Teknik Analisis Data METODOLOGI PENULISAN

Annissa Ramdhani, 2014 METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sumber data tersebut penulis mencari teori-teori yang relevan dengan pembahasan penulisan. 2. Menyusun instrumen penulisan 3. Mengukur kemampuan awal berbicara pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan tes awal, dan kemudian menghitung nilai rata-ratanya. 4. Membuat catatan saat perlakuan berlangsung dibantu oleh teman sejawat 5. Mengukur kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian menghitung rata ratanya.

J. Teknik Analisis Data

Dalam mengolah dan menganalisis data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Memeriksa dan menilai hasil tes awal dan tes akhir kemudian menabulasikan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel. 2. Menentukan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil bersal dari populasi yang berdsitribusi normal atau tidak. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui homogen atau tidaknya variabel X dan Y. 3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut : � = �� √ Σx²d n n − 1 Keterangan : Md = mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal Xd = deviasi masing-masing subjek d-Md Σ x²d = jumlah kuadrat deviasi Annissa Ramdhani, 2014 METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = subyek 4. Menguji hipotesis statistik dengan kriteria sebagai berikut : Ho : µ SsP = µ SbP Hi : µ SsP µ SbP Keterangan : µ SsP : Hasil belajar sesudah perlakuan tes akhir µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan tes awal Ho : Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan. H : Terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan. Jika t hitung t tabel maka hipotesis nol H diterima dengan kata lain hipotesis penulisan H ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat pada taraf signifikasi 0.05. Jika t hitung t tabel maka hipotesis nol H ditolak dengan kata lain hipotesis penulisan H diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pada taraf signifikasi antara variabel bebas dan variabel terikat pada taraf signifikasi 0.05. Annissa Ramdhani, 2014 METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai penerapan metode Bildbeschreibung dalam peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman, maka dapat diambil simpulan berikut: 1. Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa kelas eksperimen sebelum perlakuan yaitu sebesar 57.19, dengan nilai tertinggi sebesar 75 dan nilai terendah sebesar 43.75 dalam skala 1-100, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa dikelas kontrol yaitu 60.74, dengan nilai tertinggi 72, dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas control tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai 56-65. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jerman dikelas eksperimen dan kelas kontrol sama. 2. Sesudah perlakuan, kelas eksperimen memperoleh nikai rata-rata sebesar 72.81 dengan nilai tertinggi 93.75 dan nilai terendah sebesar 50 dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes tersebut termasuk ke dalam kategori baik dengan rentang nilai 66-79, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas control yaitu 64.53 dengan nilai tertinggi sebesar sebesar 75 dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai 56-65. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara bahasa Jerman yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. 3. Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan nilai uji-t independen sebesar 2.5432. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung t tabel 2.5432 2.0195. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan siswa berbicara bahasa Jerman dikelas eksperimen dan siswa dikelas kontrol