9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
3.1 Tinjauan Pustaka
Kesenian yang berkembang pada suatu daerah dan masih dilestarikan menjadi faktor pendorong bagi peneliti-peneliti untuk mengupas lebih jauh tentang
kesenian tersebut. Kesenian tradisional Sintren merupakan salah satu kesenian yang berada di Desa Sidareja kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap yang masih
dipertahankan sampai sekarang. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Anna Sopyatunnisa pada tahun 2014 tentang “Nilai Estetis Sendratari Ramayana
Garapan Nuryanto”. Rumusan masalah yang diangkat yaitu Bagaimanakah Nilai Estetis Sendratari Ramayana Garapan Nuryanto? Tujuan penelitian Nilai Estetis
Sendratari Ramayana Garapan Nuryanto adalah untuk mendeskripsikan Nilai Estetis Sendratari Ramayana Garapan Nuryanto.
Hasil yang didapat penelitian Nilai Estetis Sendratari Ramayana Garapan Nuryanto terdapat pada penggarapan dan penampilannya yang unik dan menarik,
yaitu berupa pengkarakteran tokoh Rahwana yang memiliki karakter galak, gagah, dan lucu, dan tokoh Dewi Shinta yang memiliki karaker berani dan tegas.
Konsep kepenarian multikarakter yaitu menyajikan suatu pertunjukan dengan jumlah pemain sedikit namun tetap dapat mengkomunikasikan maksud dari
gagasannya, penari memainkan banyak tokoh sekaligus dalam suatu adegan, rias dan busana yang sederhana dan sama antara penari dan pemusik, pengemasan
gerak modern seperti hip hop dan acrobatik dalam unsur tradisi, keikutsertaan pemusik dalam adegan kerajaan kera, adanya pola-pola musik kerakyatan dan
hiphop pada iringan dan garapan lebih kaya akan garapan gerak dan lebih dinamis.
Persamaan antara penelitian nilai estetis sendratari Ramayana garapan Nuryanto dengan nilai estetis kesenian tradisional Sintren Retno Asih Budoyo
adalah sama-sama meneliti tentang nilai estetis sebagai subyek penelitian. Perbedaan yang terdapat dalam penelitian keduanya adalah terletak pada objek
penelitiannya.
2.2 Landasan Teoretis 2.2.1 Nilai Estetis