TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kualitas dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya a. Pengertian Kualitas Banyak orang menyebut kualitas sebagai daya tahan terhadap suatu produk, maka kualitas dapat diartikan sebagai berikut : 1 Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Yamit, 2004:8 2 Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk tersebut di produksi. Handoko, 1999:54 3 Kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan- kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Render dan Heizer, 2001:92 commit to user 4 Kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Deming dalam Yamit, 2004:7 Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah kecocokan atau kesesuaian antara produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan kebutuhan yang diinginkan konsumen. b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Menurut Assauri, 1999:206 faktor yang mempengaruhi kualitas suatu produk : 1 Fungsi Suatu Barang Barang yang dihasilkan harus dapat benar-benar memenuhi fungsinya.pemenuhan fungsi tersebut berarti mampu mempengaruhi kebutuhan konsumen, kebutuhan tidak selamanya dapat terpenuhi maka tingkat mutu suatu barang dapat tercapai sesuai dengan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan. 2 Wujud Luar Barang Salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan dalam menilai kualitas produk ketika pertama kali melihatnya.kadang-kadang walaupun produk yang dihasilkan secara teknis dan mekanis sudah commit to user maju, tetapi bila wujud luarnya tidak bagus maka produk tersebut kurang diminati konsumen dan dianggap memiliki mutu yang tidak baik. 3 Biaya Barang Tersebut Umumnya biaya dan harga suatu barang akan menentukan kualitasnya barang tersebut, hal ini terlihat dari produk-produk yang mempunyai biaya atau harga yang mahal dapat menunjukkan mutu produk yang relatif baik.demikian pula sebaliknya, produk-produk yang mempunyai biaya atau harga yang murah dapat menunjukkan mutu produk yang relatif jelek. 2. Pengertian Pengendalian Kualitas Setelah mengetahui pengertian tentang kualitas, maka pengertian pengendalian kualitas dapat diartikan sebagai berikut : 1 pengendalian kualitas adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal mutu standar yang tercermin adalah hasil akhir, pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan mutu atau kualitas dari produk yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan perusahaan Assauri, 1993:227 commit to user 2 Pengendalian kualitas mengandung dua macam pengertian utama, yaitu yang pertama adalah menentukan standar kualitas untuk masing-masing produk atau jasa dari perusahaan yang bersangkutan, sedangkan yang kedua adalah usaha perusahaan untuk dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan tersebut. Ahyari, 1990:239 3 Pengendalian kualitas merupakan suatu pendekatan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan. Nasution, 2001:28 Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa maksud pengendalian kualittas adalah agar spesifikasi produk yang telah direncanakan dan telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai dan dipertahankan,dengan demikian pengendalian kualitas ini mengandung pengertian utama yaitu menentukan suatu hasil produksi untuk masing- masing produk dari perusahaan agar produk yang commit to user dihasilkan sesuai dengan yang telah direncanakan perusahaan. 3. Tujuan Pengendalian Kualitas Menurut Assauri, 1999:210 tujuan dilaksanakan pengendalian kualitas adalah: a Agar hasil produksi dapat mencapai standar mutu dan kualitas yang telah ditetapkan. b Menyesuaikan biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. c Mengusahakan agar biaya design dari produk dan proses penggunaan mutu tertentu dapat menjadi kecil. d Mengusahakan agar biaya produksi menjadi serendah mungkin. 4. Pendekatan Pengendalian Kualitas Ada tiga pendekatan pengendalian kualitas menurut Ahyari, 1990:263 yaitu: a Pendekatan bahan baku perusahaan Merupakan upaya pengendalian kualitas produk perusahaan melalui seleksi bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. b Pendekatan proses produksi Pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan akan dihasilkan melalui pengawasan proses commit to user produksi sehingga proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. c Pendekatan produk akhir Merupakan upaya perusahaan untuk dapat mempertahankan kualitas produk jasa yang akan dihasilkan dengan melihat produk akhir yang menjadi hasil dari perusahaan tersebut. Pemilihan masing-masing pendekatan ini akan tergantung dari masing perusahaan sehubungan dengan titik berat proses produksinya. Suatu perusahaan dimana proses produksinya sangat ditentukan oleh kualitas bahan baku, maka akan memilih pendekatan proses produksinya. Dalam hal ini perusahaan tidak harus memilih salah satu pendekatan saja, melainkan dapat memilih dua dari tiga pendekatan tersebut dapat dilakukan bersama-sama atau bahkan ketiga-tiganya. 5. Penentuan Standar Kualitas Langkah-langkah yang dapat diambil dalam penentuan standar kualita menurut Reksohadiprodjo, 1993:224 adalah sebagai berikut : a. Mempertimbangkan pasangan dan kualitas produk pesaing. b. Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk. commit to user c. Kualitas harus sesuai dengan harga jual produk. d. Perlu dibentuknya tim yang berkecimpung dalam hal : 1 Penjualan yang mewakili konsumen. 2 Teknik yang mengatur design dan kualitas. 3 Pembelian yang menentukan kualitas bahan. 4 Produksi yang menentukan biaya memproduksi berbagai kualitas alternatif. 5 Setelah ditentukan dan disesuikan dengan keinginan konsumen dengan teknik produksi, tersedianya bahan dan sebagainya maka perlu pengendalian kualitas ini dipertahankan. 6. Teknik Dalam Pengendalian Kualitas Control chart dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Control chart untuk atribut. Digunakan untuk pengukuran sampel dengan karakteristik produk yang dievaluasi dengan pilihan kategori “baik atau buruk, ya atau tidak” Macam control chart untuk atribut: 1 C-chart Bagan pengawasan ini digunakan berkenaan dengan rasio-rasio kerusakan barang yang diambil secara acak dan menghitung serta menentukan batas control atas UCL dan batas control bawah commit to user LCL dari sampel yang diperiksa, kemudian menggambarkan bagan masing-masing batas control tersebut. Rumusnya: C = n c å Keterangan: C = rata-rata jumlah cacat kain cotton å c = jumlah cacat kain cotton N = jumlah produk yang diamati Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah: UCL = C + 3 C LCL = C -3 C Keterangan: UCL = Upper Control Limit Batas Kendali Atas LCL = Lower Control Limit Batas Kendali Bawah 2 P-chart Pada bagan ini, kita memplot persentase barang defektifrusak per tumpukanbatch per hari, per mesin, dan sebagainya. Namun batas commit to user kendali dalam bagan ini tidak didasarkan pada distribusi tingkat kejadian tapi menggunakan distribusi dari proporsi 1 np-chart Bagan ini menggambarkan banyaknya nonconforming. Hampir sama dengan p-chart melainkan dalam np-chart yang dicari bukan proporsinya melainkan banyaknya unit-unit nonconforming. 2 U-chart Bagan ini menunjukan nonconformities per unit yang dihasilkan melalui proses produksi atau manufaktur. b. Control chart untuk variabel. Variabel adalah karakteristik yang mempunyai dimensi berkesinambungan dan dapat diukur, pengukuran data dilakukan dan ditata dalam suatu bagan. Macam control chart untuk variabel: 1 X-bar chart Dalam bagan ini, mean sampel diplot agar dapat mengendalikan nilai mean atau rata-rata suatu variabel misal, ukuran ring piston, kekuatan bahan baku, dsb commit to user 2 R-chart Dalam bagan ini, range sampel diplot agar dapat mengendalikan variabilitas dari variabel. 3 S-chart Dalam bagan ini, deviasi standar sampel diplot agar dapat mengendalikan variabilitas dari variabel. 4 S 2 -chart Dalam bagan ini, varians diplot agar dapat mengendalikan variabilitas dari variabel. 5 X-bar chart dan R-chart a X-bar chart dikembangkan dari rata-rata tiap sub kelompok data. Digunakan untuk mendeteksi perubahan-perubahan dalam mean diantara sub kelompok. b R-chart dikembangkan dari range tiap sub kelompok data. Digunakan untuk mendeteksi perubahan-perubahan dalam variasi dalam sub kelompok. commit to user

BAB III PEMBAHASAN