HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Kelemahan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 4 Gambar 2.1. Desain Pembelajaran TTW 30 Gambar 2.2. Magnet Silinder 34 Gambar 2.3. Tabung dan Jaring-jaring Tabung 36 Gambar 2.4. Kerucut dan Jaring-jaring Kerucut 36 Gambar 2.5. Unsur-unsur Tabung 37 Gambar 2.6. Unsur-unsur Kerucut 37 Gambar 2.7. Tabung dan Jaring-jaring Tabung 38 Gambar 2.8. Juring ABC 39 Gambar 2.9. Tabung 40 Gambar 2.10. Jaring-jaring Tabung 40 Gambar 2.11. Tumpeng 41 Gambar 2.12. Uang 42 Gambar 2.13. Kerucut dan Tabung 43 Gambar 2.14. Tabung 44 Gambar 2.15. Tabung Besar dan Tabung Kecil 45 Gambar 3.1.Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 49 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran dengan Strategi TTW 28 Tabel 3.1. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis 56 Tabel 3.2. Pedoman Penilaian Kemampuan Komunikasi Matematis 57 Tabel 3.3. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematis 61 Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Nilai Indeks Gain 62 Tabel 3.5. Kriteria Hasil Observasi 63 Tabel 4.1. Persentase Tingkat KKM Siswa Pada Tes Diagnostik 66 Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat KKM Siswa Pada Tes Diagnostik 66 Tabel 4.3. Hasil Skor Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa I 71 Tabel 4.4. Tingkat KKM Siswa I Pada Aspek Menjelaskan Matematika 73 Tabel 4.5. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menjelaskan Matematika 73 Tabel 4.6. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menjelaskan Matematika 74 Tabel 4.7. Tingkat KKM Siswa I Pada Aspek Menggambar 75 Tabel 4.8. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menggambar 76 Tabel 4.9. Tingkat KKM Siswa I Pada Aspek Ekspresi Matematika 77 Tabel 4.10. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Ekspresi Matematika 78 Tabel 4.11. Deskripsi Tingkat KKM Siswa I Pada Siklus I 79 Tabel 4.12. Hasil Observasi Pembelajaran TTW 81 Tabel 4.13. Hasil Observasi Siswa 83 Tabel 4.14. Hasil Skor Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa II 92 Tabel 4.15. Tingkat KKM Siswa II Pada Aspek Menjelaskan Matematika 94 Tabel 4.16. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menjelaskan Matematika 94 Tabel 4.17. Tingkat KKM Siswa II Pada Aspek Menggambar 95 Tabel 4.18. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menggambar 96 Tabel 4.19. Tingkat KKM Siswa II Pada Aspek Ekspresi Matematika 97 Tabel 4.20. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Ekspresi Matematika 98 Tabel 4.21. Deskripsi Tingkat KKM Siswa II Pada Siklus II 99 Tabel 4.15. Hasil Observasi Pembelajaran TTW 100 Tabel 4.16. Hasil Observasi Siswa 102 Tabel 4.17. Deskripsi Tingkat KKM Siswa Pada Setiap Siklus 105 Tabel 4.25. Tahap Tindakan Pembelajaran 110 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika I 80 Grafik 4.2. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika II 99 Grafik 4.3. Rata-rata KKM Siswa Pada Setiap Siklus 105 Grafik 4.4. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa 106 Grafik 4.5. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa 108 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 119 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 123 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 127 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 131 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 135 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 139 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 142 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 146 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I 149 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II 152 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa III 154 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa IV 158 Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Diagnostik Siswa 161 Lampiran 14. Tes Diagnostik Siswa 162 Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik Siswa 164 Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik Siswa 169 Lampiran 17. Kisi-kisi Tes KKM Siswa I 172 Lampiran 18. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa I 173 Lampiran 19. Altenatif Penyelesaian Tes KKM Siswa I 175 Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes KKM Siswa I 179 Lampiran 21. Kisi-kisi Tes KKM Siswa II 183 Lampiran 22. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa II 184 Lampiran 23. Altenatif Penyelesaian Tes KKM Siswa II 186 Lampiran 24. Pedoman Penskoran Tes KKM Siswa II 191 Lampiran 25. Lembar Validasi Tes KKM I 195 Lampiran 26. Lembar Validasi Tes KKM II 198 Lampiran 27. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Tes KKM I 201 Lampiran 28. Nilai KKM Pada Tes Diagnostik 202 Lampiran 29. Nilai Kemampuan Komunikasi Siswa I 204 Lampiran 30. Nilai Kemampuan Komunikasi Siswa II 206 Lampiran 31. Lembar Observasi Siswa 208 Lampiran 32. Lembar Observasi Guru 212 Lampiran 33. Hasil Wawancara 220 Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian 221

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting yang menentukan mutu pendidikan. Namun, kenyataannya di lapangan masih banyak masalah yang terjadi selama proses pembelajaran maupun pada hasil pembelajaran, terutama pada mata pelajaran matematika. Masalah-masalah yang terjadi selama proses pembelajaran yang teridentifikasi di SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat teacher centered learning , siswa pasif, minat dan ketertarikan siswa terhadap matematika rendah, tingkat kemampuan komunikasi rendah. Selanjutnya, peneliti mengamsumsikan bahwa guru dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menerapkan strategi permbelajaran Think Talk Write TTW, sehingga siswa dapat mengkomunikasikan ide-ide yang mereka miliki. Tidak sedikit guru yang masih menganut paradigma transfer of knowledge dalam pembelajaran matematika masa kini. Paradigma ini beranggapan bahwa siswa merupakan objek atau sasaran belajar sehingga usaha lebih banyak dilakukan oleh guru. Ini juga ditemukan saat melakukan observasi di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, guru tersebut masih melakukan pembelajaran bersifat konvensional, dimana guru tersebut memberikan materi berupa ceramah kemudian memberikan soal. Keadaan seperti ini menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengkomunikasikan ide-ide yang mereka miliki. Disisi lain, Hudojo 2003:20 menyatakan bahwa “Kegiatan pembelajaran secara konvensional tidak mengakomodasi pengembangan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, penalaran, koneksi dan komunikasi matematika siswa”. Selain itu, kenyataan di lapangan juga menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran yang berlangsung dalam kelas membuat siswa pasif. Dimana aktivitas siswa hanya terbatas pada mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Hal ini senada dengan hasil wawancara kepada 10 orang siswa kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan mengatakan bahwa pembelajaran matematika menjadi sulit karena guru mengajarkannya monoton serta tidak membuat kreativitas ataupun inovasi yang menyenangkan yang membuat pembelajaran matematika menjadi membosankan. Permasalahan yang lain yaitu minat dan ketertarikan siswa di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan terhadap matematika rendah. Kurangnya ketertarikan siswa dalam belajar matematika menyebabkan kemampuan matematika siswa rendah. Hal ini diperkuat lagi dengan hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika Ibu Putri S,Pd guru kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, mengatakan bahwa: “Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika. Mereka menganggap bahwa matematika itu sangat susah. Di dalam kelas itu paling banyak hanya 5 orang yang senang belajar matematika. Bila dilihat hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hanya beberapa siswa yang mendapat nilai tuntas di atas KKM yaitu 70. Selebihnya harus diadakan remedial untuk menambah nilai siswa yang tidak tuntas tersebut”. Dengan demikian pemberian informasi seperti yang digambarkan diatas dapat memberi kesan yang kurang baik bagi siswa juga dapat mendidik siswa bersikap apatis dan individualistik. Mereka melihat matematika sebagai suatu kumpulan aturan dan latihan yang mendatangkan rasa bosan karena aktivitas siswa hanya mengulang dan menghafal tanpa diberi peluang lebih banyak untuk berinteraksi dengan sesama. Disisi lain, kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat dari tes diagnostik yang peneliti berikan kepada 30 orang siswa kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan yang berhubungan dengan kemampuan komunikasi matematis bentuk soal uraian yang menunjukkan hasil yang serupa, dimana kemampuan komunikasi matematis siswa yang berpatisipasi masih rendah.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

5 41 61

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 MERAKSAAJI TULANGBAWANG LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 15 107

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

0 0 7

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMA

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI TEKS BIOGRAFI DENGAN MEDIA CETAK

1 1 13

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

0 0 9

STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

0 2 10