Jenis Penelitian Risa Puspitasari, 2009 Profiling DPR dan KPK pada

adalah copy dari realitas yang sesungguhnya, namun merupakan hasil rekonstruksi yang dilakukan awaknya.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 117 Moleong sendiri menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah: Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 118 Penelitian kualitatif berusaha menggali lebih mendalam tentang suatu permasalahan. Dalam penelitian kualitatif, manusia adalah instrument utama dalam melakukan penelitian. Data yang dikumpulkan diperoleh melalui peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain sebagai alat pengumpul data. Kriyantono 119 mengatakan bahwa peneliti merupakan bagian integral dari data, artinya ikut aktif menentukan jenis data yang diinginkan. Karena itu penelitian kualitatif bersifat subyektif dan hasilnya lebih kausaistik bukan untuk digeneralisasikan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif yang berbentuk deskripsi, bukan berupa angka-angka. 117 Lexy J. Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal: 4 118 Ibid. Hal: 6 119 Kriyantono. Op. Cit. Hal: 57 Jenis penelitian kualitatif dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah untuk membongkar frame Bisnis Indonesia dalam melakukan profiling terhadap Sri Mulyani terkait kasus Century. Data yang dikumpulkan pada level teks maupun konteks adalah berupa data kualitatif yang berbentuk kata, kalimat, maupun hasil wawancara dengan Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, dan Redaktur Bisnis Indonesia. Pada akhirnya, hasil penelitian ini pun berupa deskripsi frame Bisnis Indonesia dalam melakukan profiling terhadap Sri Mulyani terkait kasus Century.

3. Subyek dan Obyek Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBERITAAN BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD DALAM FOTO Analisis Isi Foto Bencana Erupsi Gunung Kelud dalam Surat Kabar Harian Jawa Pos edisi 14 Februari 2014 – 22 Februari 2014

0 6 45

PEMBERITAAN KONFERENSI PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM DALAM MAJALAH TEMPO DAN GATRA (Analisis Framing teks media dalam majalah Tempo edisi 10 16 Desember 2007 dan majalah Gatra edisi 13­ 19 Desember 2007)

0 4 2

Pemberitaan Bencana Lumpur Lapindo dalam Foto (Analisis isi foto Bencana Lumpur Lapindo dalam Surat Kabar Harian KOMPAS edisi 1 Desember 2006 – 31 Mei 2007)

0 9 2

KONSTRUKSI MEDIA DALAM PEMBERITAAN RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU Analisis Framing pada Headline Harian Kompas dan Republika Periode 16 November 6 Desember 2005

0 4 2

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MUNDURNYA SRI MULYANI SEBAGAI MENKEU OLEH SURAT KABAR Analisis Framing pada harian KOMPAS dan MEDIA INDONESIA

0 5 53

Pemberitaan Media Tentang Angelina Sondakh sebagai Tersangka Kasus Korupsi Wisma Atlet (Analisis Framing pada Harian Kompas dan Jawa Pos edisi 4 Februari -28 April 2012)

0 5 25

PEMBERITAAN BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD DALAM FOTO Analisis Isi Foto Bencana Erupsi Gunung Kelud dalam Surat Kabar Harian Jawa Pos edisi 14 Februari 2014 – 22 Februari 2014

0 13 45

BINGKAI MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI KADER PARTAI DEMOKRAT Analisis Framing Harian Kompas edisi 4-10 Februari 2012 pasca ditetapkannya Angelina Sondakh Menjadi Tersangka Kasus Suap Wisma Atlet

0 5 52

Konstruksi Media dalam Pemberitaan Kematian Moammar Khadafy (Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Harian KOMPAS Edisi 21 Oktober – 30 Oktober 2011)

0 4 66

Konstruksi Realitas Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan Korupsi M. Nazaruddin di Harian Republika)

1 8 148