Silabus sudah disusun oleh pemerintah pusat sehingga secara administrasi tugas guru tentu lebih ringan karena tinggal hanya menyusun RPP.
Silabus yang telah disusun oleh pusat tentu sudah standar dan sudah mengalami uji publik dikalangan praktisi dan pakar pendidikan. Oleh sebab itu,
maka pada kurikulum 2013 guru lebih dituntut untuk dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan panca indera siswa sehingga
potensi siswa dapat berkembang secara otentik kedalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
F. Kerangka Berfikir
Kurikulum adalah seperangkat rencana, tujuan dan isi sebuah pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perubahan Kurikulum 2006 atau yang lebih kita kenal KTSP menjadi Kurikulum 2013 menuntut guru menjadi
lebih kreatif dan inofatif guna membangkitkan minat belajar siswa, karena pembelajaran dalam Kurikulum 2013 lebih menekankan pada keaktifan siswa.
Guru sebagai tenaga profesional wajib menguasai kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan
kompetensi kepribadian. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik sesuai potensi yang dimiliki.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn merupakan matapelajaran yang bertujuan menumbuhkan rasa nasionalis dan pancasila
didalam diri peserta didik. Dengan pembelajaran PPKn diharap tumbuh rasa nasionalis pada peserta didik dan kritis terhadap kebijakan yang diambil
pemerintah, dan mampu bermasyarakat dengan berpedoman pada pancasila. Dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran PPKn dilaksanakan secara interaktif
dan tanggap terhadap masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, serta mampu mengali kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan yang
ada. Suksesnya
pempelajaran PPKn
merupakan tanggungjawab dari guru.
Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat memahami dengan jelas betapa pentingnya kompetensi pedagogik bagi pendidik
untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik serta dapat meneruskan generasi penerus bangsa. Keberadaan guru sangat lah penting dalam proses belajar
mengajar karena guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam pembelajaran yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Sehingga kompetensi pedagogik sangat
penting dimiliki oleh seorang pendidik dalam hal ini adalah guru PPKn di Kabupaten Jepara. Adapun kerangka berpikir peneliti “Kompetensi Pedagogik
Guru Pendidkan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada Tingkat SMA di Kabupaten Jepara” adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kerangka Pikir Penelitian
KURIKULUM 2013
Kompetensi Pedagogik 1. pemahaman peserta didik
2. perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
3. evaluasi hasil belajar 4. pengembangan
Pembelajaran
1. Kemampuan kompetensi pedagogik guru
2. Hambatan guru dalam mengimplementasikan
K.2013
Penguasaan Kompetensi Pedagogik Hambatan Implementasi K.2013
1. pendekatan saintifik dan kontekstual
2. penilaian otentik
Guru PPKn Implementasi
34
BAB III METODELOGI PENELITIAN