Angka Kesakitan Pada Persalinan Seksio Sesarea Darurat di RSU dr. Pirngadi Medan Indikasi ibu Pada Persalinan Seksio Sesarea Darurat di RSU dr. Pirngadi Medan

5.2. Pembahasan 5.2.1. Angka Kematian Pada Persalinan Seksio Sesarea Darurat di RSU dr. Pirngadi Medan Berdasarkan hasil penelitian Medical Record ditemukan kasus kematian ibu bersalin seksio sesarea darurat di RSU dr. Pirngadi Medan yaitu 1 orang 0,9. Pasien yang meninggal mengalami komplikasi persalinan berupa perdarahan post partum akibat plasenta previa. Hal ini didukung dengan penelitian Hasiholan 2007 bahwa kematian ibu pada kelompok seksio sesarea emergensi paling sering disebabkan oleh preeklamsia berateklampsia, disusul oleh sepsis, dan perdarahan. Pada tahun 1975–1979, urutan penyebab utama kematian ibu di RSPM adalah infeksi perdarahan, dan preeklampsia berateklampsia. Menurut Ginting 2007 bahwa ibu yang mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus, penyakit menular seksual, penyakit jantung dan asma dikelompokkan kepada ibu hamil dan bersalin dengan resiko tinggi sehingga membutuhkan pengawasan pada saat hamil dan juga persalinan.

5.2.2. Angka Kesakitan Pada Persalinan Seksio Sesarea Darurat di RSU dr. Pirngadi Medan

Berdasarkan angka Kesakitan, dari 115 ibu yang menjalani persalinan seksio sesarea darurat ditemukan sebanyak 3 orang yang mempunyai komplikasi persalinan yaitu 2 orang 1,7 akibat infeksi bekas jahitan dan 1 orang 0,9 mengalami perdarahan. Universitas Sumatera Utara Resiko operasi seksio sesarea banyak dan serius, sehingga jauh lebih berbahaya dibandingkan persalinan normal. Resiko pada ibu berupa infeksi pada bekas jahitan, infeksi rahim, cedera pembuluh darah, perdarahan,keloid, air ketuban masuk ke pembuluh darah, pembekuan darah dan bahkan resiko sobeknya jahitan rahim dan pengerasan plasenta. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hasiholan 1997 , persentase kelompok komplikasi berat atau operasi ulangan, perdarahan dan dapat transfusi darah, secara bermakna terbanyak pada kelompok seksio sesarea emergensi dibanding kelompok persalinan pervaginam dan kelompok seksio sesarea elektif Kurang lebih 90 dari Kesakitan pasca operasi disebabkan oleh infeksi yang meliputi infeksi pada rahim endometritis, alat-alat berkemih, usus dan luka operasi. Tanda-tanda infeksi antara lain demam tinggi, perut nyeri, kadang kadang disertai lokia berbau, nyeri bila buang air kecil, luka operasi bernanah bahkan luka operasi terbuka dan sepsis infeksi yang sangat berat. Bila mencapai komplikasi keadaan sepsis, resiko kematian ibu akan tinggi sekali.

5.2.3. Indikasi ibu Pada Persalinan Seksio Sesarea Darurat di RSU dr. Pirngadi Medan

Berdasarkan indikasi persalinan bersifat medis, sebanyak 41 orang 35,7 partus tak maju, 15 orang 13 mengalami preeklamsia berat, 13 orang 11,3 mengalami gawat janin dan kasus post date ada sebanyak 12 orang 10,4. Universitas Sumatera Utara Penelitian Hasiholan 2007 di Rumah Sakit Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Pirngadi Medan, menemukan pada kelompok ibu yang menjalani seksio sesarea emergensi, sebanyak 336 81,51 orang tidak pernah mendapat perawatan antenatal di rumah sakit tersebut. Diagnosa partus tak maju atau distosia sebanyak 226 50,33 kasus adalah merupakan indikasi seksio sesarea emergensi yang paling sering pada penelitian ini . Menurut Hanifa 2001 bahwa indikasi bedah caesar dari faktor ibu diantaranya adalah panggul sempit, tumor jalan lahir, plasenta previa, ruptura uteri, preeklampsia dan eklamsia, partus lama dan partus maju serta disporposi sefalo-velpik. Sementara indikasi janin berupa kelainan letak dan gawat janin serta gemelli. Mengenai kontra indikasi, perlu diingat seksio sesarea dilakukan baik untuk kepentingan ibu maupun untuk kepentingan anak. Oleh sebab itu seksio sesarea tidak dilakukan kecuali dalam keadaan terpaksa.

5.2.4. Lama Rawatan Ibu Pada Persalinan Seksio Sesarea Darurat di RSU