Rawai Pacak 2. Jaring Identifikasi Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai

Martasuganda, 2008. Alat tangkap jaring insang dasar dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Jaring insang dasar

3. Rawai

Rawai atau prawe adalah alat pancing yang terdiri atas sejumlah mata kail yang dipasangkan pada sepanjang tali mendatar dengan perantara tali pendek tali perambut. Menurut keadaan susunan alatnya, merupakan satu kesatuan alat rawai satu cepat istilah nelayan untuk tempat penyimpanan alat rawai terdiri atas empat suh. Tiap-tiap suh berisi antara 25-50 mata pancing. Nomor mata pancing yang dipergunakan berbeda-beda menurut jenismacam ikan yang akan ditangkap. Rawai pinggir mempergunakan mata pancing antara nomor 7-12, sedangkan rawai tengah menggunakan nomor 1 - 4 dengan jarak pemangsangan bervariasi antara 4-7,5 m Partosuwiryo, 2008. Menurut Syahrir 2011, pancing rawai terdiri atas tali utama, tali cabang, bendera, pelampung, pemberat, mata pancing, dan umpan. Pancing rawai diklasifikasikan ke dalam tiga bagian, yaitu berdasarkan letak pemasangan di 1 2 3 4 Keterangan:

1. Pacak 2. Jaring

3. Pelampung 4. pemberat Universitas Sumatera Utara perairan, susunan mata pancing pada tali utama, dan jenis ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan. Pancing rawai long line terdiri dari rangkaian tali utama, tali pelampung dimana pada tali utama pada jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil diameternya, dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpang Sudirman dan Mallawa, 2000. Penangkapan dapat bekerja pada waktu siang atau malam hari. Bila pancing dipergunakan pada waktu malam, setelah diadakan pelepasan rangkaian tali pancing, perahu dapat terus buang jangkar. Cara-cara melabuh alat menurut Partosuwiryo 2008 adalah sebagai berikut: 1. Mula-mula, pengapung pertama diikat menggunakan tali, begitu pula pemberat 2. Kemudian perahu dijalankan dengan welahan. Sementara itu, pancing di tanggalkan dari tempat penyimpanan dan mata pancing tersebut dipasangi umpan berupa ikan yang telah dipotong-potong. 3. Dilemparkan ke dalam air satu persatu, demikian seterusnya. Kemudian tali unjaran diikatkan pada tali plamar tali utama. 4. Lama pancing di dalam air tidak dapat ditentukan waktunya. Biasanya dalam sehari semalam dapat dilabuh antara 2-3 kali. 5. Begitulah seterusnya hingga penarikan alat selesai. Ada beberapa jenis alat tangkap long line. Ada yang dipasang di dasar perairan secara tetap dalam jangka waktu tertentu dikenal dengan nama rawai tetap atau bottom long line atau set long line yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan-ikan demersal. Ada juga rawai yang hanyut yang biasa disebut Universitas Sumatera Utara dengan dript long line, biasanya untuk mennagkap ikan-ikan pelagis. Yang paling terkenal adalah tuna long line atau disebut juga dengan rawai tuna, walaupun dalam kenyataannya bahwa hasil tangkapannya bukan hanya ikan tuna tetapi juga jenis-jenis ikan lain seperti layaran, ikan hiu, dan lain-lain Sudirman dan Mallawa, 2000. Alat tangkap pancing rawai dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pancing rawai

4. Pancing ulur