1
Arni Dwi Indriani, 2014 Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tertulis untuk tujuan, misalnya memberitahu,
meyakinkan, atau menghibur. Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang
tulisan. Menulis juga merupakan bagian keterampilan akademik di pendidikan dasa yang telah diperkenalkan sejak di tingkat pendidikan
anak-anak berupa pembelajaran motorik halus . Dalam kegiatan menulis terjadi proses yang rumit karena melibatkan berbagai
modalitas, mencakup gerakan tangan, lengan, jari, mata, koordinasi, pengalaman belajar, dan kognisi. Semua modalitas itu bekerja secara
terintegrasi. Tidak semua modalitas yang dilibatkan dalam proses menulis
terdapat pada seorang anak tunadaksa terutama pada anak cerebral palsykarena pada anak tunadaksa Cerebral palsy spastic ini mempunyai
permasalahan yang sangat rumit, karena disamping mengalami gangguan pada fungsi gerak juga pada umumnya mengalami gangguan
kecerdasannya. Disamping kadang – kadang disertai juga dengan
gangguan penglihatan, pendengaran dan gangguan persepsi. Oleh karena itu, permasalahan yang dialami anak cerebral palsy spastic ada
kesamaan dengan anak terbelakang mental, karena pada umumnya anak Cerebral palsy spastic bukan hanya mengalami gangguan fungsi gerak
tapi juga gangguan kecerdasan, maka proses belajar mengajar yang diikuti akan menjadi kurang efektif. Proses belajar yang harus diikuti di
sekolah untuk anak tunadaksa adalah dimana anak mampu mengikuti dan focus terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. Dalam proses
belajar anak tunadaksa tidak pernah lepasdari yang namanya menulis .Menulis menjadi hal utama dalam pembelajaran sehari hari karena
Arni Dwi Indriani, 2014 Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
setiap pelajaran yang dipelajari selalu ada unsure menulis di dalamnya. Oleh karena itu menulis harus diajarkan pada anak saat pertama kali
masuk sekolah dasar Abdurrahman, 2003:223. Kemampuan menulis adalah hal yang sangat penting dimiliki setiap
manusia sebagai bekal dalam mendokumentasikan apa yang sedang dipelajari, tidak terkecuali anak tunadaksa. Walaupun memiliki
hambatan dalam fungsi dan gerak otot nya namun pada proses pembelajaran di sekolah anak tunadaksa tidak pernah lepas dari yang
namanya menulis. Kegunaan menulis bagi anak tunadaksaCerebral palsy spastic adalah untuk menyalin, mengerjakan dan mencatat tugas
tugas sekolah.Kondisi anak tunadaksa Cerebral palsy spasticyang memiliki hambatan dalam menulis bila tidak dilatih maka akan
membuat perkembangan motorik anak lebih terhambat dan proses belajar pun menjadi terhambat karenanya. Ini merupakan hal yang
sangat merugikan bagi anak tunadaksa tersebut. Hambatan menulis yang dialami anak tunadaksa tersebut dapat dilatih dengan cara
metode yang dapat melatih motorik halus anak dalam menulis, tentunya dengan cara yang menyenangkan dan membuat anak nyaman serta anak
tidak dihadapkan pada latihan yang membuat anak bosan. Salah satunya adalah dengan melatih keterampilan menganyam kertas dengan pola
garis lurus sebagai cara meningkatkan kemampuan menulis pada anak. Pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, peneliti
menemukan adanya anak berinisial D kelas 6 SD yang mengalami hambatan menulis karena kondisi motorik halus anak yang tidak dalam
kondisi seharusnya. Posisi tangan anak dalam memegang pensil masih kaku, anak belum dapat menebalkan huruf putus putus, menjiplak huruf
dalam kertas ataupun meniru huruf huruf yang menjadi dasar dalam pembelajaran menulis permulaan. Oleh karena itu, peneliti ingin
mencoba melatih kemampuan menulis permulaan anak dengan melatih gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam dengan media kertas.
Arni Dwi Indriani, 2014 Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Anak sudah dapat menulis sampai pada tahapan menebalkan garis, namun itu pun masih dalam tahap dibantu, anak belum dapat
memegang pensil dengan benar. Kemampuan anak dalam persepsi auditori cukup baik, anak dapat memahami apa yang diucapkan guru
dengan pemberian sedikit penjelasan terlebih dahulu. Sementara, persepsi visual anak tergolong baik karena tidak ada gangguan pada
pemahaman dari apa yang anak lihat. Terdapat kekakuan pada motorik tangan dan kaki serta organ bicaranya secara fungsional sehingga anak
tergolong anak tunadaksa tipe spastik. Persepsi kinestetik dan taktil anak kurang terlatih karena kekakuan pada anggota geraknya, akan
tetapi dalam melakukan pekerjaannya D bersedia mengerjakan tugasnya dengan tenang hingga selesai.
Siswa D, sekarang duduk di kelas 6 SD, kemampuan menulis sangat diperlukan karena selain untuk memudahkan dalam mencatat
seluruh pelajaran yang didapat juga sebagai bekal dalam menempuh kelas selanjutnya yang akan menghadapi ujian, maka dari itu
dibutuhkan latihan menulis permulaan yang efektif bagi anak. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melatih perkembangan motorik halus
nya dengan gerakan dasar dalam menganyam kertas yaitu gerakan jari tangannya, ini dibutuhkan sebagai salah satu latihan yang berfungsi
sebagai metode yang dapat membantu mengembangkan kemampuan menulis permulaan siswa D dengan mengajarkan beberapa aktivitas
yang melibatkan gerakan tangan, bahu dan otot tangan. Gerakan jari tangan dalam menganyam kertas selain merupakan keterampilan yang
mudah dilakukan oleh anak, juga media yang digunakan mudah didapat dan aman bagi anak.
Gerakan jari tangan dalam menganyam juga berfungsi untuk melatih perkembangan motorik halus pada anak, karena melibatkan banyak
otot, saraf dan gerakan tangan sehingga melatih anak agar gerakan tangan tidak kakuluwes. Keterampilan menganyam kertas juga melatih
perkembangan motorik halus anak, karena menganyam kertas banyak
Arni Dwi Indriani, 2014 Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
melibatkan otot otot atau syaraf tangan, jari, lenganyang diharapkan dengan meningkatnya motorik halus anak maka kemampuan menulis
permulaan anak juga akan meningkat karena menulis permulaan sangat berkaitan erat dengan motorik halus. Gerakan jari tangan dalam
menganyam pun membantu melenturkan tangan anak. Keterampilan menganyam ini melibatkan kedua tangan untuk bergerak dari mulai
bahu, lengan, dan jari sehingga dapat membantu melenturkan motorik halus yang apabila motorik halus anak berkembang secara baik akan
membantu dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak. Keterampilan ini dapat dilakukan tidak hanya dalam pelajaran namun di
luar pelajaran pun keterampilan ini dapat dilakukan sehingga akan membuat anak menarik dan tidak cepat bosan sebelum proses
pembelajaran menulis dimulai. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mencoba
meneliti pengaruh gerakan jari tangan dalam keterampilan menganyam kertas terhadap kemampuan menulis permulaan anakCerebral palsy
spasticdalam proses belajar di SLB HIKMAT BANDUNG, jika anak tunadaksaCerebral palsy spastic tidak dilatih kemampuan menulisnya,
maka anak akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang tentunya banyak melibatkan aspek menulis apalagi anak
yang akan diteliti adalah anak kelas 6 yang dimana kemampuan menulis menjadi sangat penting sebagai bekal menghadapi ujian yang
akan dihadapi. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi
dalam hal pembelajaran dan keilmuan, serta menjadi suatu inovasi baru yang bisa diterapkan kepada anak saat belajar, agar kemampuan
menulis permulaan anak dapat terlatih dengan baik seperti yang diharapkan.
Arni Dwi Indriani, 2014 Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. IdentifikasiMasalah