Teknik Pengamatan dan Observasi Teknik Wawancara

45 Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner tertutup, artinya angket disampaikan langsung kepada orang yang dimintai informasi tentang dirinya sendiri dengan cara memilih salah satu jawaban yang tersedia. Beberapa asumsi dasar dalam kaitan dengan teknik angket tertutup adalah subyek adalah orang yang tahu tentang dirinya, subyek mempunyai kejujuran dalam menjawab, subyek mampu membaca dan menafsirkan pertanyaan yang sama seperti yang dimaksud peneliti, subyek adalah atlet PB yang ada di kabupaten Demak. Dipilih angket tertutup karena angket tipe ini dapat menggali maksud peneliti sehingga respon segera terdorong untuk mengisi angket tersebut, lebih mudah dalam memberikan jawaban dan waktu yang diperlukan untuk menjawab lebih singkat jika dibandingkan dengan angket tipe yang lain.

3.4.2 Teknik Pengamatan dan Observasi

Jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti menanyakan langsung kepada subyek, tetapi karena peneliti hendak memperoleh keyakinan tentang keabsahan data tersebut, jalan yang ditempuh adalah mengamati sendiri yang berarti mengamati langsung penelitiannya. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini tidak berstruktur dalam suasana alamiah dan pada tahap awal penelitian bersifat tertutup agar subyek yang diteliti tidak tahu bahwa kegiatannya sedang diamati. Teknik ini dipakai mengingat peneliti sudah dikenal subyek, sehingga peneliti harus berusaha melakukan pengamatan secara jujur, obyektif, dan penuh tangung jawab. Jadi, kegiatan 46 observasi ini dilakukan guna mencatat kejadian-kejadian di lapangan secara langsun sesuai dengan kenyataan yang sedang terjadi.

3.4.3 Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap subyek bertujuan untuk menggali informasi dan gambaran secara menyeluruh tentang bagaimana keadaan sarana dan prasarana di tempat latihan. Data yang diperoleh dapat berasal dari keterangan subyek. Jadi, kegiatan wawancara ini dilakukan guna memperoleh semua informasi yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan cara bertatap muka secara langsung sehingga peneliti dapat memperoleh data yang diinginkan dengan jelas, benar, mendalam dan dapat dipercaya. Persiapan wawancara dapat diselenggarakan menurut tahap-tahap berikut, yaitu : 1 Tahap pertama adalah menemukan siapa yang akan diwawancarai. 2 Tahap kedua adalah mencari tahu bagaimana cara yang sebaiknya dilakukan untuk mengadakan kontak dengan mereka. 3 Tahap ketiga adalah mengadakan persiapan yang matang untuk melaksanakan wawancara.

3.4.4 Teknik Dokumentasi