Tujuan Penelitian Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan pada Perbankan di Indonesia

5 3. Menganalisis pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perbankan di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai dan manfaat kepada berbagai pihak khususnya bagi perusahaan perbankan maupun bagi pembaca dan peneliti selanjutnya. 1. Bagi perbankan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan struktur modal dalam menjaga kinerja keuangannya. 2. Bagi pembaca dan peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh struktur modal yang dicerminkan oleh kemampuan solvabilitas bank, yaitu Capital Adequacy Ratio CAR dan Debt to Equity Ratio DER terhadap kinerja keuangan yang menggambarkan liquidity dan profitability bank, yaitu NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR yang tercermin dalam laporan keuangan tahunan bank. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder laporan keuangan perbankan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank

Bank termasuk dalam perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Stuart dalam Hasibuan 2008 mengatakan “Bank is a company who satisfied other people by giving a credit with the money they accept as a gamble to the other, eventhough they should supply the new money ”. Bank adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang lain dengan memberikan kredit berupa uang yang diterima dari orang lain, sekalipun dengan jalan mengeluarkan uang baru kertas atau logam. Jadi, bank dalam hal ini telah melakukan operasi aktif dan pasif, yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat yang kelebihan dana surplus spending unit - SSU dan menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana deficit spending unit - DSU . Selain itu, bank juga dipandang sebagai stabilisator moneter dan dinamisator perekonomian. Bank selaku stabilisator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun melalui mekanisme Giro Wajib Minimum GWM Bank, Operasi Pasar Terbuka, ataupun kebijakan diskonto. Sedangkan bank sebagai dinamisator perekonomian berarti bank merupakan pusat perekonomian, sumber dana, pelaksana lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan dan pendorong kemajuan perdagangan nasional dan internasional. Tanpa peranan perbankan, tidak mungkin dilakukan globalisasi perekonomian Hasibuan, 2008. Menurut Hasibuan 2008, sesuai dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, dinyatakan asas, fungsi dan tujuan: Asas: Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi: Fungsi perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.