Kultivasi batch aerasi penuh Fed-batch aerasi penuh 1 Fed-batch aerasi penuh 1

Kultivasi Batch dan Fed-batch Aerasi Penuh 1 vvm Gambar 16. Perbandingan biomassa X, Konsentrasi gula sisa S dan etanol EtOH hasil kultivasi pada kedua perlakuan dengan menggunakan sistem batch dan fed-batch. Pada Gambar 16 terlihat bahwa pola pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae var. ellipsoides pada perlakuan aerasi penuh 1 vvm batch dan fed- batch cenderung sama. Pada kedua perlakuan konsentrasi sel dengan bertambahnya waktu kultivasi semakin meningkat. Namun pada kultivasi fed- batch aerasi penuh 1 vvm dengan pengumpanan konsentrasi total gula sebesar 16 setelah jam ke- 30 peningkatan jumlah sel semakin besar, seiring dengan penurunan substrat yang ditandai dengan jumlah konsentrasi gula sisa. Pada kultivasi batch, konsentrasi gula tidak mengalami peningkatan dan bahkan cenderung menurun akibat digunakan oleh khamir untuk berkembang biak dan pembentukan etanol. Pada kultivasi fed-batch pada saat pemberian umpan pada jam ke – 30 jumlah konsentrasi total gula meningkat pada jam ke – 36 namun fenomena ini tidak berlangsung lama. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah sel dan etanol yang dihasilkan, sedangkan untuk laju pertumbuhan spesifik yaitu pada jam ke 6 mengalami titik maksimum dan selanjutnya menurun atau stabil. Kedua kondisi kultivasi diatas menunjukan bahwa dengan kondisi aerobik khamir Saccharomyces cerevisiae var. ellipsoids dapat tumbuh dengan baik atau dengan kata lain terjadinya proses respirasi. Sedangkan pada kultivasi fed-batch 50 100 150 200 250 300 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 Ko n sen tr asi g u la sis a g L B io m ass a g L ; E tOH b v waktu jam

A. Kultivasi batch aerasi penuh

1 vvm X gL EtOH bv S gL 50 100 150 200 250 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 Ko n sen tr asi g u la sis a g L B io m ass a g L ; E tOH b v Waktu jam

B. Fed-batch aerasi penuh 1

vvm umpan TG 16 X gL EtOH bv S gL Umpan yang ditandai dengan penambahan umpan pada kultivasi fed-batch berpengaruh terhadap pembentukan etanol dan peningkatan sel atau biomassa. Penurunan konsentrasi total gula selama proses kultivasi batch aerasi penuh 1 vvm terjadi dari konsentrasi 239,34 ± 1,19 gL menjadi 13,48 ± 3,74 gL dan peningkatan jumlah sel kering biomassa terjadi dari 3,71 ± 0,12 gL menjadi 37,34 ± 0,23 gL. Konsentrasi etanol yang dihasilkan dari proses kultivasi ini 10,12 ± 0,11 bv dengan rendemen 53,44 vb. Efisiensi kultivasi dan pemanfaatan substrat masing-masing 87,68 dan 94,37 . Sedangkan pada kultivasi fed-batch aerasi penuh 1 vvm, penurunan konsentrasi total gula terjadi secara cepat mulai jam ke-0 sampai jam ke-6 dan jam ke-12 sampai jam ke 18. Sedangkan pada jam ke-6 sampai jam ke 12 dan jam ke 24 sampai jam ke-72 mengalami peningkatan dan penurunan yang lambat. Selama proses kultivasi penurunan konsentrasi total gula 239,69,88 ± 2,27 gL menjadi 6,85 ± 0,53 gL dan peningkatan jumlah sel kering biomassa terjadi dari 3,88 ± 0,14 gL menjadi 45,68 ± 0,59 gL. Konsentrasi etanol yang dihasilkan 10,49 ± 0,13 bv dan rendemen 58,63 vb. Efisiensi kultivasi dan pemanfaatan substrat 88,12 dan 97,14 . Kultivasi Fed-batch Aerasi penuh 1 vvm dan Terekayasa Terpilih Gambar 17. Perbandingan biomassa X, Konsentrasi gula sisa S dan kadar etanol EtOH hasil kultivasi fed-batch Aerasi penuh 1 vvm dan terekayasa terpilih. 50 100 150 200 250 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 Ko n sen tr asi g u la sis a g L B io m ass a g L ; E tOH b v Waktu jam

A. Fed-batch aerasi penuh 1

vvm umpan TG 16 X gL EtOH bv S gL Um pan 50 100 150 200 250 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 6 1218243036424854606672 Ko n sen tr asi g u la sis a g L B io m ass a g L ; E tOH b v Waktu jam

B. Fed-batch umpan TG 16