Gambar 15 Lintasan survei kapal Baruna Jaya IV di Selat Bali tahun 1998, 1999, 2000.
3.1.1 Pemrosesan data akustik
Pemrosesan data akustik dilakukan terhadap data ikan target dan data ikan uji. Pemrosesan data lemuru dilakukan dengan program SIMRAD Echo
Processing 500 EP-500 versi 5. dengan menggunakan fasilitas analyze pelagic
layer , analyze trace tracking, dan analyze expended integral dengan Time Varied
Gain TVG 40logr. Dari pemrosesan ini didapatkan citra akustik dan Matriks
Data Akustik MDA dari kawanan ikan target dan ikan uji yang akan diidentifikasi. Secara garis besar citra akustik dan MDA didapatkan dengan cara
sebagai berikut: 1
Menghapuskan jejak-gema echo-trace dari konsentrasi biomassa bukan target dengan menetapkan ambangbatas threshold Scattering Volume
SV dan Target Strength TS dari spesies kawanan ikan target. 2
Mengelompokkan pixel dari kawanan ikan target, untuk hitungan nilai deskriptor.
3 Mengelompokkan rataan energi kawanan ikan target untuk menghilangkan
jejak-gema dari kumpulan plankton.
Pada tahapan ini dihasilkan matriks data akustik yang berisi nilai SV, TS dan informasi tambahan lainnya seperti posisi vertikal dan horisontal kawanan ikan.
Hasil dari tahapan ini selanjutnya digunakan sebagai data masukan dalam menghitung nilai-nilai deskriptor. Sebelum citra akustik kawanan ikan diproses
lebih lanjut maka terlebih dahulu dilakukan seleksi morfometrik, batimetrik, dan energetik terhadap citra tersebut. Hal ini dilakukan selain untuk mengurangi
kemungkinan tercampurnya data kawanan ikan yang diinginkan dengan data kawanan ikan lainnya juga untuk memudahkan dalam proses pengelompokan
nantinya. Kriteria morfometrik, batimetrik, dan energetik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Kriteria Morfometrik; ukuran minimal panjang dan tinggi kawanan ikan
masing-masing 5m dan 6m, sedangkan ukuran maksimalnya tidak dibatasi. Kriteria ini diambil berdasarkan hasil penelitian Simmonds et al. 1996;
Coetzee 2000; Bahrie Freon 2000 terhadap kawanan ikan mackarel, sardine
, anchovy, dan herring. 2
Kriteria Batimetrik; posisi vertikal kawanan ikan dibatasi antara selang
kedalaman 10-250m. Pada selang kedalaman ini 80 kawanan ikan yang paling sering tertangkap oleh masyarakat pada bulan Mei, Agustus, dan
September adalah kawanan lemuru Selat Bali Wudianto, 2001. 3
Kriteria Energetik; kriteria energetik yang digunakan adalah kriteria
yang didasarkan pada hasil penelitian Wudianto 2001 yang menyebutkan bahwa intensitas hamburan balik SV kawanan lemuru bali yang terukur
pada kedalaman seperti yang disebutkan diatas adalah berkisar antara -80dB sampai -30dB dengan nilai TS berkisar antara -50db sampai
-41dB atau setara dengan panjang ikan antara 7,5-21,5cm.
3.1.2 Data hasil tangkapan