Komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah

Kegiatan pemberdayaan pada pedagang asongan MPM PP Muhammadiyah yang dilakukan bekerja sama dengan fakultas farmasi UII untuk menguji semua makanan di Laboratorium UII dan dilanjutkan dengan worksop untuk perbaikan mutu makanan. MPM juga melakukan kerja sama dengan Badan Pengelola Infaq BPI UMY dan LAZISMU untuk menyediakan gerobak yang bersih dan menarik. Sekarang pedagang asongan yang dibina MPM telah merasakan manfaat dari pendampingan yang telah dilakukan. 3. Industri Mikro dan Kecil IKM. Pada awalnya pemberdayaan pada IKM terjadi karena kerja sama antara MPM PP Muhammadiyah dengan Departemen Perindustrian adapun kelompok IKM yang didampingi oleh MPM yaitu: a. IKM Sedio Maju. Kelompok ini terletak di desa Ngoro Oro, Gunung Kidul. Dengan mengangkat potensi lokal dari olahan makanan dan pelatihan dari LIPPI sehingga Sedio Maju masih aktif sampai sekarang walaupun anggotanya sudah mulai berkurang. Akan tetapi dengan jumlah sedikit membuat kelompok ini semakin kompak. Kelompok ini terdiri dari ibu-ibu rumah tangga di wilayah desa Ngoro Oro dari berbagai bidang olahan seperti singkong, talas, kacang tanah dan lainnya. Produksi di komunitas ini awalnya belum baik tetapi dengan kemajuan tekad sekarang hasilnya sudah mulai bagus. Pemasaran produk masih lokal dan belum begitu luas karena hanya disupply ke tok0 oleh-oleh, pedagang pasar dan instansi pemerintah. Selain itu pendapatan yang diperoleh masih sebagai pendapatan tambahan belum menjadi pendapatan utama. b. IKM Pusaka Mulia. Kelompok ini terletak di desa Kokap, Kulon Progo. Produksi yang dilakukan adalah gula merah. Hal ini karena masyarakat sekitar menggantungkan hidupnya dari gula merah. Produksi ini tergantung pada iklim, apabila terjadi hujan maka bahan baku berupa nira lebih sulit diproses daripada musim kemarau yang jauh lebih mudah untuk melakukan proses produksi. Permasalahan yang terjadi adalah proses produksi yang lama dengan tenaga yang banyak tetapi tidak sebanding dengan harga jual atau hasil yang diperoleh. Lebih parah lagi saat masyarakat telah terjebak dalam sistem ijon . Para tengkulak sebagai pemilik modal memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan pengembalian dalam bentuk gula merah. Hal yang selanjutnya terjadi harga ditentukan oleh tengkulak yang biasanya menginginkan harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya, sehingga berakibat semakin menurunnya penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat. 4. Komunitas Rosok Guyub Makmur. Komunitas Rosok terletak di Dusun Manggung, Sewon, Bantul. Sasaran pemberdayaan pada kelompok Rosok yaitu ibu-ibu yang berprofesi sebagai perongsok. Keinginan masyarakat untuk mandiri dan maju menjadikan semangat MPM untuk serius melakukan pendampingan melalui kegiatan pelatihan seperti pelatihan dan kegiatan-kegiatan positif yang tujuannya meningkatkan kapasitas masyarakat seperti belajar membaca tulis, senam pagi dan belajar mengaji. 66

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Penelitian ini menggunakan uji kualitas instrumen dan data melalui uji validitas dan uji reliabilitas: 1. Validitas. Pengujian Validitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari butir pertanyaan. Pengujian ini dilakukan pada seluruh butir pertanyaan kuesioner yang disebar ke responden dengan menggunakan alat uji statistik yaitu SPSS. Hasil uji validitas terlihat pada tabel di bawah ini: TABEL 5.1. Item-Total Statistik Pertanyaan Question Corrected item- total correlation Keterangan Q1 0,657 Valid Q2 0,634 Valid Q3 0,459 Valid Q4 0,601 Valid Q5 0,479 Valid Q6 0,539 Valid Q7 0,269 Valid Q8 0,551 Valid Q9 0,613 Valid Lanjutan Tabel 5.1. Sumber: Data primer diolah Dari hasil output diatas terlihat bahwa kolom Corrected item-total correlation sebagai r-hitung yang nantinya akan dibandingkan dengan r- tabel. Adapun nilai r-tabel diperoleh dengan cara berikut: Dengan jumlah responden n sebanyak 76 orang dan jumlah pertanyaan k sebanyak 15 butir, maka sesuai dengan rumus dari df degree of freedom = n –k. Maka df = 76 – 15 = 61, sehingga diperoleh nilai r tabel = 0,248 α=5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk semua butir dari Q1 hingga Q15, nilai r-tabel 0,248 r-hitung. Oleh sebab itu seluruh butir pertanyaan dapat dikatakan Valid. 2. Reliabilitas. Pengujian Reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui konsistensi responden dalam menjawab butir-butir pertanyaan kuesioner. Pengujian ini dilakukan secara sekaligus pada seluruh butir pertanyaan dengan menggunakan alat uji statistik yaitu SPSS. Hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada table di bawah ini: Q10 0,407 Valid Q11 0,528 Valid Q12 0,600 Valid Q13 0,393 Valid Q14 0,516 Valid Q15 0,563 Valid TABEL 5.2. Reliability Statistik Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan 0.858 15 Reliabel Sumber: Data primer diolah Dari hasil output diatas terlihat bahwa pada kolom Cronbach’s Alpha diperoleh nilai sebesar 0,858. Nilai 0,858 0,60. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan kuesioner dapat dikatakan Reliabel. B. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif dan Frekuensi. a. Data Statistik Hasil Pengisian Kuesioner. Dari hasil pengisian kuesioner kepada seluruh anggota dampingan MPM PP Muhammadiyah periode 2010-2015 di DIY sebanyak 76 orang yang kemudian di analisis dengan SPSS maka terlihat hasil sebagai berikut: TABEL 5.3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Pengisian Kuesioner Pertanyaan Question N Valid Missing Q1 76 Q2 76 Q3 76