TARGET PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012 Target Penyelesaian Pendidikan S1 Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kader Muhammadiyah Tahun 2011-2012 (StudiKasus di UniversitasMuhammadiyah Surakarta).

(1)

TARGET PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012

(Studi Kasus di Universitas Muhammdiyah Surakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh:

Ik Susanti G000120079

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

TARGET PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012

(Studi Kasus di Universitas Muhammdiyah Surakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

Ika Susanti G000120079

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag


(3)

ii

TARGET PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012

(Studi Kasus di Universitas Muhammdiyah Surakarta)

Oleh:

IKA SUSANTI G000120079

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari,

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat,

Dewan Penguji:

1. Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Imran Rosyadi, M.Ag (...) (Anggota 1 Dewan Penguji

3. Drs. Arief Wibowo, M.Ag (...) Anggota II Dewan Penguji

Dekan,

Dr. H. M.Abdul Fattah Santoso, M.Ag NIK.057


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 27 Oktober 2016

Penulis

Ika Susanti G000120079


(5)

1

TARGET PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012

(Studi Kasus di Universitas Muhammdiyah Surakarta)

Abstrak

Muhammadiyah adalah organisasi yang telah berdiri pada 18 November 1912. Pengkaderan Muhammadiyah merupakan program yang tersetruktur yang bertujuan untuk menyiapkan kader-kader penerus masa depan organisasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui target penyelesaian pendidikan S1 penerima beasiswa kader serta faktor pendorong dan penghambat bagi kader dalam menyelesaikan target pendidikan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dan pengambilan sampel dari populasi dengan tehnik purposif. Kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Melalui analisis data penelitian, didapati beberapa temuan. Pertama, Universitas Muhammadiyah Surakarta memberikan bantuan bagi kader-kader Muhammadiyah yang sedang mengambil kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam bentuk beasiswa unggulan Muhammadiyah. Kedua, Dalam menjalani perkuliahannya, para kader menghadapi berbagai faktor yang dapat menghambat penyelesaian pendidikan S1 seperti; tidak adanya biaya kuliah dari orang tua, kesibukan dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi, kesulitan dalam mencapai target minimal IPK pada beberapa jurusan, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang belum dibebankan dalam beasiswa yang diterima. Ketiga, Mahasiswa penerima beasiswa terbantu dengan adanya beberapa faktor pendorong dalam penyelesaian target pendidikan S1 seperti; uang SPP semester yang dibebaskan selama delapan semester dan dukungan berupa kesempatan dalam perekrutan bagi kader-kader yang berprestasi dalam bidang akademik dan organisasi. Empat, Dalam penelitian ini, mahasiswa penerima beasiswa sebagai objek penelitian terbagi ke dalam tiga tipe yaitu; mahasiswa penerima beasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan S1, mahasiswa penerima beasiswa yang sedang proses menyelesaikan pendidikan S1 dan mahasiswa penerima beasiswa yang keluar dan tidak menyelesaikan pendidikan S1.

Kata Kunci: Beasiswa kader, Pendidikan S1, Kader Muhammadiyah. ABSTRACT

Muhammadiyah is an organization that was established in November 18, 1912. Cadrerization in Muhammadiyah is a structured program that aims to prepare the organization's successors of the future. Based on this background, this study aims to uncover the target of undergraduate completion for the Cadre Scholarship awardees as well as the driving and inhibiting factors in completing the education target above. This research is a field research with a qualitative descriptive approach. First, data are obtained through interview, documentation, observation, and sample are taken from population by purposive tecnique. Later, they were analyzed with qualitative descriptive method.Through analysis of the research


(6)

2

data, the writer concludes that. First, University of Muhammadiyah Surakarta provides educational aids to Muhammadiyah cadres who are taking a course at University of Muhammadiyah Surakarta in the form of a excellent scholarship. Second, In undergoing the course, the cadres face a variety of factors that could hinder the completion of S1, such as the absence of tuition fees from parents, the difficulty in managing time between attending lecture and joining organization, the demand in achieving the minimum GPA target at some departments, and the need to meet the daily necessities that have not been charged in the scholarships given. Third, awardees feel helped by factors contributing to the success of S1 completion target, e.g. the availability of tuition fees over eight semesters and the recruitment opportunity for potential cadres affairs in both academic and organization. Forth, In this study, the scholarship awardees as the research subjects are divided into three types, namely; students who have completed their S1 education, students who are still in the process of their S1 completion, and students who are drop out and never finish their S1 education.

Keywords: Cadres Scholarship, S1, Muhammadiyah Cadres

1. PENDAHULUAN

Kader Muhammadiyah adalah anggota inti yang diorganisir secara permanen dan memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas serta misi di lingkungan Persyarikatan, umat dan bangsa yang berguna untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. 1

Pengkaderan Muhammadiyah merupakan kumpulan program yang terstruktur, dalam menyiapkan kader-kader Muhammadiyah sebagai kader persyarikatan, kader umat, kader bangsa dan merupakan unsur penting dan strategis dalam memelihara serta melangsungkan keberadaan Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Amar makruf nahi munkar dan tajdid, bersumber Al-Qur’an dan As-Sunnah guna mencapai tujuannya. Muhammadiyah harus bergerak untuk membangun kemajuan. Dalam gerakannya itu keberadaannya kader-kader yang bermutu dan konsisten memiliki arti penting bagi perserikatan.2

Diharapkan dengan adanya Beasiswa Unggul tersebut, para mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dapat menjalankan studi dengan baik dan meningkatkan prestasi akademik serta di kemudian hari dapat ikut


(7)

3

andil dalam meneruskan perjuangan Muhammadiyah, membangun bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia yang sejahtera.

Akan tetapi, kita ketahui yang terjadi di lapangan, sebagian mahasiswa tidak memanfaatkan beasiswa yang diterima dengan menyelesaikan kuliah dengan baik. Seharusnya dengan adanya beasiswa, maka mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah dengan baik dan benar.

Oleh sebab itu, dengan diberikannya beasiswa unggulan kepada mahasiswa, universitas Muhammadiyah Surakarta mengharapkan akan menghasilkan mahasiswa yang berprestasi baik dan menyelesaikan kuliah sesuai dengan batas waktu beasiswa yang telah diberikan.

Dari uraian diatas, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut dan mengkaji mengenai target penyelesaian pendidikan S1 bagi mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah, dengan itu penulis mengangkat

permasalahan tersebut menjadi skripsi dengan judul “TARGET

PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012”.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif yang prosedur menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang–orang dan perilaku yang diamati.3Deskriptif adalah bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau suatu masyarakat tertentu.4Dengan menggunakan pendekatan tersebut diharapkan dapat menemukan temuan-temuan empiris sehingga dapat diskripsikan secara terperinci terkait target penyelesaian pendidikan S1 bagi mahasiswa penerima beasiswa kader. Seperti mahasiswa penerima beasiswa kader dan UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) sebagai pemberi beasiswa kader.

Yang dimaksud dengan sumber data adalah sumber dari mana data dapat diperoleh. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan pengambilan

3

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung, Rosda Karya, 2000), hlm. 3.

4Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti


(8)

4

data dari narasumber yang bersangkutan, dimana informasi-informasi berasal dari responden inti yang bersangkutan yaitu mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah angkatan 2011-2012 dan responden pendukung seperti penanggung jawab beasiswa kader, koordinator beasiswa kader.

Pada penelitian ini ada beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan data diantaranya:Wawancara atau interview adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan dengan sistematik dan berlandasankan pada tujuan penelitian.5Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu: 1) tidak struktur, adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. 2) terstruktur, adalah pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai Chek-list.6Observasi adalah pengamatan data pencatatan suatu objek dengan sistematis fenomena yang di selidiki.

7

Sedangkan yang digunakan dalam penelitian adalah observasi secara langsung dalam situasi yang sebenarnya. Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catan-catan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, langger, agenda dan sebagainya.Populasi dan Sampel. Menurut Hadi populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel atau pristiwa untuk digeneralisasikan dalam penelitian.8Populasi dalam penelitian ini adalah penerima beasiswa dan UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) sebagai pemberi beasiswa. Karna terbatasnya waktu, tenaga dan dana, maka dalam penelitian ini yang diteliti tidak seluruh yang dimana populasi mahasiswa penerima beasiswa kader berjumlah 96. Menurut Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

5 Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Psikologi

UGM,1976). hlm.118.

6

Ibid. hlm. 227.

7

Ibid. hlm. 69.

8 Hadi Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Psikologi


(9)

5

diteliti.9Dalam penelitian ini sampelnya adalah mahasiswa penerima beasiswa kader tetapi sempelnya saja digunakan sebagai responden dalam penelitian ini berjumlah 10. Kemudian responden pendukung di antaranya penanggung jawab pemberi beasiswa di UMS (Universitas Muhammmadiyah Surakarta).Dengan ini, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihubungi responden sebagai berikut: Sepuluh mahasiswa penerima beasiswa kader sebagai responden inti, Empat penanggung jawab beasiswa kader sebagai responden pendukung, Empat mahasiswa yang keluar dari beasiswa kader sebagai responden pendukun

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis data yang telah kumpul untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagai orang lain.10

Data yang telah terkumpul pada tahap selanjutnya akan diklasifikasi dan dianalisis. Metode yang digunakan dalam menganalisisa data penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Deskripsi kualitatif adalah deskripsi yang digambarkan dengan kalimat untuk memperoleh kesimpulan.11Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang telah dihimpun yang kemudian diseleksi, disusun sistematis, serta dianalisa dengan mengaitkan data satu dengan yang lainnya kemudian analisis yang digunakan analisis induktif. Analisis induktif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang penelitian dengan cara terjun langsung ketempat penelitian untuk mengumpulkan berbagai bukti data melalui penelaah terhadap fenomena kemudian dirumuskan.12

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam menganalisa data penelitian, penulis menggunakan deskripsi kualitatif yaitu deskripsi yang menggambarkan dengan bantuan kalimat guna

9

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI (Bandung, Bineka Cipta, 2006), hlm. 131.

10Noeng Moehadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi lll, (Yogyakarta: Rake

Sarasin, 1996), hlm. 104.

11Ibid, hlm. 124

12Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja


(10)

6

memperoleh kesimpulan.13Data-data yang telah terkumpul dari UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) dapat memberi kesimpulan dengan menggunakan analisis induktif.14Dengan demikian maka diperoleh hasil bahwa target penyelesaian pendidikan S1 bagi mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah meliputi:

3.1Analisis Target Penyelesaian Pendidikan S1 bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kader Muhammadiyah.

3.1.1 Penyelesaian

Pendidikan Al Islam dan KeMuhamadiyahan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah, termasuk Universitas Muhammadiyahan Surakarta, merupakan sesuatu yang esesnsial. Keberadaan yang teramat strategis, terutama untuk memebentuk sarjana muslim yang berakhlak mulia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Pendidikan Al-Islam dan KeMuhammadiyahan merupakan salah satu upayah pewarisan nilai-nilai perjuangan dan keyakinan hidup Muhammadiyah kepada generasi muda sebagai penerus dan penyempurna amal dan perjuanagan Muhammadiyah. 15

Proses menyelesaikan mahasiswa penerima beasiswa menyelesaikan kuliah merupakan usaha bagi setiap mahasiswa untuk mencapai suksesnya dalam menyelesaikan mata kuliah yang wajib diambil bagai setiap mahasiswa. Studi keMuhammadiyaah bisa diambil pada semester genap yaitu semester empat.

3.1.2 Beberapa Keadaan yang Dialami Mahasiswa Penerima Beasiswa: Mahasiswa Penerima Beasiswa yang Sedang Menjalani Proses Akademik (Mahasiswa Aktif). Mahasiswa penerima beasiswa memiliki cita-cita menyelesaikan pendidikan S1 dengan tepat waktu. Mahasiswa penerima beasiswa memiliki rencana yang baik dalam menjalani hari-harinya. Untuk meningkatkan prestasi mereka menjalani proses pendidikan yang diadakan di jurusan dan mengikuti kegiatan organisasi.

13Sebagaimana dikutib pada bab 3, hlm. 21. 14Ibid,.hlm. 21.


(11)

7

Di luar jam kegiatan kampus sebagian mahasiswa penerima beasiswa melakukan kegiatan bekerja untuk menghasilkan uang tambahan.16

Pembinaan kader penerima beasiswa yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta dilakukan di beberapa titik pembinaan yaitu, : Pembinaan AIK ( ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan), Pembinaan akademik (Pemantauan nilai IPK), dan Pembinaan Baitul Arqom.)17

Dalam penyelesaian pendidikan S1 mahasiswa juga dibina dengan adanya kajian yang diadakan di Auditorium dan juga di LPIK. Pembinaan yang diadakan berupa kajian dan pengarahan, sedangkan untuk pemantauan nilai akademik seperti IPK dan keadaan di perkuliahan dan target dalam menyelesaikan pendidikan S1 dikontrol secara langsung oleh Pembantu Rektor I.

3.1.3 Mahasiswa Penerima Beasiswa yang Tidak Menyelesaikan Pendidikan SI.

Mahasiswa penerima beasiswa yang tidak menyelesaikan pendidikan S1 memiliki beberapa alasan di balik kegagalannnya dalam mematuhi MOU (Memorandum Of Understanding) beasiswa antara lain: pindah Universitas, bekerja guna memenuhi kebutuhan ekonomi dan tidak berada di jurusan yang diinginkan.18

Berdasarkan pengamatan penulis, hampir setiap tahun selalu ada kasus kader penerima beasiswa yang tidak menyelesaikan pendidikan S1. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian dan tindak lanjut agar tidak terulang di masa yang akan datang.

3.1.4 Mahasiswa Penerima Beasiswa yang Menyelesaikan Target Pendidikan SI.

Mahasiswa penerima beasiswa yang menyelesaikan pendidikannya dengan baik sesuai dengan MOU (Memorandum Of Understanding) beasiswa menjalani proses pendidikan dengan sabar dan tekun. Mereka mendapatkan dukungan orang tua dan keluarga, disiplin dalam menghadiri

16 Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 31. 17 Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 28. 18 Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 31.


(12)

8

setiap kelas perkuliahan, mengerjakan setiap tugas pada mata kuliah, bersungguh-sungguh dalam menjawab setiap soal ujian Mid dan akhir semester serta berusaha sekuat tenaga mendapatkan nilai yang terbaik pada setiap mata kuliah. Selain itu mereka juga aktif di organisasi Muhammadiyah yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta19

Berangkat dari pemaparan secara umum dan sebelumnya tentang target penyelesaian pendidikan S1bagi mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam proses menyelesaikan pendidikan S1, mahasiswa penerima beasiswa pada umumnya tidak hanya menyelesaikan pendidikan namun juga mengikuti organisasi ortom Muhammadiyah di dalam kampus. Kebanyakan dari mahasiswa penerima beasiswa memiliki kesibukan tidak hanya kuliah tetapi juga berorganisasi serta bekerja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya praktek yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Dengan menjalani tanggung jawab yang lebih dari satu peran tersebut, maka mahasiswa penerima beasiswa menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan target pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3.2Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat bagi Kader dalam Menyelesaikan Pendidikan S1.

Faktor-faktor Pendorong Internal meliputi kondisi kesehatan fisik mahasiswa dan kondisi kesehatan psikis mahasiswa. 20 sedangkan faktor-faktor Pendorong Eksternal yakni: Adanya MOU yang mempermudah pembayaran SPP semester.21 Adaya dukungan dari PDM untuk mengikuti beasiswa kader. 22 Universitas Muhammadiyah Surakarta menyediakan beasiswa kader Muhammadiyah yaitu beasiswa penuh sampai 4 tahun. Penanggung jawab beasiswa berkomitmen untuk menyediakan dukungan beasiswa dalam mencetak bibit-bibit unggul yang tidak hanya lemah

19

Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 31.

20 Sebagaimana dikutib bab 4. hlm. 32. 21 Sebagaimana dikutib bab 4. hlm. 32. 22Sebagaimana dikutib bab 4. hlm. 32.


(13)

9

dalam hal ekonomi tetapi juga unggul dalam bidang akademik dan organisasi Harapkan akan menjadi baik menjadi mahasiswa yang unggul dan prestasi yang baik. Serta mendapatkan kesempatan untuk berkiprah di organisasi.23

Selain faktor pendorong, terdapat pula faktor penghambat baik secara internal maupun eksternal, meliputi: Faktor-faktor Penghambat Internal: Kesibukan mahasiswa saat membagi waktu kuliah dorganisasi., Sulitnya mendapatkan IPK 2,75 di beberapa jurusan, Rasa malas untuk kuliah, dan jumlah beasiswa yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari sehingga harus mencari kekuranganya dengan cara bekerja.24

Faktor-faktor Penghambat Eksternal; tidak adanya biayah kuliah dari orang tua. Kebutuhan biaya untuk praktek dan pembelian buku tidak dibebankan dalam beasiswa yang diterima oleh mahasiswa penerima beasiswa.25; Masalah keluarga; Cuaca tidak menentu; Dosen yang tidak atraktif; serta banyaknya tugas 26

Walaupun mahasiswa penerima beasiswa menghadapi faktor-faktor penghambat dalam menyelesaikan target pendidikan S1 yang mana faktor-faktor penghambat tersebut bisa saja mempengaruhi konsistensi mahasiswa penerima beasiswa dalam menyelesaikan tugasnya akan tetapi dengan adanya faktor-faktor pendukung diatas maka mahasiswa penerima beasiswa tetap dapat menyelesaikan target pendidikan S1 dengan semangat, mengikuti kegiatan oraganisasi, memenuhi kebutuhan biaya sehari-hari, biaya praktek dan buku dengan bekerja, menjadi lulusan yang unggul dan berprestasi serta dapat ikut andil dalam perjuangan Muhammadiyah di masing-masing daerah.

23

Sebagaimana dikutib bab 4, hlm. 33.

24 Sebagaimana dikutib bab 4, hlm. 33. 25 Sebagaimana dikutib bab 4, hlm.33. 26 Sebagaimana dikutib bab 4, hlm.33.


(14)

10 4.PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab 1 sampai dengan Bab V, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : Pertama, target Penyelesaian Pendidikan S1 Mahasiswa Penerima Beasiswa. Terkait dengan masalah di atas, ada yang belum menyelesaikan sesuai MOU sampai 8 semester. Namun, ada mahasiswa yang menyelesaikan target penyelesaian pendidikan S1 sesuai batas waktu yang ditentukan. Dalam hal penyelesaian studi pendidikan S1 bagi mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah, mahasiswa penerima beasiswa terbagi kepada tiga tipe yaitu: mahasiswa penerima beasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan S1 dalam waktu 4 sampai 5 tahun, mahasiswa penerima beasiswa yang sedang menyelesaikan pendidikan S1 dan mahasiswa penerima beasiswa yang tidak menyelesaikan pendidikan S1.

Dengan menjalani proses perkuliahan dalam rentang waktu sesuai target dengan baik, maka target penyelesaian pendidikan S1 dapat tercapai. Bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan batas waktu yang ditetapkan masih proses mencapai pendidikan S1. Selain itu, beasiswa ini menyediakan pembinaan, pemantauan serta evaluasi bagi mahasiswa penerima beasiswa untuk memastikan tercapainya target penyelesaian pendidikan S1 dengan tepat waktu. Mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan IPK tidak kurang dari nilai 2.75 sebagaimana yang tercantum dan disepakati di MOU beasiswa. Dengan berbagai macam proses mahasiswa penerima beasiswa sudah mencapai untuk menyelesaiakan pendidikan S1 dan menjadi sarjana muslim yang berakhlak mulia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Kedua, dalam menyelesaikan target penyelesaikan pendidikan S1 mahasiswa penerima beasiswa menghadapi faktor-faktor diantaranya: Faktor pendorong; mahasiswa penerima beasiswa memiliki faktor-faktor pendorong yang dapat memberikan motivasi dalam menjalankan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, diantaranya, adanya beasiswa yang disediakan oleh UMS, dukungan dari PDM untuk mengikuti beasiswa kader, adanya subsidi penuh penbayaran SPP selama 4 tahun, dan dukungan dari


(15)

11

penanggung jawab dalam mencari bibit-bibit unggul yang berprestasi dalam bidang akademik serta berkiprah diorganisasi, kondisi kesehatan fisik mahasiswa, kondisi kesehatan psikis.

Faktor Penghambat; hambatan untuk menyelesaikan pendidikan S1 diantaranya yaitu tidak adanya biaya kuliah dari orang tua, kesibukan yang mengharuskan membagi waktu antara kuliah dan organisasi, sulitnya mencapai IPK minimal 2,75 terutama fakultas teknik, dan keharusan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang masih dianggap kurang sehingga masih harus bekerja, kebutuhan akan biaya praktek, biaya buku serta biaya cetak tugas kuliah yang tidak tercover dalam beasiswa, masalah keluarga, dosen yang tidak atraktif, dan cuaca yang tidak menentu.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI, Bandung:Bineka Cipta.

Fachruddin. 2005. Pola Kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus ( Studi Kasus CROP Dakwah Jamaah Salahudin UGM)Yogyakarta: UNY.Skripsi FakultasDakwah.uinsuka.ac.id/5120/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20P

USTAKA.pdf. diunduh 14 april 2016.

FAI UMS. 2013. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Edisi Revisi 3. Surakarta: FAI UMS.

Heri, Zulfa. 1995. Muhammadiyah dan Pemberdayaan Rakyat. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Hidayat, Syamsul, dkk., 2013. Studi Kemuhammadiyahan (Kajian Historis, Ideologi dan Organisasi), Surakarta: Lembaga Pengembangan Al-Islam dan KeMuhammadiyahan(LPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hermansyah Kurniawan, 2012, Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa Penerima Beasiswa dengan Bukan Penerima Beasiswa Studi Kasus kelas VIII di SMPN 1 Wanayasa. Skripsi Fakultas Akutansi?Surakarta:UMS.http://eprints.ums.ac.id/20913/1/HALAM

AN_DEPAN.pdf, diunduh 14 april 2016.

Luluk Sayekti, Widia Nigrum. 2013, “Pengaruh Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) Terhadap Prestasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi


(16)

12

Universitas Negeri Yogyakarta” skripsi Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Yogyakarta.

http://eprints.uny.ac.id/16447/1/SKRIPSI.pdf. diunduh pada tanggal

diunduh 14 april 2016.

MPK PP Muhammadiyah. 2016. Sistem Pengkaderan Muhammadiyah, Yogyakarta, MPK PP Muhammadiyah

Moleong,Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Rosda Karya. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mu’arif. 2005. Meruwat Muhammadiyah: Kritik Seabad Gerakan Pembaharuan Islam di indonesia, Yogyakarta:Pilar Religia.

Moehadjir, Noeng. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi lll, Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nashir, Haedar. 2006. Menggunakan Idiologi Gerakan Muhammadiyah. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Nazir, Moh 1988. Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Badan Pendidikan Kader. 1985-1990. Sistem

Perkaderan Muhammadiyah, Yogyakarta:Pimpinan Pusat

Muhammadiyah badan pendidikan Kader.

Rais, M.Amien. 1985. Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta:Bidang penerbit PLP2M.

Soejono, dkk., 1999. Metodologi Penelitian Satu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta:PT Rineka Cipta.

Sutrisno, Hadi. 1976. Metodologi Research. Yogyakarta:Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta, Gajah Madah Universiti Press.

Sukaca, Agus. 2010. Mengembangkan Misi Muhammdiyah Mewujudkan

Masyarakat Islam Yang Sebener-Benarnya, Yogyakarta:Penerbit

Suara Muhammdiyah.

Syamsuddin, M Din,dkk., 2013. Muhammadiyah dan Dakwah Pencerahan Untuk Masyarakat Menengah, Jakarta Selatan:Al Wasth.

http://www.um.ac.id/data/download/fileA02A6DF0F8F30D93237F6DED296F17


(1)

7

Di luar jam kegiatan kampus sebagian mahasiswa penerima beasiswa melakukan kegiatan bekerja untuk menghasilkan uang tambahan.16

Pembinaan kader penerima beasiswa yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta dilakukan di beberapa titik pembinaan yaitu, : Pembinaan AIK ( ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan), Pembinaan akademik (Pemantauan nilai IPK), dan Pembinaan Baitul Arqom.)17

Dalam penyelesaian pendidikan S1 mahasiswa juga dibina dengan adanya kajian yang diadakan di Auditorium dan juga di LPIK. Pembinaan yang diadakan berupa kajian dan pengarahan, sedangkan untuk pemantauan nilai akademik seperti IPK dan keadaan di perkuliahan dan target dalam menyelesaikan pendidikan S1 dikontrol secara langsung oleh Pembantu Rektor I.

3.1.3 Mahasiswa Penerima Beasiswa yang Tidak Menyelesaikan Pendidikan SI.

Mahasiswa penerima beasiswa yang tidak menyelesaikan pendidikan S1 memiliki beberapa alasan di balik kegagalannnya dalam mematuhi MOU (Memorandum Of Understanding) beasiswa antara lain: pindah Universitas, bekerja guna memenuhi kebutuhan ekonomi dan tidak berada di jurusan yang diinginkan.18

Berdasarkan pengamatan penulis, hampir setiap tahun selalu ada kasus kader penerima beasiswa yang tidak menyelesaikan pendidikan S1. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian dan tindak lanjut agar tidak terulang di masa yang akan datang.

3.1.4 Mahasiswa Penerima Beasiswa yang Menyelesaikan Target Pendidikan SI.

Mahasiswa penerima beasiswa yang menyelesaikan pendidikannya dengan baik sesuai dengan MOU (Memorandum Of Understanding) beasiswa menjalani proses pendidikan dengan sabar dan tekun. Mereka mendapatkan dukungan orang tua dan keluarga, disiplin dalam menghadiri

16 Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 31. 17 Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 28. 18 Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 31.


(2)

8

setiap kelas perkuliahan, mengerjakan setiap tugas pada mata kuliah, bersungguh-sungguh dalam menjawab setiap soal ujian Mid dan akhir semester serta berusaha sekuat tenaga mendapatkan nilai yang terbaik pada setiap mata kuliah. Selain itu mereka juga aktif di organisasi Muhammadiyah yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta19

Berangkat dari pemaparan secara umum dan sebelumnya tentang target penyelesaian pendidikan S1bagi mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam proses menyelesaikan pendidikan S1, mahasiswa penerima beasiswa pada umumnya tidak hanya menyelesaikan pendidikan namun juga mengikuti organisasi ortom Muhammadiyah di dalam kampus. Kebanyakan dari mahasiswa penerima beasiswa memiliki kesibukan tidak hanya kuliah tetapi juga berorganisasi serta bekerja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya praktek yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Dengan menjalani tanggung jawab yang lebih dari satu peran tersebut, maka mahasiswa penerima beasiswa menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan target pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3.2Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat bagi Kader dalam Menyelesaikan Pendidikan S1.

Faktor-faktor Pendorong Internal meliputi kondisi kesehatan fisik mahasiswa dan kondisi kesehatan psikis mahasiswa. 20 sedangkan faktor-faktor Pendorong Eksternal yakni: Adanya MOU yang mempermudah pembayaran SPP semester.21 Adaya dukungan dari PDM untuk mengikuti beasiswa kader. 22 Universitas Muhammadiyah Surakarta menyediakan beasiswa kader Muhammadiyah yaitu beasiswa penuh sampai 4 tahun. Penanggung jawab beasiswa berkomitmen untuk menyediakan dukungan beasiswa dalam mencetak bibit-bibit unggul yang tidak hanya lemah

19

Sebagaimana dikutip pada bab 4, hlm. 31. 20 Sebagaimana dikutib bab 4. hlm. 32. 21 Sebagaimana dikutib bab 4. hlm. 32. 22Sebagaimana dikutib bab 4. hlm. 32.


(3)

9

dalam hal ekonomi tetapi juga unggul dalam bidang akademik dan organisasi Harapkan akan menjadi baik menjadi mahasiswa yang unggul dan prestasi yang baik. Serta mendapatkan kesempatan untuk berkiprah di organisasi.23

Selain faktor pendorong, terdapat pula faktor penghambat baik secara internal maupun eksternal, meliputi: Faktor-faktor Penghambat Internal: Kesibukan mahasiswa saat membagi waktu kuliah dorganisasi., Sulitnya mendapatkan IPK 2,75 di beberapa jurusan, Rasa malas untuk kuliah, dan jumlah beasiswa yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari sehingga harus mencari kekuranganya dengan cara bekerja.24

Faktor-faktor Penghambat Eksternal; tidak adanya biayah kuliah dari orang tua. Kebutuhan biaya untuk praktek dan pembelian buku tidak dibebankan dalam beasiswa yang diterima oleh mahasiswa penerima beasiswa.25; Masalah keluarga; Cuaca tidak menentu; Dosen yang tidak atraktif; serta banyaknya tugas 26

Walaupun mahasiswa penerima beasiswa menghadapi faktor-faktor penghambat dalam menyelesaikan target pendidikan S1 yang mana faktor-faktor penghambat tersebut bisa saja mempengaruhi konsistensi mahasiswa penerima beasiswa dalam menyelesaikan tugasnya akan tetapi dengan adanya faktor-faktor pendukung diatas maka mahasiswa penerima beasiswa tetap dapat menyelesaikan target pendidikan S1 dengan semangat, mengikuti kegiatan oraganisasi, memenuhi kebutuhan biaya sehari-hari, biaya praktek dan buku dengan bekerja, menjadi lulusan yang unggul dan berprestasi serta dapat ikut andil dalam perjuangan Muhammadiyah di masing-masing daerah.

23

Sebagaimana dikutib bab 4, hlm. 33. 24 Sebagaimana dikutib bab 4, hlm. 33. 25 Sebagaimana dikutib bab 4, hlm.33. 26 Sebagaimana dikutib bab 4, hlm.33.


(4)

10

4.PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab 1 sampai dengan Bab V, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : Pertama,

target Penyelesaian Pendidikan S1 Mahasiswa Penerima Beasiswa. Terkait dengan masalah di atas, ada yang belum menyelesaikan sesuai MOU sampai 8 semester. Namun, ada mahasiswa yang menyelesaikan target penyelesaian pendidikan S1 sesuai batas waktu yang ditentukan. Dalam hal penyelesaian studi pendidikan S1 bagi mahasiswa penerima beasiswa kader Muhammadiyah, mahasiswa penerima beasiswa terbagi kepada tiga tipe yaitu: mahasiswa penerima beasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan S1 dalam waktu 4 sampai 5 tahun, mahasiswa penerima beasiswa yang sedang menyelesaikan pendidikan S1 dan mahasiswa penerima beasiswa yang tidak menyelesaikan pendidikan S1.

Dengan menjalani proses perkuliahan dalam rentang waktu sesuai target dengan baik, maka target penyelesaian pendidikan S1 dapat tercapai. Bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan batas waktu yang ditetapkan masih proses mencapai pendidikan S1. Selain itu, beasiswa ini menyediakan pembinaan, pemantauan serta evaluasi bagi mahasiswa penerima beasiswa untuk memastikan tercapainya target penyelesaian pendidikan S1 dengan tepat waktu. Mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan IPK tidak kurang dari nilai 2.75 sebagaimana yang tercantum dan disepakati di MOU beasiswa. Dengan berbagai macam proses mahasiswa penerima beasiswa sudah mencapai untuk menyelesaiakan pendidikan S1 dan menjadi sarjana muslim yang berakhlak mulia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Kedua, dalam menyelesaikan target penyelesaikan pendidikan S1 mahasiswa penerima beasiswa menghadapi faktor-faktor diantaranya: Faktor pendorong; mahasiswa penerima beasiswa memiliki faktor-faktor pendorong yang dapat memberikan motivasi dalam menjalankan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, diantaranya, adanya beasiswa yang disediakan oleh UMS, dukungan dari PDM untuk mengikuti beasiswa kader, adanya subsidi penuh penbayaran SPP selama 4 tahun, dan dukungan dari


(5)

11

penanggung jawab dalam mencari bibit-bibit unggul yang berprestasi dalam bidang akademik serta berkiprah diorganisasi, kondisi kesehatan fisik mahasiswa, kondisi kesehatan psikis.

Faktor Penghambat; hambatan untuk menyelesaikan pendidikan S1 diantaranya yaitu tidak adanya biaya kuliah dari orang tua, kesibukan yang mengharuskan membagi waktu antara kuliah dan organisasi, sulitnya mencapai IPK minimal 2,75 terutama fakultas teknik, dan keharusan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang masih dianggap kurang sehingga masih harus bekerja, kebutuhan akan biaya praktek, biaya buku serta biaya cetak tugas kuliah yang tidak tercover dalam beasiswa, masalah keluarga, dosen yang tidak atraktif, dan cuaca yang tidak menentu.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI, Bandung:Bineka Cipta.

Fachruddin. 2005. Pola Kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus ( Studi Kasus CROP Dakwah Jamaah Salahudin UGM)Yogyakarta: UNY.Skripsi FakultasDakwah.uinsuka.ac.id/5120/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20P

USTAKA.pdf. diunduh 14 april 2016.

FAI UMS. 2013. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Edisi Revisi 3. Surakarta: FAI UMS.

Heri, Zulfa. 1995. Muhammadiyah dan Pemberdayaan Rakyat. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Hidayat, Syamsul, dkk., 2013. Studi Kemuhammadiyahan (Kajian Historis, Ideologi dan Organisasi), Surakarta: Lembaga Pengembangan Al-Islam dan KeMuhammadiyahan(LPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hermansyah Kurniawan, 2012, Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa Penerima Beasiswa dengan Bukan Penerima Beasiswa Studi Kasus kelas VIII di SMPN 1 Wanayasa. Skripsi Fakultas Akutansi?Surakarta:UMS.http://eprints.ums.ac.id/20913/1/HALAM

AN_DEPAN.pdf, diunduh 14 april 2016.

Luluk Sayekti, Widia Nigrum. 2013, “Pengaruh Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) Terhadap Prestasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi


(6)

12

Universitas Negeri Yogyakarta” skripsi Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Yogyakarta.

http://eprints.uny.ac.id/16447/1/SKRIPSI.pdf. diunduh pada tanggal

diunduh 14 april 2016.

MPK PP Muhammadiyah. 2016. Sistem Pengkaderan Muhammadiyah, Yogyakarta, MPK PP Muhammadiyah

Moleong,Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Rosda Karya. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mu’arif. 2005. Meruwat Muhammadiyah: Kritik Seabad Gerakan Pembaharuan Islam di indonesia, Yogyakarta:Pilar Religia.

Moehadjir, Noeng. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi lll, Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nashir, Haedar. 2006. Menggunakan Idiologi Gerakan Muhammadiyah. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Nazir, Moh 1988. Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Badan Pendidikan Kader. 1985-1990. Sistem Perkaderan Muhammadiyah, Yogyakarta:Pimpinan Pusat Muhammadiyah badan pendidikan Kader.

Rais, M.Amien. 1985. Pendidikan Muhammadiyah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta:Bidang penerbit PLP2M.

Soejono, dkk., 1999. Metodologi Penelitian Satu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta:PT Rineka Cipta.

Sutrisno, Hadi. 1976. Metodologi Research. Yogyakarta:Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta, Gajah Madah Universiti Press.

Sukaca, Agus. 2010. Mengembangkan Misi Muhammdiyah Mewujudkan Masyarakat Islam Yang Sebener-Benarnya, Yogyakarta:Penerbit Suara Muhammdiyah.

Syamsuddin, M Din,dkk., 2013. Muhammadiyah dan Dakwah Pencerahan Untuk Masyarakat Menengah, Jakarta Selatan:Al Wasth.

http://www.um.ac.id/data/download/fileA02A6DF0F8F30D93237F6DED296F17


Dokumen yang terkait

USAHA KADER PENERIMA BEASISWA UNGGULAN MUHAMMADIYAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK Usaha Kader Penerima Beasiswa Unggulan Muhammadiyah Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik (Studi Kasus Kader Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014).

0 3 15

USAHA KADER PENERIMA BEASISWA UNGGULAN MUHAMMADIYAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK Usaha Kader Penerima Beasiswa Unggulan Muhammadiyah Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik (Studi Kasus Kader Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014).

0 3 13

TARGET PENYELESAIAN PENDIDIKAN S1 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2011-2012 Target Penyelesaian Pendidikan S1 Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kader Muhammadiyah Tahun 2011-2012 (StudiKasus di UniversitasMuhammadiyah Surakarta).

0 3 14

PENDAHULUAN Target Penyelesaian Pendidikan S1 Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Kader Muhammadiyah Tahun 2011-2012 (StudiKasus di UniversitasMuhammadiyah Surakarta).

0 3 4

CORAK PENDIDIKAN KADER MUHAMMADIYAH TAHUN 2005-2015 Corak Pendidikan Kader Muhammadiyah Tahun 2005-2015.

0 3 20

PENDIDIKAN KADER MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN KARAKTER MAHASISWA Pendidikan Kader Muhammadiyah Dalam Meningkatkan Karakter Mahasiswa (Studi Kasus di Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah KH. Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Surakarta P

0 1 15

PENDIDIKAN KADER MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN KARAKTER MAHASISWA Pendidikan Kader Muhammadiyah Dalam Meningkatkan Karakter Mahasiswa (Studi Kasus di Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah KH. Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Surakarta P

0 0 16

Pengumuman Penetapan Penerima Beasiswa Bantuan Penyelesaian pendidikan (BPP) S2 S3 Tahap II Tahun 2016

0 0 9

SK Penerima Beasiswa BLU/UIN Jakarta Tahun Angkatan 2015, 2014, 2013, 2012 S1

1 1 5

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO BERBASIS WEB - repository perpustakaan

0 0 14