mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai
dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung
jawab terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan. Menurut Hasibuan 2000:142 motivasi adalah pemberian daya penggerak
yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Jadi motivasi mengarahkan daya dan potensi bawahannya, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan
Menurut Siagian 1997 Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mampu dan rela untuk menggerakkan
kemampuan dalam
bentuk keahlian
atau keterampilan,
tenaga, dan
waktunyauntuk menyelenggerakan berbagai kegiatanyang menjadi tanggung jawab dan menunaikan kewjibanya, dalm rangka mencapai berbagai tujuan dan
sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
B. Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan menurut Hedjrachaman dan Husnan 2002:217 kepemimpinan adalah proses mendorong, membantu orang lain untuk bekerja
dengan antusias untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama secara sukarela dalam
mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kepemimpinan adalah proses medorong orang lain untuk bekerja secara antusias dalam mencapai tujuan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya.
DuBrin 2005:3 mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan
dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan
dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.
C. Budaya Organisasi
Susanto dalam Farid 2011 memberikan definisi budaya organisasi sebgai nilai-nilai yang menjadi suatu pedoman sdm untuk menghadapi permasalahan
eksternal dan usaha penyesuaian integrasi keadaan perusahaan sehingga masing- masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana
mereka harus bertindak atau berperilaku. Marcoulides dan Heck dalam Brahmasari 2004:16 mengemukakan
bahwa budaya organisasi sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu sarana untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta
dampak yang dihasilkan. Tanpa ukuran yang valid dan reliable dari aspek kritis budaya organisasi, maka pernyataan tentang dampak budaya pada kinerja akan
terus berdasarkan pada spekulasi, observasi personal, dan studi kasus
. D.
Kinerja Karyawan
Sutiadi dalam Brahmasari 2003:6 mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang