BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan ditetapkan berdasarkan pada tujuan penelitian yang diharapkan. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan
untuk memecahkan masalah penelitian, sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan analisis kuantitatif, sesuai dengan tujuan agar dapat memperoleh data dengan lengkap sesuai yang diinginkan.
3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian
3.1.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2002:108 populasi adalah sebagai keseluruhan subyek penelitian, semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis populasi yaitu populasi
keterbelajaran gerak SD Negeri 02 Maoslor dan populasi responden sebagai faktor pendukung. Populasi keterbelajaran gerak yang terdiri dari siswa kelas 4, 5 dan 6
SD Negeri 02 Maoslor siswa putra dan siswa putri yang berjumlah 120 siswa. Sedangkan populasi responden terdiri dari Kepala Sekolah SD Negeri di
Kecamatan Maos yang berjumlah 25 orang, Guru Penjasorkes SD Negeri di Kecamatan Maos yang berjumlah 25 orang, dan Tokoh Masyarakat di Kecamatan
Maos yang terdiri dari : 2 orang pengurus Komite Sekolah Dasar, 3 orang tua wali murid, 5 orang tokoh masyarakat bukan orang tua wali yang peduli terhadap
32
pembinaan olahraga dan 1 orang perwakilan DINPORAKONI Kabupaten Cilacap. Sehingga jumlah populasi keseluruhan adalah 181 orang.
3.1.2 Sampel dan Teknik Sampel
Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengarnbil sampel Sutrisno Hadi,2001 : 226
Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 2002: 109. Teknik pengambilan sampel pada penelitian untuk
keterbelajaran gerak di SD Negeri 02 Maoslor menggunakan teknik random sampling. Seluruh siswa kelas 4-6 SD Negeri 02 Maoslor yang berjumlah 120
siswa diambil 100 siswa dengan cara undian, yang terdiri dari siswa putra 55 anak dan siswa putri 45 anak. Undian menggunakan kertas kecil-kecil di tuliskan
nomor subyek, satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas ini di gulung, dengan tanpa prasangka diambil 100 gulungan kertas, sehingga nomor-nomor
yang tertera dalam gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2006:136-137.
SD Negeri 02 Maoslor merupakan salah satu SD Negeri yang mempunyai prestasi di Kabupaten Cilacap dalam cabang olahraga atletik, yaitu nomor lompat
tinggi, nomor lompat jauh dan nomor tolak peluru. Prestasi yang dicapai oleh SD Negeri 02 Maoslor sebagai indikasi dari keterbelajaran gerak yang baik, adapun
sebagai bukti fisik terdapat piagam di lampiran. Sehingga peneliti berminat untuk melakukan penelitian keterbelajaran gerak dalam pembinaan olahraga usia dini.
Maka dari itu peneliti memperkuat data dengan responden sebagai faktor pendukung yang terdiri dari : Kepala Sekolah SD Negeri yang berjumlah 25
diambil 5 orang, guru Penjasorkes SD Negeri yang berjumlah 25 diambil 5 orang, 10 orang tokoh masyarakat dan 1 orang perwakilan DINPORAKONI. Sehingga
di peroleh jumlah 21 orang. Pengambilan sampel responden yang berjumlah 21 orang dengan rincian 5
orang kepala sekolah, 5 orang guru penjasorkes, 10 orang tokoh masyarakat dan 1 orang perwakilan DINPORAKONI didasarkan pada pembagian populasi atas
beberapa wilayah yang diklasifikasikan menurut daerah binaan DABIN. Untuk memperoleh sampel yang representatif pengambilan subyek dari strata wilayah
ditentukan secara seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah Suharsimi Arikunto, 1998 : 127. Karena jumlah sekolah
di Kecamatan Maos terdapat 25 sekolah SD Negeri, maka pembagian DABIN secara seimbang didapatkan tiap DABIN terdiri dari 5 sekolah SD Negeri yang
diwakili 1 kepala sekolah, 1 guru penjasorkes dan 2 orang tokoh masyarakat sebagai sampel responden. Pengambilan sampel tiap DABIN menggunakan cara
acak. Kemudian perwakilan sampel responden seluruhnya diperkuat dengan 1 orang perwakilan dari pihak DINPORAKONI.
3.2 Variabel Penelitian