Pemanfaatan ebsco di American Corner pada Perpustakaan Utama UIN Jakarta oleh sivitas akademi UIN Jakarta

(1)

O

OLEH SIV

JURU

UNIVER

SYARI

VITAS AK

Diajukan Ge

USAN ILM

FAKUL

RSITAS IS

IF HIDAY

YATULL

LAH JAK

KARTA

KADEMI

J

IKA UIN

JAKARTA

SYARIF

A

F HIDAYA

ATULLA

AH

Skripsi

n untuk Memmenuhi Perssyaratan Meemperoleh elar Sarjana Ilmu Perpuustakaan (S..IP)

Oleh: Abiidin Khusaaeni

10060250010042

MU PERP

PUSTAKA

AAN DAN

N INFOR

RMASI

LTAS AD

DAB DAN

N HUMAN

NIORA

SLAM NE

EGERI S

SYARIF H

HIDAYAT

TULLAH

H

J

JAKARTA

A

2010 M / 143

31 H

 


(2)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

OLEH SIVITAS AKADEMIKA UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Abidin Khusaeni

NIM. 106025001042

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

…

I´Œß

`ҍ%

´pÚ}ÉÎÞ

pÚ}Íf

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Saya lebih memilih jadi orang yang bijaksana


(8)

Pemanfaatan EBSCO di American Corner pada Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan EBSCO sebagai koleksi American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lokasi penelitian dilakukan di American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Untuk teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui angket, observasi, dan studi pustaka. Sedangkan untuk teknik analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan EBSCO masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan.


(9)

ii

ﻢﻴﺣ

ﺮﻟا

ﻦﻤﺣ

ﺮﻟا

ﷲا

ﻢﺴﺑ

Alhamdulillah, penulis memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, memohon ampunan dari-Nya, serta berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan. Penulis bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi Nabi Muhammad dan keluargannya serta sahabatnya.

Dialah (Allah) yang senantiasa memberikan jalan keluar dan kekuatan kepada penulis dalam memperjuangkan dan menyelesaikan skripsi ini. Barang siapa yang mendapatkan pentunjuk-Nya maka tiada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada pula yang memberinya petunjuk.

Skripsi ini membahas sejauh mana penggunaan EBSCO yang berada di American Corner Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata “sempurna”. Oleh karena itu, kritik dan saran akan penulis terima demi menambah pengetahuan penulis.

Akhirnya, dalam situasi dan kondisi apapun mudah-mudahan penulis tidak terlena dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah penulis persembahkan. Terima kasih…

Jakarta, September 2010


(10)

dimiliki penulis. Oleh karena itu, lewat ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Muhammad Zuhdi, M. Ed., Selaku Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

5. Para staf American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Nuryudi, MLIS., Ibu Ulpah Andayani, M.Hum., dan Mas Rinto Nasution, MM. yang telah banyak membantu.

6. Ayahanda tercinta Ikhsan Dimyati dan Ibunda tersayang Tanisah yang selalu mendo’akan penulis dalam menuntut ilmu. Bagi mereka berdua semoga Allah senantiasa melindungi dan meridhoi, baik di dunia sampai di akhirat kelak.


(11)

iv memberikan dukungan materi dan spiritual.

8. Teman-teman kostan, Budi, Dede, Heru, Iwan, Mukhlis, Samsul, Supri, Syukron, Fajri, Kaji Firman, Maman yang selalu menemani penulis.

9. My best friends, Arul, Dani, Si Bro, Sudin, dan Tongki, teman-teman seperjuangan yang saling memotivasi.

10. Teman-teman IPI angkatan 06’ yang selalu kompak dalam segala sesuatunya. 11. Seluruh saudara, sahabat dan rekan-rekan penulis serta semua pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya kepada penulis.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. jualah penulis serahkan semua. Semoga jasa dan amal baik mereka dicatat sebagai amal shaleh yang bernilai ibadah dan amal shaleh yang mereka lakukan mendapat balasan yang berlipat ganda. Demikian juga semoga dengan selesainya skripsi ini dapat diambil hikmah dan manfaat serta merupakan amal ibadah khususnya bagi penulis juga umumnya bagi pembaca. Amiin ya Rabbal ‘Alamin…


(12)

KATA PENGANTAR ………..………...……….………… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………...………... iii

DAFTAR ISI ………..……….…….…...…….. v

DAFTAR TABEL …..………...……… ix

BAB I PENDAHULUAN …...………..………..………….. 1

A. Latar Belakang ……….……..……...…...…….. 1

B. Pembatasan Masalah ………..……… 5

C. Perumusan Masalah ……….……….……. 5

D. Tujuan Penelitian ……….…...……..……. 6

E. Manfaat Penelitian ………... 6

1. Manfaat Akademis ………...……… 6

2. Manfaat Praktis ……… 7

BAB II LANDASAN TEORI ………..………..……..…….... 8

A. Jurnal Elektronik ………...………..…..……..…... 8

1. Pengertian Jurnal Elektronik ………..……… 8

2. Akses Jurnal Elektronik ……….…... 10

B. Pemanfaatan Jurnal Elektronik ………..….. 13

1. Frekuensi Penggunaan ……….…. 15

2. Tujuan Penggunaan ……….. 16

3. Kemampuan Pengguna Dalam Penelusuran Elektronik …….….. 17

4. Peranan Pustakawan ………. 19

C. Promosi Jurnal Elektronik .……….…...……. 20


(13)

3. Sumber Daya Manusia Sebagai Agen Promosi ………….……... 22

BAB III METODE PENELITIAN………...………. 24

A. Lokasi Penelitian………..……… 24

B. Metode Penelitian………..………...…… 24

1. Jenis Penelitian………...……… 24

2. Pendekatan Penelitian………. 24

C. Jenis dan Sumber Data ………...…... 25

1. Data Primer ………...………. 25

2. Data Sekunder ……… 25

D. Populasi dan Sampel………. 25

1. Populasi ……….……… 25

2. Sampel……… 25

E. Metode Pengumpulan Data ………. 27

1. Penelitaian Pustaka………. 27

2. Penelitian Lapangan ……..……… 27

F. Pengolahan dan Analisis Data ………. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………..….………... 30

A. Gambaran Umum Responden ………....…….. 30

B. Analisis Data ………...…... 31

C. Analisis Identitas Responden ………...………...……... 31

1. Status dan Semester Responden ……… 31

2. Fakultas dan Jurusan Responden …………...……… 32


(14)

2. Tujuan Kunjungan ………...………. 34

3. Penggunaan Koleksi ……….……… 35

4. Pengetahuan Responden Tentang Keberadaan EBSCO ………... 36

5. Awal Pengetahuan Responden Tentang Keberadaan EBSCO …. 37 6. Pengetahuan Resonden Tentang EBSCO ………. 38

7. Frekuensi Penggunaan EBSCO ……… 38

8. Alasan Responden Menggunakan EBSCO ……….. 39

9. Alasan Responden Tidak Menggunakan EBSCO ……… 40

10. Tujuan Responden Menggunakan EBSCO ……….. 41

11. Rata-rata Waktu Penggunaan EBSCO ………. 42

12. Subjek yang Dipilih Responden Ketika Menggunakan EBSCO.. 42

13. Pendapat Responden Tentang Ketersediaan EBSCO ……….….. 44

14. Penggunaan Metode Penelusuran oleh Responden ……….. 44

15. Pengetahuan Respoden Dalam Menggunakan Operator Boolean …… 45

16. Frekuensi Pencarian Informasi yang Berkaitan Dengan Islam … 46 17. Pendapat Responden Tentang Informasi yang Diperoleh Dari EBSCO…. 47 18. Tindakan Responden Terhadap Hasil Penelitian………..….. 47

19. Kendala Responden Dalam Menggunakan EBSCO……….……. 48

20. Frekuensi Permintaan Bantuan Kepada Petugas American Corner…... 49

21. Pendapat Responden Tentang Pelayanan Petugas American Corner Ketika Dimintai Bantuan …………..……… 49


(15)

viii

23. Pendapat Responden Tentang Dirahasiakannya Password EBSCO….. 51

E. Saran Responden Terkait EBSCO ………...…..….. 52

BAB V PENUTUP …...……….……….…..……... 53

A. Kesimpulan ……….…………. 53

B. Saran ……….……….…….. 53

DAFTAR PUSTAKA ………...………..……….... 55


(16)

2. Tabel 2. Status dan Semeseter Responden ……….…………... 31

3. Tabel 3. Fakultas dan Jurusan Responden ……….…... 32

4. Tabel 4. Frekuensi Kunjungan ………...…………..….. 33

5. Tabel 5. Tujuan Kunjungan ………....………..….. 34

6. Tabel 6. Koleksi yang Digunakan Responden …….………...…....….. 35

7. Tabel 7. Pengetahuan Responden Tentang Keberadaan EBSCO ……...….. 36

8. Tabel 8. Awal Pengetahuan Responden tentang EBSCO ………..………. 37

9. Tabel 9. Pemahaman Responden tentang EBSCO ………....….. 38

10. Tabel 10. Frekuensi Penggunaan EBSCO .…...…. 39

11. Tabel 11. Alasan Responden Menggunakan EBSCO …………...……..… 39

12. Tabel 12. Alasan Responden Tidak Menggunakan EBSCO…………..…… 40

13. Tabel 13. Tujuan Responden Menggunakan EBSCO... 41

14. Tabel 14. Rata-rata Penggunaan Waktu…….……….…... 42

15. Tabel 15. Subjek yang Dipilih Responden Ketika Menggunakan EBSCO... 43

16. Tabel 16. Pendapat Responden Tentang Ketersediaan EBSCO …………... 44

17. Tabel 17. Penggunaan Metode Penelusuran oleh Responden …………..…. 45

18. Tabel 18. Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan Operator Boolean.... 45

19. Tabel 19. Frekuensi Pencarian Informasi yang Berkaitan Dengan Islam.…. 46 20. Tabel 20. Pendapat Responden Tentang Informasi yang Diperoleh Dari EBSCO..47

21. Tabel 21. Tindakan Responden Terhadap Hasil Penelusuran……...…….. 47

22. Tabel 22. Kendala Responden Dalam Menggunakan EBSCO ……….…… 48 23. Tabel 23. Frekuensi Permintaan Bantuan Kepada Petugas American Corner….49


(17)

x

25. Tabel 25. Kepuasan Responden Terhadap Pelayanan EBSCO oleh Petugas American Corner……….……….. 50 26. Tabel 26. Pendapat Responden Tentang Dirahasiakannya Password EBSCO…51


(18)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap perpustakaan.1 Hal ini sejalan dengan pernyataan Noerhayati Soedibyo dalam bukunya Pengelolaan Perpustakaan bahwa “Perpustakaan adalah pelayanan.”2 Maksudnya adalah, komponen yang terdapat di perpustakaan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pemakainya, dari mulai koleksi, fasilitas, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, Menurut Darmono tujuan didirikanya perpustakaan adalah “untuk mendayagunakan agar koleksi yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemakai.”3 Akan mengecewakan sekali jika perpustakaan yang sudah berupaya sedemikian mungkin untuk mengumpulkan sumber-sumber informasi tetapi tidak didayagunakan.4 Pendayagunaan perpustakaan adalah suatu istilah tentang suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelanggara maupun pemakainya secara maksimal dan optimal.5

Sudah disinggung di atas bahwa seluruh komponen yang ada di perpustakaan merupakan layanan yang disediakan untuk didayagunakan, baik fasilitas maupun koleksinya. Pengunjung perpustakaan boleh menggunakan segala jenis pelayanan yang ada di perpustakaan dari mulai layanan koleksi

       1

Sutano NS., Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 215. 

2

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1988), h. 100.  3

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajeman dan Tata Kerja (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 163. 

4

Sutano NS., Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, h. 215.  5

Ibid., h. 215. 


(19)

yang ditawarkan, layanan ruang baca, layanan referensi, sampai layanan internet yang sekarang ini sedang menjadi tren bagi dunia informasi dan gaya hidup.

Karakteristik lain sebuah perpustakaan selain melakukan kegiatan sirkulasi adalah bahwa perpustakaan selalu memiliki koleksi. Dalam kaitanya dengan koleksi perpustakaan ini, Harrod Leonard Montague menyatakan bahwa “Library collection is total accumulation of material of all kinds assembled by library for its clientle.” Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa koleksi perpustakaan merupakan keseluruhan bahan-bahan pustaka yang dikumpulkan atau dihimpun oleh perpustakaan dengan tujuan untuk disajikan kepada para pemakai perpustakaan. 6 Koleksi yang dimiliki perpustakaan yang telah disediakan dengan beraneka ragam jenis dan format, disediakan untuk dimanfaatkan oleh pengunjung perpustakaan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi membawa perpustakaan ke dalamnya. Seperti disebutkan dalam buku Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perencanaan Perpustakaan Digital disebutkan bahwa “Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat yang sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi, tidak terkecuali perpustakaan.”7 Jika menyinggung mengenai perkembangan teknologi informasi saat ini, semua itu tidak terlepas dari peran besar internet. Penemuan internet menambah kekayaan media untuk mempercepat ketersediaan dan pertukaran informasi di seluruh dunia.8

       6

Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kiblat, 2007), h. 38.  7

Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi

Perencanaan Perpustakaan Digital (Yogyakarta: Kanisius, 2008), h. 13. 

8


(20)

Jika melihat alasan-alasan yang ada saat ini, dapatlah kiranya kita simpulkan bahwa internet di perpustakaan akhirnya merupakan sebuah keniscayaan. Jika sebuah perpustakaan perguruan tinggi tetap ingin dianggap bisa dipercaya untuk menyediakan informasi.9 Banyak keuntungan-keuntungan yang dapat diambil dari internet. Salah satu kentungan dari internet adalah kita bisa mendownload (mengunduh) jenis-jenis bahan elektronik yang tersedia di dalamnya seperti musik (MP3), software, numeric database, bahan referensi dalam bentuk online seperti Britanica Online (http://www.eb.com), juga full-text10 (e-journal, e-book, e-newspaper, dan lain sebagainya).11

Salah satu perpustakaan yang tidak bisa menghindar dari keniscayaan penerapan teknologi informasi adalah Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu unit penting dalam perguruaan tinggi dan sering disebut sebagai jantung dari perguruan tinggi itu sendiri. Sudah barang tentu harus mengiringi perkembangan era teknologi informasi sekarang ini. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai komponen penting di bawah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, harus dengan baik melakukan peranannya dalam menunjang proses belajar mengajar di institusinya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan sivitas akademikanya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat,

       9

Ibid., h. 145.  10

G. Edward Evans and Margaret Zarnosky Saponaro, Developing Library and

Information Center Collection (London: Library and Information Science Text Series, 2005), h.

158-161.  11

Putu Laxman Pendit, dkk., Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan


(21)

dalam hal ini seksi yang membidangi program informasi dan budaya yakni Public Affair Section menyediakan American Corner. American Corner merupakan pusat informasi yang didirikan melalui kerjasama antara Public Affairs Section dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indoensia dan UIN Jakarta.12

American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berlokasi di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kerjasama ini sudah disahkan sejak tanggal 8 Januari 2004. American Corner menyediakan berbagai fasilitas, ribuan koleksi buku, dan tidak kalah pentingnya adalah tersedianya journal electronik “EBSCO.”13

EBSCO merupakan sebuah sistem referensi dan informasi ilmiah yang dapat diakses secara online melalui internet. EBSCO menyediakan akses ke berbagai database yang menyediakan informasi ilmiah dalam bentuk full-text maupun sekedar informasi bibliografis dalam berbagai bidang ilmu. Saat ini EBSCO cukup banyak digunakan (dilanggan) oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, 14 termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lewat American Cornernya.

Sistem layanan American Corner menggunakan sistem layanan terbuka (open access), jadi pemakai bisa leluasa mengeksplorasi semua yang terdapat di American Corner. Mengingat bahwa American Corner memiliki koleksi journal electronik “EBSCO” yang sangat bermanfaat dan informasi yang

       12

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, American Corner Syarif

Hidayatullah State University Jakarta (Jakarta: UIN Jakarta, 2004), h. 12. 

13

American Corners Indonesia “Dubes AS Resmikan American Corner UIN” Artikel diakses pada tanggal 20 Maret 2010 dari http://jakarta.usembassy.gov/americancorners/UIN-jakarta_archive.html  

14

Arif Surachman, “Penelusuran Jurnal Elektronik Menggunakan EBSCOhost Research Database” Artikel diakses pada tanggal 20 Maret 2010 dari http://lib.feb.ugm.ac.id/data/SimpleEBSCO.pdf  


(22)

tercakup di dalamnya selalu terjaga kemutahiranya. Sepintas lalu koleksi journal electronik ini agak kurang dimanfaatkan oleh pengunjung American Corner itu sendiri. Maka penulis berkeinginan untuk megetahui bagaimana pemanfaatan EBSCO oleh para pengunjung American Corner.

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka menarik minat penulis untuk mengangkat EBSCO ini menjadi topik utama penelitian yang akan penulis lakukan. Dengan demikian penulis tuangkan dalam sebuah skripsi dengan judul:

“Pemanfaatan EBSCO di American Corner pada Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Sivitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Pembatasan Masalah

Agar permasalah yang akan dibahas lebih jelas dan fokus dan mengingat akan keterbatasan waktu dan biaya maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:

Penelitian ini dilakukan di American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai pemanfaatan EBSCO oleh sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini ialah: 1. Sejauh mana pemanfaatan koleksi-koleksi American Corner?

2. Sejauh mana pengunjung American Corner mengetahui keberadaan EBSCO?


(23)

4. Kendala apa sajakah yang dihadapi oleh para pengguna EBSCO? 5. Bagaimana tanggapan pengguna EBSCO mengenai EBSCO?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kepopularitasan EBSCO di kalangan pengunjung American Corner.

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengunjung American Corner yang menggunakan EBSCO.

3. Mengetahui perilaku pengguna EBSCO dalam menelusur informasi.

4. Mengetahui faktor yang menyebabkan sivitas akademika UIN menggunakan dan tidak menggunakan EBSCO.

5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pengguna EBSCO dalam menggunakannya.

6. Mengetahui tanggapan pengguna EBSCO terhadap pelayanan petugas American Corner.

7. Mengetahui tanggapan pengguna EBSCO mengenai password yang dirahasiakan.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

a. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar kesarjanaan strata satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(24)

b. Sebagai wacana untuk mengetahui perkembangan dalam dunia perpustakaan dan sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademisi Jurusan Ilmu Perpustakaan secara khusus dan kalangan mahasiswa secara umum.

2. Manfaat Praktis

Hasil karya ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengenai koleksi yang mereka miliki khususnya koleksi EBSCO.


(25)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR A. Jurnal Elektronik

Dengan adanya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), jarak, ruang dan waktu tidak menjadi masalah bagi setiap orang untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Dalam dunia perpustakaan TIK juga telah mengubah pola perilaku pengguna perpustakaan dalam mencari informasi. Pengguna perpustakaan membutuhkan informasi terbaru yang dapat diperoleh dengan cara cepat (efesien) dan tepat (efektif). Salah satu solusi perpustakaan dalam melayani serta memenuhi kebutuhan informasi pengguna adalah dengan menyediakan koleksi jurnal elektronik.

1. Pengertian Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik atau e-journal merupakan sebuah bagian yang sangat penting dari sebuah perpustakaan pada saat ini.1 Pada umumnya Jurnal elektronik bersifat ilmiah (scientific) yang dikumpulkan, diedit, dan diterbitkan menggunakan komputer dan disebarkan (dissemination) via terminal komputer.2 Dalam sumber lain disebutkan bahwa “jurnal elektronik (e-Journal) adalah jurnal/majalah yang diterbitkan dalam format elektronik.”3

Terdapat berbagai macam definisi mengenai jurnal elektronik, di dalam buku Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi disebutkan pengertian jurnal elektronik sebagai “peer-reviewed

1

C.G. Chowdury dan Sudata Chowdury. Introduction to Digital Libraries (London: Facet Publishing, 2003), h. 194.

2

Tony Cawkell. The Multimedia Handbook (London: Routledge, 1996), h. 317. 3

Jonner Hasugian, “Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik,” Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, No.1, Vol.4 (Juni 2008): h. 19.


(26)

journals available online, whether or not they are also available in conventional, printed form.”4 Adapun pengertian jurnal elektronik menurut Pam Wadell adalah “a series of refereed articles available either online, as a CD-ROM, or in any other electronic form.”5

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal elektronik adalah jurnal yang berbentuk elektronik/digital yang tersedia secara online maupun dalam format CD-ROM agar mudah diakses dari mana pun.

Pada saat ini tedapat dua kategori jurnal elektronik: pertama; jurnal elekteronik yang juga mempunyai versi tercetaknya, kedua; jurnal elektronik yang hanya dalam bentuk elektronik/digital tanpa ada versi tercetaknya.6 Dalam sumber lain juga dikatakan “e-journal juga dapat sepenuhnya digital, atau setengah digital dan setengah non-digital. Lalu ada jurnal yang lahir sudah berbentuk digital (born digital) dan tidak punya presenden dalam bentuk tercetak.”7 Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik mempunyai dua kategori yaitu semi-digital dan full-digital (born digital).

Menurut Lancaster penggunaan teknologi digital dalam produksi teks memungkinkan distribusi teks dalam bentuk elektronik/digital, tetapi bentuk ini memiliki tambahan fasilitas yang tidak ada pada bentuk tercetak, dan biasanya dibuat khusus agar mudah dibaca di layar komputer. Fasilitas tambahannya bisa berupa mesin pencari (serach

4

Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi

Indoensia (Jakarta: Sagung Seto, 2007), h. 78.

5

Tony Cawkell. The Multimedia Handbook, h. 318. 6

C.G. Chowdury, Introduction to Digital Libraries, h. 194. 7


(27)

engine) dan profiling (membantu pengguna mencari berdasarkan minat mereka).8

Setiap penerbit atau aggregator jurnal elektronik memiliki mesin temu kembali (retrieval engine) yang dapat digunakan untuk mencari satu atau lebih jurnal elektronik. Retrieval engine yang tersebut memiliki cirri-ciri sebagai berikut:9

a. Pengguna dapat menelusur setiap masalah atau mencari dari koleksi secara keseluruhan.

b. Bisanya terseidia model pencarian bagi pemula (novice) dan ahli (expert).

c. Tersedia pencaraian untuk kata dan phrase.

d. Terdapat fasiltitas pencaraian yang meliputi Boolean search, truncation, field research, limiting search, dan range search.

e. Pencaraian dapat dilakuakan berdasarkan atas metadata (pengarang, judul, dan sebagainya) atau berdasarkan full-teksnya.

f. Hasil pencarian tersedia dalam satu bentuk atau lebih seperti HTML atau PDF.

2. Akses Jurnal Elektronik

Akses terhadap jurnal elektronik merupakan sebuah isu penting dan beberapa model sekarang tersedia. Dalam beberapa kasus, pengguna memerlukan penggunaan sebuah password untuk dapat mengakses jurnal atau layanan dari sebuah aggregator tertentu. Di kasus lain, layanan boleh diakses dari manapun dalam jaringan/network tertentu; namun model

8

Ibid., h. 71.

9


(28)

layanan lain secara otomatis mengenali pengguna yang sah (legal) melalui IP (Internet Protocol) address dari komputer yang mereka gunakan.10

Akses terhadap jurnal elektronik disediakan baik oleh penerbit jurnal elektronik itu sendiri ataupun aggregator.11 Banyak penerbit melirik penggunaan CD-ROM dan website untuk menerbitkan bahan-bahan mereka.12

Beberapa perusahaan menawarkan layanan yang menyediakan akses terhadap sumber informasi elektronik melalui sejumlah metode. Sebagai contoh, SilverPlatter (www.silverplatter.com) menyediakan akses terhadap database bibliografis dan full teks melalui local, jaringan, CD-ROM, DVD-ROM, internet atau intranet.13 Disebutkan juga dari laporan analisis tahunan Tenopar dan Barry, ada 25 perusahaan yang menyediakan akses terhadap sumber informasi elektronik melalui layanan pencarian online, website, dan CD-ROM.14

Contoh lain sejumlah jurnal elektronik yang diproduksi oleh penerbit adalah Institute of Physics Publishing, Blackwell Publishers, Blackwell Science, dan Academic Press.15 Selanjutnya, Schoonbacrt juga memberikan sebuah daftar URL (Uniform Resources Locator) untuk penerbit dan aggregator yang menyediakan jurnal elektroniknya seperti; Blackwell’s Electronic Journal Navigator, Swetsnet, EBSCO, dan

10

Ibid., h. 96-97.

11

Ibid., h. 96.

12

Andrew Large , dkk., Information Seeking in the Online Age: Principles and Paractice (Munchen: K.G. Saur, 2001), h. 46.

13

Ibid., h. 42.

14

Ibid., h. 42.

15

David Baker, ed., Resource Management in Academic Libraries (London: Library Association Publishing, 1997), h. 148.


(29)

seterusnya.16 Setiap layanan-layanan tersebut mengijinkan para pengguna untuk mencari satu atau lebih database dan membaca abstrak atau full teksnya dari sebuah dokumen.17

Perpustakaan sebagai institusi yang menghimpun informasi dan pengetahuan18 tentunya harus menyediakan jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya. Ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Lee, Lee menyatakan bahwa “perkembangan jurnal elektronik, seringkali akhirnya perpustakaan harus menerima kesepakatan untuk melanggan jurnal dalam bentuk sebuah paket yang berisi ratusan atau bahkan ribuan jurnal.”19 Pada umumnya jurnal elektronik dilanggan secara online apakah per judul atau dalam bentuk paket.20

Terkadang pelangganan dokumen elektronik ditawarkan secara gratis untuk beberapa saat saja, hal ini bertujuan untuk mendapatkan pelanggan/pengguna untuk berlangganan sebelum pihak vendor memulai menetapkan tarif layanan.21

Saat banyak jurnal elektronik yang dapat diakses hanya dengan cara membayar banyak jurnal dan buku elektronik justru tersedia secara gratis. Beberapa penerbit dan assosiasi sekarang ini membuat jurnal yang

16

C.G. Chowdury, Introduction to Digital Libraries, h. 96. 17

Ibid., h. 101.

18

Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital, h. 65. 19

Ibid., h.74.

20

Jonner Hasugian, “Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik,” h. 19.

21

G. Edward Evans and Margaret Zarnosky Saponaro, Developing Library and

Information Center Collection (London: Library and Information Science Text Series, 2005), h.


(30)

disediakan secara gratis untuk para pembaca di beberapa negara. Sebagai contoh:22

a. Blackwells (www.blackwells.co.uk) menyediakan jurnalnya secara gratis untuk institiusi-institusi di Rusia.

b. The World Health Organization (WHO) telah memprakarsai akses 1000 jurnal elektronik secara gratis bagi 100 negara termiskin di dunia.

c. PubMed Central (www.pubmedcentral.nih.gov/is), sebuah arsip digital mengenai jurnal ilmu hayati yang disediakan secara gratis untuk diakes dari manapun.

Mengenai permasalahan jurnal elektronik ini, ada sebuah servei yang dilakukan oleh Fosmire dan Yu. Fosmire dan Yu melakukan survey terhadap 1209 jurnal elektronik ilmiah dan mencatat 213 (18%) diantaranya tersedia secara gratis, dan tiap-tiap jurnal elektronik ilmiah yang disediakan secara gratis tersebut memiliki artikel yang layak dan bagus.23 Berdasarkan survey tersebut bisa dikatakan bahwa kualitas jurnal elektronik yang berbasis free (gratis) tidak kalah dengan kualitas jurnal elektronik yang berbasis fee (bayar).

B. Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Di dalam kamus umum bahasa Indoensia disebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti “proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri.”24

22

C.G. Chowdury, Introduction to Digital Libraries, h. 251-252. 23

Ibid., h. 98.

24

WJS. Peoerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 3rd ed (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 711.


(31)

Dari pengertian pemanfaatan di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan jurnal elektronik adalah suatu perbuatan pengguna dalam memanfaatakan jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Jurnal banyak dimanfaatkan dalam berbagai penelitian semisal skripsi, thesis, disertasi, dan sebagainya. Itu dikarenakan jurnal merupakan sarana komunikasi ilmiah yang selalu mutakhir (current) dalam informasinya. Seperti yang dikatakan25 Vickery bahwa jurnal adalah sumber yang paling besar mengenai informasi yang mutakhir.

Menurut Vickery, informasi diperlukan untuk:26 1. Mempersiapkan dan mendefinisikan masalah 2. Memformulasikan suatu solusi ilmiah dan teknis

3. Menempatkan pekerjaan dalam konteks yang tepat dengan pekerjaan yang telah terselesaikan

4. Menghubungkan pekerjaan dengan pekerjaan yang sedang berlangsung dalam suatu kajian

5. Menentukan desain/strategi dalam pengumpulan data 6. Menentukan teknik pengumpulan data

7. Mendisai peralatan dan perangkat

8. Memilih suatu teknik analisis data yang terkumpul

9. Mengintegrasikan penemuan ke dalam gambaran pengetahuan mutakhir dalam suatu kajian.

Oleh sebab itu, para sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian sangat dianjurkan sekali untuk

25

Brian C. Vickery, Information Science in the Theory and Practice (London: Butterwort, 1987), h. 94.

26


(32)

memanfaatkan EBSCO yang memberikan alternatife baru yang lebih memudahkan dan mengefesienkan waktu.

1. Frekuensi Penggunaan

Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan frekuensi penggunaan, maka terlebih dahulu penulis aka memberikan beberapa pengertian. Arti frekuensi dalam Kamus besar bahasa Indoensia adalah “kekerapan.”27 Selain itu, dalam Kamus besar bahasa Indoensia kontemporer adalah “sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur.”28 Sedangkan, arti dari penggunaan dalam Kamus besar bahasa Indoensia kontemporer adalah “Pemakaian.”29

Dengan merujuk pada pengertian di atas maka penulis dapat mendefinisikan frekuensi penggunaan adalah suatu perbuatan yang di ulang-ulang secara teratur dalam memakai/menggunakan sesuatu barang atau jasa.

Kemudian apabila pengertian tersebut ditempatkan pada lingkup yang lebih spesifik dalam penelitian ini, dimana dalam hal ini mengenai jurnal elektronik. Maka didapatkan kesimpulan bahwa frekuensi penggunaan adalah suatu perbuatan pengguna perpustakaan yang diulang-ulang secara teratur dalam memakai/menggunakan jurnal elektronik dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi.

27

WJS. Peoerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 322. 28

Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press, 2002), h. 425.

29


(33)

2. Tujuan Penggunaan

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia disebutkan arti tujuan adalah “yang dituju, maksud, tuntutan.”30 Sedangkan, arti dari penggunaan dalam Kamus besar bahasa Indoensia kontemporer adalah “Pemakaian.”31 Maka, penulis menyimpulkan tujuan penggunaan adalah maksud pemakaian barang/jasa tertentu dalam rangka pemenuhan kebtuhan.

Jika pengertian di atas ditarik ke dalam lingkup yang lebih spesifik, yakni masalah jurnal elektronik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan penggunaaan jurnal elektronik adalah maksud pemakaian jurnal elektronik dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

Jurnal elektronik merupakan salah satu koleksi yang berbeda dari koleksi-koleksi perpustakaan lain. jurnal elektronik lebih mengedepankan asas kemudahan dalam penelusuran informasi. Menurut Tresnawan, “dibandingkan dengan jurnal tercetak, jurnal elektronik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dari segi kemutakhiran.”32

Selanjutnya, dalam artikel yang berjudul “Kajian pemakai jurnal elektronik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia” juga disebutkan keunggulan jurnal elektronik sebagai berikut: 33

a. Jumal elektronik terhadap kecepatan mengakses. b. Kecepatan produksi dan distribusi.

30

WJS. Peoerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1216. 31

Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, h. 764. 32

Tresnawan, “Jurnal Elektronik” artikel diakses pada tanggal 22 April 2010 dari http://ipi.or.id/materi/ipi-kiat.doc

33

Aristarkus Didimus Rumpak “Kajian pemakai jurnal elektronik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia” artikel diakses tanggal 24 Mei 2010 dari http://www.garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/0:7227/q/pengarang:%20Aristarkus%20/offset/0/limit /3


(34)

c. Pembuatan artikel lebih mudah akibat komunikasi antara penulis, editor, dan pembaca lewat e-mail.

d. Informasinya selalu diperbaharui. e. Memudahkan pencarian artikel. f. Upload dan download artikel.

g. Hasil penelitian dapat didiskusikan dan ditanggapi.

h. Format hyperteks yang memudahkan link diantara informasi yang relevan.

Dari pemaparan di atas, menunjukan bahwa jurnal elektronik memiliki banyak kelebihan, kelebihan-kelebihan jurnal elektronik tersebut tidak dimiliki oleh jurnal/terbitan lain.

3. Kemampuan Pengguna Dalam Penelusuran Elektronik

Setiap pengguna perpustakaan memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang beragam dalam melakukan penelusuran informasi kemampuan itu sendiri berhubungan erat dengan tingkat keberhasilannya dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Dalam Kamus besar bahasa Indoensia disebutkan arti kemampuan adalah “kesanggupan atau kecakapan.”34 Kemampuan tersebut adalah pengetahuan pengguna tentang sistem computer maupun metode penelusuran informasi.

Menurut Colle, mengatakan ada empat kategori pengguna, yaitu:35 a. Native user, pengguna yang tidak/sedikit mempunyai pengetahuan

maupun keahlian dalam computer atau penelusuran.

34

WJS. Peoerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 628. 35

Jenifer E. Rowley, Computer for Libraries (London: Library Assosiation, 1998), h. 123.


(35)

b. Causal expert, pengguna yang tidak memiliki pengetahuan tentang computer akan tetapi mempunyai kemampuan dalam penerapan computer.

c. Assosiative expert, pengguna yang mempunyai pengetahuan dalam bidang computer, tetapi sedikit keahlian dalam aplikasi penelusuran. d. Experienced professional, pengguna yang memiliki pengetahuan baik

dalam bidang computer maupun penelusuaran.

Dalam penelusuran informasi elektronik, seorang pengguna perlu memiliki pengetahuan dalam menggunakan suatu sistem pangkalan data yang dipakai untuk penelusuran. Sehingga informasi yang dibutuhakan dapat ditemukan dengan efektif dan efesien. Namun mengingat tingkat kemampuan pengguna yang berbeda dalam penelusuran informasi perlu mendapat perhatian dari perpustakaan.

Dalam buku Computer for Libraries, disebutkan 4 strategi penelusuran yaitu:36

a. Breifsearch, penelusuran dengan menggunakan operator “AND” untuk mencari beberapa cantuman saja dan stategi ini dijadikan sebagai dasar penelusuran lebih lanjut.

b. Building block, penelusuran dengan menggunakan operator “OR” untuk mempunyai descriptor yang mempunyai arti yang sama dan dideskripsikan dengan dua kata yang berbeda (sinonim).

c. Successive fraction, dengan menggunakan operator “OR” dan “NOT” yang dimakskud untuk mempersempit penelusran.

36


(36)

d. Citation pearl growing, penelusuran dengan menggunakan metode penelusuran tunggal untuk mencari suatu descriptor yang dijadikan informasi lain yang berhubungan.

4. Peranan Pustakawan

Dalam menelusur informasi, pengguna sering memerlukan bantuan pustakawan, hal ini disebabkan masih ada kesenjangan informasi pada pengguna yang belum terlalu mengenal computer atau internet. Selain itu pustakawan memiliki keterampilan tertentu yang mungkin tidak dimiliki oleh pengguna dalam menelusur informasi. Dalam hal ini pustakawan/petugas diharapkan peranannya dalam membantu pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Perpustakaan sebagai suatu organisasi yang memberikan layanan kepada masyarakat memerlukan kesiapan petugas untuk mengemban tugas tersebut.37

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia kontemporer, disebutkan arti peranan yaitu “bagian dari tugas utama yang harus dilakukan.”38 Sedangkan, pengertian pustakawan dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaani adalah “orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang diperolehnya melalui pendidikan.”39

37

Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 93. 38

Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, h. 1132. 39


(37)

Berdasarkan penegrtian di atas penulis menarik kesimpulan bahwa, pengertian peranan pustakawan adalah kewajiban dari tugas pustakawan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan. Dimana salah satu tugasnya ialah memberikan pendidikan, bimbingan, dan bekerjasama kepada pengguna dalam memilih sumber yang diperlukan serta mencari dan memanfaatkan informasi tersebut.

C. Promosi Jurnal Elektronik

Perpustakaan perlu melakukan aktifitas promosi terhadap program, koleksi, dan layanan yang ada di perpustakaan.40 Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat mengetahui pelayanan yang diberikan oleh perpusakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.41

Dalam buku Promosi Jasa Perpustakaan disebutkan bahwa pengertian promosi adalah mekanisme komunikasi persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu.42

Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa promosi jurnal elektronik adalah usaha mengenalkan/mensosialisaikan jurnal elektronik dengan cara-cara tertentu kepada masyarakat dengan tujuan membujuk

40

Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 172.

41

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 21.

42


(38)

masyarakat agar memanfaatkan jurnal elektronik sebagai salah satu media untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

1. Tujuan promosi

Menurut Jerome dan Andrew, kegiatan promosi sedikitnya mempunyai empat tujuan. Pertama, untuk menarik perhatian, kedua, untuk menciptakan kesan, ketiga, untuk membangkitkan minat, keempat untuk memperoleh tanggapan. Sedangkan menurut Stanley, tujuan promosi adalah mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku dari penerima, dan membujuk mereka untuk menerima konsep, pelayanan, ide, atau barang yang dipromosikan.43

2. Cara-cara Promosi

Di dalam pelaksanaan promosi haruslah diperhatikan pasar yang menjadi sasaran, jika tidak promosi hanya merupakan hal yang sia-sia. Karena target promosi adalah menumbuhkan kesadaran tentang pelayanan perpustakaan yang akhirnya ini dapat memberikan hasil kepada peningkatan penggunaan perpustakaan.44

Secara umum cara-cara promosi yang selama ini dilakukan di perpustakaan adalah:45

a. Mempublikasikan brosur, poster, dan terbitan lainnya. b. Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik. c. Memperdengarkan lagu-lagu kaset.

d. Memutar film atau bahan pandang dengar.

43

Ibid., h. 20.

44

Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 172. 45


(39)

e. Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya.

f. Member pengarahan dan penjelasan tentang cara menggunakan perpustakaan, fasilitas dan alat peraga yang ada.

g. Memberi penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang terdapat dalam perpustakaan.

h. Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan.

Usherwood menyarankan bahwa promosi layanan perpustakaan seharusnya tidak hanya terbatas pada masyarakat yang telah memanfaatkan perpustakaan saja, tetapi juga dan justru dapat ditujuakan kepada masyarakat yang lebih luas.46

3. Sumber Daya Manusia Sebagai Agen Promosi

Promosi ini tidak akan meningkat hanya dengan mengandalkan perpustakaan itu sendiri.47 Salah satu faktor promosi di perpustakaan yang amat penting namun sering terabaikan adalah manusia atau sumber daya manusianya. Yang dimaskud sumber daya manusia di sini adalah pustakawan atau petugas yang bekerja di perpustakaan. Sikap pustakawan secara langsung sangat mempengaruhi citra perpustakaan. Jika perpustakaan menunjukan kesan yang baik dalam memberi pelayanan kepada pengunjung atau pengguna perpustakaan, maka sesungguhnya ia telah melakukan kegiatan promosi.48

Selain itu, kemampuan berkomunikasi bagi pustakawan sangat diperlukan tidak saja tidak saja untuk meningkatkan mutu layanan 46

Ibid., h. 21.

47

Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 185. 48


(40)

perpustakaan tetapi juga untuk melakukan promosi layanan perpustakaan.49

Sebagai contoh, kegiatan yang memerlukan cara berkomunikasi yang baik adalah ketika seorang pustakawan menjadi pemandu dalam program user education/wisata perpustakaan. Wisata perpustakaan adalah bentuk terjemahan dari library tour. Bentuk kegiatan jenis ini adalah mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat semua sudut di perpustakaan bahwa disana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka.50

49

Ibid., h. 169.

50


(41)

BAB III

METODOE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian maka lokasi penelitian dilakukan di American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang terletak di dalam Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Metode penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif,1 yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala

yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.2

Penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi.3

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif.4

      

1

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi, 1997), h. 3. 

2

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 234. 

3

Muhammad Ali, Penelitian Pendidiakan, Prosedur, dan Strategi (Bandung; Bina Aksara, 1987), h. 112. 

4

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainyan, 1st ed. (Jakarta: Kencana, 2008), h. 35. 


(42)

C. Jenis dan Sumber Data 1. Data primer

Data primer yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya.5 Dalam hal ini data/sumber primer yang diambil adalah dari

angket/kuesioner yang penulis sebarkan kepada responden. 2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya.6 Data sekunder penulis peroleh dari studi kepustakaan yang

dapat mendukung penelitian ini seperti buku, jurnal, dan dokumen-dokumen lain.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang meliputi dosen, mahasiswa/i, pegawai yang menggunakan jasa layanan/berkunjung ke American Corner UIN Syarif Hidaytullah Jakarta.

2. Sampel

Dari hasil observasi penulis selama satu bulan atau lebih-kurang 20 hari menyatakan pengunjung American Corner dalam satu hari <40 orang. Maka, angka <40 ini selanjutnya akan menjadi patokan penulis dalam menentukan sampel.

Sebelumnya penulis meminta data kunjungan selama 12 bulan terakhir (April 2009 – Maret 2010) kepada pihak American Corner.       

5

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2002), h. 86. 

6


(43)

Dengan patokan di atas, selanjutnya data kunjungan perbulan American

Corner tersebut yang kalau di bagi 20 hari hasilnya ≥40 maka penulis

anggap data tersebut tidak sah (tidak representatif). Sebaliknya, jika data perbulan dibagi 20 (hari) hasilnya <40 maka penulis anggap data tersebut sah (representatif).

Dari data kunjungan selama 12 bulan terakhir dengan menggunakan perhitungan di atas, maka yang penulis anggap sah 8 bulan (Februari, Maret, Mei, Juli, Agustus, September, Oktober, November) dan 4 bulan (Januari, April, juni, Desember) lainnya penulis anggap tidak sah (lihat tabel 1). Dari total data kunjungan selama 8 bulan dihasilkan angka 4.765 (orang) : 8 (bulan) = 595,625 dibulatkan ke atas menjadi 596 (orang). Angka 596 (orang) ini selanjutnya penulis tentukan rata-rata kunjungan dalam satu bulan yang sekaligus juga penulis tentukan sebagai populasi.

Adapun penarikan sampel berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto, yang mengatakan “Jika populasi melebihi dari 100 orang, maka sampel yang dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau sesuai dengan

kemampuan”.7 Berdasarkan ketentuan tersebut, maka penulis menarik

sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi, yaitu 596 x 10% = 59,6 dibulatkan ke atas menjadi 60 (orang). Angka 60 orang inilah yang akan menjadi responden dalam membantu penelitian ini.

Untuk menentukan sampel yang akan dijadikan sebagai responden

penulis menggunakan teknik accidental sample, yaitu teknik yang

      

7

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, 6th ed. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 134. 


(44)

dilakukan dengan cara memperoleh sampel dari sekumpulan populasi

secara sembarang.8 Penulis memberikan kuesioner secara langsung kepada

responden yang sedang berkunjung ke American Corner pada saat penelitian ini berlangsung.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Pustaka

Penelitian kepustakaan (Library Research) adalah penelitian yang

datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel, laporan, koran, dan lain sebagainya).9 Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan gambaran teoritis tentang masalah yang berkaitan dengan objek yang penulis teliti.

2. Penelitian Lapangan

a. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.10 Dari hasil pertanyaan itu maka penulis

olah menjadi data-data numerik yang kemudian akan penulis interpretasikan dalam bentuk prosentase.

b. Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.11 Cara ini

penulis lakukan untuk mengamati keadaan di dalam American Corner, terutama pengamatan tentang pengujung American Corner itu sendiri       

8

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 73. 

9

Ibid., h. 65. 

10

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 199. 

11


(45)

yang kemudian ini menghasilkan penentuan sampel bagi penelitian ini.

F. Pengolahan dan Analisi Data

Penelitian ini menggunkan analisis kuantitatif untuk menghitung prosentase hasil penelitian. Data yang diperoleh akan ditabulasikan dengan menyusun ke dalam tabel-tabel kemudian dihitung prosentasenya dan diinterpretasikan.

Analisis data dibagi ke dalam beberapa kelompok, setiap analisis data diikuti dengan pengambilan kesimpulan sementara yang merupakan hasil perbandingan antara data yang diperoleh dengan prosesnya. Selanjutnya diikuti dengan analisis data secara keseluruhan.

Untuk menghitung prosentase jawaban yang diberikan responden

digunakan rumus sebagai berikut:12

P %

       

Keterangan: P = angka presentase

f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

n = number of cases (jumlah frekuensi/jumlah individu) Selanjutnya untuk memudahkan dalam melakukan analisis data dari setiap tabel, maka untuk setiap interpretasi data penulis menggunakan

parameter berikut:13

76% - 100% = baik 56% - 75% = cukup baik 40% - 55% = kurang baik > 40% = tidak baik

 

12

Anas Sudijojo, Pengantar Statistik Pendidikan, 1st ed. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 40. 

13

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, 4th ed. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 246. 


(46)

Tabel 1

Data Kunjungan American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No Tahun Bulan Minggu 1st Minggu 2nd Minggu 3rd Minggu 4th Jumlah

1

2009

April 193 197 177 238 805

2 Mei 215 182 177 193 767

3 Juni 232 165 192 212 801

4 Juli 125 98 132 159 514

5 Agustus - - - 142 142

6 September 152 168 192 149 661

7 Oktober 162 178 172 189 701

8 November 192 204 168 176 740

9 Desember 189 228 245 215 877

10

2010

Januari 245 215 230 198 888

11 Februari 182 152 125 161 620

12 Maret 195 182 125 206 708


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai pemanfataan EBSCO di American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa penulis menentukan sampel sebanyak 60 orang, penentuan sampel ini merujuk dari hasil observasi penulis yang menunjukan pengunjung American Corner <40 orang/hari. Maka dengan perhitungan tersebut, penulis beranggapan bahwa untuk menyebarkan 60 kuesioner dibutuhkan waktu selama dua hari untuk menyelesaikannya.

Terbukti bahwa pada hari pertama, tepatnya pada tanggal 21 Juni 2010 penulis mendapati 37 pengunjung untuk dijadikan responden. kemudian di hari kedua, tanggal 22 Juni 2010 penulis menyebarkan sisa 23 kuesioner lagi yang penulis berikan kepada pengunjung American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

A. Gambaran Umum Responden

Analisis data penelitian dilakukan dengan data yang terhimpun melalui pengunjung American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sewaktu penelitian tengah berlangsung berada di lokasi penelitian. Pada saat penelitian ini berlangsung para pengunjung American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sangat kooperatif dalam memberikan bantuan kepada penulis melalui kesediaan mereka mengisi kuesioner penelitian yang telah penulis berikan kepada mereka.


(48)

B. Analisis Data

Pada analisis data ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan, kemudian data tersebut dianalisa dan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan uraian pada masing-masing tabel. Analisis data ini terdiri dari tiga bagian yaitu analisis identitas responden, analisis hasil penelitian (kuesioner) dan saran-saran responden terkait objek yang penulis teliti.

C. Analisis Identitas Responden

Analisis identitas responden yang akan penulis analisa meliputi status dan semester responden, serta fakultas dan jurusan responden.

1. Status dan Semester Responden

Tabel di bawah ini menunjukan status dan semester responden yang penulis bagi dalam tiga kategori yaitu mahasiswa yang terdiri dari beberapa tingkatan semester, dosen dan pegawai.

Tabel 2

Status dan Semester Responden

Status F %

Mahasiswa

II 23 38,33 IV 16 26,66 VI 13 21,66

VIII 5 8,33

X 2 3,33

Dosen 1 1,66

Pegawai 0 0

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang statusnya mahasiswa sebanyak 59 orang terdiri dari mahasiswa semester II sebanyak 23 orang (38,33%), semester IV sebanyak 16 orang (26,66%),


(49)

semester VI sebanyak 13 orang (21,66%), semester VIII sebanyak 5 orang (8,33%), semester X sebanyak 2 orang (3,33), kemudian dosen 1 orang (1,66), sedangkan pegawai tidak ada 0 (0%)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pengunjung American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah mahasiswa.

2. Fakultas dan Jurusan Responden

Tabel di bawah ini menunjukan fakultas dan jurusan responden yang terdiri dari beberapa fakultas dan jurusan yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 3

Fakultas dan Jurusan Responden

Fakultas Jurusan F %

Fakultas Adab dan

Humaniora (FAH) Bahasa dan Sastra Inggris 23 38,33 Fakultas Syariah dan

Hukum (FSH)

Asuransi Syari’ah 1 1,66

Perbankan Syari’ah 1 1,66

Fakultas Dakwah dan

Komunikasi (FDK) Komunikasi dan Penyiaran Islam 1 1,66 Fakultas Sains dan

Teknologi (FST)

Biologi 1 1,66

Teknik Informatika 2 3,33

Sistem Informasi 3 5

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

Manajemen 1 1,66

Akuntansi 9 15

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Pendidikan Bahasa Inggris 13 21,66 Pendidikan Matematika 1 1,66 Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik (FISIP) Hubungan Internasional 4 6,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa respoden yang berasal dari FAH sebanyak 23 orang (38,33%) seluruhnya berasal dari jurusan bahasa dan sastra Inggris, FSH sebanyak 2 orang terdiri dari jurusan asuransi


(50)

syari’ah 1 orang (1,66%) dan perbankan syari’ah 1 orang (1,66%), FDK 1 orang (1,66%) berasal dari jurusan komunikasi penyiaran Islam, FST sebanyak 6 orang terdiri dari jurusan biologi 1 orang (1,66%), teknik informatika 2 orang (3,33), dan sistem informasi 3 orang (5%), FEB sebanyak 10 orang terdiri dari jurusan manajemen 1 orang (1,66%) dan akuntansi 9 orang (15%), FITK sebanyak 14 orang terdiri dari jurusan pendidikan bahasa Inggris 13 orang (21,66%) dan pendidikan matematika 1 orang (1,66%), FISIP sebanyak 4 orang yang seluruhannya berasal dari jurusan hubungan internasional.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pengunjung American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan sivitas akademika yang studi dalam ilmu kebahasaan, seperti dari jurusan bahasa dan sastra Inggris dan pendidikan bahasa Inggris.

D. Analisis Hasil Penelitian 1. Frekuensi Kunjungan

Tabel di bawah ini menunjukan frekuensi responden dalam berkunjung ke American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 4 Frekuensi Kunjungan

Pilihan Jawaban F %

Setiap hari (Senin-Jum’at) 0 0

Seminggu 4 kali 2 3,33

Seminggu 3 kali 11 18,33

Seminggu 2 kali 9 15

Semingggu sekali 16 26,66

Lainnya

2 minggu sekali 1 1,66 Sebulan 2 kali 2 3,33

Jarang 7 11,66

Kalau ada perlu 12 20


(51)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berkunjung setiap hari (senin-jum’at) tidak ada 0 (0%), seminggu 4 kali sebanyak 2 orang (3,33%), seminggu 3 kali sebanyak 11 orang (18,33%), seminggu 2 kali sebanyak 9 orang (15%), dan seminggu sekali sebanyak 16 orang (26,66%). Selanjutnya, pilihan lainnya yang penulis sediakan diperoleh empat jawaban berbeda yaitu; 2 minggu sekali 1 orang (1,66%), sebulan 2 kali sebanyak 2 orang (3,33%), jarang sebanyak 7 orang (11,66%), dan kalau ada perlu sebanyak 12 orang (20%).

2. Tujuan Kunjungan

Tabel di bawah ini menunjukan tujuan responden mengunjung ke American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam tabel ini penulis memberikan keleluasaan terhadap responden untuk menjawab lebih dari satu jawaban.

Tabel 5 Tujuan Kunjungan

Pilihan Jawaban F %

Mencari literatur 16 26,66

Diskusi 27 44,99

Sekedar baca-baca 35 58,33

Nonton film 18 29,99

Lainnya

Mengerjakan tugas 7 11,66

Belajar 3 4,99

Neduh 7 11,66

Bermain game 1 1,66

Ingin tahu 1 1,66

Jumlah 115 191,66

Dari tabel di atas diperoleh jawaban dari responden yang bertujuan mencari literature sebanyak 16 jawaban (26,66%), diskusi sebanyak 27 jawaban (44,99%), sekedar baca-baca sebanyak 35 jawaban (58,33), dan


(52)

nonton film sebanyak 18 jawaban (29,99%). Selanjutnya, pilihan lainnya yang penulis sediakan diperoleh lima jawaban berbeda yaitu; mengerjakan tugas sebanyak 7 jawaban (11,66%), belajar sebanyak 3 jawaban (4,99%), neduh sebanyak 7 jawaban (11,66%), bermain game 1 jawaban (1,66%), dan ingin tahu 1 jawaban (1,66%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tujuan responden mengunjungi American Corner hanyalah sekedar baca-baca. Hal ini menunjukan bahwa mereka (responden) dalam mengunjungi American Corner tidak ada tujuan pasti. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa mereka hanya masuk untuk sekedar baca-baca dan mungkin dapat menemukan sesuatu yang menarik bagi mereka sendiri. Kemudian, lain kali mereka mempunyai tujuan pasti untuk apa mereka berkunjung ke American Corner.

3. Penggunaan Koleksi

Tabel di bawah ini menunjukan koleksi (printed atau non-printed) American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang digunakan oleh responden. Dalam tabel ini penulis memberikan keleluasaan terhadap responden untuk menjawab lebih dari satu jawaban.

Tabel 6

Koleksi yang Digunakan Responden

Pilihan Jawaban F %

Buku 40 66,66

Buku referensi 24 39,99 Online jurnal 8 13,33

CD/DVD 26 43,33

Majalah 35 58,33

Jurnal 6 9,99

Lainnya - -


(53)

Dari tabel di atas diperoleh jawaban dari responden yang menggunakan buku sebanyak 40 jawaban (66,66%), buku referensi sebanyak 24 jawaban (39,99%), on-line jurnal sebanyak 8 jawaban (13,33%), CD-ROM/DVD sebanyak 26 jawaban (43,33%), majalah sebanyak 35 jawaban (58,33%), dan jurnal sebanyak 6 jawaban (9,99%). Sedangkan pilihan lainnya yang penulis sediakan tidak diperoleh jawaban lain.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi (printed atau non-printed) yang lebih digemari oleh responden adalah majalah. Hal ini bersinergi dengan tabel tentang tujuan responden mengunjungi American Corner, yang diperoleh jawaban terbanyak yaitu hanya sekedar baca-baca.

4. Pengetahuan Responden Tentang Keberadaan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan pengetahuan responden mengenai keberadaan EBSCO di American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tabel 7

Pengetahuan Responden Tentang Keberadaan EBSCO

Status Tahu (F) % Belum Tahu (F) %

Mahasiswa

II 1 1,66 22 36,66

IV 2 3,33 14 23,33

VI 4 6,70 9 15

VIII 3 5,02 2 3,33

X 0 0 2 3,33

Dosen 1 1,66 - -

Pegawai - - - -

Jumlah 11 18,44 49 81,66

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mengetahui keberadaan EBSCO sebanyak 11 orang yang terdiri dari mahasiswa semester II 1 orang (1,66%), semester IV sebanyak 2 orang (3,33%),


(54)

semester VI sebanyak 4 orang (6,70%), semester VIII sebanyak 3 orang (5,02%), dan semester X tidak ada 0 (0%), serta dosen 1 orang (1,66%).

Selanjutnya, responden yang belum mengetahui keberadaan EBSCO sebanyak 49 orang terdiri dari mahasiswa semester II sebanyak 22 orang (36,66%), semester IV sebanyak 14 orang (23,33%), semester VI sebanyak 9 orang (15%), semester VIII sebanyak 2 orang (3,33%), dan semester X sebanyak 2 orang (3,33%).

5. Awal Pengetahuan Responden Tentang Keberadaan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan awal pengetahuan responden mengenai keberadaan EBSCO di American Corner UIN Syarif Hidaytullah Jakarta.

Tabel 8

Awal Pengetahuan Responden tentang EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Kebetulan masuk American Corner 9 15 Perkuliahan (dari dosen) 2 3,33

Lainnya - -

Tidak menjawab 49 81,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab kebetulan masuk American Corner sebanyak 9 orang (15%) dan perkuliahan sebanyak 2 orang (3,33%). Selanjutnya, pilihan lainnya yang penulis sediakan tidak diperoleh jawaban lain.

Sedangkan 49 orang (81,66%) tidak menjawab karena mereka tidak mengetahui EBSCO sama sekali. Jadi penulis beranggapan mereka tidak berhak menjawab pertanyaan yang penulis ajukan.


(55)

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden mengetahui EBSCO karena kebetulan masuk ke American Corner. Seperti diketahui bahwa di dalam American Corner terdapat booklet mengenai EBSCO yang ditempel di atas meja.

6. Pengetahuan Responden Tentang EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan pengetahuan responden tentang EBSCO itu sendiri.

Tabel 9

Pemahaman Responden tentang EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Jurnal elektronik 11 18,33

Mesin pencari 0 0

Jejaring sosial 0 0

Lainnya - -

Tidak menjawab 49 81,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mengetahui EBSCO merupakan jurnal elektronik sebanyak 11 orang (18,33%), mesin pencari tidak ada 0 (0%), dan jejaring sosial tidak ada 0 (0%). Sedangkan pilihan jawaban lainnya yang penulis sediakan tidak diperoleh jawaban lain.

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh responden mengetahui bahwa EBSCO adalah jurnal elektronik atau yang sering disebut e-journal.

7. Frekuensi Penggunaan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan frekuensi penggunaan EBSCO oleh responden. Frekuensi penggunaan merupakan salah satu faktor untuk


(56)

mengetahui kekerapan penggunaan EBSCO. Semakin tinggi frekuensi penggunaan berarti semakin baik juga pemanfaatannya.

Tabel 10

Frekuensi Penggunaan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Sangat sering 1 1,66

Sering 0 0

Jarang 7 11,66

Belum pernah 3 5

Tidak menjawab 49 81,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat sering 1 orang (1,66%), sering tidak ada 0 (0%), jarang sebanyak 7 orang (11,66%), dan belum pernah sebanyak 3 responden (5%).

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan EBSCO masih tergolong rendah, karena pada umumnya responden masih jarang menggunakan EBSCO.

8. Alasan Responden Menggunakan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan alasan responden menggunakan EBSCO. Pada tabel sebelumnya diketahui bahwa responden yang menggunakan EBSCO sebanyak 8 orang.

Tabel 11

Alasan Responden Menggunakan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Informasinya up-to-date 1 1,66

Mempermudah dalam menelusur informasi 6 10 Banyak informasi yang tidak ada di koleksi lain 0 0 Lainnya Cari informasi tambahan 1 1,66

Tidak menjawab 52 86,66


(57)

Dari tabel di atas diperoleh jawaban el di atas dapat diketahui bahwa responden yang beralasan menggunakan EBSCO karena informasinya up-to-date 1 orang (1,66%), mempermudah dalam menelusur informasi sebanyak 6 orang (10%), dan banyak informasi yang tidak ada di koleksi lain tidak ada 0 (0%). Kemudian, di dalam pilihan jawaban lainnya yang penulis sediakan diperoleh satu jawaban yaitu; cari informasi tambahan 1 orang (1,66%).

Dari data di atas dapat disimpulkan pada umumnya responden beralasan bahwa EBSCO dapat mempermudah mereka dalam menelusur informasi. Hal ini bisa dikatakan juga bahwa EBSCO membuat mereka lebih efektif dan efisien dalam menelusur informasi yang mereka perlukan jika dibandingkan dengan menggunakan koleksi lain.

9. Alasan Responden Tidak Menggunakan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan alasan responden tidak menggunakan EBSCO. Pada tabel sebelumnya diketahui bahwa responden yang tidak menggunakan EBSCO sebanyak 3 orang.

Tabel 12

Alasan Responden Tidak Menggunakan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Rumit minta password EBSCO segala 0 0 Malas karena EBSCO berbahasa Inggris 0 0 Lainnya Tidak disosialisasikan 2 3,33

Tidak boleh menyalakan komputer 1 1,66

Tidak menjawab 57 95

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab rumit minta passwordnya tidak ada 0 (0%) dan malas karena EBSCO


(58)

berbahasa Inggris tidak ada 0 (0%). Sedangkan, pilihan lainnya yang penulis sediakan diperoleh jawaban lain yaitu; tidak disosialisasikan sebanyak 2 orang (3,33%) dan tidak diijinkan menyalakan komputer 1 orang (1,66%).

10.Tujuan Responden Menggunakan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan tujuan reponden menggunakan EBSCO. Dalam tabel ini penulis memberikan keleluasaan terhadap responden untuk menjawab lebih dari satu jawaban.

Tabel 13

Tujuan Responden Menggunakan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Mengerjakan makalah 5 8,33

Mengerjakan skripsi 1 1,66

Mengerjakan thesis 0 0

Mengerjakan disertasi 1 1,66

lainnya Mengerjakan tugas kuliah 3 4,99 Menulis di jurnal 1 1,66

Jumlah 11 18,33

Dari tabel di atas diperoleh jawaban dari responden yang bertujuan menggunakan untuk mengerajakan makalah sebanyak 5 jawaban (8,33%), mengerjakan skripsi 1 jawaban (1,66%), mengerjakan thesis tidak ada 0 (0%), dan mengerjakan disertasi 1 jawaban (1,66%). Sedangkan pilihan jawaban lainnya yang penulis sediakan diperoleh dua jawaban lain yaitu; untuk mengerjakan tugas kuliah sebanyak 3 jawaban (4,99%) dan menulis di jurnal 1 jawaban (1,66%).

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan EBSCO pada umumnya untuk keperluan akademik. Hal ini


(59)

dapat dikatakan juga bahwa keberadaan EBSCO sangat diperlukan dalam dunia akademik.

11.Rata-rata Waktu Penggunaan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan rata-rata waktu yang dihabiskan responden setiap menggunkan EBSCO.

Tabel 14

Rata-rata Penggunaan Waktu

Pilihan Jawaban F %

Kurang dari 1 jam 3 5

1 – 2 jam 5 8,33

3 – 4 jam 0 0

Lebih dari 4 jam 0 0 Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menghabiskan waktu kurang dari 1 jam sebanyak 3 orang (5%), 1-2 jam sebanyak 5 orang (8,33%), 3-4 jam tidak ada 0 (0%), dan lebih dari 4 jam tidak ada 0 (0%).

12.Database yang Dipilih Responden Ketika Menggunakan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan subjek yang dipilih reponden ketika menggunakan EBSCO. Dalam tabel ini penulis memberikan keleluasaan terhadap responden untuk menjawab lebih dari satu jawaban.


(60)

Tabel 15

Database yang Dipilih Responden Ketika Menggunakan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

General/News database 3 5

Arts/Architectur database 1 1,66 Computer science/Engineering database 1 1,66

Earth/Environment database 0 0

History database 1 1,66

Law/Political science database 0 0

Life science database 0 0

Literature database 5 8,33

Philosophy/Religion database 1 1,66 Psychology/Sociology database 0 0

Jumlah 12 20

Dari tabel di atas diperoleh jawaban dari responden yang memilih general/news database sebanyak 3 jawaban (5%), arts/architectur database 1 jawaban (1,66%), computer science/engineering database 1 jawaban (1,66%), earth/environment database tidak ada 0 (0%), history database 1 jawaban (1,66%), law/political science database tidak ada 0 (0%), life science database tidak ada 0 (0%), literature database sebanyak 5 jawaban (8,33), philosophy/religion database 1 jawaban (1,66%), dan psychology/sociology database tidak ada 0 (0%).

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya database yang lebih banyak dipilih untuk diakses adalah literature database. Hasil ini sangat relevan sekali karena kebanyakan pengunjung American Corner seperti tersebut pada tabel sebelumnya studi pada ilmu kebahasaan atau sastra.


(61)

13.Pendapat Responden Tentang Ketersediaan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan pendapat responden tentang tersediannya EBSCO di American Corner bagi mereka.

Tabel 16

Pendapat Responden Tentang Ketersediaan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Sangat bermanfaat 1 1,66

Bermanfaat 4 6,66

Cukup bermanfaat 3 5 Tidak bermanfaat 0 0 Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab tersediannya EBSCO sangat bermanfaat 1 orang (1,66%), bermanfaat sebanyak 4 orang (6,66%), cukup bermanfaat sebanyak 3 orang (5%), dan tidak bermanfaat tidak ada 0 (0%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden berpendapat ketersediaan EBSCO masih dirasa bermanfaat keberadaannya. Hal ini karena EBSCO memiliki peranan penting dalam menyumbang pemenuhan kebutuhan informasi bagi mereka.

14.Penggunaan Metode Penelusuran oleh Responden

Tabel di bawah ini menunjukan penggunaan dua cara penelusuran yang dipilih oleh responden ketika menggunakan EBSCO.


(62)

Tabel 17

Penggunaan Metode Penelusuran oleh Responden

Pilihan Jawaban F %

Basic search 6 10

Advanced search 2 3,33

Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab basic search sebanyak 6 orang (10%) dan advanced search sebnayak 2 orang (3,33%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden lebih senang menggunakan basic search dibanding menggunakan advanced search.

15.Kemampuan Respoden Dalam Menggunakan Operator Boolean

Tabel di bawah ini menunjukan kemampuan responden dalam menggunakan operator boolean (AND, OR, NOT).

Tabel 18

Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan Operator Boolean

Pilihan Jawaban F %

Mengerti 3 5

Kurang Mengerti 3 5 Tidak Mengerti 2 3,33 Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab mengerti sebanyak 3 orang (5%), kurang mengerti sebanyak 3 orang (5%), dan tidak mengerti sebanyak 2 orang (3,33%).


(63)

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak seluruhnya responden mampu menggunakan operator boolean dalam menelusur informasi. Hal ini sangat berkaitan sekali dengan pertanyaan sebelumnya yakni ketika penulis menanyakan kepada responden cara apa yang dipilih ketika menelusur informasi. Dari pertanyaan tersebut kebanyakan responden menjawab lebih memilih menggunakan basic search dari pada advanced search. Kemungkinan hal ini disebabkan karena responden tidak mengetahui secara pasti cara menggunakan operator boolean yang ada pada cara advanced search.

16.Frekuensi Pencarian Informasi yang Berkaitan Dengan Islam

Tabel di bawah ini menunjukan frekuensi pencarian informasi yang berkaitan dengan Islam oleh responden lewat EBSCO.

Tabel 19

Frekuensi Pencarian Informasi yang Berkaitan Dengan Islam

Pilihan Jawaban F %

Sangat sering 0 0

Sering 1 1,66

Jarang 4 6,66

Belum pernah 3 5

Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat sering tidak ada 0 (0%), sering 1 orang (1,66%), jarang sebanyak 4 orang (6,66%), dan belum pernah sebanyak 3 orang (5%).

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa EBSCO belum sepenuhnya menjadi rujukan bagi pencarian informasi-informasi yang berkaitan dengan Islam. Besar kemungkinan responden lebih memilih


(64)

sumber lain seperti buku dan ensiklopedia untuk mencari informasi yang berkaiatan dengan Islam.

17.Pendapat Responden Mengenai Informasi yang Diperoleh Dari EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan pendapat responden mengenai informasi yang diperolah dari EBSCO.

Tabel 20

Pendapat Responden Tentang Informasi yang Diperoleh Dari EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Sangat relevan 0 0

Relevan 5 8,33

Cukup relevan 3 5

Tidak relevan 0 0

Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapat responden yang menyatakan sangat relevan tidak ada 0 (0%), relevan sebanyak 5 orang (8,33%), cukup relevan sebanyak 3 orang (5%), dan tidak relevan tidak ada 0 (0%).

18.Tindakan Responden Terhadap Hasil Penelitian

Tabel di bawah ini menunjukan tindakan yang dilakukan responden setelah mendapatkan informasi yang diperlukan dari EBSCO.

Tabel 21

Tindakan Responden Terhadap Hasil Penelusuran

Pilihan Jawaban F %

Mendownload 6 10

Mencetak 0 0

Membaca di Monitor 2 3,33

Lainnya 0 0

Tidak menjawab 52 86,66


(65)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mendownload sebanyak 6 orang (10%), mencetak cetak tidak ada 0 (0%), membaca di monitor sebanyak 2 orang (3,33%). Sedangkan, pilihan lainnya yang penulis sediakan tidak diperoleh jawaban lain.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden lebih senang mendownload hasil penelusuran informasi yang diperlukan.

19.Kendala Responden Dalam Menggunakan EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan kendala-kendala yang dialami responden ketika menggunakan EBSCO. Dalam tabel ini penulis memberikan keleluasaan terhadap responden untuk menjawab lebih dari satu jawaban.

Tabel 22

Kendala Responden Dalam Menggunakan EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Kurangnya kemampuan berbahasa Inggris 0 0

Jaringannya lambat 4 6,66

Sering terjadi hang 2 3,33

Sering terjadi troubleshooting 6 10

Lainnya - -

Jumlah 12 20

Dari tabel di atas diperoleh jawaban dari responden yang mengalami kendala kurangnya kemampuan bahasa Inggris tidak ada 0 (0%), jaringannya lambat sebanyak 4 jawaban (6,66%), sering terjadi hang sebanyak 2 jawaban (3,33%), dan sering mengalami troubleshooting sebanyak 6 jawaban (10%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa faktor bahasa sepertinya tidak menjadi kendala bagi responden. Hal ini mungkin karena


(66)

kebanyakan pengunjung American Corner mampu berbahasa Inggris. Justru yang perlu diperhatikan adalah kendala-kendala lain seperti jaringan lambat, sering hang, dan sering terjadinya troubleshooting.

20.Frekuensi Permintaan Bantuan Kepada Petugas American Corner

Tabel di bawah ini menunjukan frekuensi permintaan bantuan saat responden mengalami kendala saat menggunakan EBSCO.

Tabel 23

Frekuensi Permintaan Bantuan Kepada Petugas American Corner

Pilihan Jawaban F %

Sangat sering 0 0

Sering 1 1,66

Jarang 4 6,66

Belum pernah 3 5

Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa respoden yang menjawab sangat sering tidak ada 0 (0%), sering 1 orang (1,66%), jarang sebanyak 4 orang (6,66%), dan belum pernah sebanyak 3 orang (5%).

Dari data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden yang mengalami kendala dalam menggunakan EBSCO melakukan tindakan yaitu meminta bantuan kepada petugas American Corner.

21.Pendapat Responden Mengenai Pelayanan Petugas American Corner Ketika Dimintai Bantuan

Tabel di bawah ini menunjukan pendapat responden mengenai pelayanan petugas American Corner ketika dimintai bantuan.


(67)

Tabel 24

Pendapat Responden Tentang Pelayanan Petugas American Corner Ketika Dimintai Bantuan

Pilihan Jawaban F %

Cepat dalam memberikan bantuan 3 5 Lama dalam memberikan bantuan 2 3,33 Tidak peduli/Sibuk sendiri 0 0

Lainnya 0 0

Tidak menjawab 55 91,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab cepat dalam memberikan bantuans sebanyak 3 orang (5%), lama dalam memberikan bantuan sebanyak 2 orang (3,33%) dan sibuk sendiri tidak ada 0 (0%). Sedangkan pilihan lainnya yang penulis sediakan tidak diperoleh jawaban lain.

22.Kepuasan Responden Terhadap Pelayanan EBSCO oleh Petugas American Corner

Tabel di bawah ini menunjukan kepuasan respoden terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas American Corner.

Tabel 25

Kepuasan Responden Terhadap Pelayanan EBSCO oleh Petugas American Corner

Pilihan Jawaban F %

Puas 2 3,33

Kurang puas 2 3,33 Tidak puas 1 1,66 Tidak menjawab 55 91,66


(68)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab puas sebanyak 2 orang (3,33%), kurang puas sebanyak 2 orang (3,33%), tidak puas 1 orang (20%).

23.Pendapat Responden Mengenai Dirahasiakannya Password EBSCO

Tabel di bawah ini menunjukan pendapat responden mengenai kebijakan password EBSCO yang dirahasiakan. Hal ini sepertinya perlu ditanyakan kepada responden, karena kebijakan untuk merahasiakan EBSCO rupa-rupanya membatasi penggunaan EBSCO.

Tabel 26

Pendapat Responden Tentang Dirahasiakannya Password EBSCO

Pilihan Jawaban F %

Setuju 0 0

Tidak setuju 8 13,33 Tidak menjawab 52 86,66

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab setuju tidak ada 0 (0%) dan tidak setuju 8 orang (13,33%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan dari responden yang menggunakan EBSCO tidak setuju jika password EBSCO dirahasiakan karena alasan-alasan berikut:

a. Password EBSCO seharusnya jangan dirahasiakan agar lebih mudah untuk diakses dimanapun.

b. Kalau hanya petugasnya saja yang tahu password EBSCO nantinya akan menyulitkan pengguna, karena petugasnya sering tidak ada di tempat.


(1)

10.Untuk keperluan apa biasanya Anda menggunakan EBSCO? Jawaban boleh lebih dari satu

( ) Mengerjakan Makalah ( ) Mengerjakan Thesis ( ) Mengerjakan Skripsi ( ) Mengerjakan Disertasi

( ) lainnya (sebutkan) ……….………... 11.Rata-rata berapa lama waktu yang Anda gunakan ketika Anda menggunakan EBSCO?

( ) Kurang dari 1 jam ( ) 3 – 4 jam ( ) 1 – 2 jam ( ) Lebih dari 4 jam

12.Subjek apa saja yang biasa Anda pilih dalam menelusur informasi via EBSCO? Jawaban boleh lebih dari satu

( ) General/News Database ( ) Law/political science database ( ) Arts/Architectur Database ( ) Life science database

( ) Computer science/Engineering database ( ) Literature database

( ) Earth/Environment database ( ) Philosophy/religion database ( ) History database ( ) Psychology/sociology database 13.Apakah tersedianya EBSCO di American Corner bermanfaat bagi Anda?

( ) Sangat bermanfaat ( ) Cukup bermanfaat ( ) Bermanfaat ( ) Tidak bermanfaat

14.Terdapat dua cara penelusuran yang ditawarkan EBSCO, manakah yang paling sering Anda gunakan dalam menelusur informasi via EBSCO?

( ) Basic Search ( ) Advance search

15.Apakah Anda mengerti cara menggunakan Operator Boolean (AND, OR, NOT) dalam menemukan informasi?

( ) Mengerti ( ) Kurang mengerti ( ) Tidak mengerti 16.Via EBSCO ini, pernahkah Anda mencari informasi tentang Islam atau hal-hal yang

berhubungan dengan Islam?

( ) Sangat sering ( ) Jarang

( ) Sering ( ) Belum pernah

17.Apakah informasi yang didapatkan dari EBSCO relevan dengan kebutuhan Anda? ( ) Sangat relevan ( ) Cukup relevan

( ) Relevan ( ) Tidak relevan

18.Ketika Anda telah mendapatkan infromasi yang Anda butuhkan, apa yang selanjutnya Anda lakukan?

( ) Mendownload ( ) Membaca di monitor

( ) Mencetak ( ) Lainnya (sebutkan)……… 19.Kendala apa yang Anda hadapi ketika sedang mengakses EBSCO? Jawaban boleh lebih dari satu

( ) Kurangnya kemampuan berbahasa Inggris ( ) Jaringannya lambat

( ) Sering terjadi hang

( ) Sering terjadi troubleshooting

( ) Lainnya (sebutkan)…………..………..………... 20.Pernahkah Anda meminta bantuan kepada petugas American Corner ketika mengalami

kesulitan dalam menelusur informasi via EBSCO? ( ) Sangat Sering ( ) Jarang

( ) Sering ( ) Belum Pernah (langsung ke No.22)

21.Bagaimana respon petugas American Corner ketika dimintai bantuan? ( ) Cepat dalam memberikan bantuan

( ) Lama dalam memberikan bantuan ( ) Sibuk dengan pekerjaanya sendiri

( ) Lainnya (sebutkan)………. 22.Puaskah Anda dengan pelayanan petugas American Corner yang diberikan?

( ) Sangat puas ( ) Kurang puas ( ) Puas ( ) Tidak puas

23.Setujukah Anda jika password untuk mengakses EBSCO dirahasiakan (hanya petugas saja yang berhak mengetahui)?

( ) Setuju. Alasannya? ………... ( ) Tidak Setuju. Alasannya? ……… 24.Saran terkait EBSCO di American Corner UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Please!

……… ………


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

BIODATA PENULIS

Abidin Khusaeni lahir di Pemalang (Jawa Tengah) pada tanggal 26 April

1989 M/19 Ramadhan 1409 H, mengawali pendidikannya di MI Nurul Huda

Tanahbaya tahun 1994, MTs Nurul Islam Randudongkal tahun 2000, MAN

Pemalang tahun 2003, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006 pada

Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab dan Humaniora.