49
Beberapa Peneliti yang mendukung temuan ini adalah Silalahi 1991 hasil penelitian menyatakan bahwa Roa, Divident, Pay Out Ratio,
volume perdagangan saham dan tingkat bunga deposito berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Penelitian Sulistiono 1994 yang
menyatakan bahwa variabel ROA, Divident, Financial Leverage, tingkat penjualan, tingkat likuiditas dan tingkat bunga deposito secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Adhikrisna 2003 menunjukan ROA, ROE, Debt
Equity Ratio, Book Value, EPS berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Nugroho 2003 menyatakan bahwa ROA, ROE, Divident
Payout Ratio, Debt to Equity, Risiko Sistematik β berpengaruh secara
simultan terhadap harga saham.
2. Hipotesis Kedua
a. Hipotesis H2a
Untuk menguji pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji t. Berdasarkan hasil analisa dengan uji t,
pengaruh secara parsial untuk masing – masing variabel adalah : Dari table IV.8 nilai probabilitas value Return On Asset dalam
penelitian ini yaitu sebesar 0,447 tidak signifikan pada tingkat
a
= 5 ataupun 10. Dari hasil analisis regresi diperoleh t
hitung
sebesar 0,763 dengan t
tabel
untuk
a
= 5 sebesar 1,658. karena t
hitung
t
tabel
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Asset secara parsial tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Ketidaksignifikan ini disebabkan investor dalam menginvestasikan modalnya lebih memperhatikan EPS
dan Divident Payout Ratio yang akan dibayarkan sedangkan kinerja perusahaan ROA tidak diperhatikan. Sebagai contoh perusahaan United
Tractor Tahun 2005 yang memiliki ROA 14,72 harga sahamnya Rp 6650 dengan Tahun 2007 memiliki ROA 15,75 tetapi harga sahamnya
50
Rp 4400. Hal ini berarti tidak sesuai dengan hipotesis bahwa ROA berpengaruh positif terhadap harga saham. Semakin tinggi ROA semakin
tinggi harga saham. Temuan
ini mendukung
hasil penelitian
Syamsul dan
Kusumawardani 2000 yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian Noer Sasongko Nila
Wulandari menyatakan bahwa ROA, ROE, ROS, Basic Earning Power dan Economic Value Added tidak berpengaruh terhadap harga saham
tidak signifikan pada 5. Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian Natarsyah
2000 yang menyatakan bahwa ROA, ROE, DPS, DER secara parsial berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian Adhikrisna yang
menyatakan bahwa ROA, ROE, EPS, Book Value memiliki pengaruh terhadap harga saham.
b. Hipotesis H2b
Nilai probabilitas value Return On Equity dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,173 tidak signifikan pada tingkat
a
= 5 atau 10. Dari hasil analisis regresi diperoleh t
hitung
sebesar -0,1375 dengan t
tabel
untuk
a
=5 sebesar 1,658. Karena t
hitung
t
tabel
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Hal ini disebabkan terjadinya gap yang terlalu besar yaitu nilai minimum ROE sebesar 0,600 dan nilai maksimumnya
72,880. Selain itu, investor dalam menginvestasikan modalnya lebih memperhatikan EPS dan Divident Payout Ratio yang akan dibayarkan
sedangkan kinerja perusahaan ROE tidak diperhatikan. Sebagai contoh perusahaan Multi Bintang Indonesia Tahun 2006 yang memiliki ROE
37,08 harga saham Rp 55000 dengan Tahun 2007 yang memiliki ROE 42,68 tetapi harga saham Rp 49500. Hal ini berarti tidak sesuai dengan
51
hipotesis bahwa ROE berpengaruh positif terhadap harga saham. Semakin tinggi ROE semakin tinggi harga saham.
Temuan ini mendukung hasil penelitian Sumilir 2003 yang menyatakan bahwa ROE, ROI, Leverage tidak berpengaruh secara parsial
terhadap harga saham. Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian Adhikrisna yang menyatakan bahwa ROA, ROE, EPS, Book Value
berpengaruh terhadap harga saham.
c. Hipotesis H2c