R R B A

❻ ❻ ❻ ❼ ❽❾❿ ➀➁ ❾ ➂ ❾ ➃ ❾ ➄❻ ❿❻ ➅➃

3.1 T

➆➇ p ➈ ➉ ➊➈ n W ➈ ➋ tu ➌ ➆ n ➆➍ ➎ t ➎➈ ➏ ➐➑ ➒ ➑ ➓ ➔ t ➔→ ➒ ➣ ➔➓ → ↔ ↕ ↔ → ➒ ➣ ➑ ➒ ➙ →➒ ➛ ↔ →➓ → ➓ →➜ ➝ ➞ → t ➝ ➞ ➔↕ ➟ ➠ ➣ ➔ ➡→➜ ➝ ➞ → t ➝ ➞ ➔↕ ➟ ➢ ➑ ➟ → r → ➒ ➠ ➤ → ➓ →➔ ➤ ➑ s → r ➥ ➔➟ ➔ → ➣ → ➒ ➥ ➑➟ →➛→ ➒ ➦ ➤ ➤ ➥➥ ➧ ➨ ➑ ➩ → rt ➑➟ ➑ ➒ ➐➑ r ➔➒ ➣ ↕ ➛ ➫ r ➔ →➒ ➭ ➯→➓ → ➒ ➓ → ➩ → ➒ ➐➑ ↔ → y ➝ ➒ ➠ ➥ →➓ ➔ ➛→ r ➔ ➥ ➑ ➲ → ➟ → t →➒ ➐ → s → r ➳ ➑ ➜ ➝ ➯ →↔ → rt → ➵ ➔ ➟ u r ➭ ➡ ➝ ↔ → ➛➔ ➩ ➑ ➒ ➙ →➟ ➜ ➔ ➓ →➒ →➔ r ➓ ➔➟ ➜ → ➸ ➺ ➒ ➣ ↕ ➛ ➫ ➞ ➔ ➩ ➑ ➒ ➙ ➸ → ➛➔➓ ➓ ➔ ➟ ➜ → ➸ → ➟ ➝ ➒ ➔↕ ➟ ➒ ➔ ➫ ➞ → ➫ ➣ ➔ ➐ ➵ ➻➼ ➽➭ ➐➑ ➒ ➑➓ ➔ ➫ ➔→ ➒ ➣ ➔➓ → ↔ ➛→ ➒ →↔ →➒ ➟↕ ➓ → ➔ ➜ ↕ ➓ → ➒ ➯ ↕ ➒ ➔ ➾ ➚ ➪ ➚ ➛→➟ ➩ →➔ ➜ ↕ ➓ →➒ ➨ ➑ ➛ ➑ ➟ ➜ ➑➞ ➾ ➚ ➪ ➚ ➭

3.2 B

➈ ➶ ➈ ➏ ➊➈ ➏ A ➍ ➈ t 3.2.1 B ➈ ➶ ➈ ➏ ➤ → ➸ →➒ y → ➒ ➙ ➣ ➔➙ ↕ ➒ → ↔ → ➒ ↕ ➒ ➫ ↕ ↔ ➟➑ ➒ ➙ → ➒ → ➓ ➔➛→ ➣ → ➓ → ➟ ➩ ➑ ➒ ➑ ➓ ➔ ➫ ➔→ ➒ ➔ ➒ ➔ →➣ →➓ → ➸ ➥➹➘ ➴ ➠ ➹ → ➷➢ ➘ ➴ ➠ ➹➷ ➬ ➢ ➓➠ ➷➢ ➓ ➠ ➷ ➮ ➱ ➘ ➬ ➠ ➜ ➞ ↕ ➲➔ ➒ ✃ ➒ ✃ ➸ ➔➣ ➞ → t → s →➟ ➛ ↕ ➓ ❐ → ➒ ➔➓ → t ➠ ➹ → ➹➘ ➮ ➠ ➹ ❒ ➨ ➣ ➔ ➸ ➣ ➞ ➝ ↔ ➓➝ ➞ ➝ ➣ →➠ ➤ → ➢ ➓ ➮ ➠ ➹ → ➮ ➱ ➘ ➬ →➒ ➸ ➔ ➣ ➞ → t ➠ ❮ ➙ ➢ ➡ ➮ ➭ ❰ ➷ ➮ ➘ ➠ ➢ ➷ ➴ ➢ ➘➘➷ ➠ ➢ ➷ ➴ ➢ ➘➘➹ → ➭Ï ➷ ➮ ➘ ➠ ➹ ➑ ss ➓➑ r Ð ➣ →➒ ➹ ➑ ➛➛ ➓ ➑ r ➤ ➣ →➒ → Ñ ↕ →➣ ➑ ➛ ➠ ➓ ↕ ➟ ➩ ↕ ➞ → ↔ ➫ ➔ ❐ Ò ÓÔ Õ Ö ×➧ ➠ Ð ➔➞ ➓ ➔➟ ➜ → ➸ ➣ →➞ ➔ ➐ ➵ ➭ ➻➼ ➽➭

3.2.2 A

➍ ➈ ➉

3.2.2.1 R

➆➈ ➋ tor u n tu ➋ N ➎ tr ➎Ø ➎➋➈ Ù ➎ Ð ➔ ➞ ➓ ➔➟ ➜ → ➸ → ➟➟ ➝ ➒ ➔↕ ➟ ➒ ➔ ➫ ➞ → ➫ ➣ ➔ → ➟ ➜ ➔➓ ➣ →➞ ➔ ➐ ➵ ➭ ➻➼ ➽ ➛ ➑ ➜ → ➒ Ú → ↔ ➾ ➚ ➚ ➓ ➔ ➫ ➑ ➞ ➠ ➣ → ➒ ➣ ➔ ➝ ➓ → ➸ ➣ ➑ ➒ ➙ → ➒ ➩ ➞ ➝ ➛ ➑ ➛ ➒ ➔ ➫ ➞ ➔ ❐ ➔ ↔ → ➛➔ ➛ ➑ ➲ → ➞ → Û Ü Ý Þß ➭ ➷ →➛➔➓ ➝ ➓ → ➸ → ➒ ➫ ➑ ➞ ➛➑ ➜ ↕ ➫ ➠ ➣ ➔➙ ↕ ➒ →↔ → ➒ ➣ → ➓ → ➟ ➩ ➑ ➒ ➑➓ ➔ ➫ ➔→ ➒ ➩ ➞ ➝ ➛ ➑ ➛ ➣ ➑ ➒ ➔ ➫ ➞ ➔ ❐ ➔ ↔ → ➛➔ ➣ ➑ ➒ ➙ → ➒ ↔ ➝ ➒ ➛ ➑ ➒ ➫ ➞ →➛➔ ➒ ➔ ➫ ➞ → ➫ y →➒ ➙ ➣ ➔ ➔➒ ➙ ➔➒ ↔ →➒ Ú → ➔ ➫ ↕ ± 2000 mg-NL.

3.2.2.2 R

➆➈ ➋ tor A ➋ ➍ ➎ ➇ ➈ ➉ ➎Ù ➈ Ù ➎ Pada bioreaktor ini digunakan untuk aklimatisasi bakteri autotrof. Bioreaktor ini mempunyai volume 10 liter dan dilengkapi dengan pengaduk ÒÝ à á á × á yang berfungsi sebagai alat untuk meratakan kondisi lumpur dan menjadi homogen. Bioreaktor diisi dengan lumpur aktif Ü Þ Ý à â Ü Ý × Õ Ò Ó Ô Õ Ö × yang diambil dari instalasi pengolahan limbah tepatnya di kolam aerasi PT X, untuk lebih jelasnya, bioreaktor dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Bioreaktor aklimatisasi mikroba

3.2.2.3 B

ä or åæ ç tor D å n ä tr ä è Bioreaktor denitrifikasi yang digunakan berukuran 8,8 liter berbentuk silinder, seperti terlihat pada Gambar 3. Bioreaktor ini berisi batu kapur dan batu belerang. Batu belerang dalam bioreaktor ini berperan sebagai donor proton H + yang akan bereaksi dengan senyawa nitrat untuk berubah menjadi gas nitrogen dengan produk samping senyawa sulfat, akibat reaksi tersebut pH dalam bioreaktor akan menjadi asam. Kondisi asam dalam bioreaktor dapat mengakibatkan kematian pada bakteri, untuk itu penambahan batu kapur diperlukan sebagai penetral kondisi pH di dalam bioreaktor. Batu kapur akan aktif dan bereaksi apabila kondisi pH dalam bioreaktor menjadi asam dengan menghasilkan CaCO 3 , dan CaCO 3 ini bersifat sebagai penyangga sehingga kondisi pH dalam bioreaktor dapat dipertahankan netral. Selain itu kapur dan belerang akan dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai tempat melekat tumbuh dan melakukan aktifitas dalam pendegradasian senyawa nitrat dan nitrit. Bioreaktor ini dilengkapi dengan 3 penampung, penampung pertama berfungsi sebagai penampung pemberian inlet berupa air limbah yang dipompa langsung menuju bioreaktor denitrifikasi, penampung kedua berfungsi sebagai penampung sirkulasi, dan penampung yang terakhir merupakan penampung Gambar 2 Bioreaktor aklimatisasi mikroba

3.2.2.3 B or tor D ntr