27
Tidak ada pekerjaan yang dapat mencapai hasil terbaik tanpa ketekunan, seperti juga halnya tentang pentingnya kemampuan memotivasi diri, kemadirian untuk
tidak selalu diawasi dalam penyelesaian tugas apapun. Kemampuan berempati merupakan kualitas pribadi yang mampu menempatkan diri di pihak orang lain.
Karena itu, empati disebut juga sebagai kecerdasan hubungan sosial antar orang. Dampak yang jelas dari pendidikan jasmani adalah memberikan
sumbangan kepada prestasi akademik. Sebagian ahli percaya, sumbangannya melalui perantaraan perkembangan konsep diri yang lebih positif. Sebagian ahli
lainnya percaya bahwa, kemampuan akademis itu didukung oleh perkembangan perseptual motorik yang merangsang kecerdasan otak.
b. Landasan Ilmiah Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan aktivitas jasmani yang di dalamnya mengandung unsur pendidikan. Banyak disiplin ilmu
yang mendasari dalam pendidikan jasmani. Oleh karena itu, seorang guru pendidikan jasmani harus memahami dan mengusai beberapa disiplin ilmu yang
mendukung dalam pendidikan jasmani. Dengan menguasai beberapa disiplin ilmu yang mendasari pendidikan jasmani, maka dalam mengajarkan pendidikan
jasmani dapat dilakukan dengan baik dan benar. Adang Suherman 19992000: 34 menggambarkan skema unsur-unsur disiplin ilmu yang melandasi pendidikan
jasmani sebagai berikut:
28
Gambar 2. Skema Landasan Ilmiah Pendidikan Jasmani Adang Suherman, 19992000: 34
Berdasarkan skema di atas menunjukkan bahwa, landasan ilmiah dalam pendidikan jasmani ada delapan unsur yaitu: sport medecine, training theory,
sport biomechanic, sport psikolgi, sport pedagogi, sport sosiologi, sport history dan sport philosopy. Untuk lebih jelasnya landasan ilmiah pendidikan jasmani
diuraikan secara singkat sebagai berikut:
a. Sport Medecine
Olahraga merupakan manifestasi kemampuan gerak yang dilakukan oleh perangkat gerak dan dibatasi oleh persyaratan fisiologis dan anatomis. Olahraga
dari sudut pandang ini mempunyai dampak positif misalnya sehat dan negatif misalnya cedera atau sakit. Sport medecine merupakan bidang kajian yang erat
kaitannya dengan kondisi fisiologis dan anatomis pelakunya. Sport medecine pada salah satu sisi merupakan bidang kajian yang bersifat
teoritis dan disisi lain bidang kajian yang bersifat praktis atau terapan. Bidang kajian yang bersifat teoritis misalnya milputi: saraf, otot, tulang, sistem penafasan,
nutrisi, energi, sistem sensori, pengujian medis, gizi olahraga. Bidang kajian yang bersifat praktis antara lain: cidera olahraga dikaitkan dengan usaha-usaha
preventif, terapi, dan rehabilitatif. Kedua bidang kajian tersebut saling Sport
Sociology Sport Pedagogy
General and Specific theory of Instruction
Training Theory
Sport Biomechanic
Sport Psichology Pendidikan Jasmani
Pendidikan melalui
aktivitas jasmani
dan pendidikan
tentang Sport Medecine
Sport Phylosophy
Sport History
29
berhubungan dan sangat erat untuk menganlisa pengaruh-pengaruh gerak, latihan, olahraga terhadap kesehatan individu pada semua tingkatan usia dan memberikan
pengetahuan tentang usaha-usaha prevensi, terapi dan rehabilitasi. Beberapa bidang kajian sport medecine yang sering dijumpai para atlet di Indonesia
misalnya: penelaahan kemampuan biologik, pencarian parameter kemampuan biologik, penggunaan data medik untuk meramalkan prestasi dan meramalkan
kemampuan mengatasi beban latihan.
b. Training Theory