Teori komunikasi persuasif Komunikasi persuasif

persuasi merupakan kegiatan yang memberi tahu, memberi pemahaman dan mengajak untuk berbuat sesuatu atau mengubah perilaku.

b. Teknik komunikasi persuasif

Hogan 2007 menyebutkan bahwa beberapa teknik persuasi yang dapat dilakukan dalam aktivitas komunikasi persuasif yaitu: 1. Penggunaan pertanyaan secara ahli The masterful use of question Upaya ini diharapkan dapat mempersuasi karena pertanyaan yang dikemas dengan baik dapat menimbulkan rasa penasaran, menetapkan nilai-nilai dan mengarahkan percakapan. Misalnya seorang ustadz yang melayangkan pertanyaan kepada jama’ah: “Mengapa seseorang bisa menghafal Al-Qur’an dalam waktu singkat?”, maka jama’ah akan antusias untuk mendengarkan arahan-arahan selanjutnya Hogan, 2007: 91. 2. Kata-kata yang kuat Power words Pemilihan kata-kata yang tepat sehingga dapat menciptakan komunikasi yang efektif merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan agar upaya persuasif berjalan dengan baik. Kata-kata yang kuat bisa berupa pernyataan positif atau motivasi. Hogan, 2007: 91. 3. Teknik tekanan waktu Time-Pressure Technique Pada teknik ini, penekanan waktu terus dilakukan untuk menciptakan suasana kesegeraan sehingga upaya persuasi akan berjalan dengan baik karena komunikator merasa bahwa hal tertentu harus dilakukan dengan segera. Misalnya arahan tentang pentingnya salat lima waktu dengan tepat waktu Hogan, 2007: 92 4. Teknik kredibilitas Credibility Technique Kredibilitas akan memberikan pengaruh pada keberlangsungan komunikasi persuasif, karena pembawaan pesan yang dilakukan oleh komunikator yang memiliki kredibilitas akan memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan komunikator yang tidak memiliki kredibilitas Hogan, 2007:82. 5. Penetapan langkah masa depan Future Pacing Pesan persuasif juga bisa dikemas dengan nuansa masa depan, seperti komunikator mengangkat tentang pentingnya suatu hal untuk keperluan di masa depan Hogan, 2007: 92

c. Tahap komunikasi persuasif

Kegiatan komunikasi persuasif merupakan kegiatan yang membutuhkan persiapan-persiapan lebih agar mampu memberikan pengaruh pada komunikan Alvonco, 2014: 117. Adapun tahap komunikasi persuasif terdiri dari: 1 Menginformasikan, yakni proses memberikan informasi yang sesuai dengan validitas, menarik dan sesuai dengan kebutuhan komunikan. Tahap ini membuat komunikan dari tidak tahu menjadi tahu dan sudah tahu menjadi bertambah tahu. 2 Menjelaskan, yakni proses memberikan deskripsi kepada komunikan sehingga komunikan menjadi lebih paham dan memiliki gambaran tentang apa yang diinformasikan oleh komunikator. 3 Meyakinkan, yakni proses membentuk atau mengubah persepsi komunikan agar terpengaruh oleh pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Dokumen yang terkait

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASYARAKAT (Studi terhadap Ranting Muhammadiyah di Tegalombo Peran Muhammadiyah Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Masyarakat.

0 6 16

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL, Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I Dalam Pembinaan Masyarakat Di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas Tahun 2014.

0 3 15

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH NGEMBATPADAS I DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI DESA DEMPUL, Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngembatpadas I Dalam Pembinaan Masyarakat Di Desa Dempul, Kelurahan Ngembatpadas Tahun 2014.

0 6 16

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH DALAM MENANAMKAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH KEPADA Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dalam Menanamkan Ideologi Muhammadiyah Kepada Anggotanya (Studi Kasus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pabelan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoha

0 3 18

PENDAHULUAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN.

0 0 5

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM MEMBENDUNG ARUS PEMIKIRAN SEKULERISME, PLURALISME, DAN LIBERALISME Peran Muhammadiyah Dalam Membendung Arus Pemikiran Sekulerisme, Pluralisme, Dan Liberalisme (Periode Kepemimpinan 2000-2010).

0 1 14

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM MEMBENDUNG ARUS PEMIKIRAN SEKULERISME, PLURALISME, DAN LIBERALISME Peran Muhammadiyah Dalam Membendung Arus Pemikiran Sekulerisme, Pluralisme, Dan Liberalisme (Periode Kepemimpinan 2000-2010).

0 1 20

PENGELOLAAN SEKOLAH BERBASIS AKREDITASI STUDI SITUS SD MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING MUNTILAN Pengelolaan Sekolah Berbasis Akreditasi Studi Situs SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan Kabupaten Magelang.

0 0 11

HEGEMONI DALAM WACANA MEDIA : PERTARUNGAN WACANA MUKTAMAR NU KE-33 DENGAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-47 PADA SURAT KABAR HARIAN TEMPO.

0 1 44

PANDANGAN MUHAMMADIYAH wanita TENTANG PEREMPUAN

0 0 10