METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA.

(1)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Ramdhani, Annissa, 2015. Metode Bildbeschreibung dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa. Bandung. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Jerman 'Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra' (FPBS). Universitas Pendidikan Indonesia.

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar dalam pelajaran bahasa Jerman adalah berbicara. Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Pasundan 3 Cimahi dari bulan Januari sampai Juni 2014, diketahui bahwa siswa memiliki keterampilan berbicara yang kurang dalam pembelajaran bahasa Jerman. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan metode yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara adalah metode Bildbeschreibung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan berbicara siswa sebelum penerapan metode Bildbeschreibung, (2) keterampilan berbicara siswa setelah penerapan metode Bildbeschreibung, (3) efektifitas penerapan metode Bildbeschreibung dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hipotesis penelitian ini adalah : “terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penerapan metode pembelajaran Bildbeschreibung”. Dalam penelitian ini digunakan metode

eksperimen semu dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Pasundan 3 Cimahi tahun pelajaran 2014/2015, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XII IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPA 1 sebagai kelas kontrol. Instrumen utama penelitian ini adalah tes dan instrumen pelengkapnya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Uji signifikansi dengan menggunakan uji-t independen digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki keterampilan yang sama dalam berbicara bahasa Jerman sebelum penerapan metode Bildbeschreibung, (2) kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik daripada kelas kontrol setelah penerapan metode pembelajaran

Bildbeschreibung, dan (3) metode Bildbeschreibung efektif diterapkan untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal ini dibuktikan dengan uji-t independen terhadap hasil tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menghasilkan tHitung > tTabel (2.5432 > 2.0739) dengan taraf signifikansi (α) 0,05.


(2)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KURZFASSUNG

Ramdhani, Annissa, 2015. Methode der Bildbeschreibung zur Verbesserung der Sprechfertigkeit der Schüler im Deutschunterricht. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, der Fakultät für Sprach-und Literaturbildung 'Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra' (FPBS). Universitas Pendidikan Indonesia.

Eine der Sprachfertigkeiten, die die Schüler im Deutschunterricht beherrschen müssen, ist Sprechen. Basierend auf der Erfahrung der Verfasserin bei den Lehrproben in der Oberschule Pasundan 3 Cimahi von Januar bis Juni 2014 ist identifiziert worden, dass die Schüler noch niedrige Lernleistung in der Sprechfertigkeit haben. Um das Problem zu lösen, wird eine Methode gebraucht, die die Sprechfertigkeit der Schüler erhöhen kann. Eine der Methoden, die zur Verbesserung der Sprechfertigkeit der Schüler eingesetzt werden kann, ist die

Bildbeschreibung. Die Ziele dieser Untersuchung sind folgendes herauszufinden:

(1) die Sprechfertigkeit der Schüler vor dem Einsetzen der Lernmethode

Bildbeschreibung, (2) die Sprechfertigkeit der Schüler nach dem Einsetzen der

Lernmethode Bildbeschreibung, und (3) die Effektivität der Lernmethode

Bildbeschreibung zur Verbesserung der Sprechfertigkeit der Schüler im

Deutschunterricht. Die Hypothese dieser Untersuchung lautet : ‘‘Es gibt signifikante Unterschiede zwischen der Experimentklasse und der Kontrollklasse nach dem Einsetzen der Lernmethode”. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent-Control-Group-Design verwendet. Die Population der Untersuchung waren alle Schüler der 12. Klasse an der Oberschule Pasundan 3 Cimahi vom Jahrgang 2014/2015, und die Probanden waren die Schüler der 12. Klasse der Naturwissenschaft 2 als die Experimentsklasse und 12. Klasse der Naturwissenschaft 1 als die Kontrollklasse. Der Test war das Hauptinstrument dieser Untersuchung und die Lehrskizze gilt als zusätliches Instrument. Der t-independent-Test wurde benutzt, um den Unterschied der durchschnittlichen Note vom Vortest und der vom Nachtest zwischen der Experimentsklasse und der Kontrollklasse herauszufinden. Die Ergebnisse der Datenanalyse sind folgendes: (1) die Experimentsklasse und die Kontrollklasse haben vor dem Einsetzen der Lernmethode Bildbeschreibung die gleiche Lernleistung beim Sprechen, (2) die Experimentsklasse hat nach dem Einsetzen der Methode Bildbeschreibung bessere Lernleistung beim Sprechen als die Kontrollklasse, und (3) die Methode Bildbeschreibung ist effektif, um die Sprechfertigkeit der Schüler zu steigern. Das wird vom der t-independent-Test von Vor- und Nachtestergebnissen der Exsperimentklasse und der Kontrollklasse gezeigt, nämlich dass der tTest höher als tTabelle ist. Statistisch lässt es sich so

formulieren : [tTest = 2.5432 > tTabelle = 2.0739 mit dem (α) 0.05-signifikanten


(3)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah... 4

E. Tujuan Penelitian... 4

F. Manfaat Penelitian... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Metode Pembelajaran... 6

1. Pengertian Metode... 6

2. Macam-macam Metode... 7

3. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran... 10

B. Hakikat Bildbeschreibung... 12

1. Pengertian Gambar………... 12

2. Pengertian Bildbeschreibung……... 15

3. Struktur Bildbeschreibung………... 16

4. Penerapan Metode Bildbeschreibung... 17

C. Redemittel... 19

D. Hakikat Berbicara... 22


(4)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Indikator Keterampilan Berbicara... 25

3. Faktor-faktor Penunjang Keterampilan Berbicara... 28

4. Jenis-jenis Latihan Berbicara... 29

E. Asumsi... 31

F. Hipotesis... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 33

B. Variabel Penelitian... 33

C. Desain Penelitian... 33

D. Tempat dan Waktu Penelitian... 34

E. Populasi dan Sampel... 34

F. Definisi Operasional... 35

G. Instrumen Penelitian... 35

H. Prosedur Penelitian... 36

I. Teknik Pengumpulan Data... 36

J. Teknik Analisis Data... 37

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... 39

1. Deskripsi Hasil Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Penerapan Metode Bildbeschreibung... 39

2. Deskripsi Hasil Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sesudah Penerapan Metode Bildbeschreibung………... 39

3. Deskripsi Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……… 40

B. Uji Persyaratan Analisis... 41

1. Uji Normalitas Data... 41


(5)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen... 41

c. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol... 41

d. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Kontrol... 42

2. Uji Homogenitas Variansi Data... 42

a. Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 42

b. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 43

c. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 43

d. Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 43

3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata... 44

a. Uji-t Independen Rata-rata skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 44

b. Uji-t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 44

c. Uji-t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 45

d. Uji-t Independen Skor Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….. 45

4. Pengujian Hipotesis... 46

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 47

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 53

B. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENULISAN

A. Metode Penulisan

Dalam suatu penulisan diperlukan metode yang akan menjadi pedoman untuk memecahkan masalah penulisan dan dapat dijabarkan dalam bentuk strategi dan langkah-langkah penulisan. Penulisan ini menggunakan metode kuantitatif dengan eksperimen semu (quasi experimental designs) yang merupakan pengembangan dari eksperimen murni. Penulisan ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang dikenai perlakuan berupa pembelajaran berbicara bahasa Jerman dengan metode

Bildbeschreibung (menceritakan gambar), dan kelas kontrol yang tidak diberikan

perlakuan. Pada kedua kelas tersebut dilakukan pembelajaran dengan bahan pelajaran yang sama, kondisi belajar yang sama, kemampuan siswa yang sama, dan pengajar yang sama.

B. Variabel Penulisan

Dalam penulisan ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

1. Variabel bebas (X), adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penulisan ini variabel bebasnya yaitu metode Bildbeschreibung.

2. Variabel terikat (Y), adalah faktor yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas. Keterampilan berbicara siswa menjadi variabel terikat dalam penulisan ini.

C. Desain Penulisan

Penulisan ini menggunakan desain eksperimen semu Nonequivalent Control

Group Design. Sesuai yang dijelaskan oleh Sugiono (2013:345), pada desain ini

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain ini dapat digambarkan pada bagan berikut:


(7)

34

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

O = Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes awal O = Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes akhir O = Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes awal O = Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes akhir

X = Perlakuan berupa metode pembelajaran Bildbeschreibung yang diaplikasikan ke dalam media gambar.

D. Tempat dan Waktu Penulisan

Penulisan ini dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Cimahi pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penulisan ini yaitu seluruh siswa kelas XII SMA Pasundan 3 Cimahi. Pada penulisan ini penulis menggunakan teknik pemilihan sampel purposif artinya subjek penulisan diambil dengan cara menunjuk anggota populasi tertentu. Pengambilan sampel dilihat dari hasil belajar yang tidak jauh berbeda. Jadi, yang menjadi sampel dalam penulisan ini adalah siswa kelas XII IPA 2 yang berjumlah 23 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPA 1 yang berjumlah 21 orang sebagai kelas kontrol.

O

΂

X

O

΃


(8)

35

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Definisi Operasional

Dalam penulisan ini terdapat dua variabel yaitu metode Bildbeschreibung dan keterampilan berbicara. Agar penulisan ini terfokus pada dua variabel tersebut dibutuhkan definisi operasional untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran. Definisi operasional yang perlu dijelakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Bildbeschreibung adalah salah satu metode pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan media gambar dalam penerapannya. Dalam metode ini, guru menunjukkan gambar berwarna yang sesuai dengan tema dan siswa diminta mendeskripsikan apa yang mereka lihat dalam gambar tersebut didepan kelas dengan bantuan ujaran kata / Redemittel .

2. Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan. Keterampilan berbicara pada penulisan ini menitikberatkan pada cara siswa mendeskripsikan gambar atau menyampaikan apa yang mereka lihat dalam gambar dengan menggunakan

Redemittel yang sudah diberikan dengan benar.

G. Instrumen Penulisan

Instrumen yang digunakan dalam penulisan ini yaitu instrumen tes untuk

mengukur keterampilan berbicara siswa yang terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes awal digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan. Perlakuan diberikan hanya pada kelas eksperimen berupa latihan berbicara dengan metode Bildbeschreibung dalam pembelajaran bahasa Jerman menggunakan media gambar dilengkapi dengan

Redemittel sederhana, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan

tersebut. Gambar yang diberikan ialah gambar berwarna dengan tema Aktivitäten. Saat penulisan, penulis dibantu oleh teman penulis untuk mencatat dan memberi masukan kepada penulis. Setelah perlakuan di kelas eksperimen, kedua kelompok di


(9)

36

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minta mengerjakan tes akhir yang sama. Tes terdiri dari dua bagian. Soal tes pada bagian pertama diambil dari buku Start Deutsch Goethe-Zertifikat A1 dari Dinsel, Sabine et.al, sedangkan pada bagian kedua diambil dari situs http://quizlet.com/27712974/mein-tagesablauf-my-daily-routine-flash-cards/.

H. Prosedur Penulisan

Langkah langkah yang dilakukan dalam penulisan ini dilakukan secara bertahap, diantaranya:

1. Menemukan masalah penulisan.

2. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan masalah penulisan. 3. Merumuskan masalah penulisan.

4. Menyusun proposal.

5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi. 6. Mengajukan ijin permohonan penulisan di SMA Pasundan 3 Cimahi.

7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penulisan termasuk untuk penyusunan instrumen penulisan.

8. Menyusun instrumen penulisan.

9. Melakukan uji coba instrumen penulisan dan mengukur validitas, reliabilitas dan kesukaran butir soal.

10. Mengumpulkan data penulisan. 11. Menganalisis data penulisan. 12. Menarik kesimpulan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Demi memperoleh hasil yang optimal, penulis harus menggunakan teknik-teknik yang terencana dengan baik untuk pengumpulan data dan teori-teori yang relevan. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Studi kepustakaan, yaitu penulis memanfaatkan berbagai sumber data dan informasi seperti buku-buku dan jurnal penulisan ilmiah melalui internet. Dari


(10)

37

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber data tersebut penulis mencari teori-teori yang relevan dengan pembahasan penulisan.

2. Menyusun instrumen penulisan

3. Mengukur kemampuan awal berbicara pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan tes awal, dan kemudian menghitung nilai rata-ratanya.

4. Membuat catatan saat perlakuan berlangsung (dibantu oleh teman sejawat) 5. Mengukur kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian menghitung rata ratanya.

J. Teknik Analisis Data

Dalam mengolah dan menganalisis data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Memeriksa dan menilai hasil tes awal dan tes akhir kemudian menabulasikan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil bersal dari populasi yang berdsitribusi normal atau tidak. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui homogen atau tidaknya variabel X dan Y.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

� = ��

√ Σx²dn n − 1

Keterangan :

Md = mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)


(11)

38

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = subyek

4. Menguji hipotesis statistik dengan kriteria sebagai berikut : Ho : µ SsP = µ SbP

Hi : µ SsP > µ SbP Keterangan :

µ SsP : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir) µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

Ho : Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

H : Terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dengan kata lain hipotesis

penulisan (H ) ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat pada taraf signifikasi 0.05.

Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dengan kata lain hipotesis penulisan

(H ) diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pada taraf signifikasi antara variabel bebas dan variabel terikat pada taraf signifikasi 0.05.


(12)

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai penerapan metode Bildbeschreibung dalam peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman, maka dapat diambil simpulan berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa kelas eksperimen sebelum perlakuan yaitu sebesar 57.19, dengan nilai tertinggi sebesar 75 dan nilai terendah sebesar 43.75 (dalam skala 1-100), sedangkan nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa dikelas kontrol yaitu 60.74, dengan nilai tertinggi 72, dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas control tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai (56-65). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jerman dikelas eksperimen dan kelas kontrol sama. 2. Sesudah perlakuan, kelas eksperimen memperoleh nikai rata-rata sebesar

72.81 dengan nilai tertinggi 93.75 dan nilai terendah sebesar 50 dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes tersebut termasuk ke dalam kategori baik dengan rentang nilai (66-79), sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas control yaitu 64.53 dengan nilai tertinggi sebesar sebesar 75 dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai (56-65). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara bahasa Jerman yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.

3. Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan nilai uji-t independen sebesar 2.5432. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2.5432 > 2.0195). Hal

ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan siswa berbicara bahasa Jerman dikelas eksperimen dan siswa dikelas kontrol


(13)

54

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Bildbeschreibung efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran berbicara bahasa Jerman.

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa bahasa, dapat dilakukan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan metode dan pendekatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran berikut:

a. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa metode pembelajaran

Bildbeschreibung dapat meningkatkan keterampilan siswa berbicara bahasa

Jerman. Oleh karena itu, metode ini dapat diterapkan dalam pembelajaran berbicara.

b. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, siswa sebaiknya dibiasakan melakukan latihan-latihan berbicara dengan rutin, baik secara individual maupun secara kelompok. Dengan demikian siswa terbiasa untuk mengungkapkan ide dalam bahasa Jerman dengan baik yang sekaligus dapat meningkatkan kemampuan melafalkan ujaran-ujaran dalam bahasa Jerman dengan tepat dan meningkatkan penguasaan kosakata dan tata bahasa. c. Peneliti lain yang tertarik dengan penggunaan metode Bildbeschreibung

dapat menerapkan metode ini dalam pembelajaran bahasa Jerman untuk keterampilan berbahasa yang lain.


(1)

Annissa Ramdhani, 2014 F. Definisi Operasional

Dalam penulisan ini terdapat dua variabel yaitu metode Bildbeschreibung dan keterampilan berbicara. Agar penulisan ini terfokus pada dua variabel tersebut dibutuhkan definisi operasional untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran. Definisi operasional yang perlu dijelakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Bildbeschreibung adalah salah satu metode pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan media gambar dalam penerapannya. Dalam metode ini, guru menunjukkan gambar berwarna yang sesuai dengan tema dan siswa diminta mendeskripsikan apa yang mereka lihat dalam gambar tersebut didepan kelas dengan bantuan ujaran kata / Redemittel .

2. Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan. Keterampilan berbicara pada penulisan ini menitikberatkan pada cara siswa mendeskripsikan gambar atau menyampaikan apa yang mereka lihat dalam gambar dengan menggunakan Redemittel yang sudah diberikan dengan benar.

G. Instrumen Penulisan

Instrumen yang digunakan dalam penulisan ini yaitu instrumen tes untuk

mengukur keterampilan berbicara siswa yang terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes awal digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan. Perlakuan diberikan hanya pada kelas eksperimen berupa latihan berbicara dengan metode Bildbeschreibung dalam pembelajaran bahasa Jerman menggunakan media gambar dilengkapi dengan Redemittel sederhana, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan tersebut. Gambar yang diberikan ialah gambar berwarna dengan tema Aktivitäten. Saat penulisan, penulis dibantu oleh teman penulis untuk mencatat dan memberi masukan kepada penulis. Setelah perlakuan di kelas eksperimen, kedua kelompok di


(2)

36

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minta mengerjakan tes akhir yang sama. Tes terdiri dari dua bagian. Soal tes pada bagian pertama diambil dari buku Start Deutsch Goethe-Zertifikat A1 dari Dinsel, Sabine et.al, sedangkan pada bagian kedua diambil dari situs http://quizlet.com/27712974/mein-tagesablauf-my-daily-routine-flash-cards/.

H. Prosedur Penulisan

Langkah langkah yang dilakukan dalam penulisan ini dilakukan secara bertahap, diantaranya:

1. Menemukan masalah penulisan.

2. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan masalah penulisan. 3. Merumuskan masalah penulisan.

4. Menyusun proposal.

5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi. 6. Mengajukan ijin permohonan penulisan di SMA Pasundan 3 Cimahi.

7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penulisan termasuk untuk penyusunan instrumen penulisan.

8. Menyusun instrumen penulisan.

9. Melakukan uji coba instrumen penulisan dan mengukur validitas, reliabilitas dan kesukaran butir soal.

10. Mengumpulkan data penulisan. 11. Menganalisis data penulisan. 12. Menarik kesimpulan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Demi memperoleh hasil yang optimal, penulis harus menggunakan teknik-teknik yang terencana dengan baik untuk pengumpulan data dan teori-teori yang relevan. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Studi kepustakaan, yaitu penulis memanfaatkan berbagai sumber data dan informasi seperti buku-buku dan jurnal penulisan ilmiah melalui internet. Dari


(3)

Annissa Ramdhani, 2014

sumber data tersebut penulis mencari teori-teori yang relevan dengan pembahasan penulisan.

2. Menyusun instrumen penulisan

3. Mengukur kemampuan awal berbicara pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan tes awal, dan kemudian menghitung nilai rata-ratanya.

4. Membuat catatan saat perlakuan berlangsung (dibantu oleh teman sejawat) 5. Mengukur kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian menghitung rata ratanya.

J. Teknik Analisis Data

Dalam mengolah dan menganalisis data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Memeriksa dan menilai hasil tes awal dan tes akhir kemudian menabulasikan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil bersal dari populasi yang berdsitribusi normal atau tidak. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui homogen atau tidaknya variabel X dan Y.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

� = ��

√ Σx²dn n − 1

Keterangan :

Md = mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)


(4)

38

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = subyek

4. Menguji hipotesis statistik dengan kriteria sebagai berikut : Ho : µ SsP = µ SbP

Hi : µ SsP > µ SbP Keterangan :

µ SsP : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir) µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

Ho : Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

H : Terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dengan kata lain hipotesis penulisan (H ) ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat pada taraf signifikasi 0.05.

Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dengan kata lain hipotesis penulisan (H ) diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pada taraf signifikasi antara variabel bebas dan variabel terikat pada taraf signifikasi 0.05.


(5)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai penerapan metode Bildbeschreibung dalam peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman, maka dapat diambil simpulan berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa kelas eksperimen sebelum perlakuan yaitu sebesar 57.19, dengan nilai tertinggi sebesar 75 dan nilai terendah sebesar 43.75 (dalam skala 1-100), sedangkan nilai rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa dikelas kontrol yaitu 60.74, dengan nilai tertinggi 72, dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas control tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai (56-65). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jerman dikelas eksperimen dan kelas kontrol sama. 2. Sesudah perlakuan, kelas eksperimen memperoleh nikai rata-rata sebesar

72.81 dengan nilai tertinggi 93.75 dan nilai terendah sebesar 50 dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes tersebut termasuk ke dalam kategori baik dengan rentang nilai (66-79), sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas control yaitu 64.53 dengan nilai tertinggi sebesar sebesar 75 dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai (56-65). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan berbicara bahasa Jerman yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.

3. Berdasarkan hasil uji-t menunjukkan nilai uji-t independen sebesar 2.5432. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2.5432 > 2.0195). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan siswa berbicara bahasa Jerman dikelas eksperimen dan siswa dikelas kontrol


(6)

54

Annissa Ramdhani, 2014

METODE BILDBESCHREIBUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Bildbeschreibung efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran berbicara bahasa Jerman.

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa bahasa, dapat dilakukan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan metode dan pendekatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran berikut:

a. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa metode pembelajaran Bildbeschreibung dapat meningkatkan keterampilan siswa berbicara bahasa Jerman. Oleh karena itu, metode ini dapat diterapkan dalam pembelajaran berbicara.

b. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, siswa sebaiknya dibiasakan melakukan latihan-latihan berbicara dengan rutin, baik secara individual maupun secara kelompok. Dengan demikian siswa terbiasa untuk mengungkapkan ide dalam bahasa Jerman dengan baik yang sekaligus dapat meningkatkan kemampuan melafalkan ujaran-ujaran dalam bahasa Jerman dengan tepat dan meningkatkan penguasaan kosakata dan tata bahasa. c. Peneliti lain yang tertarik dengan penggunaan metode Bildbeschreibung

dapat menerapkan metode ini dalam pembelajaran bahasa Jerman untuk keterampilan berbahasa yang lain.