.4. Deskripsi Tugas Pokok dan Fungsi

1. Kepala Puskesmas

Tugas : Menyelenggarakan fungsi puskesmas dalam wilayah kerja sebaik-baiknya.


(37)

Fungsi : Sebagai seorang manajer, mengkoordinasi dan mengadakan pengawasan dan mengevaluasi kegiatan.

2. Kepala Tata Usaha

Tugas : Membantu kepala puskesmas dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen puskesmas.

Fungsi : Membantu kegiatan kepala puskesmas dalam menyiapakan data dan informasi untuk pertimbangan pengambilan keputusan.

a. Bendahara Keuangan (penerima, pengeluaran dan dana gakin)

Tugas : Menyelenggarakan tata usaha keuangan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Fungsi : Sebagai bendaharan puskesmas.

b. Bendahara Inventori

Tugas : Menyelenggarakan tata usaha barang atau inventori puskesmas.

Fungsi : Sebagai bendahara barang-barang inventori di puskesmas.

3. Koordinator Bidang

Tugas : Mengkoordinir dan menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan unit sesuai dengan standar yang ditentukan.

Fungsi : Sebagai koordinator kegiatan puskesmas.

a. Pelaksana Promosi Kesehatan

Tugas : Membina peran serta masyarakat dalam rangka mendidik dan memperbaiki kesehatan masyarakat.


(38)

b. Koordinator KIA

Tugas : Menyelenggarakan dan mengkoordinir upaya kesehatan ibu dan anak (KIA).

Fungsi : Sebagai koordinator kegiatan kesehatan ibu dan anak (KIA).

c. Koordinator KB

Tugas : Menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan keluarga berencana (KB).

Fungsi : sebagai koordinator pelaksana kegiatan pelayanan keluarga berencana (KB).

d. Pelaksana Gizi

Tugas : Mengamati dan mengupayakan perbaikan keadaan gizi masyarakat.

Fungsi : Meningkatkan gizi masyarakat di wilayah kerjanya.

e. Pelaksana Kesehatan Lansia

Tugas : Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan lansia. Fungsi : Merawat kesehatan lansia.

f. Pelaksana UKS/UKGS

Tugas : Membina dan mengawasi upaya kesehatan sekolah. Fungsi : Sebagai pembina kesehatan unit sekolah.

g. Pelaksana Reproduksi Remaja

Tugas : Membina kesehatan reproduksi remaja.


(39)

h. Pengolah BP umum

Tugas : Mengkoordinir penyelenggaraan pengobatan umum.

Fungsi : Sebagai koordinator pelayanan kesehatan umum di puskesmas.

i. Pengolah BP Gigi

Tugas : Mengkoordinir penyelenggaraan kesehatan gigi.

Fungsi : Sebagai koordinator pelayanan kesehatan gigi di puskesmas.

j. Pelaksana Rujukan

Tugas : Mengurus administrasi rujukan ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

Fungsi : Mengatur kelancaran pelaksanaan sistem rujukan.

k. Pelaksana Farmasi

Tugas : Menyelenggarakan pelayanan pemberian obat. Fungsi : Sebagai pelaksana pelayanan obat.

l. Pengelola Asuhan Keperawatan

Tugas : Menyelenggarakan asuhan keperawatan dan membina peran serta masyarkat melalui dasa wisma.

Fungsi : Membantu pimpinan membina kegiatan asuhan keperawatan kesehatan di luar gedung.

m. Pegelola Laboratorium

Tugas : Menyelenggarakan laboratorium sederhana di puskesmas. Fungsi : Sebagai pelaksana pemeriksa laboratorium.


(40)

n. Pengelola Program Surveilans

Tugas : Melakukan pengamatan penyakit di wilayah kerja puskesmas. Fungsi : Mambantu pimpinan dalam mengamati kejadian penyakit di wilayah kerja puskesmas dan mengupayakan pencegahan dan pemberantasan.

o. Pengelola Program Imunisasi

Tugas : Mengkoordinir pemberian imunisasi bagi sasaran imunisasi Fungsi : Membantu pimpinan dalam mengawasi pemberian imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas.

p. Pengelola Penyakit Diare/ISPA

Tugas : Mebantu pimpinan dalam mencegah dan memberantas penyakit.

Fungsi : Sebagai perawat P2M pukesmas.

q. Pengelola Penyakit TB Paru

Tugas : Membantu pimpinan melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit TB Paru.

Fungsi : Sebagai perawat P2M puskesmas.

r. Pengelola Program Kesehatan Lingkungan

Tugas : Membina kesehatan lingkungan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat.

Fungsi : Sebagai petugas kesehatan lingkungan di wilayah kerja puskesmas.


(41)

s. Penanggung Jawab Polindes

Tugas : Menyelenggarakn sebagian kegiatan puskesmas, khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Fungsi : Sebagai unsur penunjang kegiatan puskesmas dalam mendekatkan dan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar khususnya kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat di dalam wilayah kerja puskesmas.

t. Penaggung Jawab Puskesmas Pembantu (Pustu)

Tugas : Menyelenggarakan sebagian kegiatan puskesmas sesuai dengan kompetensi tenaga dan peralatan yang ada.

Fungsi : Sebagai unsur penunjang kegiatan puskesmas dalam mendekatkan dan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di dalam wilayah kerja puskesmas.

u. Bidan Desa

Tugas : Memelihara dan melindungi kesehatan masyarakat di wilayah kerja pada umumnya dan kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Fungsi : Sebagai bidan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam memelihara kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak dalam wilayah 1 desa.


(42)

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data berdasarkan ilmu pengetahuan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis. Rasional berarti dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara, teknik atau langkah yang digunakan selama proses penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

3.2.1. Desain Penelitian

Metode atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian desktiptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan yang berorientasi pemecahan masalah. Sedangkan penelitian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan


(43)

dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian kualitatif biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. (http://jurnal.unikom.ac.id/vol3)

Melalui desain penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti berusaha memperoleh data pada fakta-fakta yang tampak sebagaimana keadaan sebenarnya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara meneliti langsung ke Puskesmas Lembang.

1. Observasi

Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terkait tanpa pengajuan pertanyaan. Adapun bagian-bagian yang di observasi dalam penelitian ini yaitu loket pendaftaran, bagian pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, bagian pelayanan obat dan bagian tata usaha.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan kepada narasumber dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung perumusan permasalahan. Wawancara dilakukan pada narasumber atau pun ahli yang mendukung permasalahan. Adapun yang menjadi responden dalam wawancara yang


(44)

dilakukan yaitu kepala puskesmas, kepala tata usaha, petugas pendaftaran, dan petugas pelayanan obat.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi yang ada di Puskesmas Lembang. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen dasar yang ada di Puskesmas Lembang yaitu diantaranya kartu berobat, dokumen rekam medis, surat keterangan sakit, dokumen rekapan kunjungan pasien, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Sub bab ini akan menjelaskan mengenai metode pendekatan, pengembangan sistem, metode analisis dan alat bantu analisis perancangan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan terstruktur. Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi pendekatan terstruktur karangan Jogiyanto, menjelaskan bahwa pendekatan struktur ini telah dikenalkan sejak tahun 1970. Pendekatan struktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam


(45)

pengembangan sistem, sehingga akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas..

Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Analisis dan pengembangan dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuhkan metode – metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat.

Secara garis besar kerangka pemecahan masalah dari suatu penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam paradigma yang dipakai yaitu model proses Waterfall yang terdiri beberapa tahapan yang sistematis, yaitu analisis dan definisi persyaratan, perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian sistem, integrasi dan pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan.


(46)

Analisis dan Definisi Persyaratan

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Implementasi dan Pengujian Unit

Integrasi dan Pengujian Sistem

Operasi dan Pemeliharaan

Gambar 3.2 Model Waterfall

(Sumber : Ian Sommervile, 2003.)

1. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem, persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara menyeluruh. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

3. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program/unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasi


(47)

4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasaikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.

5. Operasi dan pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup yang paling luas. Sistem diinstal dan dipakai, pemeliharaan mencakup koreksi dan berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

3.2.3.1. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering disebut peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan analisis. Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan dijelaskan pada sub bab berikut diantaranya adalah diagram alir (flow map), diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan perancangan basis data yang meliputi normalisasi dan tabel relasi.

1. FlowMap

Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram prosedur kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan termasuk tembusan-tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses


(48)

diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Jogiyanto (2001 : 800). Kegunaan dari Flow Map ini adalah

a. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan. b. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

c. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut .

2. Diagram Kontek

Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem, sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Tidak boleh ada data store dalam diagram kontek. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64)

Diagram Kontek terdiri dari :

a. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

b. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari sistem.


(49)

3. DataFlowDiagram

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Jogiyanto (2001 : 699)

Simbol – simbol yang digunakan dalam DFD adalah : a. Kesatuan Luar

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (External Entity) di lingkungan sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yng akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar dilambangkan dengan empat persegi panjang.

b. Arus Data

Arus data (Data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses

Suatu proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Setiap proses harus diberi penjelasan yaitu nama proses dan identifikasi proses. Suatu proses dapat


(50)

ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

d. Simpanan Data

Simpanan Data (Data store) dilambangkan dengan sepasang garis horizontal paralel tanpa tertutup pada salah satu ujungnya atau sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

4. Kamus Data

Kamus data disebut juga System Data Dictionary merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem. Jogiyanto (2001 : 725)

Kamus data mengidentifikasikan beberapa hal berikut : a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran data.

c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

d. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam DFD.


(51)

Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat :

a. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau depertemen satu dengan yang lainnya.

c. Arus data atau aliran proses

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.

d. Struktur data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Ketika merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional, prioritas utama dalam mengembangkan model data logikal adalah dengan merancang sutau representasi data yang tepat bagi relationship dan constrain (batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi


(52)

mencapai tujuan di atas. Teknik yang dapat kita gunakan untuk mambantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan Normalisasi.

Konsep dan teknik normalisasi ini pertama kali dikenalkan oleh Dr. E.F Codd pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai uji coba pada sutau relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut)

Normalisasi dapat didefinisikan ssebagai proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk dimodifikasi. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 169)

Tujuan dari normalisasi tersebut adalah mencegah terjadinya penyimpangan (Anomaly) yaitu Insertion anomaly, Delete anomaly, Update anomaly

Suatu relasi dalam basis data dapat dikatakan normal atau tidak menimbulkan anomaly jika setidaknya memenuhi kriteria bentuk Normal ketiga (3 Normal Form). Aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut:


(53)

1) Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

2) Bentuk Normal Kesatu (1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (atomic value) untuk setiap barisnya.

3) Bentuk Normal Kedua (2 NF)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Semua atribut bukan kunci memiliki ketergantungan sepenuhnya terhadap kunci primer. Sehingga membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci primernya. Kunci primer haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4) Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci


(54)

lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap kunci primer di relasi itu saja.

b. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD menguntungkan bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142). Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuh model data atau sebuh model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak. Elemen-elemen diagram hubungan entitas :

1. Entitas

Pada ERD, Entitas (entity) digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).


(55)

2. Relasi

Pada ERD, relasi (relationship) dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

Atribut value atau nilai atribut adalah suatu occurence tertentu dari sebuah atribut di dalam suatu entitas atau relasi, ada dua jenis atribut :

a) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).

b) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel atau baris yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada banyaknya hubungan maksimum yang terjadi dari entitas


(56)

yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu :

1) One to One (1:1)

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya. Jadi satu nilai atribut di entity A dihubungkan paling banyak dengan satu nilai atribut dengan satu nilai atribut di Entity B, sehingga primary key dari entity yang dibutuhkan harus terdapat di skema relasi entity yang dibutuhkan. Dengan kata lain relasi one to one berarti satu data memiliki satu data pasangan.

2) One to Many atau Many to One (1 : N)

Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. Dengan demikian satu nilai atribut di entity A dihubungkan dengan beberapa nilai atribut di entity B, sehingga primary key dari entity A harus terdapat di skema relasi entity B (satu data memiliki data pasangan).

3) Many to Many (N : N)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.


(57)

Dengan demikian satu nilai di entity A dihubungkan dengan beberapa nilai atribut di entity B dan satu nilai atribut di entity B dihubungkan dengan beberapa nilai di entity A sehingga hubungan relasi entara entity A dengan entity B harus digambarkan di skema relasi.

e. Tabel Relasi

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel sehingga tabel-tabel dapat berelasi dengan baik dan terorganisasi.

3.2.4. Pengujian Software

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.

Menurut Roger S. Pressman (2002 : 525) dalam bukunya Software Engineering : A Practioners’s Approach mendefinisikan pengujian software (perangkat lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.


(58)

Dalam buku klasiknya mengenai pengujian perangkat lunak, Glen Myers menyatakan sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya 3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua

kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

Sasaran kita adalah mendesain pengujian yang secara sistematis mengungkap kelas kesalahan yang berbeda dan melakukan dengan jumlah waktu dan usaha minimum. Terdapat dua teknik pendekatan dalam melakukan pengujian software, yaitu :

a. Pengujian White-Box

Pengujian ini berfokus pada struktur kontrol program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Metode ini dilakukan oleh orang yang memahami cara kerja operasi internal software yang membentuk keseluruhan operasi software.

b. Pengujian Black-Box

Pengujian ini berfokus pada peersyaratan fungsioanl perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat


(59)

lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program, metode ini melakukan pengujian terhadap fungsi operasional software.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagi berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, 2. Kesalahan interface,

3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal, 4. Kesalahan kinerja,

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Teknik atau metode pengujian software yang penulis akan gunakan adalah pengujian black-box. Pengujian black-box menyinggung ujicoba yang dilakukan pada interface software (GUI). Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, ujicoba black-box digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan, apakah input diterima dengan benar, dan output yang dihasilkan benar, apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Ujicoba black-box memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur logical internal software.


(60)

58

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis Sistem pelayanan pasien yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang ada. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dengan memperhatikan fungsi dokumen, sumber data dan atribut yang ada dalam dokumen tersebut yang ada di instansi terkait. Di bawah ini merupakan analisis dokumen yang terdapat di Puskesmas Lembang.

1. Nama : Kartu berobat

Fungsi : Sebagai validasi pasien yang akan berobat dan untuk mengetahui identitas pasien

Sumber Data : Pasien Rangkap : 1 (satu)

Atribut : no registrasi, nama pasien, kepala keluarga, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan


(61)

2. Nama : Buku register pasien baru Fungsi : Mengetahui data lengkap pasien Sumber Data : Loket pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : no registrasi, nama pasien, kepala keluarga, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, jenis pasien

3. Nama : Karcis retribusi / blangko resep

Fungsi : Sebagai bukti pembayaran retribusi untuk pasien umum dan digunakan untuk mencatat daftar resep

Sumber Data : Loket pendaftaran Rangkap : 1 (satu)

Atribut : Tanggal, nama, umur 4. Nama : Blangko resep

Fungsi : Sebagai dokumen untuk mencatat daftar resep untuk pasien askes atau gakin.

Sumber Data : Loket pendaftaran Rangkap : 1 (satu)

Atribut : no askes/ no gakin, tanggal, nama, umur, jenis kelamin 5. Nama : Kartu rekam medis/ buku rawat jalan

Fungsi : Sebagai catatan riwayat penyakit pasien dan pengobatan Sumber Data : Loket pendaftaran


(62)

Atribut : no registrasi, nama pasien, kepala keluarga, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat, rt, rw, desa, pekerjaan, tanggal periksa, anamnesa, pemeriksaan, kasus, diagnosa, pengobatan, nama pemeriksa

6. Nama : Daftar Pengguna Askes (Form Pengguna Asuransi) Fungsi : Mengetahui seluruh informasi pasien yang

menggunakan kartu askes/ kartu gakinda dan total biaya pelayanan

Sumber Data : Loket pendaftaran Rangkap : 3 (tiga)

Atribut : periode, no, tanggal, nama pasien, nomor kartu, umur, status, diagnosa, terapi, rujukan, no kode BUMN, paraf pasien

7. Nama : Daftar Pengguna gakin (Form Pengguna Asuransi) Fungsi : Mengetahui seluruh informasi pasien yang

menggunakan kartu gakin (keluarga miskin) atau Jamkesmas

Sumber Data : Loket pendaftaran Rangkap : 1 (satu)

Atribut : tanggal, no, status, no kartu, nama pasien, umur, jenis kelamin, alamat, tanda tangan, tempat berobat, diagnosa, terapi.


(63)

8. Nama : Daftar resep

Fungsi : Mengetahui daftar obat yang diberikan dan digunakan untuk pengambilan obat

Sumber Data : Bagian Pemeriksaan Rangkap : 1 (satu)

Atribut : tanggal daftar, nama pasien, umur, nama obat, jumlah, aturan pakai

9. Nama : Surat keterangan sakit

Fungsi : Sebagai bukti keterangan sakit atau istirahat Sumber Data : Bagian pemeriksaan

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : nama pasien, lama istirahat, tanggal awal, tanggal akhir, nip, nama dokter

10. Nama : Surat keterangan sehat

Fungsi : Sebagai bukti keterangan sehat atau tidak Sumber Data : Bagian pemeriksaan

Rangkap : 1 (satu)

Atribut : nama pasien, jenis kelamin, umur, alamat, keterangan, keperluan, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, tanggal, nama dokter, nip

11. Nama : Surat Rujukan peserta Askes

Fungsi : Sebagai surat pengantar untuk pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit untuk pasien peserta Askes


(1)

ix

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 73

4.2. Perancangan Sistem ... 75

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 75

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 76

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 76

4.2.3.1. Flow Map ... 76

4.2.3.2. Diagram Kontek ... 79

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 80

4.2.3.4. Kamus Data ... 83

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 89

4.2.4.1. Normalisasi ... 89

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 93

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 94

4.2.4.4. Struktur File ... 96

4.2.4.5. Kodifikasi ... 104

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 108

4.2.5.1. Struktur Menu ... 108

4.2.5.2. Perancangan Input ... 109

4.2.5.3. Perancangan Output ... 119

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... 125

BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 126

5.1. Pengujian ... 126

5.1.1. Rencana Pengujian ... 126


(2)

x

5.1.2.1. Pengujian Login ... 127

5.1.2.2. Pengujian Input Data ... 129

5.1.2.3. Pengujian Proses ... 133

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 134

5.2. Implementasi ... 134

5.2.1. Batasan Implementasi ... 139

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 135

5.2.3. Implementasi Perangkat Keras ... 136

5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 137

5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 142

5.2.6. Implementasi Instalasi Program ... 144

5.2.7. Penggunaan Program ... 146

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 166

6.1. Kesimpulan ... 166

6.2. Saran ... 167

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi, Adi. 2000. Pemrograman Visual Basic 6.0. Elex Media Komputindo. Jakarta

Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Andi. Yogyakarta. Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi Pertama Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Irawan, Budhi.2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta

Dwi Prasetyo, Didik. 2007. 101 Tip & Trik Visual Basic 6.0, Buku kedua. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Informatika. Bandung.

Sommervile, Ian. 2003. Rekayasa Perangkat Lunak, Edisi 6 jilid 1. Erlangga. Jogiyanto HM., Akt., MBA., Ph.D. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi

Pendekatan Terstruktur dan Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Pressman, Roger S, Ph.D. 1997. Software Engienering : A Practioner's Approach. McGraw-Hill.

Sumber Online :

http://jurnal.unikom.ac.id/vol3/Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif 23 Februari 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelayanan_publik/ 13 Maret 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien 13 Maret 2010

http://puskelinfo.wordpress.com/Info seputar puskesmas/ 18 Maret 2010 http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/13/pengertian- jaringan-komputer-dan-manfaatnya 24 Maret 2010


(4)

xix

DAFTAR SIMBOL

1. Daftar simbol untuk Flow Map

No. Simbol Keterangan

1 Dokumen

2 Proses Manual

3 Proses Pengolahan Data/ Komputerisasi

4 Penyimpanan Dokumen / Pengarsipan

5 Seleksi

6 Konektor Dalam Satu Halaman

7 Konektor Berbeda Halaman

8 Aliran data atau Dokumen

( Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005 ) x


(5)

xx

2. Daftar Simbol untuk Data Flow Diagram (DFD)

No. Simbol Keterangan

1

Proses : menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya.

2

Aliran/arus data : menggambarkan arus data yang mengalir diantara proses, tempat penyimpanan dan terminator.

3

Penyimpanan : untuk tempat media

penyimpananmemodelkan komputer data atau paket data.

4 Terminator : mewakili entitas luar yang

berhubungan dan berinteraksi dengan sistem. (Sumber : Jogiyanto HM, Akt., MBA., Ph.D, 2001)

3. Daftar Simbol untuk Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

1

Data entitas : menjelaskan entity yang terlibat di dalamnya baik nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam.

2

Relasi : menjelaskan nama dari suatu relasi antar entity yang berasal dari himpunan entity yang berbeda.

3

Aliran Data : menjelaskan adanya suatu relasi antar entitas atau penghubung antar relasi dengan data entitas.


(6)