Efektifitas Pengertian Rumah Susun

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Efektifitas

Efektivitas berasal dari kata “efektif” yang berarti membawa hasil dari suatu usaha atau tindakan Depdikbud, 1995:250, sedangkan Efektivitas yang dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia. Efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya suatu tujuan instruksional khusus yang telah dicanangkan Alwi, 2002 : 219. Handoko dalam bukunya Manajemen. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut ahli Manajemen Peter Drucker Efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar doing the right, sedangkan efisien adalah melakukan pekerjaan dengan benar doing things right. Masing-masing pendapat dari para ahli di atas bahwa definisi efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki, walaupun dasar tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu kemampuan atau keberhasilan dalam suatu hasil dari usaha, program, atau tindakan yang telah dijalankan dan mendapatkan hasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diharapkan.

2.2. Pengertian Rumah Susun

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011. Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang berfungsi untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Satuan Rumah Susun Sarusun adalah unit hunian rumah susun yang dihubungkan dan mempunyai akses ke selasarkoridorlobi dan lantai lainnya dalam bangunan rumah susun, serta akses ke lingkungan dan jalan umum. Sedangkan Rumah Susun Sederhana Rusuna adalah rumah susun yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan berpenghasilan rendah. Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian- bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, status penguasaannya sewa serta dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan fungsi utamanya sebagai hunian. Pengelolaan adalah upaya terpadu yang dilakukan oleh badan pengelola atas barang milik negaradaerah yang berupa rusunawa dengan melestarikan fungsi rusunawa yang meliputi kebijakan perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindah tanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian rusunawa. Pemilik rusunawa, yang selanjutnya disebut sebagai pemilik, adalah pengguna barang milik negara yang mempunyai penguasaan atas barang milik negara berupa rusunawa. Penghuni adalah warga negara Indonesia yang termasuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah sesuai peraturan yang berlaku yang melakukan perjanjian sewa sarusunawa dengan badan pengelola. Kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan rendah sebagai berikut: Kelompok Sasaran Batasan Penghasilan Rp Bulan I Rp. 1.700.000 ≤ Rp. 2.500.000 II Rp. 1.000.000 – Rp. 1.700.000 III Penghasilan Rp. 1.000.000 Sumber : Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2007 Ruang lingkup pengelolaan Rusunawa meliputi: a. Pemanfaatan fisik bangunan rusunawa yang mencakup pemanfaatan ruang dan bangunan, termasuk pemeliharaan, perawatan, serta peningkatan kualitas prasarana, sarana dan utilitas. b. Kepenghunian yang mencakup kelompok sasaran penghuni, proses penghunian, penetapan calon penghuni, perjanjian sewa menyewa serta hak, kewajiban dan larangan penghuni. c. Administrasi keuangan dan pemasaran yang mencakup sumber keuangan, tarif sewa, pemanfaatan hasil sewa, pencatatan dan pelaporan serta persiapan dan strategi pemasaran. d. Kelembagaan yang mencakup pembentukan, struktur, tugas, hak, kewajiban dan larangan badan pengelola serta peran Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota; e. Penghapusan dan pengembangan bangunan rusunawa. f. Pendampingan, monitoring dan evaluasi. g. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan rusunawa. Kelompok sasaran penghuni rusunawa adalah warga negara Indonesia yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, TNIPolri, pekerjaburuh, dan masyarakat umum yang dikategorikan sebagai masyarakat berpenghasilan rendah serta mahasiswapelajar.

2.3. Pembangunan Rumah Susun