Perilaku Konsumen Persepsi Harga

13 5. Daya tahan durability Merupakan umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan sebelum produk yang bersangkutan harus diganti. Berkaitan dengan ukuran masa pakai suatu produk. 6. Kemudahan perbaikan serviceability Merupakan ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk tersebut tidak berfungsi. Berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanggulangan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika aesthetics Dimensi ini melihat kualitas suatu produk dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, selera, dan beberapa faktor lainnya yang mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas. Dimensi ini menyangkut keindahan, keserasian atau kesesuaian yang membuat indah dipandang dan dirasakan sehingga memberikan suatu daya tarik tersendiri kepada konsumen. 8. Persepsi terhadap kualitas perceived quality Yaitu kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual, bersifat subjektif. Berkaitan dengan perasaan konsumen dalam mengkonsumsi produk yang bersangkutan.

2.4 Persepsi Harga

Schiffman dan Kanuk 1997: 217 dalam Alfian 2013: 24 menjelaskan bahwa harga merupakan faktor yang selalu menjadi pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Persepsi konsumen terhadap harga yang melekat pada produk, apakah terlalu rendah, normal atau cenderung tinggi 14 dipengaruhi oleh intensitas pembelian dan kepuasan dalam pembelian produk tersebut. Menurut Tjiptono 2011: 195, harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu: 1. Peranan alokasi harga Yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. 2. Peranan informasi dari harga Yaitu fungsi harga dalam membidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering muncul adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi sehingga konsumen menilai harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk maupun jasa yang ditetapkan. Menurut Stanton 1998 dalam Dinawan 2010: 36 terdapat indikator harga yang dapat digunakan yaitu: 1. Perbandingan harga dengan produk lain, yaitu bagaimana perbandingan harga produk dengan produk pesaingnya. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu apakah harga yang di tawarkan sudah sesuai dengan kualitas produk yang didapatkan. 3. Keterjangkauan harga, yaitu adalah keterjangkauan harga yang ditawarkan produsen kepada konsumen 15

2.5 Citra Toko

Citra toko adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau image toko menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Citra toko juga memiliki pengertian sebagai pandangan atau persepsi masyarakat terhadap nama atau produk toko secara efektif baik dari segi nilai, kualitas dan harga. Penciptaan citra toko sangat penting karena berpengaruh terhadap perilaku konsumen Sopiah Syihabudhin, 2008: 138. Menurut Ma’ruf 2005: 182 dalam Sandrakh 2013: 20, unsur-unsur yang membentuk citra toko adalah sebagai berikut: 1. Merchandise, yang terdiri dari harga, kualitas, keragaman kategori, dan ketersediaan item warna, ukuran, jenis. 2. Lokasi yang mudah dijangkau, aman, dan berada dalam suatu pusat perbelanjaan, atau dekat dengan gerai-gerai retail lainnya. 3. Mengutamakan pelayanan pada segmen tertentu yang sesuai dengan karakteristik demografi calon pembeli. 4. Pelayanan, yang tediri dari pilihan cara bayar, tersedianya food corner, jasa antar kerumah untuk produk tertentu, catalog yang dikirimkan kerumah. 5. Pramuniagastafkasir, yang terdiri dari perilaku, dalam melayani, pengetahuan produk, jumlah tenaga yang memadai. 6. Citra kepribadian perusahaantoko, menarik, berkompeten, canggih, lengkapserba ada. 7. Fasilitas yang terdiri dari gift wrapping, food court, toilet, parkir, pelayanan antar kerumah. 16 8. Store ambience yang terdiri dari dekorasi eksterior dan interior, atmosfer toko, sirkulasi dalam toko, penataan merchandise, display yang menarik. 9. Promosi yang terdiri dari hadiah barang, penjualan diskon, event khusus, program kupon, dan program undian berhadiah.

2.6 Keputusan Pembelian Konsumen

Kotler dan Armstrong 2008: 181 menyatakan bahwa keputusan pembelian pada konsumen adalah membeli merek yang paling disukai berdasarkan alternatif yang tersedia. Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

2.6.1 Proses Keputusan Pembelian

Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli Suryani, 2008: 51: a Pemrakarsa initiator yaitu orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu. b Pemberi pengaruh influencer yaitu orang yang pandangannasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. c Pengambil keputusan decider yaitu orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, dengan bagaimana cara membeli, dan di mana akan membeli. d Pembeli buyer yaitu orang yang melakukan pembelian nyata. e Pemakai user yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. 17

2.6.2 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

Tahap-tahap proses keputusan pembelian Kotler dan Armstrong, 2008: 185 : Gambar 2.1 Proses pengambilan keputusan pembelian 1. Pengenalan Masalah problem recognition. Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. 2. Pencarian Informasi information source. Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori internal dan berdasarkan pengalaman orang lain eksternal. 3. Evaluasi Alternatif alternative evaluation. Setelah konsumen melakukan pencarian informasi dan mendapat informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan evaluasi atau penilaian tentang beberapa alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya dan menentukan langkah selanjutnya.Penilaian Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternaif Keputusan Membeli Perilaku Setelah Pembelian 18 ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen waktu, uang dan informasi maupun risiko keliru dalam penilaian.

4. Keputusan Membeli purchase decision.

Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Konsumen akan memutuskan untuk melakuakan pembelian atau tidak pada tahap ini . Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal- hal lain yang perlu dipertimbangkan. 5. Perilaku Setelah Pembelian post-purchase behavior Tahap ini merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Private Label Carrefour Plaza Medan Fair

10 48 189

Pengaruh citra toko dan citra merek terhadap niat beli pada private label brand PASTI Minimarket Alfamart :(survei pada konsumen Alfamart Dago di Kota Bandung)

2 43 94

Pengaruh Display Toko dan Harga Terhadap Minat Beli Pada Minimarket Alfamart (Survei Pada Konsumen Alfamart Dago di Kota Bandung)

0 34 84

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL INDOMARET (Studi Kasus Pada Produk Convenience Private Label Indomaret Soemantri Brodjonegoro, Bandar Lampung)

0 40 83

PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES DI BANDAR LAMPUNG

10 47 55

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA DAN CITRA TOKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL PADA ALFAMART (STUDI PADA GERAI ALFAMART SOEKARNO HATTA KOTA DI BANDAR LAMPUNG)

4 16 81

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK DENGAN MEREK TOKO DI ALFAMART CANGKREPLOR, PURWOREJO TAHUN 2013.

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA PRODUK MEREK TOKO.

0 5 179

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA PRODUK MEREK TOKO (Studi Kasus pada Konsumen Bio Organik di Supermarket SuperIndo Yogyakarta).

1 4 171

Pengaruh Brand Endorser, Harga Produk, dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Minyak Angin FreshCareVersi Agnes Monica (Studi Kasus Pada Konsumen Alfamart di Jl. Soekarno-Hatta Km 32 Harjosari Bawen) - Unika Repository

0 0 14