Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Akhir a. Mengolah dan menganalisis serta menuliskan hasil pada bab IV. Data hasil pretes, postes serta hasil skala self-concept digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan sebelumnya b. Membuat pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis statistik dan mengkaji hal-hal yang menjadi temuan, hambatan dan dukungan dalam melaksanakan pembelajaran GIBPK c. Membuat Hasil dan Kesimpulan. H. Teknik Analisis Data Hasil tes kemampuan koneksi matematik dan penilaian skala self-concept yang diberikan, akan diperoleh data tes kemampuan matematik bertujuan untuk menilai kemampuan koneksi matematik siswa, sedangkan penilaian skala self- concept yang diberikan bertujuan untuk mengetahui self-concept siswa dalam memandang matematika. Data tersebut kemudian akan diolah dengan bantuan program statistika Software IBM SPSS 22. Secara garis besar, pengolahan data yang akan dilakukan akan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Pengolahan Data Hasil Tes Kemampuan Koneksi Matematik a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban. b. Membuat tabel yang berisikan skor hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol c. Melakukan uji hipotesis 1 Uji Normalitas Menguji normalitas menggunakan bantuan program IBM SPSS 22. Penerimaan normalitas data didasarkan pada hipotesis berikut: H : Data berdistribusi normal H 1 : Data berdistribusi tidak normal Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menilai kriteria yaitu nilai signifikan , maka H diterima. Data yang berdistribusi tidak normal, pengujian hipotesis dilakukan menggunakan pengujian nonparametrik, data yang berdistribusi normal selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. 2 Uji Homogenitas Pengujian homogenitas varians antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data sama atau berbeda. Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 22. Hipotesis yang akan diuji dinyatakan sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan: Variansi kelas eksperimen Variansi kelas kontrol Kriteria pengujian yaitu jika nilai signifikan 0,05, maka H diterima. Tolak H bila signifikan 0,05. Apabila kedua kelompok data tidak homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji- t’ atau menggunakan pengujian nonparametrik. 3 Pengujian Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis 1 pretes H : Kemampuan awal koneksi matematik siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran GIBPK tidak berbeda dengan siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran biasa. H 1 : Kemampuan awal koneksi matematik siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran GIBPK berbeda dengan siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran biasa. Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hipotesis 2 H : Kemampuan akhir koneksi matematik siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK tidak lebih tinggi atau tidak berbeda dengan siswa yang memeroleh pembelajaran biasa H 1 : Kemampuan akhir koneksi matematik siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK lebih tinggi daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa Hipotesis 3 H : Peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK tidak lebih tinggi atau tidak berbeda dengan siswa yang memeroleh pembelajaran biasa H 1 : Peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK lebih tinggi daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa Jika data berdistribusi normal dan variansinya homogen maka pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t, jika data berdistribusi normal dan variansi tidak homogen maka pengujian yang digunakan adalah uji- t’, jika data berdistribusi tidak normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji Mann- Withney uji nonparametrik. 2. Pengolahan Data Skala Self-Concept: Hasil skala self-concept yang diperoleh berupa data ordinal, oleh karena itu pengujian hipotesis dilaksanakan menggunakan uji Mann-Withney uji nonparametrik. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hipotesis 1 H : Self-concept awal siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran GIBPK tidak berbeda dengan siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran biasa. H 1 : Self-concept awal matematik siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran GIBPK berbeda dengan siswa di kelas yang akan memeroleh pembelajaran biasa. Hipotesis 2 H : Self-concept akhir siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK tidak lebih baik atau tidak berbeda dengan siswa yang memeroleh pembelajaran biasa H 1 : Self-concept akhir siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK lebih baik daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa Hipotesis 3 H : Peningkatan self-concept siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK tidak lebih baik atau tidak berbeda dengan siswa yang memeroleh pembelajaran biasa H 1 : Peningkatan self-concept siswa yang memeroleh pembelajaran GIBPK lebih baik daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa 16 Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan: 1. Kemampuan koneksi matematik siswa yang memeroleh pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep GIBPK lebih tinggi daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa 2. Peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang memeroleh pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep GIBPK lebih tinggi daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa. 3. Self-concept siswa yang memeroleh pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep GIBPK lebih baik daripada siswa yang memeroleh pembelajaran biasa 4. Peningkatan self-concept siswa yang memeroleh model pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep GIBPK tidak lebih baik atau tidak berbeda dengan peningkatan self-concept siswa yang memeroleh pembelajaran biasa.

B. Saran

a. Saran Teoritik

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, penulis mengemukakan beberapa saran teoritik sebagai berikut: 1 Perlu dikembangkan bahan ajar dan soal-soal untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik, agar siswa terbiasa mengerjakan soal tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa. 2 Bagi guru atau peneliti selanjutnya agar mengkaji kelemahan pembelajaran ini dan mengkaji bagaimana pengaruhnya pada kemampuan matematik yang Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lainnya seperti kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan lainnya. 3 Konsep diri siswa memandang matematika memengaruhinya saat belajar matematika oleh karena itu perlu pengkajian dan penelitian lanjutan mengenai pembelajaran yang dapat meningkatkan self-concept siswa. 4 Tahap investigasi mencakup langkah mencari informasi, penyelidikan dan kesimpulan penyelidikan. Perlu pengkajian lebih lanjut mengenai langkah- langkah lain apa saja yang sebaiknya dilaksanakan pada tahapan tersebut.

b. Saran Praktis

1 Pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik dan self-concept positif siswa dalam matematik, oleh karena itu pembelajaran GIBPK dapat dijadikan pilihan pelaksanaan pembelajaran di kelas terutama dalam mengajarkan materi turunan. 2 Perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik dengan menggunakan pembelajaran lainnya, karena peningkatan kemampuan koneksi matematik dengan pelaksanaan pembelajaran GIBPK masih belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal di sekolah sebesar KKM sekolah sebesar 75. 3 Pelaksanaan pembelajaran GIBPK memiliki kelemahan sebagai berikut: 1 jika siswa tidak belajar terlebih dahulu di rumah maka tahap investigasi siswa tersebut kurang memberikan kontribusi lebih dalam diskusi; 2 penelitian ini menunjukkan bahwa GIBPK belum mencapai KKM 75 yang di tetapkan sekolah, sebaiknya ketika untuk meningkatkan kemampuan koneksi perlu juga untuk memperhatikan KKM sekolah; 3 jika masing masing siswa tidak terlebih dahulu membuat peta konseep mengenai materi yang akan di selidiki maka dapat dipastikan kebanyakan siswa membuat peta konsep mirip dengan ringkasan biasa saja. Sehingga memandang kelemahan tersebut, sebaiknya bila akan melaksanakan penelitian GIBPK perlu dipertimbangkan kembali. Horas Parjuangan Sidauruk, 2014 Peningkatan kemampuan koneksi matematika dan self-concept siswa dengan group investigation berbantuan peta konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Pelaksanaan pembelajaran GIBPK pada tahap investigation yakni langkah mencari informasi siswa mencari tahu informasi-informasi dari suatu permasalahan yang diberikan, hal menyelidiki siswa saling berdiskusi mengemukakan ide dan gagasan dan menyimpulkan siswa bersama-sama bersepakat untuk memutuskan kesimpulan yang tepat mengenai permasalahan yang diselidiki. Langkah-langkah yang dilaksanakan pada tahap investigation perlu untuk lebih diperhatikan karena memberikan kesempatan kepada siswa secara berkelompok selain untuk bisa saling mengungkapkan ide atau gagasan mengenai permasalahan untuk meningkatkan kemampuan koneksi pada tahap tersebut juga memberikan kontribusi lebih untuk membentuk self-concept positif bagi siswa dalam matematika. 5 Pelaksanaan pembelajaran GIBPK pada tahap peta konsep, sebaiknya siswa terlebih dahulu diberikan tugas membuat peta konsep dirumah, sehingga ketiga dalam pelaksanaan pembuatan peta konsep di sekolah siswa mampu salin berdiskusi menyimpulkan atau mengambil kesepakatan peta konsep dari materi yang sedang dipelajari. 6 Pada tahap pembuatan peta konsep perlu untuk lebih diperhatikan karena tahap tersebut memberikan kesempatan bagi siswa untuk bisa menyajikan informasi yang rumit menjadi lebih mudah. Hal ini akan memberikan kontribusi self-concept positif bagi siswa dalam matematika, selain itu tahap pembuatan peta konsep siswa secara berkelompok saling berdiskusi mengemukakan ide pokok serta cabang-cabang ide yang berkaitan dengan ide- ide pokok. Hal tersebut memberikan kontribusi lebih untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa. 7 Menilai self-concept, sebaiknya observer pada penelitian dapat mengamati self-concept dari masing-masing siswa. Oleh karena itu diperlukan skala self- concept yang akan dinilai observer pada setiap pertemuan.