POLA KELAINAN PARU PADA PENDERITA HIV-AIDS DI RSU Dr.SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE 1 JANUARI 2006-31 DESEMBER 2007)
POLA KELAINAN PARU PADA PENDERITA HIVAIDS DI RSU Dr.SAIFUL
ANWAR MALANG (PERIODE 1 JANUARI 200631 DESEMBER 2007)
Oleh: FENY TUNJUNGSARI ( 04020010 )
Medical
Dibuat: 20090518 , dengan 3 file(s).
Keywords: pola kelainan paru, penderita HIVAIDS, Malang
Latar Belakang: HIVAIDS merupakan kumpulan gejala (sindrom) dengan karakteristik
defisiensi imun yang penyebarannya tergolong dalam tingkat epidemi terkonsentrasi. Orang
dengan HIVAIDS mudah terserang infeksi oportunistik salah satunya penyakit paru yang turut
berkontribusi pada mortalitas dan morbiditas (3040%) pasien dengan HIVAIDS di Indonesia.
Kajian tentang pola penyakit paru pada pasien HIVAIDS perlu dilakukan untuk memperbaiki
manajemen terapi pasien dengan HIVAIDS.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pola kelainan paru pada penderita HIVAIDS di RSU
dr.Saiful Anwar Malang, dan menentukan penyakit paru terbanyak pada penderita HIVAIDS di
Malang.
Metode penelitian : Penelitian dilaksanakan dengan metode Deskriptif Analitik Retrospektif
untuk mengetahui pola kelainan paru pada penderita HIVAIDS. Sampel diperoleh dari catatan
rekam medis penderita HIVAIDS yang dirawat inap di RSU dr.Saiful Anwar Malang. Usia,
jenis kelamin, status nutrisi, tempat tinggal, pekerjaan, modus transmisi dan pola penyakit paru
dicatat dan dianalisa.
Hasil Penelitian: Selama periode 1 Januari 2006 – 31 Desember 2007 didapatkan 230 pasien
yang dirawat inap dengan HIVAIDS yang 63 diantaranya mengalami kelainan paru dan menjadi
sampel penelitian. Dari 63 pasien tersebut, TB paru menempati posisi pertama sebesar 44,44% (n
= 28), diikuti dengan kelainan paru campuran (TB paru dan pneumonia) sebesar 38,10% (n = 24)
total 82.54% (n=52), pneumonia 15,87% (n = 11) dan pneumocystic carinii 1,59% (n =1).
Pembahasan: Dari hasil penelitian diketahui bahwa TB paru merupakan infeksi dan penyebab
kematian terbanyak pada penderita HIVAIDS, sesuai dengan penelitian WHO.
Kesimpulan : TB paru merupakan kelainan yang paling banyak dijumpai pada penderita HIV
AIDS di RSU dr.Saiful Anwar Malang.
Background: HIVAIDS are syndrome characterized with the deficiency of immune system. In
Indonesia, HIVAIDS spreading is still in epidemic concentration and people with high risk
transmission. HIVAIDS people are susseptible to opportunistic infection especially pulmonary
disease which contributes to its mortality and morbidity (3040%) rate in Indonesia. Research on
pulmonary disease pattern in HIVAIDS patients needed to be assessing to improve management
of HIVAIDS patients in Malang, and Indonesia.
Purposes: To identify pattern of pulmonary disease in patients with HIVAIDS during
hospitalization in dr. Saiful Anwar Hospital, and determine the most common pulmonary disease
in patients with HIVAIDS in Malang.
Method: Research was conducted using descriptive analitic retrospective study using medical
records of hospitalized HIVAIDS patients. Age, sex, nutritional status, place of residence,
employment, and modes of transmission and pulmonary disease pattern was recorded and
analyzed.
Results: During periods of January 1st, 2006 – December 31st, 2007 was gathered 230
hospitalized HIVAIDS patients and 63 of them are admitted with pulmonary diseases then used
as research sample. Among 63 patients, Pulmonary TB hold number 1 place with 44.44% (n =
28) totally 82.54% (n = 52), followed with mixed pulmonary diseases (pulmonary TB &
pneumonia) 38.10% (n = 24), pneumonia 15.87% (n = 11) and pneumocystic carinii 1.59% (n
=1).
Discussions: This research proved that pulmonary TB is the most common infection and
mortality cause of HIVAIDS patients in accordance with WHO Research.
Conclusion: Pulmonary TB is the most common pulmonary disease of HIVAIDS patients in dr.
Saiful Anwar Hospital Malang.
ANWAR MALANG (PERIODE 1 JANUARI 200631 DESEMBER 2007)
Oleh: FENY TUNJUNGSARI ( 04020010 )
Medical
Dibuat: 20090518 , dengan 3 file(s).
Keywords: pola kelainan paru, penderita HIVAIDS, Malang
Latar Belakang: HIVAIDS merupakan kumpulan gejala (sindrom) dengan karakteristik
defisiensi imun yang penyebarannya tergolong dalam tingkat epidemi terkonsentrasi. Orang
dengan HIVAIDS mudah terserang infeksi oportunistik salah satunya penyakit paru yang turut
berkontribusi pada mortalitas dan morbiditas (3040%) pasien dengan HIVAIDS di Indonesia.
Kajian tentang pola penyakit paru pada pasien HIVAIDS perlu dilakukan untuk memperbaiki
manajemen terapi pasien dengan HIVAIDS.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pola kelainan paru pada penderita HIVAIDS di RSU
dr.Saiful Anwar Malang, dan menentukan penyakit paru terbanyak pada penderita HIVAIDS di
Malang.
Metode penelitian : Penelitian dilaksanakan dengan metode Deskriptif Analitik Retrospektif
untuk mengetahui pola kelainan paru pada penderita HIVAIDS. Sampel diperoleh dari catatan
rekam medis penderita HIVAIDS yang dirawat inap di RSU dr.Saiful Anwar Malang. Usia,
jenis kelamin, status nutrisi, tempat tinggal, pekerjaan, modus transmisi dan pola penyakit paru
dicatat dan dianalisa.
Hasil Penelitian: Selama periode 1 Januari 2006 – 31 Desember 2007 didapatkan 230 pasien
yang dirawat inap dengan HIVAIDS yang 63 diantaranya mengalami kelainan paru dan menjadi
sampel penelitian. Dari 63 pasien tersebut, TB paru menempati posisi pertama sebesar 44,44% (n
= 28), diikuti dengan kelainan paru campuran (TB paru dan pneumonia) sebesar 38,10% (n = 24)
total 82.54% (n=52), pneumonia 15,87% (n = 11) dan pneumocystic carinii 1,59% (n =1).
Pembahasan: Dari hasil penelitian diketahui bahwa TB paru merupakan infeksi dan penyebab
kematian terbanyak pada penderita HIVAIDS, sesuai dengan penelitian WHO.
Kesimpulan : TB paru merupakan kelainan yang paling banyak dijumpai pada penderita HIV
AIDS di RSU dr.Saiful Anwar Malang.
Background: HIVAIDS are syndrome characterized with the deficiency of immune system. In
Indonesia, HIVAIDS spreading is still in epidemic concentration and people with high risk
transmission. HIVAIDS people are susseptible to opportunistic infection especially pulmonary
disease which contributes to its mortality and morbidity (3040%) rate in Indonesia. Research on
pulmonary disease pattern in HIVAIDS patients needed to be assessing to improve management
of HIVAIDS patients in Malang, and Indonesia.
Purposes: To identify pattern of pulmonary disease in patients with HIVAIDS during
hospitalization in dr. Saiful Anwar Hospital, and determine the most common pulmonary disease
in patients with HIVAIDS in Malang.
Method: Research was conducted using descriptive analitic retrospective study using medical
records of hospitalized HIVAIDS patients. Age, sex, nutritional status, place of residence,
employment, and modes of transmission and pulmonary disease pattern was recorded and
analyzed.
Results: During periods of January 1st, 2006 – December 31st, 2007 was gathered 230
hospitalized HIVAIDS patients and 63 of them are admitted with pulmonary diseases then used
as research sample. Among 63 patients, Pulmonary TB hold number 1 place with 44.44% (n =
28) totally 82.54% (n = 52), followed with mixed pulmonary diseases (pulmonary TB &
pneumonia) 38.10% (n = 24), pneumonia 15.87% (n = 11) and pneumocystic carinii 1.59% (n
=1).
Discussions: This research proved that pulmonary TB is the most common infection and
mortality cause of HIVAIDS patients in accordance with WHO Research.
Conclusion: Pulmonary TB is the most common pulmonary disease of HIVAIDS patients in dr.
Saiful Anwar Hospital Malang.